Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

AMPLIFIKASI GENE mtDNA CO1 IKAN MALONG (MURAENESOCIDAE) DARI PERAIRAN KOTA TARAKAN DENGAN TEKNIK PCR Sumarlin Sumarlin; Clara Yovilan Moq; Syamsidar Gaffar; Muhammad Gandri Haryono
Jurnal Harpodon Borneo Vol 13, No 2 (2020): VOLUME 13 NO. 2 OKTOBER 2020
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v13i2.1658

Abstract

Ikan Malong atau di Tarakan lebih dikenal dengan sebutan Ikan Ose merupakan ikan komersil yang tersebar secara luas di laut Indo-west pacific meliputi laut merah, teluk Persia, pantai barat India, dan sri langka hingga Fiji dan Tuvalu, bagian utara jepang dan korea, bagian selatan laut arafura, dan utara Australia. Di Indonesia Ikan Malong tersebar dari pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.  Dengan penyebaran yang begitu luas sayangnya informasi genetik ikan Ose masih sangat terbatas. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengamplifikasi gen mtDNA CO1 ikan ose dari perairan Kota Tarakan. Metode penelitian yang dilakukan meliputi isolasi genom mtDNA CO1 dengan mengikuti petunjuk Quick-DNA Tissue/Insect Miniprep Kit (Zymo Research, D6016). Dilanjutkan dengan amplifikasi (perbanyakan) untai gen mtDNA CO1 menggunakan 4 primer cocktail berdasarkan Canadian Center for DNA Barcoding (CCDB), 2006. Kemudian visualisasi produk PCR dengan menggunakan teknik gel elektroforesis. Terdapat dua jenis ikan ose yang dijadikan sampel pada penelitian ini, yaitu Ikan ose dengan perut berwarna kuning (Ose Kuning/Ose-K) dan Ikan ose dengan perut berwarna hitam ( Ose Hitam/Ose-H). Hasil isolasi dan pemurnian genom mtDNA CO1 merujuk pada rasio A260/280. Ekstrak gen mtDNA Ose-K memiliki konsentrasi 67.3 ng/µl dengan nilai rasio A260/280 diperoleh 1.94, dan konsentrasi untuk ekstrak gen mtDNA sampel Ose-H diperoleh 84.5 ng/µl dan 1.97 untuk nilai rasio A260/280. Hasil visualisasi produk PCR setelah di running pada gel elektroforesis diperoleh pita tunggal untuk masing-masing sampel dengan panjang basa sekitar 700 bp. Kata kunci: gen mtDNA CO1, Ikan Ose, pita DNA, rasio A260/280
HEAVY METAL Pb CONTENT IN THE SEAWATER, SEDIMENT AND GREEN MUSSEL TISSUE Perna viridis M. Gandri Haryono; . Mulyanto; Yuni Kilawati
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 9 No. 1 (2017): Elektronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.162 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v9i1.17864

Abstract

Accumulation of heavy metal Pb into the tissue can proceed through a food chain or environmental exposure. This study was to determine the content of heavy metals Pb in water, sediments and mussels (perna viridis). This research was conducted in March 2016, in the waters of Lekok Pasuruan at the three stations. TPI Station 1, Station 2 at the mouth of the Rejoso river and station 3 nearby PLTU 3. The water, sediments and green mussels (Perna viridis) samples were collected for Pb analysis using Absorpotion Atomic Spectrophotometer (AAS). In addition to the water quality such as salinity, temperature, DO and pH was observed. The results showed the highest Pb content in the water (0.4444 mg/l), sediment (23.8284 mg/kg) and green mussel tissue (1.5098 mg/kg) were found at station 2 (Rejoso river mouth). The Pb content in green mussel seemed to above safety level to consume.
KEANEKARAGAMAN SPESIES DAN STATUS KONSERVASI IKAN PARI (ELAMOBRANCHII) DI PERAIRAN TARAKAN Muhammad Gandri Haryono
Jurnal Harpodon Borneo Vol 13, No 1 (2020): VOLUME 13 NO. 1 APRIL 2020
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v13i1.1659

Abstract

ABSTRAKPulau Tarakan adalah salah satu tempat pendaratan ikan hasil tangkapan nelayan di Laut Sulawesi dan salah satu lokasi kegiatan penelitian sumber daya ikan di WPP-NRI 716 tahun 2019. Salah satu hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di pulau tarakan adalah ikan pari. Berdasarkan data hasil tangkapan ikan pari, pada tahun 2019 sebanyak 3,6 % dari 50% hasil tangkapan ikan di Perairan Tarakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman spesies dan status konservasi ikan pari yang didaratkan di pulau Tarakan. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan metode survey, dengan jenis data terdiri dari data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui wawancara, pengamatan langsung dilapangan dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ikan pari bahwa ikan pari yang didapatkan sebanyak xxx individu yang tergolong dari 237 individu yang tergolong kedalam 2 Famili 3 Genus dan 4 Spesies. Keanekaragaman jenis ikan pari pada daerah penelitian tergolong rendah dengan nilai indeks Shannon-Wiener sebesar  H = 0.652632291. Status konservasi ikan pari yang telah diamati selama penelitian memiliki status konservasi berdasarkan kategori IUCN Red List of Threatened Species  (IUCN 2015), yaitu terdapat 2 spesies termasuk dalam kategori rentan atau  vulnerable  (VU), 1 spesies kedalam kategori kekurangan data atau  data deficient (DD) dan 1 spesies kedalam katagori near threatened  (NT).Kata kunci: Ikan Pari, Keanekaragaman, Status Konservasi,  Perairan Tarakan
Penentuan Jenis dan Status Konservasi Pari Layang-Layang yang Didaratkan Di TPI Gunung Lingkas Kota Tarakan Dengan Pendekatan Molekuler Syamsidar Gaffar; Sumarlin Sumarlin; M. Gandri Haryono; Harisna Pidar
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2021.009.01.09

Abstract

Pari yang diperdagangkan di Tempat Penampungan Ikan (TPI) Tarakan perlu diketahui jenisnya. Hal ini merupakan langkah awal agar jenis pari yang tergolong dilindungi atau populasinya telah berkurang di alam dapat dihindari untuk diperdagangkan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkap spesies pari layang-layang yang diperdagangkan dari TPI Gunung Lingkas, Tarakan, Kalimantan Utara, dengan menggunakan metode pengidentifikasian secara molekuler (DNA barcoding) dan menentukan status konservasinya. Berdasarkan hasil BLAST, sampel teridentifikasi memiliki kemiripan 99,80% dengan spesies Aetoplatea zonura isolate GZON2. Hasil BOLD-IDS juga memberikan persentase kemiripan sebesar 99,8% dengan spesies Gymnura zonura (sinonim A. zonura). Nilai kemiripan >98% menjelaskan bahwa homologi sekuen berada pada tingkat spesies sehingga sampel yang diidentifikasi merupakan G. zonura. Hasil analisis filogenetik dengan menggunakan tiga metode analisis yaitu NJ, ML, dan ME menempatkan sampel ray-T2, G. zonura, dan G. cf zonura konsisten berada pada kelompok yang sama (monofiletik). Artinya, sampel ray-T2 berkerabat dekat dengan G. zonura. Status konservasi G. zonura terkategori vulnerable (vu) di laman IUCN yang berarti spesies ini sedang menghadapi risiko kepunahan di alam sedangkan status pada CITES masih dalam posisi belum terevaluasi.
“MENUJU TARAKAN ZERO WASTE “ PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DENGAN METODE ECOBRICK di KELURAHAN SELUMIT PANTAI TARAKAN TENGAH Tuti Alawiyah; Gandri Haryono; Boy Putra
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.505

Abstract

Pengelolaan sampah perkotaan masih menjadi permasalahan yang sulit dipecahkan oleh pemerintah. Penanganan sampah yang sudah dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah dengan melakukan pengumpulan sampah disetiap rumah kemudian dilanjutkan dengan proses pengangkutan ke landfill atau disebut Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pengangkutan sampah hanya berkisar dari 60-70% yang dapat diangkut ke TPA sisanya tercecer begitu saja di lingkungan sekitar perumahan penduduk. Selumit Pantai adalah salah satu Kelurahan tepatnya di Tarakan Tengah, Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara yang termasuk kawasan padat penduduk mencapai 16.347 jiwa dengan luas wilayah hanya 0,48 km2 hal ini berdampak pada volume sampah yang dihasilkan dari aktivitas penduduk. Pada pengabdian ini akan dilakukan pengelolaan sampah plastik dengan pendekatan metode Ecobrick yang tidak memerlukan teknologi tinggi dan biaya. Prinsip dari metode Ecobrick adalah botol plastik diisi dengan bahan padatan berupa sampah plastik atau sampah anorganik hingga benar-benar keras dan padat yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan meja, kursi, tembok atau barang kesenian lainnya. Tujuan dari ecobrick adalah untuk mengurangi sampah plastik yang dapat dijadikan sebagai bahan yang berguna. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Selumit Pantai. Tahapan kegiatan meliputi sosialisasi sampah plastik, Pelatihan Pengelolaan Sampah Metode Ecobrick, Pendampingan pembuaatan Ecobrik, Evaluasi. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan ketercapaian kegiatan dalam pengelolaan sampah dengan metode Ecobrick mencapai 90%. Hal ini digambarkan dari antusiasme ibu-ibu rumah tangga yang ingin memanfaatkan sampah yang ada dilingkungan sehingga memiliki nilai guna. Ketercapaian ini juga dilihat dari pemahaman narasumber dalam memberikan materi dan pendampingan pada peserta mencapai 85%.
Dinoflagellata Community Structure in The Waters of Juata Permai Village, Tarakan City Encik Weilyadi; M. Gandri Haryono; Tiara Hariyani Cahyaningtias
Sriwijaya Journal of Environment Vol 7, No 2 (2022): ENVIRONMENTAL CARE AND PROTECTION
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22135/sje.2022.7.2.100-109

Abstract

Dinoflagellate merupakan salah satu kelas dari fitoplankton dan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu dinoflagellate autotroph dan heterotroph.bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas fitoplankton khususnya dari kelas dinoflagellata, yaitu dalam hal jumlah jenis, dan kelimpahan dinoflagellata di perairan Tarakan Kelurahan Juata laut Kota Tarakan. Jenis Dinoflagellata yang di temui pada perairan juata ada 7 jenis, yaitu dinoflagellate, yaitu: Ceratium spp., Noctiluca sp., Protoperidinium spp., Prorocentrum spp., Gymnodinium sp., Gonyaulax sp., dan Dinophysis sp. Nilai Indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi dinoflagellata masing-masing berkisar antara 0.06 - 1.53, keseragaman 0.09 – 0.80  dan dominansi  0,23 - 0,95. Nilai indeks keanekaragaman tertinggi terdapat di Stasiun 3 sebesar 1,63 dan keanekaragaman terendah terdapat di Stasiun 5 sebesar 0,07, nilai indeks keseragaman tertinggi terdapat di Stasiun 3 sebesar 0,90 dan indeks keragaman terendah terdapat di Stasiun 5 sebesar 0,10, sedangkan indeks dominansi tertinggi terdapat di Stasiun 3 sebesar 0,97 dan indeks dominansi terendah terdapat di stasiun 9 sebesar 0,23Parameter kualitas air masih menunjukan nilai optimum dengan suhu berkisar 27-30 0C, kecerahan 53 – 63 cm, salinitas 16 -2 4 ppt dan Ph 7,2 – 7,4. Konsentrasi klorofil a, b dan c optimum pada waktu pagi hingga siang dengan pengambilan sampel pukul 08.00 – 12.00 dengan nilai klorofil a 0,3447 µg.L-1, klorofil b 0,2081 µg.L-1dan klorofil c 0,03
SOSIALISASI PENANGANAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH HASIL PERIKANAN DI KELURAHAN KARANG ANYAR PANTAI, KOTA TARAKAN Reni Tri Cahyani; Tuty Alawiyah; Jasie Aditya Christanto; Lilis Suryani; Imra Imra; Sulfikar Sulfikar; Nur Aisyah; M.Gandri Haryono
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v6i3.2637

Abstract

Potensi sumberdaya perikanan di Kota Tarakan yang sangat besar mendorong berkembangnya industri pengolahan hasil perikanan khususnya industri pengolahan daging ikan lumat beku, yang mana menghasilkan hasil samping berupa limbah cair maupun padat. Limbah tersebut harus ditangani dengan baik agar tidak mencemari lingkungan. Selain itu, limbah tersebut juga berpotensi untuk dimanfaatkan sehingga dapat membuka peluang usaha. Program ini merupakan program pertama dari serangkaian Program Kemitraan Masyarakat yang diberikan kepada mitra sasaran. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mitra sasaran tentang penanganan dan pemanfaatan limbah hasil perikanan, khususnya limbah yang dihasilkan dari pengolahan daging ikan lumat beku. Metode yang digunakan dalam program ini adalah pemberian edukasi kepada mitra sasaran melalui sosialisasi disertai dengan pemberian pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan mitra sasaran. Hasil dari program ini adalah pengetahuan mitra sasaran meningkat rata-rata sebesar 80,86%. Mitra sasaran telah memahami konsep penanganan dan pemanfaatan limbah hasil perikanan.
Diversifikasi Hasil Perikanan menjadi Berbagai Olahan Pangan Bagi Kelompok PKK Kampung Enam, Kota Tarakan Kartina Kartina; Nurhikma Nurhikma; Christine Dyta Nugraeni; Tuty Alawiyah; M. Gandri Haryono; Miska Sanda Lembang; Sumarlin Sumarlin; Syamsidar Gaffar; Dena Pramita Dewi; Yane Rahayu
Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.486 KB) | DOI: 10.58466/literasi.v1i2.83

Abstract

Tarakan City is one of the cities which is famous for its fishery potential. Utilization of fishery products in an efficient and integrated manner is necessary, because fishery products are very susceptible to damage or deterioration of quality so that proper handling is needed, for example through diversification into various processed products. This activity is intended to provide knowledge and skills to PKK group as motivators in the community. This activity was held on Friday, February 7, 2020 which was attended by 40 participants. Activities consist of delivering materials and demonstrations of the manufacture of processed fish and shrimp products. The result of the activity is an increase in the skills and knowledge of the participants in the diversification of various fishery products into nutritious food. Given the great benefits of this activity, it is necessary to conduct similar training to the PKK group regarding packaging techniques so that the products produced can be marketed.
EDUKASI PENINGKATAN KUALITAS AIR DENGAN MEDIA BERBAHAN DASAR SUMBERDAYA PESISIR DI DESA BUNYU SELATAN Christine Dyta Nugraeni; Dena Pramita Dewi; Gazali Salim; Tuty Alawiyah; Miska Sanda Lembang; Kartina; M. Gandri Haryono
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesosi Vol. 6 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Abdimas Kesosi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/abdimas.v6i1.156

Abstract

Air bersih merupakan kebutuhan manusia baik untuk konsumsi maupun kegiatan sehari-hari. Problematika dalam memperoleh air bersih terdapat di berbagai wilayah dan tersebar makin banyak. Pengetahuan mengenai proses penjernihan air dalam mengatasi kelangkaan air bersih merupakan salah satu yang perlu digiatkan, terlebih penggunaan media yang sederhana dan tersedia di sekitar seperti pasir, sabut kelapa, pasir, dan arang. Tujuan dari pelaksanaan program pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam filtrasi air pada anak-anak di Desa Bunyu Selatan. Teknik penjernihan air menggunakan material yang sederhana yaitu pasir, sabut kelapa, dan arang. Metode pada kegiatan ini menggunakan metode ceramah dan demonstrasi, tanya jawab dan praktik langsung oleh anak-anak untuk membuat media filter air dengan material yang sederhana yaitu pasir, sabut kelapa, dan arang. Kegiatan ini menghasilkan tercapainya pemahaman para peserta mengenai ciri-ciri air tercemar dan bersih, serta cara pembuatan filter air sederhana. Ketertarikan para peserta terlihat saat praktik langsung pembuatan filter air secara sederhana dengan pasir, sabut kelapa, dan arang. Evaluasi dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan anak-anak tentang penjernihan air. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berhasil meningkatkan pemahaman anak-anak di Desa Bunyu Selatan mengenai perancangan alat penjernih air sederhana.
Pelatihan Pemijahan Ikan dengan Metode Kawin Suntik dan Pengkayaan Pakan dengan Tepung Kunyit di SMKN 1 Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan Kartina Kartina; Awaludin Awaludin; Miska Sanda Lembang; Nasra Nasra; Salman. S S; Zainuddin Zainuddin; Nurasmi Nurasmi; Christine Dyta Nugraeni; M. Gandri Haryono; Tuty Alawiyah
Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Catfish (Clarias sp.) is one of the freshwater commodities that is favored because of its high economic value, rich in protein, can be cultivated in narrow land or yards and of course much in demand by the public. Efforts to develop in cultivation continue to be made, including an increase in seed production. The purpose of this activity is to provide training to partners in this case are students of the Department of Fisheries Cultivation, SMKN 1 Sebatik Barat regarding the semi-artificial spawning system (injection mating) and enrichment of feed with turmeric flour to support increased production and quality of catfish seeds. The methods used are socialization and counseling with lectures, hands-on practice related to injecting mating techniques with ovaprim hormone and making feed enriched with turmeric flour. The results of the activity showed an increase in partner knowledge regarding the benefits of turmeric and the role of hormone use in hatchery activities. In addition, partners have also been able to select gonadally mature broodstock, make feed enriched with turmeric flour and perform injection mating of catfish with hormones appropriately. The hope for follow-up is that partners can apply the techniques that have been learned for hatchery activities so that the scarcity of seeds, especially in Sebatik Barat, can be overcome and no longer have to bring in from outside.