Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

INTERVENSI MODIFIKASI PERILAKU UNTUK MENINGKATKAN INISIATIF PADA ANAK DENGAN HAMBATAN PERKEMBANGAN PERSONAL-SOSIAL Hanny Rufaidah Damra
Al-Abyadh Vol 4 No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI STAI DINIYAH PEKANBARU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.157 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui faktor-faktor apakah yang menyebabkan kurangnya inisiatif pada anak? (2) Intervensi apakah yang tepat untuk meningkatkan inisiatif pada anak yang mengalami hambatan perkembangan personal-sosial?. Klien dalam kasus ini bernama A, anak laki-laki berusia 4 tahun 10 bulan. A sekolah di TK A1 Khalifah Centre. Berdasarkan hasil tes psikologi, kapasitas intelektual A tergolong masuk dalam kategori rata-rata (average) dengan skor IQ sebesar 109 (Stanford Binet). Berdasarkan hasil asessmen observasi, wawancara dan tes psikologi (tes Denver II) diperoleh hasil bahwa pada aspek personal-sosial terletak pada/antara 75% sampai 90% dan gagal (Fail) dilakukan oleh anak, sehingga memperoleh skor C (Caution). Selain itu, dalam kesehariannya klien memiliki rentang perhatian yang pendek, ia juga terlihat tidak mampu bergaul dengan anak seusianya, tidak memiliki inisiatif serta tampak selalu menirukan atau mengulang-ulang gerakan yang dilakukan oleh temannya bila diajak bermain bersama. Penyelesaian masalah ini adalah menggunakan modifikasi perilaku dengan menggunakan token ekonomi, untuk di sekolah bekerjasama dengan guru wali kelas A, dan psikoedukasi terhadap orang tua. Hasil intervensi menunjukkan bahwa klien mengalami kemajuan dalam bersosialisasi, semakin banyak berinteraksi dengan teman dan guru serta memunculkan inisiatif dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Pengaruh Pelatihan Ketrampilan Sosial Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Sosial Di Sekolah Pada Remaja Sekolah Menengah Pertama Hanny Rufaidah Damra
Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan Vol 18 No 1 (2021): Jurnal Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan
Publisher : LPPM STAI Diniyah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/al-mutharahah.v18i1.228

Abstract

This study aims to determine the effect of social skills training to improve social adjustment in adolescents at junior high school. The hypothesis in this study is there is an effect of providing social skills training to improve the social adjustment of adolescents in junior high school. This study uses a pretest and posttest design. Respondents in this study amounted to 16 junior high school students. The Social Skill Training (SST) module in this study was arranged based on the stages of implementing SST which refers to the opinion of Ramdhani (2002), social skills training with the stages of modeling, role play, feedback, and transfer training. This module is structured based on aspects of social skills from Gresham and Elliot (1990) which consist of aspects of cooperation, assertiveness, empathy, and self-control. The analysis carried out in this study is using non-parametric statistics. The results show that there are changes in the trainees before and after undergoing training. This means that there is an increase in the ability of social adjustment in the trainees
PENGARUH INTERVENSI PENDIDIKAN “KESEHATAN MENTAL” DALAM MENINGKATKAN SCHOOL WELL-BEING PADA REMAJA DI MA MUHAMMADIYAH PEKANBARU Lailatul Izzah; Willytiyo Kurniawan; Hanny Rufaidah Damra; Ulya Hersa Putri; Lia Adewila Putri; Desi Susilawati
Nathiqiyyah Vol 3 No 1 (2020): Nathiqiyyah - Jurnal Psikologi Islam
Publisher : Program Studi Psikologi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/nathiqiyyah.v3i1.307

Abstract

School well-being merupakan keadaan dimana siswa dapat memenuhi kebutuhan dasarnya yang meliputi rasa memiliki (having), mencintai (loving), kebutuhan untuk pertumbuhan pribadi (being) dan kesehatan (healt). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi pendidikan kesehatan mental dalam meningkatkan school well-being pada remaja di MA Muhammadiyah Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen yaitu melihat kemungkinan pengaruh variable vevas dengan kelompok eksperimen dengan menggunakan metode statistic. Responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Pekanbaru yang berusia 15-17 tahun berjumlah 30 orang (15 kelompok control dan 15 kelompok eksperimen).metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebar skala schoole well-being dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis non parametric uji Friedman dan Man-Whitney. Berdasarkan daya dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan tingkat school well-being yang signifikan antara siswa yang mendapatkan intervensi pendidikan kesehatan mental dan yang tidak mendapatkan intervensi pendidikan kesehatan mental.
CURICULUM ASESSMENT TRAINING DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN GURU TENTANG PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI Renny Rahmalia; Hanny Rufaidah Damra; Basori Basori; Shanti Nur Aishah
Al-Abyadh Vol 5 No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI STAI DINIYAH PEKANBARU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/al-abyadh.v5i1.506

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh “pelatihan CAT (Curiculum Asessment Training) dalam meningkatkan pengetahuan guru tentang penilaian perkembangan anak usia dini”. Pengumpulan data menggunakan observasi dan skala Guttman tentang pengetahuan guru dalam memahami penilaian perkembangan anak usia dini. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan uji Wilcoxon dan analisis kualitatif untuk mendeskripsikan pengaruh “pelatihan CAT (Curiculum Asessment Training) dalam meningkatkan pengetahuan guru tentang penilaian perkembangan anak usia dini”. Hasil dan kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa “pelatihan Cat (Curiculum Asessment Training) terbukti dapat meningkatkan pengetahuan guru tentang penilaian perkembangan anak usia dini dengan ditunjukkan nilai uji signifikansi (p) value (Asymp. Sig 2 tailed) nilai Z sebesar -2.495 sebesar 0.01dimana kurang dari 0.05 (p<0.05). Adapun bentuk pengaruhnya adalah positif, yang artinya ketika guru mendapatkan pelatihan “Cat (Curiculum Asessment Training)” maka guru akan mendapatkan perubahan yang positif terkait pengetahuannya tentang penilaian perkembangan anak usia dini.
PENGARUH RELIGIOSITAS DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP OPTIMISME PENYANDANG TUNADAKSA Hanny Rufaidah Damra; Renny Rahmalia; Lailatul Izzah
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/mv.v6i2.6722

Abstract

Kondisi cacat fisik (tunadaksa) menyebabkan gangguan dan hambatan dalam kemampuan motorik sehingga akan membatasi setiap kegiatan dan ruang gerak yang mereka miliki. Hal tersebut juga akan memberikan pilihan yang lebih berat dalam menjalani kehidupan sehingga seringkali memunculkan perasaan rendah diri dan putus asa. Optimisme terhadap masa depan yang ingin diraih akan memberikan harapan positif untuk meningkatkan usaha serta kerja keras dalam menjalani kehidupan meski dalam keterbatasan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menguji religiositas dan dukungan sosial yang dimiliki oleh penyandang tunadaksa serta mengevaluasi dampak atau pengaruhnya terhadap optimisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengambilan sampel non probability sampling. Populasi dan sampel yaitu para penyandang tunadaksa yang berjumlah 106 orang di empat panti sosial tunadaksa yang terdiri dari penyandang cacat fisik sejak lahir ataupun penyandang cacat yang diakibatkan karena sakit atau kecelakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket/skala yang terdiri dari dua jenis, yaitu forced choice dan model skala Likert. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tiga yaitu Attributional Style Questionaire (ASQ), Centrality of Religiosity Scale (CRS) dan MOS social support survei. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara religiusitas dan dukungan sosial terhadap optimisme, dengan R square sebesar 0.265 atau 26.5%. Artinya proporsi varians dari optimisme yang dijelaskan oleh semua independent variable (IV) adalah sebesar 26.5%Kata Kunci: Optimisme, Religiusitas, Dukungan Sosial, Tunadaksa
PENGARUH RELIGIOSITAS DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP OPTIMISME PENYANDANG TUNADAKSA Hanny Rufaidah Damra; Renny Rahmalia; Lailatul Izzah
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : LPPM University 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/mv.v6i2.6722

Abstract

Kondisi cacat fisik (tunadaksa) menyebabkan gangguan dan hambatan dalam kemampuan motorik sehingga akan membatasi setiap kegiatan dan ruang gerak yang mereka miliki. Hal tersebut juga akan memberikan pilihan yang lebih berat dalam menjalani kehidupan sehingga seringkali memunculkan perasaan rendah diri dan putus asa. Optimisme terhadap masa depan yang ingin diraih akan memberikan harapan positif untuk meningkatkan usaha serta kerja keras dalam menjalani kehidupan meski dalam keterbatasan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menguji religiositas dan dukungan sosial yang dimiliki oleh penyandang tunadaksa serta mengevaluasi dampak atau pengaruhnya terhadap optimisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengambilan sampel non probability sampling. Populasi dan sampel yaitu para penyandang tunadaksa yang berjumlah 106 orang di empat panti sosial tunadaksa yang terdiri dari penyandang cacat fisik sejak lahir ataupun penyandang cacat yang diakibatkan karena sakit atau kecelakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket/skala yang terdiri dari dua jenis, yaitu forced choice dan model skala Likert. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tiga yaitu Attributional Style Questionaire (ASQ), Centrality of Religiosity Scale (CRS) dan MOS social support survei. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara religiusitas dan dukungan sosial terhadap optimisme, dengan R square sebesar 0.265 atau 26.5%. Artinya proporsi varians dari optimisme yang dijelaskan oleh semua independent variable (IV) adalah sebesar 26.5%Kata Kunci: Optimisme, Religiusitas, Dukungan Sosial, Tunadaksa