Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KEMASAN PINTAR PENDETEKSI KESEGARAN BUAH SEMANGKA POTONG DARI EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.): Smart Packaging for Detection of Sliced Watermelon Freshness from Sappan Wood Extracts (Caesalpinia sappan L.) Muhammad Ardiyansyah Suryanegara; Mulia Winirsya Apriliyanti; Irene Ratri Andia Sasmita; Ainun Karimatun Nisa
Pro Food Vol. 6 No. 2 (2020): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v6i2.140

Abstract

ABSTRACT Many supermarkets which sell the packaged-sliced watermelons use plastic styrofoam wrap. Moreover, to determine the freshness or quality of the packaged-sliced watermelons needs the packaging technology that cannot not only function as packaging, but can also give information regarding the change of the packaged foodstuffs which is known as smart packaging. This research aims to determine the color stability of the smart packaging that contains sappan wood extracts and the relationship of packaging color change to deterioration of sliced watermelon viewed from the characteristics of total solids, total acids, and pH during storages. The results show that the color change of smart packaging containing sappan wood extracts, from red into orange was in line with the decreasing of total solids, pH, and the increasing of total acid of sliced watermelon for 2 days. On 2nd days, total solids value decreased from 8.70 obrix to 5.60 obrix, while the total acid value increased from 2.24% to 4.72%, this conditions was in accordance with the decreasing of pH value from 6.04 to 4,43 of sliced watermelons. Keywords: Sappan wood Extract, smart packaging, Slice watermelon. ABSTRAK Banyak supermarket yang menjual semangka potong yang dikemas menggunakan styrofoam berplastik wrap. Untuk mengetahui kesegaran atau kualitas semangka potong dalam kemasan, diperlukan teknologi pengemasan yang tidak hanya berfungsi sebagai wadah, tetapi juga dapat memberikan informasi tekait perubahan bahan pangan yang dikemas yang dikenal dengan kemasan pintar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kestabilan warna kemasan pintar yang mengandung ekstrak kayu secang dan hubungan perubahan warna kemasan dengan penurunan mutu semangka potong yang dilihat dari karakteristik nilai total padatan, total asam, dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya perubahan warna kemasan pintar yang mengandung ekstrak kayu secang dari merah menjadi oranye seiring dengan penurunan nilai total padatan, peningkatan nilai total asam, dan penurunan nilai pH dari semangka potong selama 2 hari. Pada hari ke-2 nilai total padatan menurun dari 8,70 obrix menjadi 5,60 obrix, sedangkan nilai total asam meningkat dari 2,24% menjadi 4,72%, hal ini sejalan dengan menurunnya nilai pH dari 6,04 menjadi 4,43 pada semangka potong yang diamati. Kata kunci: Ekstrak kayu secang, Kemasan pintar, semangka
KONDISI OPTIMUM PERLAKUAN AWAL DAN PENGERINGAN KULIT BUAH NAGA KERING Mulia W. Apriliyanti; Muhammad A. Suryanegara; Agung Wahyono; Siti Djamila
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol. 31 No. 2 (2020): Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
Publisher : Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB Indonesia bekerjasama dengan PATPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6066/jtip.2020.31.2.155

Abstract

Antioxidant plays an important role in keeping the body health. Antioxidant is needed to prevent the occurrence of oxidative stress, which causes of various degenerative diseases. Betacyanin in the dragon fruit peel takes part in antioxidant activity. The research is conducted using the central composite design (CCD) of the response surface methodology (RSM). This research aims to optimize the initial treatment condition by applying natrium metabisulfite immersion and drying on the dried dragon fruit peel. Three design composite factors used are natrium metabisulfite concentration (X1: 0.2-0.4%), drying temperature (X2: 65-75°C), and drying duration (X3: 4-5 hours) with betacyanin content (Y1) and antioxidant activity (Y2) as the response. A quadratic model is a method chosen for this research. The surface response showed the natrium metabisulfite concentration, temperature, and drying duration had signifi-cant effects on the betacyanin content and antioxidant activity. The most optimum condition of initial treatment is showed by immersion in 0.23% natrium metabisulfite and drying temperature of 70°C for 4.5 hours which resulted in 44.07 mg/100 g of betacyanin concentration and 50.56% antioxidant activity.
Kualitas Fisik dan Sensoris Produk Susu Pasteurisasi pada Suhu dan Waktu Transportasi dalam Distribusi Pemasaran Mulia Winirsya Apriliyani; Mulia Winirsya Apriliyanti
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak (JITEK) Vol. 13 No. 1 (2018)
Publisher : Faculty of Animal Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.229 KB) | DOI: 10.21776/ub.jitek.2018.013.01.5

Abstract

The aim of this research was to determine the influence of the long time transportation for 72 , 108 , and 129 hours at a temperature -15oC, 5oC , and 15oC. The materials used for this research was  pasteurized milk packaging bottle 250 ml made in by UKM in Malang City. The study is conducted through simulate transportation with 9 treatment and  3 replications. The treatment were 72, 108, and 129 h with temperature 15oC, 5oC , and -15oC. The variable observed were the pH, syneresis and  sensory (taste test , scent , texture and the bottle condition). Data analyzed by the descriptive analytic research. The pH values ranging from 4.6-6.7 and sineresis 55.03-93.88 %. Characteristic of pasteurized milk in the sensory (taste, aroma, texture and the bottle condition) tend to good condition, normal and bulging at a temperature of packaging 5 oC. Based on the normal milk of pH still in its approach is still normal sensory and properties, and marketing pasteurized milk can be done by long hours for the purpose of transportation 72-108 (location distribution Jember, Pekalongan, Yogyakarta, Sumenep, Denpasar, Mataram, dan Balikpapan) at a temperature of packaging 5 oC.
PENDUGAAN UMUR SIMPAN JELLY KELOR INSTAN DENGAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TEST (ASLT) MODEL PENDEKATAN KADAR AIR KRITIS Mulia Winirsya Apriliyanti; Annisa Nurdihati; M. Ardiyansyah
Journal of Food Technology and Agroindustry Vol 2 No 2 (2020): Journal of Food Technology and Agroindustry
Publisher : Journal of Food Technology and Agroindustry dipublikasikan oleh Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/jfta.v2i2.967

Abstract

Daun kelor merupakan tanaman yang kaya akan manfaat, utamanya bagi ibu menyusui dan anak dalam masa pertumbuhan. Jelly kelor instan adalah salah satu diversifikasi produk berbasis daun kelor. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan umur simpan produk jelly kelor instan, sehingga dapat memberikan hasil perhitungan umur simpan yang akurat dan sesuai dengan umur simpan produk pangan yang sebenarnya. Pendugaan umur simpan pada produk pangan instan dapat dilakukan dengan metode ASLT (accelerated shelf life testing) model kadar air kritis yang dihitung berdasarkan persamaan Labuza. Tahapan dilakukan dengan melakukan kontrol lingkungan penyimpanan sehingga dapat mempercepat reaksi yang menyebabkan kerusakan pada produk. Penyimpanan dilakukan menggunakan kemasan PP (polypropylene) ketebalan 0,03 mm pada suhu ruang yaitu 25 oC, 27oC dan 30oC. Penelitian ini menghasilkan pendugaan umur simpan 789 hari pada suhu penyimpanan 25 oC, 701 hari pada suhu penyimpanan 27oC dan 589 hari pada suhu penyimpanan 30oC.
Evaluasi Kinerja dari Indikator Bunga Belimbing Wuluh dan Indikator Bromocresol Green pada Kemasan Pintar untuk Ikan Gurami Mulia Winirsya Apriliyanti; M. Ardiansyah Ardiansyah; Nurul Wahidah
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 20 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v20i2.2263

Abstract

Ikan air tawar maupun ikan laut sangat cepat mengalami kemunduran mutu karena memiliki kandungan air dan protein yang sangat tinggi. Ikan gurami merupakan jenis ikan air tawar yang banyak disukai oleh konsumen karena memiliki rasa yang gurih. Untuk mengetahui tingkat kemunduran mutu dari hasil perikanan maka dideteksi dengan menggunakan kemasan pintar. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja tingkat sensivitas kemasan pintar yang berindikator pewarna alami dari ekstrak bunga belimbing wuluh dan dibandingkan dengan kemasan pintar yang berindikator bromcessol green. Fillet ikan gurami disimpan dalam kemasan pintar pada suhu chilling. Pengamatan dilakukan pada perubahan warna yang terjadi dari  film kemasan pintar kemudian dikorelasikan dengan nilai pH dan TVB-N dari fillet ikan gurami. Tingkat kemuduran mutu dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan yang sangat drastis ketika nilai TVB-N melewati batas 30 mg/100g, perubahan warna dari film berindikator yang mengandung ekstrak belimbing wuluh menjadi cokelat sedangkan indikator BCG menjadi biru yaitu pada hari penyimpanan ke-9 dengan nilai pH fillet ikan gurami mendekati 7. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ekstrak bunga belimbing wuluh memiliki potensi sebagai indikator kolorimetri dalam pembuatan kemasan pintar untuk memonitoring kemunduran mutu dari produk hasil perikanan yang disimpan pada suhu chilling.Kata kunci: bromcessol green, ekstrak bunga belimbing wuluh, gurami, kemasan pintar
The Pengaruh Penambahan Manitol dan Amilum Manihot terhadap Sifat Fisik dan Sensoris Tablet Hisap Kunyit Asam Irene Ratri Andia Sasmita; Mulia Winirsya Apriliyanti; Muhammad Ardiyansyah Suryanegara; Fika Wulan Romadhol Ana
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 3 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i3.2877

Abstract

Tablet hisap merupakan bentuk sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat. Jamu kunyit asam dimodifikasi menjadi tablet hisap kunyit asam untuk mempermudah konsumen dalam distribusi maupun konsumsi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perlakuan terbaik formula yang digunakan dengan penentuan karakteristik fisik dan sensoris tablet hisap kunyit asam. Penelitian pada pembuatan tablet hisap memerlukan bahan pengisi yaitu manitol dan amilum manihot. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) non factorial. Terdapat lima perlakuan penambahan manitol dan amilum manihot yaitu 100:0, 75:25, 50:50, 25:75, dan 0:100. Penambahan bahan pengisi pembuatan tablet dapat mempengaruhi sifat fisik dan sensoris tablet hisap kunyit asam. Perbandingan yang dipilih adalah perlakuan 100:0 yaitu mannitol : amilum manihot. Sifat fisik tablet hisap kunyit asam: rarata keseragaman bobot 504,61 mg, kerapuham 6,13%, daya hisap 59,18 detik. Sedangkan untuk uji sensoris warna 2,50 (putih), rasa 3,37 (manis sedikit asam kunyit), aroma 2,53 (tidak beraroma kunyit asam), dan tekstur 3,67 (agak kasar).
Karakteristik Kimia Cookies Tepung Tape Singkong Yani Subaktilah; Mulia Winirsya Apriliyanti; Irene Ratri Sasmita Andia; Aulia Brilliantina; Wardatul Islamiyah
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 3 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i3.2911

Abstract

Tape singkong merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki daya simpan yang pendek dan mudah rusak. Proses pengeringan pada tape singkong dan mengubahnya menjadi tepung merupakan salah satu solusi untuk memperpanjang umur simpan tape singkong. Tepung tape singkong cocok untuk ditambahkan ke dalam produk pangan dengan tujuan untuk meningkatkan cita rasa dan gizinya. Cookies tidak membutuhkan produk dengan volume pengembangan yang tinggi sehingga cocok untuk kita tambahkan tepung tape singkong sebagai pengganti tepung terigu. Penelitian ini akan menganalisis pengaruh penambahan tepung tape singkong terhadap karakteristik kimia cookies tepung tape singkong. Tingkat substitusi tepung tape singkong adalah 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% tepung tape singkong. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan kadar air cookies tepung tape singkong adalah 1,15% - 1,60%, kadar abu 2,21% - 2,30%, kadar protein 4,05% - 6,50%, kadar lemak 22,56% - 32,40%, karbohidrat 56,23% – 65,02%, dan 0,67% – 1,82% serat kasar  
Pengembangan Produk Olahan Labu Kuning Bagi Petani Benih Labu Kuning di Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi Anna Mardiana Handayani; Mulia Winirsya Apriliyanti; Supriyadi; Refa Firgiyanto
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i2.2216

Abstract

Desa Tegalrejo merupakan salah satu kabupaten penghasil labu kuning terbesar di Banyuwangi. Masyarakat Desa Tegalrejo sebagian besar merupakan petani labu kuning yang memproduksi benih labu kuning untuk dijual. Penjualan bibit labu kuning telah bekerjasama dengan PT. Panah Merah Jember. Bibit yang dibutuhkan disediakan oleh PT. Panah Merah Jember sedangkan tanah, alat-alat produksi dan pekerja disediakan oleh petani. Limbah produksi biji labu kuning adalah daging buah labu kuning segar. Asalkan dibuang begitu saja oleh petani jika saat panen labu kuning. Bahkan bisa digunakan untuk pakan sapi, kambing dan ayam. Metode: Program Kemitraan Masyarakat yang dilaksanakan oleh tim Politeknik Negeri Jember bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis labu kuning dengan memproduksi aneka olahan eggroll labu kuning, bolu kukus, roti tawar, foodbar, cookies dan minuman jelly drink. Jenis pelatihan yang diberikan adalah pelatihan tahapan produksi aneka olahan labu kuning, pelatihan pengemasan produk labu kuning, pelatihan strategi pemasaran, pendampingan dan monitoring serta evluasi PKM. Hasil: Peserta terdiri dari istri petani berjumlah 20 orang. Hasil dari kegiatan ini adalah mereka dapat membuat varian produk dari buah labu kuning antara lain kue kukus, eggroll, cookies, food bar, roti dan minuman jelly. Setelah mereka membuat aneka produk labu, mereka bisa jualan di e-commere layaknya shopee, sehingga mendapat penghasilan tambahan. Monitoring dilakukan dengan mengunjungi beberapa peserta pengabmas. Proses pendampingan dan pemantauan telah menghasilkan dokumen pengarsipan PIRT dan hasil PIRT adalah PIRT nomor 206-3510021110-23. Kesimpulan: Meningkatnya pengetahuan peserta dalam menghasilkan varian produk labu kuning. Produk labu kuning ini bisa dijual di ecommere dan mereka mendapat penghasilan tambahan.
Identification of Chemical Compound in Melinjo Peel Beverage using Gas Chromatography-Mass Spectroscopy Mulia Winirsya Apriliyanti; M Ardiyansyah; Puspito Arum; Jayus Jayus; Achmad Sjaifullah
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.2970

Abstract

Minuman yang mempunyai nilai manfaat positif bagi kesehatan manusia disebut sebagai minuman fungsional. Pengolahan kulit buah melinjo sebagai minuman merupakan upaya pemanfaatan limbah dari tanaman lokal Indonesia yang berpotensi mengandung senyawa bioaktif. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan senyawa kimia pada minuman kulit melinjo dengan metode GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectroscopy) Shimadzu dengan suhu oven kolom 65oC, suhu injeksi 260oC, dan tekanan 38,9 kPa dengan total aliran 42,8 mL/menit dan kecepatan linier 32,2 cm/detik. Purge flow 3,0 mL/menit dengan split ratio 50,0. Identifikasi kandungan senyawa kimia menunjukkan pada minuman kulit buah melinjo didominasi oleh asam oleat, asam miristat, methyl 6-hydroxystearate, dan methyl tricosanoate