Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP)

Perilaku Pengendara Sepeda Terhadap Keselamatan di Jalan Danang Febrianto; Dewanti Dewanti; Imam Muthohar
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v2i2.5353

Abstract

In the middle of social distancing imposed by the government of Indonesia to reduce the spread rate of COVID-19 virus, the use of bicycles has emerged as a new trend in various cities in Indonesia, one of which is the Special Region of Yogyakarta. However, the increasing growth of bicycle users are also directly proportional to the data on cyclists' accidents. One of the factors causing high number of accidents on cyclists is the human factor. The purpose of this study was to analyze the behavior of cyclists in the Special Region of Yogyakarta. The data used in the study were granted from questionnaires and field observations of cyclists. Descriptive analysis is used to describe the characteristics and behavior of cyclists. Samples were taken using purposive sampling method with a questionnaire resulting the number of respondents as many as 362 cyclists. The results showed that the behavior of cyclists in Special Region of Yogyakarta were quite good, but there are still a lot of cyclists that do not know about regulations governing road cycling safety. It was found that the use of safety equipment does not present traffic compliance.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penutupan Rute Penerbangan Batam-Rengat Arif Nurrahman; Dewanti Dewanti; Sigit Priyanto
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v3i1.5819

Abstract

One of the pioneer flight route approved by Communication Ministry in 2018 is Batam-Rengat route. In progress, the pioneer route changed into commercial route, signed by initiation commercial company of Wings Air in August 2018. However, in August 2019, the Wings Air Company did not offer the route to the public. Finally, now, there is no flight service provided to the route, which is detrimental to people who need air transportation on that route. For the reason, it is needed to conduct research to express significance behind the closing event of the flight route. This study aimed to analyze the process of Batam-Rengat route progress from 2018 to 2019 and identify factors that affecting the closure of the Batam-Rengat flight route in 2019. Method used in this study was qualitative study with case study. Information was chosen according to specific criteria and data were collected by in-depth interview and secondary data request to relevant institutions/organizations. Hereinafter, interview data were reduced and classified according to specific themes. Furthermore, primary and secondary data were compiled into a unit to make description of activity event of Batam-Rengat route flight from 2018 to 2019. Times series analysis was used to find description of route progress process from the pioneer flight to commercial flight, and factors analysis was used to identify the factors affecting the route closure. The results of time series analysis indicate that the pioneer flight operated during six months from February 2018 to July 2018; then, along with the commercial flight for five months from August 2018 to December 2018. From January 2019 to June 2019, there was only one flight service, namely, commercial flight by the Wings Air. The results of factor analysis indicate the closure of the Batam-Rengat commercial route is influenced by passenger demand, flight schedules, airplane fares, and demand patterns. This study found other findings, namely the Japura-Padang flight route has good market potential and community/business participation efforts in Indragiri Hulu to help the occupancy rate of aircraft on the Batam-Rengat flight route
KOMPARASI KINERJA ANGKUTAN BARANG DAN PENILAIAN KUALITAS PELAYANAN MODA JALAN DAN MODA KERETA API PASCA BEROPERASINYA JALUR GANDA KERETA API LINTAS UTARA JAWA Afriza Telakurnia; Imam Muthohar; Dewanti Dewanti
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v1i1.800

Abstract

Jalur Utara Pulau Jawa merupakan jalur penghubung pusat-pusat perekonomian besar di Pulau Jawa, hampir 85% pergerakan lalu lintas orang dan barang melalui lintas ini. Untuk mengurangi beban pada jalan nasional lintas utara Pulau Jawa, maka dibangunlah jalur ganda kereta api lintas utara Jawa yang mulai beroperasi pada tahun 2015. Kemudian pertanyaan muncul bagaimana kinerja angkutan barang melalui jalan darat dan jalur kereta api setelah beroperasinya jalur ganda kereta api lintas utara Jawa. Penelitian kinerja angkutan barang dilakukan dengan membandingkan waktu tempuh, biaya operasional antara moda jalan dan kereta api dari Jakarta menuju Surabaya berdasarkan studi literatur penelitian dan survei yang pernah dilakukan, sementara pengukuran kepuasan jasa pelayanan dilakukan menggunakan metode survei kuesioner secara online terhadap konsumen jasa pengiriman moda jalan dan kereta api, kemudian akan dianalisis menggunakan service quality, importance performance analysis, dan dimensi servqual. Hasil penelitian kinerja angkutan barang dalam segi waktu menunjukan moda jalan melalui jalan tol membutuhkan waktu perjalanan tercepat yaitu 10 jam, dan biaya operasional untuk mengangkut 800 ton barang menggunakan kereta api merupakan moda dengan biaya operasional terendah yaitu Rp. 506.336.000,-, sementara pengukuran kepuasan jasa pelayanan perusahaan angkutan jalan darat mempunyai nilai rata-rata servqual -0,356 dengan nilai Quality yang mendekati memuaskan, sehingga perlu perbaikan pelayanan pada 11 atribut faktor prioritas IPA dengan nilai Customer Satisfaction Index (CSI) dalam kategori puas, sementara pelayanan perusahaan angkutan kereta api mempunyai nilai rata-rata servqual -0,573 dengan nilai Quality yang mendekati memuaskan, sehingga perlu perbaikan pelayanan pada 11 atribut faktor prioritas IPA dengan nilai CSI dalam kategori cukup puas.
ANALISIS HUBUNGAN HASIL PENILAIAN KESELAMATAN JALAN DENGAN TINGKAT KECELAKAAN PADA RUAS JALAN PANTURA DI KOTA TEGAL Destria Rahmita Mita; Siti Malkhamah; Dewanti Dewanti
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v1i1.801

Abstract

Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu indikator utama kinerja keselamatan infrastruktur jalan. Permasalahan yang muncul adalah kecelakaan lalu lintas yang masih sangat tinggi terjadi di negara berkembang, khususnya di Indonesia. Di beberapa negara maju, upaya dalam maminimalkan jumlah kecelakaan terus dikembangkan, salah satu langkah awalnya adalah melakukan penelitian mengenai hubungan antara tingkat kecelakaan dan kondisi jalan/ lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola hubungan hasil penilaian keselamatan jalan berupa Road Protection Score (RPS) dengan tingkat kecelakaan. Pada penelitian ini, hubungan tingkat kecelakaan dan RPS ditinjau pada studi kasus ruas jalan Nasional Pantura dalam Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Dalam hal ini kondisi infrastruktur jalan dan lingkungan jalan diwakili oleh suatu nilai Road Protection Score (RPS) dan/atau Star Rating yang dikembangkan oleh International Road Assessment Programme (iRAP). Nilai RPS dihasilkan berdasarkan penilaian terhadap elemen-elemen jalan yang disimpulkan dalam suatu formulasi. Hubungan tingkat kecelakaan dan Star Rating di analisis dengan menggunakan teknik korelasi dan uji statistik untuk mengetahui kekuatan serta signifikansi hubungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara tingkat kecelakaan dan Star Rating adalah sangat lemah. Hasil tersebut mengindikasi kondisi infrastruktur jalan dan lingkungan jalan memiliki dampak yang berbeda-beda terhadap resiko kecelakaan suatu lokasi jalan.
KOMPARASI KINERJA ANGKUTAN BARANG DAN PENILAIAN KUALITAS PELAYANAN MODA JALAN DAN MODA KERETA API PASCA BEROPERASINYA JALUR GANDA KERETA API LINTAS UTARA JAWA Afriza Telakurnia; Imam Muthohar; Dewanti Dewanti
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v1i1.800

Abstract

Jalur Utara Pulau Jawa merupakan jalur penghubung pusat-pusat perekonomian besar di Pulau Jawa, hampir 85% pergerakan lalu lintas orang dan barang melalui lintas ini. Untuk mengurangi beban pada jalan nasional lintas utara Pulau Jawa, maka dibangunlah jalur ganda kereta api lintas utara Jawa yang mulai beroperasi pada tahun 2015. Kemudian pertanyaan muncul bagaimana kinerja angkutan barang melalui jalan darat dan jalur kereta api setelah beroperasinya jalur ganda kereta api lintas utara Jawa. Penelitian kinerja angkutan barang dilakukan dengan membandingkan waktu tempuh, biaya operasional antara moda jalan dan kereta api dari Jakarta menuju Surabaya berdasarkan studi literatur penelitian dan survei yang pernah dilakukan, sementara pengukuran kepuasan jasa pelayanan dilakukan menggunakan metode survei kuesioner secara online terhadap konsumen jasa pengiriman moda jalan dan kereta api, kemudian akan dianalisis menggunakan service quality, importance performance analysis, dan dimensi servqual. Hasil penelitian kinerja angkutan barang dalam segi waktu menunjukan moda jalan melalui jalan tol membutuhkan waktu perjalanan tercepat yaitu 10 jam, dan biaya operasional untuk mengangkut 800 ton barang menggunakan kereta api merupakan moda dengan biaya operasional terendah yaitu Rp. 506.336.000,-, sementara pengukuran kepuasan jasa pelayanan perusahaan angkutan jalan darat mempunyai nilai rata-rata servqual -0,356 dengan nilai Quality yang mendekati memuaskan, sehingga perlu perbaikan pelayanan pada 11 atribut faktor prioritas IPA dengan nilai Customer Satisfaction Index (CSI) dalam kategori puas, sementara pelayanan perusahaan angkutan kereta api mempunyai nilai rata-rata servqual -0,573 dengan nilai Quality yang mendekati memuaskan, sehingga perlu perbaikan pelayanan pada 11 atribut faktor prioritas IPA dengan nilai CSI dalam kategori cukup puas.
ANALISIS HUBUNGAN HASIL PENILAIAN KESELAMATAN JALAN DENGAN TINGKAT KECELAKAAN PADA RUAS JALAN PANTURA DI KOTA TEGAL Destria Rahmita Mita; Siti Malkhamah; Dewanti Dewanti
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v1i1.801

Abstract

Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu indikator utama kinerja keselamatan infrastruktur jalan. Permasalahan yang muncul adalah kecelakaan lalu lintas yang masih sangat tinggi terjadi di negara berkembang, khususnya di Indonesia. Di beberapa negara maju, upaya dalam maminimalkan jumlah kecelakaan terus dikembangkan, salah satu langkah awalnya adalah melakukan penelitian mengenai hubungan antara tingkat kecelakaan dan kondisi jalan/ lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola hubungan hasil penilaian keselamatan jalan berupa Road Protection Score (RPS) dengan tingkat kecelakaan. Pada penelitian ini, hubungan tingkat kecelakaan dan RPS ditinjau pada studi kasus ruas jalan Nasional Pantura dalam Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Dalam hal ini kondisi infrastruktur jalan dan lingkungan jalan diwakili oleh suatu nilai Road Protection Score (RPS) dan/atau Star Rating yang dikembangkan oleh International Road Assessment Programme (iRAP). Nilai RPS dihasilkan berdasarkan penilaian terhadap elemen-elemen jalan yang disimpulkan dalam suatu formulasi. Hubungan tingkat kecelakaan dan Star Rating di analisis dengan menggunakan teknik korelasi dan uji statistik untuk mengetahui kekuatan serta signifikansi hubungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara tingkat kecelakaan dan Star Rating adalah sangat lemah. Hasil tersebut mengindikasi kondisi infrastruktur jalan dan lingkungan jalan memiliki dampak yang berbeda-beda terhadap resiko kecelakaan suatu lokasi jalan.
Perilaku Pengendara Sepeda Terhadap Keselamatan di Jalan Danang Febrianto; Dewanti Dewanti; Imam Muthohar
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v2i2.5353

Abstract

In the middle of social distancing imposed by the government of Indonesia to reduce the spread rate of COVID-19 virus, the use of bicycles has emerged as a new trend in various cities in Indonesia, one of which is the Special Region of Yogyakarta. However, the increasing growth of bicycle users are also directly proportional to the data on cyclists' accidents. One of the factors causing high number of accidents on cyclists is the human factor. The purpose of this study was to analyze the behavior of cyclists in the Special Region of Yogyakarta. The data used in the study were granted from questionnaires and field observations of cyclists. Descriptive analysis is used to describe the characteristics and behavior of cyclists. Samples were taken using purposive sampling method with a questionnaire resulting the number of respondents as many as 362 cyclists. The results showed that the behavior of cyclists in Special Region of Yogyakarta were quite good, but there are still a lot of cyclists that do not know about regulations governing road cycling safety. It was found that the use of safety equipment does not present traffic compliance.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penutupan Rute Penerbangan Batam-Rengat Arif Nurrahman; Dewanti Dewanti; Sigit Priyanto
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v3i1.5819

Abstract

One of the pioneer flight route approved by Communication Ministry in 2018 is Batam-Rengat route. In progress, the pioneer route changed into commercial route, signed by initiation commercial company of Wings Air in August 2018. However, in August 2019, the Wings Air Company did not offer the route to the public. Finally, now, there is no flight service provided to the route, which is detrimental to people who need air transportation on that route. For the reason, it is needed to conduct research to express significance behind the closing event of the flight route. This study aimed to analyze the process of Batam-Rengat route progress from 2018 to 2019 and identify factors that affecting the closure of the Batam-Rengat flight route in 2019. Method used in this study was qualitative study with case study. Information was chosen according to specific criteria and data were collected by in-depth interview and secondary data request to relevant institutions/organizations. Hereinafter, interview data were reduced and classified according to specific themes. Furthermore, primary and secondary data were compiled into a unit to make description of activity event of Batam-Rengat route flight from 2018 to 2019. Times series analysis was used to find description of route progress process from the pioneer flight to commercial flight, and factors analysis was used to identify the factors affecting the route closure. The results of time series analysis indicate that the pioneer flight operated during six months from February 2018 to July 2018; then, along with the commercial flight for five months from August 2018 to December 2018. From January 2019 to June 2019, there was only one flight service, namely, commercial flight by the Wings Air. The results of factor analysis indicate the closure of the Batam-Rengat commercial route is influenced by passenger demand, flight schedules, airplane fares, and demand patterns. This study found other findings, namely the Japura-Padang flight route has good market potential and community/business participation efforts in Indragiri Hulu to help the occupancy rate of aircraft on the Batam-Rengat flight route