Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Sebatik

ANALISIS KANDUNGAN ZAT PENGAWET NATRIUM BENZOAT PADA SAMBAL TRADISIONAL KHAS BIMA “MBOHI DUNGGA” SAMBAL JERUK YANG DIFERMENTASI Sri Wahyuningsih; Nurhidayah Nurhidayah
Sebatik Vol 25 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.6 KB) | DOI: 10.46984/sebatik.v25i2.1576

Abstract

Kabupaten Bima yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki beraneka ragam makanan tradisonal yang juga merupakan oleh-oleh khas dari Kabupaten Bima, salah satu makanan khas yang cukup terkenal dan digemari wisatawan sebagai oleh-oleh adalah Mbohi Dungga. Mbohi Dungga merupakan salah satu sambal tradisional khas Bima yang sudah terkenal akan kenikmatannya, Mbohi dungga berbahan dasar jeruk purut yang telah diolah kemudian difermentasi lalu selanjutnya dimasak dan dikemas dengan menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan Natrium Benzoat pada makanan tradisional khas Bima yaitu Mbohi Dungga. Terdapat 8 (delapan) sampel Mbohi Dungga yang diperiksa, sampel Mbohi Dungga yang telah diambil kemudian di periksa di laboratorium untuk melihat kandungan Natrium Benzoat pada Mbohi Dungga Tersebut. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif yaitu menganalisis kandungan natrium benzoat pada Mbohi Dungga, sampel Mbohi Dungga yang dibeli pada Produsen di analisis menggunakan Spektrofotometer UV-VIS di Balai Laboratorium kesehatan Pengujian dan Kalibrasi Provinsi NTB. Hasil dari penelitian ini dari (8) delapan sampel Mbohi Dungga tidak ditemukan sampel yang mengandung natrium benzoat. Diharapkan kepada para produsen pembuat Mbohi Dungga untuk selalu menerapkan hygiene personal dalam setiap kegiatan dan menerapkan SOP (Standar Operasional) hygiene makanan dan minuman dalam proses pengolahan Mbohi Dungga.
ANALISIS PEMANFAATAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DENGAN VARIASI STANDAR MCFARLAND PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) GUSUNG KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA Nurhidayah Nurhidayah; Sri Wahyuningsih
Sebatik Vol 26 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v26i1.1685

Abstract

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gusung merupakan pusat pelelangan ikan yang keberadaannya sangat penting namun aspek sanitasi di dalam TPI tidak terawat, sehingga perlu dilakukan pengolahan terhadap air limbah yang dihasilkan. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis manfaat MOL sebagai bioactivator pada degradasi limbah cair TPI Gusung dan untuk mengetahui standar McFarland yang optimal dalam pengolahan atau degradasi limbah cair TPI Gusung Kabupaten Bima. Metode yang digunakan yaitu eksperimen dengan menggunakan MOL sebagai starter dengan variasi Mcfarland. Hasil penelitian yaitu pemanfaatan MOL mampu menurunkan pencemar sehingga memenuhi standar baku mutu, dan amoniak adalah parameter penurunan tertinggi pada hari ke-5 dan ke-10 (Mcfarland 0,5, 1 dan 1,5) yaitu <0,062 mg/L, penurunan BOD tertinggi pada akhir pengamatan yaitu pada Mcfarland 1,5 sebesar 1,1 mg/L, dan COD sebesar 24 mg/L pada 1,5 kemudian 31 dan 33 pada Mcfarland 0,5 dan 1. Penurunan minyak lemak (2,92 mg/L ) dan TSS (1,7 mg/L) di akhir pengamatan pada Mcfarland 1,5, dan konsentrasi terendah pada semua parameter yaitu pada bak kontrol. Standar Mcfarland yang optimal dalam mendegradasi limbah cair TPI yaitu 1,5 dengan perkiraan jumlah mikroorganisme sebesar 4,5 x 108 sel/ml, berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi Mcfarland (semakin banyak jumlah sel mikroorganisme sebagai starter), maka semakin optimal penurunan konsentrasi pencemar. Saran untuk peneliti selanjutnya agar bisa melakukan identifikasi MOL yang diaplikasikan pada limbah cair TPI hingga tingkat spesies, agar memudahkan dalam proses perbanyakan dan penyimpanan dalam waktu yang cukup lama sebelum diaplikasikan sebagai bioactivator limbah.