Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Benefits Of Health Protocol And Covid-19 Vaccination For Indonesian People Markus Amid; Marthen Mau; Yondi Yondi; Henni Somantik; Eliantri Putralin
International Journal Of Education, Social Studies, And Management (IJESSM) Volume 2 Issue 1 February 2022
Publisher : LPPPIPublishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52121/ijessm.v2i1.63

Abstract

Maintaining health and immunity as well as the benefit of the life of the general public is a fixed price. Therefore, the Indonesian people need to improve the implementation of the Covid-19 health protocol and vaccination to prevent the spread of the coronavirus which results in the death of Indonesian citizens. This paper uses a qualitative method with a library research approach. This paper resulted in the application of health protocols as preventive measures, coronavirus vaccination as a complement to maintain body stability; and consume water and vitamin C because the human body really needs vitamin C to maintain immunity and body stability from coronavirus attacks. However, the most important thing for all mankind in the world and Indonesia is to draw closer to God Almighty because He is able to help, protect, preserve, protect, and free humans from the deadly Covid-19 attack.
Makna Ungkapan "Dua Atau Tuga Orang Berkumpul Dalam Nama-Ku" Menurut Matius18:20 Eliantri Putralin
CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Vol. 2 No. 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injil Bhakti Caraka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46348/car.v2i1.47

Abstract

AbstractGathering is a great opportunity to meet in large numbers and a lot but if there is no freedom to attend, then Allah wants two or three people to gather together. Gatherings or congregations in a quorum of two or three believers in the name of the Lord Jesus Christ, then God is still present through the Holy Spirit because God does not depend on a large number, but an insignificant number of God is still present because He is God Almighty. The presence of Jesus Christ in the midst of or among believers in a gathering is intended so that believers will not feel afraid and still believe that His presence does not depend on large numbers of people like the quorum taught by Jewish rabbis in Old Testament times. To find out the promise of Jesus' presence according to the text of Matthew 18:20, the research method used in this research is qualitative research, with a grammatical historical approach. The result of this research is that after getting the meaning of the phrase "Two or three people gathered in My name," the final result can be implicated by the followers of the Lord Jesus at this time in their life and ministry. AbstrakBerkumpul merupakan sebuah kesempatan besar untuk berhimpun dalam jumlah yang besar dan banyak tetapi jika tidak ada kebebasan untuk berhimpun, maka Allah menginginkan dua atau tiga orang berkumpul bersama. Perkumpulan atau perhimpunan dalam kuorum dua atau tiga orang percaya dalam nama Tuhan Yesus Kristus, maka Allah tetap hadir melalui Roh Kudus sebab Allah tidak bergantung pada jumlah yang banyak, tetapi jumlah yang sedikitpun Allah tetap hadir karena Dia adalah Allah yang Maha Hadir. Kehadiran Yesus Kristus di tengah-tengah atau di antara orang percaya dalam perkumpulan bertujuan agar orang percaya tidak merasa takut dan tetap meyakini bahwa kehadiran-Nya tidak bergantung pada jumlah orang yang banyak seperti kuorum yang diajarkan oleh rabi Yahudi pada masa Perjanjian Lama. Untuk mengetahui janji kehadiran Yesus menurut teks Matius 18:20, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan historikal gramatikal. Hasil penelitian ini adalah setelah mendapatkan makna ungkapan  “Dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku,” maka hasil akhirnya dapat diimplikasikan oleh para pengikut Tuhan Yesus pada masa kini dalam kehidupan dan pelayanannya. 
Makna Pengajaran Yesus Tentang "Memberi Minum Secangkir Air Putih" Menurut Matius 10:42 Marthen Mau; Eliantri Putralin; Gianto Gianto
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 2 (2021): Pebruari 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Hagiasmos Mission

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.374 KB)

Abstract

Abstract Water is the primary source of life for humans which needs to be available indefinitely because without water humans will experience physical death. Therefore, humans need to consume enough water in everyday life. The purpose of this research is that humans need to consume water so that the human body remains stable, healthy, strong, and prevents all toxins that can enter the human body at any time. This study used a qualitative research method, by applying the type of grammatical historical method. The results of the analysis in this study can be described, narrated, and implemented in human life. The results of this study are in accordance with the teachings of Jesus in Matthew 10:42 that just giving a cup of water to the poor followers of Jesus, then the giver will be rewarded according to his deeds. Therefore, humans must pay attention to each other in the practice of everyday life to do good deeds to other people, both those who need them and those who don't need them. Abstrak Air merupakan sumber kehidupan primer bagi manusia yang perlu tersedia tanpa batas karena tanpa air manusia akan mengalami kematian secara fisik. Karena itu, manusia perlu mengonsumsi air putih yang cukup dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini ialah manusia perlu konsumsi air putih supaya tubuh manusia tetap stabil, sehat, kuat, dan mencegah segala racun yang bisa masuk kapan saja ke dalam tubuh manusia. Penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif, dengan menerapkan tipe metode historikal gramatikal. Hasil analisis dalam penelitian ini dapat dideskripsikan, dinarasikan, dan diimplementasikan dalam kehidupan manusia. Hasil penelitian ini adalah sesuai pengajaran Yesus di dalam Matius 10:42 bahwa memberikan minuman air putih secangkir saja kepada para pengikut Yesus yang hina dina/miskin, maka sang pemberi akan diberikan pahala sesuai perbuatannya. Karena itu, manusia harus saling memperhatikan dalam praktik kehidupan setiap hari untuk melakukan perbuatan baik kepada orang-orang lain, baik mereka yang membutuhkan maupun yang tidak membutuhkan.
TANGGUNG JAWAB GEMBALA SIDANG DALAM MEMBIMBING KERUKUNAN HIDUP JEMAAT DI GSJA ANUGERAH SP IV JANGKANG KABUPATEN SANGGAU Veronika Pina; Henni Somantik; Markus Amid; Eliantri Putralin
Jurnal DIKMAS Vol. 4 No. 1 (2022): Juni : Jurnal DIKMAS
Publisher : Biro Pengelolaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarat SETIA Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/dikmas.v4i1.53

Abstract

Tanggung jawab gembala sidang dalam membimbing kerukunan hidup jemaat GSJA Anugerah SP IV Jangkang sangat dibutuhkan dalam hidup berjemaat, karena jemaat merupakan bagian dari masyarakat luas yang harus hidup rukun. Tujuan penelitian untuk mendorong gembala Sidang dalam membimbing kerukunan hidup jemaat di GSJA Anugerah SP IV Jangkang supaya jemaat tetap hidup dalam kerukunan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Menggunakan metode kualitatif deskriptif karena data dan informasi yang diperoleh kata atau narasi kemudian dapat dideskripsikan, dinarasikan, dan dijelaskan agar maknanya semakin jelas. Sumber data berasal dari para informan yaitu gembala sidang, majelis jemaat, dan anggota jemaat GSJA dan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil temuan data dari penelitian ini adalah: (1) Gembala sidang memotivasi jemaat agar hidup rukun; (2) gembala sidang dapat mengunjungi Jemaat GSJA Anugerah SP IV Jangkang; (3) gembala sidang mengajar jemaat agar hidup percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat; (4) harapan gembala sidang agar seluruh anggota jemaat dapat menguasai diri dari dosa, selalu berdoa, dan mendukung gembala dalam pelayanan. Kesimpulan: gembala sidang GSJA Anugerah SP IV Jangkang telah melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik dalam membimbing dan mengarahkan jemaat berdasarkan pengajaran Yesus Kristus.
TANGGUNG JAWAB GEMBALA SIDANG DALAM MEMBIMBING KERUKUNAN HIDUP JEMAAT DI GSJA ANUGERAH SP IV JANGKANG KABUPATEN SANGGAU Veronika Pina; Henni Somantik; Markus Amid; Eliantri Putralin
Jurnal DIKMAS Vol. 4 No. 1 (2022): Juni : Jurnal DIKMAS
Publisher : Biro Pengelolaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarat SETIA Ngabang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/dikmas.v4i1.53

Abstract

Tanggung jawab gembala sidang dalam membimbing kerukunan hidup jemaat GSJA Anugerah SP IV Jangkang sangat dibutuhkan dalam hidup berjemaat, karena jemaat merupakan bagian dari masyarakat luas yang harus hidup rukun. Tujuan penelitian untuk mendorong gembala Sidang dalam membimbing kerukunan hidup jemaat di GSJA Anugerah SP IV Jangkang supaya jemaat tetap hidup dalam kerukunan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Menggunakan metode kualitatif deskriptif karena data dan informasi yang diperoleh kata atau narasi kemudian dapat dideskripsikan, dinarasikan, dan dijelaskan agar maknanya semakin jelas. Sumber data berasal dari para informan yaitu gembala sidang, majelis jemaat, dan anggota jemaat GSJA dan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil temuan data dari penelitian ini adalah: (1) Gembala sidang memotivasi jemaat agar hidup rukun; (2) gembala sidang dapat mengunjungi Jemaat GSJA Anugerah SP IV Jangkang; (3) gembala sidang mengajar jemaat agar hidup percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat; (4) harapan gembala sidang agar seluruh anggota jemaat dapat menguasai diri dari dosa, selalu berdoa, dan mendukung gembala dalam pelayanan. Kesimpulan: gembala sidang GSJA Anugerah SP IV Jangkang telah melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik dalam membimbing dan mengarahkan jemaat berdasarkan pengajaran Yesus Kristus.