Lilis Suryani
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Tabalong

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search
Journal : JAPB

PERAN KEPALA DESA DALAM MENIGKATKAN KINERJA PEGAWAI DARI ASPEK KETELADANAN DI DESA LUKBAYUR KECAMATAN TANTA KABUPATEN TABALONG Lindayanti Lindayanti; Rahmi Hayati; Lilis Suryani
JAPB Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai pemimpin pemerintahan di tingkat yang paling bawah, Kepala Desa mempunyai peran yang sangat penting dalam memimpin dan mengarahkan perangkat desa serta masyarakat di desa untuk menuju keberhasilan pembangunan baik secara moral maupun material. Teori yang digunakan adalah menurut Covey yaitu keteladanan dengan 5 indikator yaitu: Tutur kata, Sikap, Perilaku, Keputusan dan Perkataan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sumber data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 30 responden, yang terdiri dari 7 pegawai dan 23 masyarakat desa Lukbayur Kecamatan Tanata Kabupaten Tabalong. Sementara analisis data menggunakan tabulasi persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran Kepala Desa Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Dari Aspek Keteladanan di Desa Lukbayur Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong dinilai kurang baik yaitu dengan presentae 56.27 %. Kata Kunci: Peran ; Kinerja.
KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA APARAT DESA PADA KANTOR DESA WAYAU KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN TABALONG Ratna Novia Jaya Sari; Rahmi Hayati; Lilis Suryani
JAPB Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya, hal ini akan mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan mendorong terwujudnya tujuan organisasi. Penting bagi Kepala Desa untuk dapat membina dan meningkatkan disiplin kerja bagi para bawahannya, karena kurangnya disiplin kerja dapat menimbulkan berbagai hal yang kurang baik dalam hubungan pekerjaannya, seperti semangat kerja yang menurun, hasil kerja yang kurang maksimal, serta acuh tak acuh terhadap pekerjaan atau jabatan yang diembannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1) Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Aparat Desa; 2) Faktor-faktor yang menghambat Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Aparat Desa di Lokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan teknik kualitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis tabulasi dengan menggunakan rumus frekuensi yang di kemukakan oleh Muhammad Ali (1998:184). Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1) Wawancara, 2) Angket dan 3) Dokumentasi. Instrumen pertama yaitu pembagian angket/kuesioner kepada 6 orang responden dan wawancara dengan kepala desa untuk pembuatan hasil dalam pembahasan. Hasil penelitian menunjukan bahwa : kepemimpinan kepala desa dalam meningkatkan disiplin kerja sudah cukup berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi dengan presentasi 46,67%. Kata Kunci: Kepemimpinan, Disiplin Kerja
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH NOMOR 75 TAHUN 2015 PASAL 12 TENTANG PENERTIBAN PKL DI KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN TABALONG Rusman Fauzi; Budi Setiawati; Lilis Suryani
JAPB Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisa sejauh mana pemahaman dan keberhasilan Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Nomor 75 Tahun 2015 Pasal 12 tentang Penrtiban PKL di Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong dan mengetahui faktor penghambatnya. Metode penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik dalam pengumpulan data melalui proses observasi, wawancara dan analisis data menurut Miles, Huberman dan Saldana (2014) yaitu model analisis interaktif 1. Tahap kondensasi data, 2. Display data/Penyajian data, 3. Conclusions; drawing/veriflying (penarikan kesimpulan). Kebijakan itu juga terbukti belum terimplementasi maksimal karena masih terdapat pelanggaran-pelanggaran oleh pedagang kaki lima. Pelaksanaan penegakan perda tersebut dimulai dengan proses sosialisasi, teguran dan berlanjut dengan penindakan tegas dari pihak pelaksana kebijakan terhadap pelaku PKL yang melanggar di kawasan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti dilokasi penelitian yaitu mengenai Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Nomor 75 Tahun 2015 Pasal 12 tentang Penertiban Pedagang Kaki Lima di Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong sudah terimplementasi. Hasil penelitian ini adalah 1) Sumber Daya Manusia, 2) Dana, 3) informasi, 4) Struktur Organisasi dan 5) Fasilitas memang benar merupakan faktor penghambat. Kata kunci: implementasi ; kebijakan peraturan daerah ; penertiban pedagang kaki lima (PKL)
PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PERANGKAT DESA DI KECAMATAN PATANGKEP TUTUI KABUPATEN BARITO TIMUR Yetri Wahyuni; Jauhar Arifin; Lilis Suryani
JAPB Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan, motivasi, kinerja di Kecamatan Patangkep Tutui. Secara spesifik tujuan penelitian ini untuk: (1) untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja Aparatur Desa, (2) untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja Aparatur Desa, dan (3) untuk mengetahui besarnya pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja Aparatur Desa. Penelitian ini termasuk penelitian eksplanatoris research. Metode penelitian yang digunakan penelitian menggunakan metode survei, yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi melalui permintaan keterangan-keterangan kepada responden dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data utama. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling artinya teknik pengambilan sampel sama dengan jumlah populasi, terdapat 40 responden dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pelatihan berpengaruh terhadap kinerja perangkat desa di Kecamatan Patangkep Tutui (2) Motivasi berpengaruh terhadap kinerja perangkat desa di Kecamatan Patangkep Tutui, dan (3) Besarnya pengaruh Pelatihan (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja (Y) adalah sebesar 53.8% dan sisanya sebesar 46.2% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Kata kunci : Kinerja, Motivasi, Pelatihan
PERANAN BAPPEDA DALAM MUSRENBANG DI KABUPATEN TABALONG Zahratan Nor; Jauhar Arifin; Lilis Suryani
JAPB Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang meneliti Peranan Bappeda dalam Musrenbang di Kabupaten Tabalong memperhatikan realita bahwa selama ini Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) melakukan peran cukup besar dan rumit karena menghimpun seluruh masukan-masukan yang diusulkan dalam Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang Kecamatan dan yang terpenting adalah menghimpun hasil dari forum perangkat daerah di Kabupaten Tabalong serta proses perumusan kebijakan teknis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peranan BAPPEDA Dalam Musrenbang di Kabupaten Tabalong, serta faktor-faktor yang menghambat peranan BAPPEDA dalam Musrenbang di Kabupaten Tabalong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, Teknik pengumpulan data dengan kuesioner atau angket dan dokumentasi, informan kunci yaitu SKPD pembangunan dan SKPD pelayanan yang ada di Kabupaten Tabalong. Hasil penelitian menunjukan bahwa Peranan Bappeda dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah di Kabupaten Tabalong sudah baik. Faktor-faktor yang menghambat Peranan Bappeda dalam Musrenbang di Kabupaten Tabalong kesiapan anggaran,, usulan yang terlalu banyak dan keterbatasan dokumen penunjang. Kata Kunci : Peranan, Musrenbang
PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA BANUA LAWAS KECAMATAN BANUA LAWAS KABUPATEN TABALONG Andri Fatmawati; Rahmi Hayati; Lilis Suryani
JAPB Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam meningkatkan partisipasi masyarakat kelompok tani di bidang pertanian maka sangat diperlukan peran kepala desa dalam membangkitkan semangat masyarakat agar mau melakukan kegiatan-kegiatan yang akan menjadikan desanya lebh baik lagi. Peran kepala desa dalam memberdayakan masyarakat meliputi pembinaan, penyuluhan, fasilitas, pelatihan kepada masyarakat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui Peran Kepala Desa Dalam pemberdayaan Masyarakat kelompok tani dalam bidang pertanian di lokasi penelitian. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Lokasi penelitian di Desa Banua Lawas Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sedangkan pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, angket dan dokumentasi. Analisis Data yang digunakan adalah menurut Muhammat Ali (1985).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran kepala desa dalam Pemberdayaan masyarakat kelompok tani di bidang pertanian cukup berperan, dengan persentasi 58,3%. Hal ini dapat dilihat dari indikator peran, seperti pada tugas seorang pemimpin dalam melaksanakan kewajiban dan membantu masyarakatnya dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di desa serta menjadikan masyarakatnya agar lebih baik lagi. Faktor yang mempengaruhi adalah (1) Kondisi Penduduk (2) Partisipasi Penduduk (3) Fasilitas atau Peralatan. Kata Kunci: Peran Kepala Desa, Pemberdayaan Masyarakat Desa
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN UJIAN TEORI PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) DI POLRES TABALONG (STUDI PADA UJI TEORI SURAT IZIN MENGEMUDI POLRES TABALONG) Bambang Hermanto; Budi Setiawati; Lilis Suryani
JAPB Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Persepsi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Ujian Teori Pembuatan Surat izin Mengemudi (SIM) di PolresTabalong (Studi Pada Uji Teori Surat Izin Mengemudi Polres Tabalong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan teknik kualitatif, dimana analisis data yang dipergunakan adalah analisis tabulasi yaitu analisa dengan menggunakan data-data tabulasi yang merupakan data olahan dari hasil penelitian yang dimasukkan kedalam tabel dengan menggunakan rumus frekuensi yang dikemukakan oleh Muhammad Ali (1989).Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1). Observasi (pengamatan Lapangan), 2) Kuesioner atau angket, 3) Wawancara, 4) Dokumentasi. jumlah sampel yang diambil dari semua populasi berjumlah 30 responden dari peserta Uji Teori SIM. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi Masyarakat terhadap Uji Teori SIM Polres Tabalong ini sesuai dengan persentasi jawaban responden yaitu 58,73% (lima puluh delapan koma tujuh puluh tiga persen) responden mengatakan Baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa Uji Teori SIM Polres Tabalong sudah berjalan dengan baik sesuai Standar Opersional Prosedur (SOP). Kata Kunci : Persepsi , Uji Teori SIM
FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM MENGAWASI KINERJA KEPALA DESA DI DESA KAPAR KECAMATAN MURUNG PUDAK KABUPATEN TABALONG Dera Pratama Puja Lestari; Rahmi Hayati; Lilis Suryani
JAPB Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi Badan Permusyawaratan Desa dalam mengawasi kinerja Kepala Desa di Desa Kapar Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun informan dalam penelitian ini berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari Ketua BPD, Wakil Ketua BPD, Sekretaris BPD, Kepala Desa dan Sekretaris Desa . Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara dilokasi penelitian yaitu Desa Kapar Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong tentang Fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Mengawasi Kinerja Kepala Desa diperoleh kesimpulan bahwa Badan Permusyawaratan Desa dalam melaksanakan fungsi pengawasannya sudah dilaksanakan dengan baik. Adapun upaya yang dapat dilakukan dalam fungsi pengawasan yaitu, BPD harus melakukan pengamatan rutin meskipun tidak adanya laporan dari masyarakat yang menyimpang ataupun hasil pembangunan. BPD juga harus turun kelapangan untuk memastikan adakah penyimpanagn atau pembangunan. BPD harus lebih meningkatkan intensitas waktu pengawasannya terutama dalam hal pembangunan desa serta perlu dibuatnya kegiatan berupa sosialisasi tentang keberadaan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta tugas dan fungsi BPD di Desa Kapar. Perlunya ada pembinaan kepada pengurus BPD terutama tentang fungsi yang harus dilaksanakan anggota BPD mengenai pengawasan kinerja Kepala Desa. Kata Kunci : Fungsi Badan Permusyawaratan Desa, Pengawasan dan Kinerja
EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI DESA BINANGON KECAMATAN MUARA KOMAM KABUPATEN PASER Fahreza Fahreza; Jauhar Arifin; Lilis Suryani
JAPB Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Binangon Kecamatan Muara Komam Kabupaten Paser Program Beras Sejahtera (Rastra) yang ada di Desa Binangon ini adalah salah satu program percepatan penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial di bidang pangan oleh Pemerintah Pusat berupa bantuan beras bersubsidi kepada rumah tangga berpendapatan rendah ( rumah tangga miskin ) bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran para rumah tangga sasaran dalam memenuhi kebutuhan pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis, serta mengetahui faktor apa sajakah yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan program Beras Sejahtera (Rastra) di Desa Binangon Kecamatan Muara Komam. Mendukung teori dari Sondang P. Siagian (2001:24) yang berpendapat bahwa indikator tercapainya efektivitas adalah : Tercapai tidaknya sasaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriftif kuantitatif, dengan metode pengumpulan data menggunakan observasi dan angket. Analisis data menggunakan rumus persentasi untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban dalam angket dikembangkan oleh Muhammad Ali (1998:84). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Program Beras Sejahtera (Rastra) di Desa Binangon Kecamatan Muara Komam Kabupaten Paser terlaksana Efektif dengan persentasi sebesar 63,8%. faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan Program Rastra di Desa Binangon adalah: a.) Komunikasi yang terjalin kurang baik karena dilaksanakan secara cepat dan kurangnya waktu bagi pelaksana untuk melakukan sosialisasi program, b.) Terbatasnya jumlah alokasi beras bantuan, c.) kurangnya pemahaman masyarakat terhadap program, d.)Keterlambatan pengiriman beras Kata Kunci : Efektivitas Program Beras Sejahtera ( Rastra )
KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN DAERAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA DILIHAT DARI ASPEK RESPONSIVENESS DI KABUPATEN TABALONG Halisah Halisah; Rahmi Hayati; Lilis Suryani
JAPB Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : lppm.stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang kualitas pelayanan perpustakaan daerah dalam meningkatkan minat baca dilihat dari aspek responsiveness di Kabupaten Tabalong penting dilakukan, karena pembinaan dan pengembangan minat baca tidak hanya tanggung jawab sekolah, perguruan tinggi ataupun orang tua saja, tetapi tanggung jawab bersama antar sekolah, perguruan tinggi, orang tua, Perpusda Kabupaten Tabalong dan pemerintah daerah Kabupaten Tabalong. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif secara analitik yaitu mengungkapkan masalah dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga hanya merupakan penyingkapan fakta. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh baik melalui hasil observasi, kuesioner/angket. Populasi penelitian ini berjumlah 30 orang. Sampel yang diambil berjumlah 30 orang. Teknik analisa ini dideskripsikan menggunakan analisis persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas Pelayanan Perpustakaan Daerah Dalam Meningkatkan Minat Baca Dilihat Dari Aspek Responsiveness di Kabupaten Tabalong dari persentase yang paling menonjol ada pada jawaban sangat baik dengan persentase cukup baik. Sementara rekapitulasi jawaban responden terkait faktor penghambat Kualitas Pelayanan Perpustakaan Daerah dalam meningkatkan minat baca dilihat dari aspek responsiveness di Kabupaten Tabalong terlihat bahwa faktor penghambat yang paling dominan ada pada indikator kemampuan organisasi, struktur, sumber daya maupun sisi kemampuan anggaran, untuk indikator luas geografis, rendahnya minat masyarakat dengan jawaban bukan faktor penghambat. Sehingga dapat disimpulkan faktor penghambat kualitas pelayanan perpustakaan daerah dalam meningkatkan minat baca dilihat dari aspek responsiveness di Kabupaten Tabalong ada pada indikator aparat pelaksana dan anggaran Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Minat Baca, Aspek Responsiveness