Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tradisi Bakaba Dalam Rabab Pasisia: Sebuah Adaptasi Menjadi Film Desmawardi Desmawardi; Hanefi Hanefi; maisaratun najmi
PANGGUNG Vol 30, No 3 (2020): Pewarisan Seni Budaya: Konsepsi dan Ekspresi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1374.904 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v30i3.961

Abstract

Tulisan ini berisi tentang ruang ekspresi penuturan kaba dan aspek musikal rabab Pasisia, pada bagian pasambahan kaba Gadih Basanai. Secara musikal pergerakan melodi rabab dan melodi dendang, cendrung mengisi introduction lagu, interlude, “antaran” dari satu suasana ke suasana lain, memperdalam kesan musikal kesedihan  yang disampaikan melalui teks atau syair; melodi dendang adalah melodi dari tuturan tukang rabab menyampaikan cerita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :1) pencatatan teks kaba Gadih Basanai; 2) Observasi penampilan kaba dan kultur masyarakat ; 3) Wawancara dengan penutur kaba dan masyarakat; 4) Studi Pustaka mengenai tulisan maupun format lain yang berhubungan dengan kaba Gadih Basanai. Bentuk garis melodi (contour) kaba Gadih Basanai dalam hal ini gerak melodi yang mengarah pada nada orientasi (nor) menjadi penting, karena kehadiran pergerakan melodi frase-frase melodis berorientasi pada nada-nada tertentu sebagai batas wilayah nada terpakai yang menuju pada nada orientasinya. Penelitian ini juga memperlihatkan kaba Gadih Basanai mengalami perbedaan atau perubahan sesuai dengan pengalaman hidup dan era hidup penuturnya. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pemikiran mengenai pengembangan tradisi bakaba serta pengembangan film Indonesia. Key Woord: Tradisi Bakaba, Adaptasi, Film
BAKAYAIK DALAM UPACARA KEMATIAN MAATUIH HARI DI NAGARI ANDURING KEC. 2X11 KAYUTANAM KAB. PADANG PARIAMAN Irma Yeni Oktavia; andar indra sastra; Desmawardi Desmawardi
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 5, No 1 (2019): Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v5i1.775

Abstract

Bakayaik adalah suatu seni vocal bernafaskan Islam yang rutin dilakukan saat upacara memperingati seratus hari meninggalnya seseorang, dalam masyarakat Nagari Anduring Kecamatan 2X11 Kayutanam Kabupaten Padang Pariaman. Pada malam maatuih hari dipertunjukan kesenian badikie dan ratik tagak kemudian dilanjutkan dengan bakayaik dan diakhiri dengan do’a mauluik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bakayaik dalam maatuih hari, dengan metode kualitatif memakai pendekatan sosial antropologis. Aspek-aspek yang dikaji meliputi konteks dan teks serta gaya bakayaik dalam kebudayaan Minangkabau, khususnya seni bernuansa Islam dalam masyarakat “kaum kuno” di Padang Pariaman. Hasil penelitian ini adalah terbentuknya suatu kelompok musik bakayaik disebabkan adanya waktu luang diantara lagu-lagu yang ada atau panjangnya jedah dalam pertunjukkan dikie mauluik pada upacara kematian maatuih hari. Ditinjau dari struktural pertunjukkannya bakayaik adalah menceritakan riwayat Nabi Muhammad Salallahu’Alaihi Wa Sallam mulai dari dalam kandungan ibunya sampai dengan perjuangan Nabi meneggakkan Islam. Adapun teks dari bakayaik tersebut terdiri dari bahasa Arab dan bahasa Minang.