Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

IDENTIFIKASI Staphylococcus aureus PADA PANGSIT GORENG YANG DIJUAL DI DAERAH SUDIANG KOTA MAKASSAR Syamsuryani Alam; Mujahidah Basarang; Muhammad Nasir
Jurnal Medika Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.055 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v3i1.148

Abstract

Pencemaran pada pangsit goreng dapat berasal dari awal proses pembuatan sampai pada penyajiannya. Tangan yang mengandung Staphylococus akan mengkontaminasi makanan dan alat yang tersentuh pada saat pengolahan dan penyajian. Staphylococcus aureus pada Pangsit goreng dapat menyebabkan infeksi didalam organ tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bakteri Staphylococcus aureus pada pangsit goreng yang dijual di daerah Sudiang kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan ialah analisa kualitatif, sampel Pangsit goring diambil menggunakan teknik accidental sampling. Tahapan penelitian dimulai dari pengambilan sampel yang dari 5 pedangang pangsit goreng yang dijual di daerah sudiang kota Makassar, kemudian dilanjutkan dengan tahap identifikasi. Hasil penelitian dari 5 sampel sebanyak 2 sampel yang positif mengandung Staphylococcus aureus. Dapat dilihat pada media MSA memiliki koloni yang kecil-sedang bewarna kuning yang dikelilingi oleh zona warna kuning, Bakteri gram (+) warna ungu, pada media TSIA dasar dan lerengnya bewarna kuning yang menunjukkan bahwa TSIA dapat menfermentasikan karbohidrat, pada Uji katalase (+), berdasarkan dari penelitian ini adalah sebanyak 2 sampel pangsit goreng yang (+).
Gambaran Asam Urat Pada Lansia Di Wilayah Kampung Selayar Kota Makassar Muhammad Nasir
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 8, No 2 (2017): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.835 KB) | DOI: 10.32382/mak.v8i2.842

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena pada umumnya yang sering terserang asam urat adalah seseorang yang sudah lanjut usia karena telah terjadi penurunan fungsi dari berbagai organ-organ tubuhnya.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran asam urat pada lansia laki-laki dan lansia perempuan yang memiliki hormon berbeda. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu yang bersifat deskriptif yang menggambarkan kadar asam urat pada lansia. Sampel dalam penelitian sebanyak 20 sampel, 10 sampel lansia laki-laki dan 10 sampel lansia perempuan. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kadar asam urat pada lansia laki-laki lebih tinggi yaitu (7,73 mg/dl) dibandingkan nilai rata-rata kadar asam urat pada lansia perempuan yaitu ( 7,24 mg/dl). Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa lansia laki-laki memiliki kadar asam urat lebih tinggi dibandingkan lansia perempuan. Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan untuk mengatur pola makan, mengurangi makanan tinggi purin, mengonsumsi banyak karbohidrat, mengonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak air. Serta institusi terkait agar melakukan penyuluhan tentang asam urat. Dan bagi peneliti selanjutnya, perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan asam urat dengan penyakit lainnya seperti diabetes mellitus, jantung, gangguan ginjal, dan oesteoporosis.Kata kunci: asam urat, lansia
Identifikasi Sakarin pada Kue Buroncong yang Dijual di Kecamatan Panakkukang Kota Makassar Muhammad Nasir; Faisal idris
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 9, No 2 (2018): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.319 KB) | DOI: 10.32382/mak.v9i2.685

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya produsen makanan yang masih menggunakan bahan  tambahan makanan seperti sakarin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya sakarin pada kue buroncong yang dijual di Kecamatan Panakkukang Kota Makassar. Sakarin merupakan golongan bahan tambahan makanan yang diizinkan oleh Permenkes RI no.722/Menkes/Per/IX/88 untuk digunakan dalam makanan, namun apabila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan manusia diantaranya tumor pada otak, multiple sklerosis, epilepsi, sindrom kelelahan kronis, parkinson, lupus, alzheimer, cacat mental, limfoma, kelainan pada kelahiran anak, dan bahkan diabetes. Jenis penelitian ini bersifat observasi laboratorik. Sampel yang digunakansebanyak 5 sampel dan teknik pengambilan sampel secara random sampling. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 27-28 juli 2016 di Laboratorium Kimia Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar.Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan dapat disimpulkan bahwa semua sampel yang telah diperiksa tidak mengandung sakarin
DETEKSI DINI MYCOBACTERIUM LEPRAE PADA KONTAK SERUMAH PENDERITA PENYAKIT KUSTA PASCA MENJALANI PENGOBATAN Mutmainna Mutmainna; Mursalim Mursalim; Muhammad Nasir; St Hadijah
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 11, No 2 (2020): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v11i2.1786

Abstract

Tingginya angka insidensi kusta pada orang-orang kontak serumah hampir sepuluh kali dibanding mereka yang tidak kontak serumah. Pada mereka yang kontak serumah dengan penderita penyakit kusta mempunyai resiko lebih tinggi tertular. Kontak sekali saja atau beberapa kali kontak dengan penderita kusta, orang tersebut dapat saja tertular penyakit tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberadaan Mycobacterium leprae pada hasil pewarnaan kontak serumah penderita kusta pasca menjalani pengobatan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasi laboratorium dengan pendekatan deskriptif yakni melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui adanya Mycobacterium leprae pada hasil pewarnaan sediaan kontak serumah penderita Penyakit Kusta Pasca Menjalani Pengobatan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar dengan jumlah sampel sebanyak 40 sampel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat puluh  empat  (40)  sampel yang diperiksa,  tujuh  (7) diantaranya positif BTA sedangkan  tiga puluh tiga (33) yang lainnya negatif BTA. Hasil pemeriksaan basil tahan asam pada deteksi dini Mycobacterium leprae pada kontak serumah penderita penyakit kusta dengan hasil negative yaitu 82,5 %, 1+ yaitu 15 %, dan 2+ yaitu 2,5 %, oleh karena itu perlunya peningkatan kegiatan penyuluhan tentang kusta. Kontak fisik (Serumah) dengan penderita perlu diminimalkan.  Hygiene perorangan seperti menjaga kebersihan tempat tidur perlu ditingkatkan dan sanitasi rumah perluh dipertimbangkan kebersihannya. Kata Kunci : Mycobacterium leprae, Kusta
ANALISIS PERBANDINGAN KADAR TIMBAL (PB) DAN BESI (FE) DALAM DARAH PETUGAS PARKIR RUANG TERBUKA DENGAN RUANG TERTUTUP Muhammad Nasir
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 9, No 1 (2018): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.982 KB) | DOI: 10.32382/mak.v1i1.196

Abstract

Timbal (Pb) danBesi (Fe) adalah unsure logam berat yang terdapat dalam kerak bumi, menyebar melalui aktivitas penambangan, kegiatan industri, emisi  kendaraan dan sebagainya lalu masuk kedalam system biologi mahluk hidup. Paparan akan Timbal (Pb) dan tidak dibanding dengan asupan zat Besi (Fe) yang cukup dapat mengakibatkan munculnya bebrbagai penyakit kronis, seperti Epilepsi, halusinasi, Anemia Defisiensi Besi, dll. Pemeriksaan terhadap petugas parker dilatarbelakangi karena mereka salah satu bidang pekerjaan yang beresiko terhadap paparan logamberat. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat SSA (Spektrofotometer Serapan Atom) guna mengetahui kadar paparan Timbal (Pb) dan Besi (Fe) dalam darah petuga sparkir yang nantinya akan dibandingkan antara petugas parker ruang terbuka dan ruang tertutup. Penelitian ini melalui tahap laboratory research dan menggunakan sebanyak 12 sampel (terbagi dua berdasarkan penempatan petugasparkir). Jenis penelitian ini yaitu adalah studikomparatif yang kemudian diolah dengan menggunakan uji statistic Uji T Dua Sampel Berbeda (Independent) dengan tingkat kemaknaanα = 0,05. Berdasarkan hasil uji statistic diperoleh kadar Timbal (Pb) sebesar 0.587116173 dan kadar Besi (Fe) sebesar 0.25529958. Seluruh nilai statistic Sig. (2-tailed) > nilai kemaknaan antara petugas parker ruang terbuka dengan ruang tertutup, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak adanya perbandingan kadar Timbal (Pb) dan Besi (Fe) dalam darah petugas parker ruang terbuka dengan ruang tertutup.
PENGARUH VARIASI VOLUME PENGGUNAAN REAGENSIA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH METODE GOD-PAP (GLUKOSA OXIDASE PEROKXIDASE AMINOANTIPYRINE PHENOL) Muhammad Nasir; A Rasdiana
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 10, No 1 (2019): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.043 KB) | DOI: 10.32382/mak.v10i1.981

Abstract

Penelitian ini berlatar belakang pada metode pemeriksaan yang tidak sesuai dengan prosedur pemeriksaan yang ada, salah satunya adalah pemeriksaan glukosa darah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh Variasi Volume penggunaan Reagensia pada pemeriksaan glukosa darah metode GOD-PAP( Glukosa Oxidase Peroksidase Aminoantypyrine Phenol).Penelitian ini bersifat ekperimen semu dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu  Accidental sampling dengan besar sampel 9 sampel.Data disajikan dengan uji Anova.Hasil analisa data dengan menggunakan uji Anova diperoleh Fhitung(6,74 ) > Ftabel (3,40),sehinggah dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Variasi penggunaan reagensia pada pemeriksaan glukosa darah metode GOD-PAP.Untuk melakukan pemeriksaan glukosa darah variasi volume reagen warna harus tepat,tidak boleh ada pengurangan volume reagen.Kata Kunci  : Variasi Volume Penggunaan Reagensia, Pemeriksaan Glukosa Darah
PEMERIKSAAN ANGKA LEMPENG TOTALlMINUMAN KEMASAN MEREK X YANG DIJUALlDI PINGGIR JALAN KOTA MAKASSAR Muhammad Nasir; Vaweli Putri; Hasnawati Hasnawati; Sitti Hadijah; Muhammad Askar
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 13, No 2 (2022): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v13i2.3010

Abstract

Minuman kemasan merek X adalah minuman teh khas Thailand yang berbahan dasar olahangteh hitam, susu kentall manis, gula pasir, creamer dan es batu. Banyaknya peminat dari minuman tersebut tidak mengetahui potensi tercemar oleh bakteri sangatlah besar, oleh karena itu dilakukan pengujian Angka Lempeng Total (ALT) untuk mengetahui hal tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya cemaran bakteri pada minuman kemasan merek X yang dijual di pinggir jalan Kota Makassar dengan teknik Angka Lempeng Total (ALT). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan melakukan observasi langsung secara laboratorik, sampel yang dilibatkan sebanyak 15 sampel dengan teknik pengambilan simple random sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada 23 Mei-14 Juni 2022 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Makassar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebanyak 15 sampel yang diperiksa semua tercemar oleh bakteri dan terdapat 11 sampel atau sekitar 73,3% yang melewati batas maksimal cemaran mikroba sesuai ketentuan BPOM. Saran untuk penjual sebaiknya lebih memperhatikan kebersihan diri sebelum membuat minuman tersebut, kebersihan alat yang digunakan serta memperhatikan lokasi tempat penjualan dan juga untuk pembeli agar lebih memperhatikan kebersihan dari lingkungan tempat penjualan sebelum membeli minuman tersebut.
Pertumbuhan Streptococcus spp. pada Mulut Penderita Diabetes Melitus Rafika Rafika; Ridho Pratama; Sitti Hadijah; Mutiara Ramadani Murtaji; Muhammad Nasir
Jurnal Analis Kesehatan Vol 11, No 2 (2022): JURNAL ANALIS KESEHATAN
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v11i2.3397

Abstract

Infeksi bakteri, jamur maupun virus dapat terjadi pada seorang penderita diabetes melitus. Penderita dengan metabolisme yang buruk lebih rentan terhadap infeksi bakteri yang berulang. Kerusakan gigi dapat terjadi pada penderita diabetes melitus sebab adanya peningkatan kadar glukosa dalam cairan salivanya, terkhusus pada penderita yang tidak memperhatikan kebersihan gigi dan mulut sehingga memicu pola bakteri. Tujuan penelitian ini adalah  untuk melihat gambaran pertumbuhan Streptococcus spp. pada mulut penderita diabetes melitus di kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan melakukan observasi langsung secara laboratorik dengan 24 sampel penelitian yang merupakan penderita diabetes melitus di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar, Rumah Perawatan Etn Center Indonesia, dan Klinik Azka Nadhifah. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei –  Juni Tahun 2022 di Laboratorium Mikrobiologi Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Makassar dengan teknik pengambilan sampel secara Consecutive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan dari 24 sampel terdapat 15 sampel teridentifikasi Streptococcus spp., 2 sampel teridentifikasi Pseudomonas spp., dan 7 sampel teridentifikasi Enterobacter spp.,. Disimpulkan terdapat pertumbuhan Streptococcus spp  pada mulut penderita diabetes melitus. 
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN TERHADAP KEJADIAN PNEMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS LAPADDE KOTA PAREPARE Muhammad Asikin; I Takko Podding; Muhammad Nasir
Media Kesehatan Politeknik Makassar Vol 18 No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.440

Abstract

Pneumonia pada balita masih menjadi masalah kesehatan utama untuk di Indonesia. Hal ini terlihat dengan tingginya angka morbiditas dan mortalitas akibat pnemonia. Salah satu upaya untuk menurunkan adalah dengan mengetahui infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pnemonia pada anak balita di Puskesmas Lapadde Kota Parepare. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang berkunjung ke Puskesmas Lapadde Kota Parepare. Desain yang digunakan adalah cross sectional dengan 13 sampel. Hasil penelitian dengan total sampling 13 balita didapatkan hanya ada 1 faktor risiko yang berhubungan secara bermakna yaitu adanya anggota keluarga yang merokok di dalam rumah dan faktor risiko lainnya yaitu tingkat pengetahuan ibu tentang pnemonia, status gizi, riwayat pemberian ASI eksklusif dan kelengkapan imunisasi dapat dikatakan bahwa faktor tersebut tidak berhubungan dengan pnemonia pada balita. Kegiatan edukasi tentang peningkatan pemberian ASI eksklusif dan nutrisi kepada orang tua balita perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya pnemonia. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pnemonia pada balita adalah pendidikan ibu, jenis kelamin balita, tingkat pengetahuan ibu tentang pnemonia, keberadaan anggota keluarga yang merokok, status gizi, riwayat pemberian ASI eksklusif, kelengkapan imunisasi secara bersama-sama berperan terhadap kejadian pnemonia pada balita di Puskesmas Lapadde Kota Parepare Kata kunci: Balita, faktor risiko, pneumonia
Analisis Hasil Pewarnaan Telur Cacing Menggunakan Pewarna Alternatif Filtrat Variasi Buah Muhammad Nasir; Rafika Rafika; Queen Cleverine; Zulfikar Ali Hasan; Nurdin Nurdin; M. Askar; Herman Herman
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 15 No 1 (2024): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmak.v15i1.372

Abstract

Infeksi parasit pada manusia sering kali disebabkan oleh cacing nematoda usus yang penyebarannya melalui tanah, dikenal sebagai Soil Transmitted Helminths (STH). Penyakit ini dapat didiagnosis dengan pemeriksaan mikroskopis menggunakan pewarna Eosin 2%. Beberapa bahan alami yang dapat digunakan sebagai pewarna alternatif untuk mewarnai telur cacing antara lain buah bit (Beta vulgaris L.), buah naga (Hylocereus polyrhizus), dan buah stroberi (Fragaria vesca) karena kandungan antosianinnya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11-13 April 2023 di Laboratorium Parasitologi Poltekkes Kemenkes Makassar. Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan buah bit, buah naga merah, dan buah stroberi dengan konsentrasi 1%, 2%, 3%, dan 100% sebagai pengganti Eosin 2% pada pemeriksaan telur cacing STH. Jenis penelitian ini adalah observasi laboratorik dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 100%, buah bit (Beta vulgaris L.) memberikan lapangan pandang yang kontras, dengan telur cacing yang menyerap warna dan bagian telur yang terlihat jelas. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) menghasilkan lapangan pandang yang kurang kontras, dengan telur cacing yang kurang menyerap warna dan bagian telur yang kurang terlihat jelas. Sementara itu, buah stroberi (Fragaria vesca) tidak cocok digunakan untuk pemeriksaan telur cacing. Penelitian ini menyimpulkan bahwa buah bit (Beta vulgaris L.) dan buah naga (Hylocereus polyrhizus) dapat digunakan sebagai pewarna alternatif dalam pemeriksaan telur cacing Soil Transmitted Helminths