Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick dan Puzzle Terhadap Life Skill dan Hasil Belajar Mahasiswa Universitas Sulawesi Barat Nurhikma Ramadhana; Muhammad Rizky Prawira; Muhammad Syukri
Indonesian Journal of Educational Science (IJES) Vol 2 No 1 (2019): Indonesian Journal of Educational Science (IJES)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/ijes.v2i1.506

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui life skill dan perbedaan hasil belajar biologi mahasiswa yang dibelajarkan dengan model kooperatif Talking Stick dan mahasiswa yang dibelajarkan dengan model koopertif puzzle. Berdasarkan observasi hingga saat ini hasil belajar biologi masih dianggap rendah. Berdasarkan observasi dikelas A dan C mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi, pembelajaran biologi masih pasif dan monoton karena bergantung pada penjelasan dosen. Pola pembelajaran di kelas selama ini sering menggunakan metode ceramah, oleh sebab itu keterlibatan siswa kurang, sehingga pembelajaran menjadi kurang menyenangkan dan siswa kurang aktif dan kreatif dalam menerima materi pembelajaran, selain itu permasalahan yang terjadi dalam proses kegiatan belajar hanya didominasi oleh sebagian kecil mahasiswa, sedang siswa yang lain hanya diam dan tidak paham dengan materi pembelajaran yang mengakibatkan aktivitas proses pembelajaran kurang efektif atau tujuan pembelajaran tidak tercapai. Metode dalam penelitian ini menggunakan treatment yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu dalam kondisi yang terkendalikan. Metode ini merupakan bagian dari metode kuantitatif yang mempunyai ciri khas dengan adanya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang akan berdampak positif terhadap peningkatan life skill dan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran talking stick dan Puzzle.
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XII IPA2 SMAN 1 MAKASSAR (Studi pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan) Nurhikma Ramadhana
SAINTIFIK Vol 1 No 1 (2015): VOLUME 1 JANUARI 2015
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.974 KB) | DOI: 10.31605/saintifik.v1i1.73

Abstract

Penurunan Kualitas pendidikan di Indonesia mengajak kita untuk meninjau kembali mengenai aspek pendukung peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Salah satu diantaranya adalah kualitas pengelolaan pendidikan, dimana guru memiliki peran aktif dalam mengamati dan mengawasi setiap permasalahan yang terdapat di dalam kelasnya. Guru dituntut untuk senantiasa meneliti setiap tindakan yang diberikan terhadap masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas (Classroom Action Research). Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Salah satu tindakan yang diberikan yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Aktivitas siswa diamati dan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif dengan mengisi lembar observasi, yang mengacu pada sintaks inkuiri yaitu, tahap orientasi, perumusan masalah, perumusan hipotesis, pengumpulan data, pengujian hipotesis, penarikan kesimpulan. Sedangkan untuk hasil belajar siswa dengan pemberian evaluasi hasil belajar disetiap siklus, kemudian dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada terjadi peningkatan aktivitas di setiap sintaks dalam strategi pembelajaran inkuiri. Selain itu, untuk hasil belajar ditemukan bahwa pada Siklus I nilai rata-rata siswa yaitu 52,29 dari nilai ideal 100, dengan frekuensi siswa yang mencapai nilai baik sekali sangat rendah yaitu 0% atau tidak ada dari jumlah siswa sebesar 41 orang siswa. 9,76% atau 4 orang siswa termasuk dalam kategori baik, 41,46% atau 17 orang siswa dalam kategori cukup, 34,15% atau 14 orang siswa dalam kategori kurang dan 14,63% atau 6 orang siswa berada dalam kategori gagal. Sedangkan untuk Siklus II nilai rata-rata siswa yaitu 64,88 dari nilai ideal 100, dengan Frekuensi siswa yang memperoleh nilai pada kategori baik sekali sebanyak 2 orang siswa atau 4,88%, sementara, 39,02% atau 16 orang siswa termasuk dalam kategori baik, 48,78% siswa dalam kategori cukup, 7,32% atau 3 orang siswa yang berada pada kategori kurang dan 0% yang berada pada kategori gagal. Berdasarkan hasil analisis secara kuantitatif peningkatan hasil belajar biologi siswa dari Siklus I ke Siklus II sebesar 12,59%. Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas XII IPA2 SMA Negeri 1 Makassar. Dalam penerapan strategi pembelajaran inkuiri, disarankan untuk meluangkan waktu yang lebih banyak dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk lebih berkreasi terhadap materi pelajaran yang diberikan.Keywords: Pembelajaran Inkuiri, Hasil belajar biologi
IDENTIFIKASI POTENSI LOKAL PADA TUMBUHAN BIJI PEPAYA (CARICA PAPAYA) SEBAGAI OBAT TRADISIONAL MASYARAKAT DI KECAMATAN BANGGAE TIMUR Nurhikma Ramadhana
SAINTIFIK Vol 1 No 2 (2015): VOLUME 1 NOMOR 2 JULI 2015
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.278 KB) | DOI: 10.31605/saintifik.v1i2.88

Abstract

Biji pepaya merupakan limbah dari buah pepaya yang dibuang oleh masyarakat karena dianggap tidak penting. Sebenarnya biji pepaya dapat diolah menjadi barang yang lebih bermanfaat.Biji pepaya memiliki kandungan - kandungan yang baik untuk tubuh dan dapat mengobati penyakit gagal ginjal usia dini. Karena cukup banyak limbah biji pepaya saat peneliti mengkonsumsi buah pepaya.Peneliti mulai terobsesi meneliti kandungan biji pepaya.Ternyata kandungan dalam biji pepaya tidak bisa diremehkan. Banyak kandungan biji pepaya antara lain, mengandung zat-zat yaitu: alkaloid, steroid, tanin, dan juga minyak atsiri. Secara mendetail, kandungan biji tersebut berupa beberapa asal lemak tak jenuh dalam jumlah tinggi. Asam tersebut adalah oleat dan asam palmiat. Selain itu, biji pepaya juga diketahui mengandung senyawa kimia golongan fenol, terpenoid juga saponin. Senyawa ini bersifat sitoksik, anti-androgen dan berefek estrogenik. Selanjutnya, biji pepaya juga mengandung karbohidrat dalam jumlah kecil, air, protein, dan juga lemak.Salah satu cara pemanfaatan biji pepaya yaitu dengan mengolahnya menjadi obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmendapatkan informasi tentang potensi biji pepaya sebagai obat tradisional bagi masyarakat dalam kaitannya dengan penyakit gagal ginjal karena penyakit ini sangat berbahaya dan menguras uang, karena orang yang menderita gagal ginjal akan mengeluarkan biaya sekitar 5 juta lebih setiap minggunya untuk cuci darah, dan cuci darah ini akan membawa efek samping. Oleh karena itu, untuk mencegah penyakit tersebut peneliti memanfaatkan biji pepaya. Metodeyang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan analis data, tabulasi data dan pustaka. Metode eksperimen dilakukan dengan cara mengolah biji pepaya menjadi obat yang bermanfaat khususnya di kecamatan Banggae Timur. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa biji pepaya dapat diolah menjadi obat, dan hasil dari uji konsumen dapat diambil kesimpulan bahwa rasa dan aroma biji pepaya seperti kopi.Kata Kunci: Biji pepaya sebagai obat tradisional.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN THE POWER OF TWO PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 SUNGGUMINASA MAKASSAR Nurhikma Ramadhana; Muslimin Ibrahim; Rudiana Agustini
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol. 4 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v4n1.p452-458

Abstract

The study aims at examming 1) the difference of cognitive leraning outcomes between students  who were taught by using cooperative learning model of Make a Match type and the ones taught by using The Power of Two type, 2) the difference of affective learning outcomes between students who were taught by using cooperative learning model of Make a Match type and the ones taught by using the Power of Two type 3) the difference of psychomotor learning outcomes between students who were taught by using cooperative learning model Make a Match type and the ones taught by using The Power of Two type of grade XI students at SMAN 1 Sungguminasa Makassar. The study was a quasi-experiment research which employed the static group pretest posttest design. The study used the experiment group I by implementing cooperative learning model of Make a Match type and the experiment group II by implementing cooperative learning model of The Power of Two type. The instruments of the study were the test of learning outcomes to measure the cognitive learning outcomes, observation sheet to measure affective and psychomotor learning outcomes of the students. Data were analyzed using descriptive statistic analysis and inferential statistic analysis (uji t α = 0,05 ) supported by SPSS 17.0 for windows program. that the result using The Power of Two was higher than the one using The Power of Two.Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dengan kooperatif tipe The Power of Two pada siswa kelas XI SMAN. 1 Sungguminasa Makassar 2) Mengetahui perbedaan hasil belajar afektif siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dengan kooperatif tipe The Power of Two pada siswa kelas XI SMAN 1 Sungguminasa Makassar 3) Mengetahui perbedaan hasil belajar psikomotorik siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dengan The Power of Two pada siswa kelas XI SMAN 1 Sungguminasa Makassar. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan The static Group Pretest Posttest Design. Instrumen penelitian berupa Tes Hasil Belajar (THB) untuk mengukur hasil belajar kognitif, dan lembar observasi untuk mengukur hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa. Data dianalisis statistik deskriptif dan inferensial (Uji t α = 0,05) dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Hasil belajar kognitif siswa dengan penerapan model pembelajaran The Power of Two lebih tinggi dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match 2) Hasil belajar afektif siswa dengan penerapan model pembelajaran tipe Make a Match lebih tinggi dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two 3) Hasil belajar psikomotorik siswa dengan penerapan model pembelajaran tipe Make a Match lebih tinggi dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two.
STUDI KUALITAS TELUR UDANG WINDU (Penaeus monodon Fabricius) PADA BALAI ATAU PANTI BENIH ASAL TAKALAR, MAROS, BARRU DAN MAJENE Muhammad Syukri; Nurhikma Ramadhana
AgriSains Vol 18, No 1 (2017)
Publisher : FAPETKAN UNTAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.537 KB)

Abstract

Tiger shrimp (Penaeus monodon, Fabricius) is the most widely used shrimp in Indonesia as it is one of Indonesia's export commodities that meets about 70% of Japan's national needs, the United States and the European Union. The purpose of this study is to determine the quality of egg tiger shrimp include; levels of protein, fat, ash, water, and carotenoids found in several Seed Centers in South Sulawesi and West Sulawesi Provinces. The research took place in the districts of Takalar, Maros, Barru, and Majene. The parents of tiger shrimp that have reached fourth level gonad maturity (TKG IV) taken Tiger shrimp gonads to extract the eggs and then tested proksimat and the results are analyzed descriptively. The results showed that the quality of egg tiger shrimp from BPPBAP Maros is the best quality while the quality of eggs tiger shrimp comes from Seed halls and hatchery of DKP Majene Regency was the lowest quality eggs. Keywords : Egg Quality, Proximat Analysis, Comparison
Analisis Pendapatan Usahatani Padi Ladang di Desa Tampalang Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju: Income Analysis of Upland Rice Farming in Tampalang Village, Tapalang sub-District, Mamuju Regency M Arhim; Nurhikmah Nurhikmah; Nurmaranti Alim
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 10 No. 2 (2022): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.049 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v10i2.1813

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan dan kelayakan usaha padi ladang berdasarkan sistem budidaya pertanian yang dijalankan oleh petani yang ada di Desa Tampalang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju. Pelaksanaan kegiatan penelitian mulai tahap observasi, pengumpulan data, hingga penulisan laporan kurang lebih selama 5 bulan (Juni-November 2021). Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi dan wawancara langsung terhadap petani responden dengan bantuan instrumen quesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai instansi pemerintah yang terkait. Teknik analisis data mengunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, dimana data kualitatif dibutuhkan untuk menjelaskan aspek non finansial, sedangkan data kuantitatif dibutuhkan untuk aspek finansial dan kelayakan usaha yang didapatkan dengan menggunakan rumus matematis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rata-rata pendapatan usahatani padi ladang sebesar Rp.9.720.000/produksi dengan rata-rata nilai R/C ratio usahatani yaitu 2,9. Oleh karena itu, usahatani padi ladang di Desa Tampalang dapat dikatakan menguntungkan dan layak untuk diusahakan. This study aims to analyze the income and feasibility of field rice business based on the agricultural cultivation system run by farmers in Tappalang village, Tapalang sub-district, Mamuju regency. The implementation of research activities starting from the observation stage, data collection, to report writing for approximately 5 months (June-November 2021). The data collected in the study were primary data and secondary data. Primary data was obtained from the results of observations and direct interviews with respondent farmers with the help of questioner instruments, while secondary data were obtained from various relevant government agencies. Data analysis techniques use a quantitative descriptive approach, where qualitative data is needed to explain non-financial aspects, while quantitative data is needed for financial aspects and business feasibility obtained using mathematical formulas. The results showed that the average income of farmed rice fields was Rp.9,720,000 / production with an average R / C value of the farm business ratio of 2.9. Therefore, the rice field farming business in Tampalang village can be said to be profitable and worth to working on (strongly recommended).