Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DIVERSITY OF BACTERIA IN SEDIMENT FROM MANGROVE AND BEKANTAN CONSERVATION AREA (KKMB) IN TARAKAN CITY Yulma Yulma; Gloria Ika Satriani; Awaludin Awaludin; Burhanuddin Ihsan; Bella Pratiwi
AQUASAINS Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.582 KB) | DOI: 10.23960/aqs.v7i2.p697-706

Abstract

Bacteria in sediment plays an important role in various biochemical processes in the waters area, for instance degradation of organic matter, biogeochemical cycle, controlling ammonium, nitrates and nitrites concentration, food source for fauna, primary production, and pollution remediation. The purpose of this study was to determine the diversity of bacteria (Genus) in sediment on the Mangrove and Bekantan Conservation Area (KKMB), Tarakan City. The method used was explorative descriptive method with genus identification as parametric test. Bacterial identification parameters were tested using Gram-test, main test and further test was carried out at the Laboratory of Fish Quarantine, Quality Control and Safety Fishery Products Class II Tarakan. The bacteria found in the sediments on the KKMB were 16 genera i.e. Enterobacteria, Eubacterium, Listeria, Actinobacillus, Bacteriodes, Streptococcus, Plesiomonas, Corynebacterium, Pseudomonas, Aeromonas, Bordetella parapertussis, Micrococcus, Staphylococcus, Clostridium, Neisseria, and the dominant numbers found was Bacillus.  
KEANEKARAGAMAN BAKTERI PADA RUMPUT LAUT (Kappaphicus alvarezii) DI PERAIRAN PANTAI AMAL Burhanuddin Ihsan; Yulma Yulma; Endah Retnaningrum
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 18, No 4 (2022): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.18.4.%p

Abstract

Rumput laut (Kappaphycus alvarezii) merupakan komoditas penting perikanan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi dan menjadi salah satu sumber devisa negara serta sumber pendapatan bagi masyarakat pesisir. Selain itu rumput laut banyak digunakan sebagai bahan dasar industri makanan, farmasi dan energi. Namun produksi rumput laut kota Tarakan pada tahun 2019 mengalami penurunan dari 159.468 ton menjadi 152.76 ton. Salah satu yang menyebabkan terjadinya penurunan produksi rumput laut adalah serangan penyakit  ice-ice yang disebabkan oleh bakteri. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui keanekaragaman bakteri yang terdapat pada rumput laut di perairan Pantai Amal Tarakan. Isolasi bakteri dilakukan dengan menggunakan metode stread plat pada media TCBS (thiosulphate citrate bile salt sucrose) dan TSA (thiosulphate sucrosa agar). Sampel rumput laut dihaluskan lalu diambil sebanyak 5 gram kemudian dimasukkan ke dalam cawan petri yang berisi media TCBS dan TSA. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 370C atau suhu ruangan selama 24 jam. Identifikasi bakteri dilakukan dengan mengacu pada buku Bergey’s Manual of Determinatif Bacteriology dan Manual For the Identification of Medical Bacteria dengan melakukan uji biokimia yang meliputi; Uji Pewarnaan Gram, Test Oksidase, Katalase, O/F (Oksidasi/Fermentasi), glukosa, motility, Produksi asam dari karbohidrat (D-Glukosa dan D-mannitol), lysin, urea, ornithin dan methil red. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Keanekaragaman bakteri pada rumput laut (Kappaphycus alvarezii) di perairan Pantai Amal Tarakan diantaranya Corynebacterium, Acinetobacter, Bacillus, Pseudomonas dan Vibrio yang berpotensi menyebabkan penyakit ice-ice. Rekomendasi: Perlu menjaga keseimbangan lingkungan dengan memperhatikan parameter kualitas air, agar rumput laut tidak stres, sebab infeksi bakteri bersifat sekunder. Seaweed (Kappaphycus alvarezii) is an important fishery commodities that has a high economic value and is a source of foreign exchange and a source of income for coastal communities. In addition, seaweed is widely used as a basic material for the food, pharmaceutical and energy industries. However, Tarakan's seaweed production in 2019 decreased from 159.468 tons to 152.576 tons. One of the causes of a decrease in seaweed production is the attack of ice-ice disease caused by bacteria. The purpose of this study was to determine the diversity of bacteria found in seaweed in the waters of Amal Beach, Tarakan. Bacterial isolation was carried out using TCBS (thiosulphate citrate bile salt sucrosa) and TSA (thiosulphate sucrosa agar) media. Seaweed samples were mashed and then taken as much as 5 grams and then put into a petri dish containing TCBS and TSA media. Then incubated at 37°C or room temperature for 24 hours. Identification of bacteria is carried out by referring to the book Bergey's Manual of Determinative Bacteriology and Manual For the Identification of Medical Bacteria by conducting biochemical  tests which include; Gram stain test, oxidase test, catalase, O/F (Oxidation-Fermentation), glucose, motility, acid production from carbohydrates (D-glucose and D-mannitol), lysine, urea, ornithine and methyl red. The results showed that there was a diversity of bacteria in seaweed (Kappaphycus alvarezii) in the waters of the Tarakan Amal Coast including Corynebacterium, Acinetobacter, Bacillus, Pseudomonas and Vibrio which have the potential to cause ice-ice disease. Recommendation: It is necessary to maintain environmental balance by paying attention to water quality parameters, so that seaweed is not stressed, because bacterial infections are secondary.
KEBIASAAN MAKAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) DI PERAIRAN ESTUARIA KABUPATEN BULUNGAN, KALIMANTAN UTARA Muhammad Firdaus; Gazali Salim; M. Gandri Haryono; Syamsidar Gaffar; Yulma Yulma; Abdul Jabarsyah; Stephanie Bija; Sri Damayanti
Jurnal Harpodon Borneo Vol 16, No 2 (2023): VOLUME 16 NO.2 OKTOBER 2023
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v16i2.4351

Abstract

Perairan Bulungan yang berada di kabupaten Bulungan terindikasi memiliki ragam sumberdaya perikanan tangkap yang potensial. Ragam sumberdaya ikan tersebut salah satunya adalah ikan kakap putih (Laters calcalifer). Pola pemanfaatan sumberdaya ikan secara terus menerus karena potensi ekonomis sumberdaya tersebut, tanpa adanya pola penangkapan yang lestari akan berdampak pada penurunan potensi sumberdaya ikan tersebut. Tujuan riset ini menjelaskan aspek makanan dan kebiasaan makan yang meliputi analisa Persentase Ikan dengan Lambung Berisi (PILB), Index Stomach Content (ISC) dan Index Relative Important (IRI). Riset ini telah dilakukan dalam 4 bulan (Desember 2021-Maret 2022), dengan lokasi asal sampel dari perairan Muara Ancam, Muara Bulungan dan Muara Mapat Kabupaten Bulungan. Metode riset menggunakan pendekatan deksriptif kuantitatif dalam kegiatan observasi dan purposive sampling dalam pengumpulan sampel. Hasil penelitian menunjukkan dari total 69 sampel, nilai PILB yang didapatkan 100% dengan rata-rata nilai ISC sebesar 0,59% dari bobot tubuhnya. Ikan kakap putih (L. calcarifer) merupakan ikan karnivora dengan jenis makanan utamanya berdasarkan analisa IRI yaitu dari kelompok chordata (ikan) sebesar 49,09%, makanan pelengkap yaitu makanan lumat (tidak teridentifikasi) sebesar 25,38% dan udang 24,41%, serta makanan tambahan adalah kerang ulir 0,68%, kepiting 0,28% dan serasah tumbuhan 0,16%