Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pelatihan Manajemen Kelas pada Mata Pelajaran Matematika di SD IT Az-Zahra Takengon, Kabupaten Aceh Tengah Rosliana Harahap; Nurul Qomariyah Ahmad; Ali Umar; Nurmalina Nurmalina
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 5 (2021): October Pages 1021-1256
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i5.446

Abstract

Manajemen kelas pada pembelajaran matematika yaitu pengelolaan terhadap bidang studi matematika melalui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Manajemen pembelajaran matematika di kelas di susun dalam bentuk RPP yang baik. RPP yang baik harus memiliki, pendahuluan pembelajaran, menyampaikan tujuan, mampu menggali pengetahuan siswa, penjelasan materi, penjelasan media yang digunakan, penugasan dan evaluasi. RPP yang baik akan membantu guru dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan dari proses pembelajaran dapat tercapai. Namun untuk merancang RPP yang baik tidaklah mudah, untuk itu perlu dilakukan pelatihan terhadap guru-guru agar mampu merancang RPP yang baik sehingga membantu para guru dalam proses pembelajaran di kelas. Pelatihan ini melibatkan 14 guru SD IT Az- Zahra sebagai peserta. Adapun langkah-langkah dalam pelatihan ini terdiri dari dua sesi, sesi pertama memberikan penjelasan materi tentang urgensi managemen kelas, dan managemen pelajaran matematika, pada sesi ke dua peserta melakukan praktik merancang manajemen kelas yang baik dalam bentuk RPP. Adapun target kegiatan pelatihan ini adalah keterampilan guru-guru dalam memanajemen pembelajaran di kelas matematika. Hasil dari pelatihan ini para peserta mampu meningkatkan keterampilan memanagemen kelas yang dituangkan dalam bentuk RPP, dan RPP yang dirancang oleh peserta dalam terkategori baik, hal ini terlihat dari RPP yang peserta buat telah sesuai dengan managemen waktu, managemen materi dan managemen penilaian.
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI Rosliana Harahap; Leni Agustina Daulay; Elsa Cut Citra
AXIOM : Jurnal Pendidikan dan Matematika Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/axiom.v9i2.7208

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui model pembelajaran inquiri di kelas VII MTsS Darul Mukhlisin Takengon. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dalam pengujian hipotesis diperoleh peningkatan yang signifikan pada kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran inquiri dibandingkan dengan siswa dengan pendekatan konvensional. Hal ini dibuktikan dengan perolehan signifikansi 7,70 > 2,52 sehingga H diterima. Dengan kata lain, terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa melalui model pembelajaran inquiri. Nilai rata-rata N-Gain kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas inquiri adalah 0,55 dengan kriteria sedang, kemudian 0,30 < 0,55 < 0,70. Dari nilai rata-rata gain juga diperoleh data 3 orang siswa termasuk pada kategori tinggi dan 17 orang siswa pada kategori sedang. Nilai rata-rata N-Gain kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas kontrol adalah 0,34 dengan kriteria sedang, kemudian 0,30 < 0,34 < 0,70. Dari nilai rata-rata gain diperoleh data 13 orang siswa termasuk pada kategori sedang dan 7 orang pada kategori rendah. Kata Kunci:Kemampuan Belajar Kreatif, Inquiri Abstract:The aim of this study was to see the improvement of students' creative thinking ability through inquiry model in VII class of MTsS Darul Mukhlisin Takengon. This type of research is an experimental study using a quantitative approach. The research sample was divided into two classes, namely control and experimental class. In testing the hypothesis obtained a significant increase was obtained in students' mathematical creative thinking abilities by applying the inquiry learning model compared to students with conventional approach. This is evidenced by the acquisition of a significance of 7.70 > 2.52 then H is accepted. In other words,  there is an increase in students' mathematical creative thinking abilitiy through inquiry learning model. The average value of N-Gain students' mathematical creative thinking ability in inquiry class is g = 0.55 with moderate criteria, then 0.30 < 0.55 < 0.70. From the average gain value also obtained 3 students in the high category and 17 students in the medium category. The average value of N-Gain students’ mathematical creative thinking ability of control class is g = 0.34 with moderate criteria then 0.30 < 0.34 < 0.70. From the average value of gain  obtained 13 students in the medium category and 7 students in the low category. Keywords:Mathematical Creative Thinking Ability, Inquiry
ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA MAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI IAIN TAKENGON Rosliana Harahap
Jurnal As-Salam Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37249/as-salam.v4i1.144

Abstract

Abstract: Mathematical literacy is the capacity of individuals to formulate, use and interpret mathematics in various contexts. Mathematical literacy skills consist of 6 levels, level I, II, and III are low level thinking abilities while level IV, V and VI are high level thinking abilities. These levels can be measured using PISA questions, PISA questions are arranged with content, context and process. Mathematical literacy ability can develop human mindset so that it can find solutions to every problem. This research was conducted to determine the level of literacy ability of students in the first semester of TMA IAIN Takengon TA. 2019 / 2020. This study uses a quantitative description approach. population and sample of 11 students in semester I of TMA IAIN Takengon. The students will be given a math literacy ability test which will be calculated on average. The results of the 11 students' mathematical literacy ability test at level I have an average score of 68.18 so that the mathematics literacy ability of students is in the moderate category, at level II the average score of the student is 69.09 in the medium category, level III average score students are 67.72 in the medium category, the average level IV score of students is 51.81 in the low category, at level V the average score of students is 45 in the low category and at level VI the average score of students is 28.63 in the category low. And the score of 11 students' mathematical literacy ability is 55,076 in the low category. Because the overall mathematical literacy ability of students in the category is low so it must be done innovation and development of appropriate learning models so that students' mathematical literacy skills are even better. Keywords: Literacy ability, Mathematics, PISA Abstrak: Kemampuan literasi matematika adalah kapasitas individu untuk memformulasikan, menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks. Kemampuan literasi matematika dapat mengembangkan pola pikir manusia sehingga dapat menemukan solusi dari setiap masalah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan literasi mahasiswa semester I TMA IAIN Takengon TA. 2019/2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripsi kuantitatif. Dengan populasi dan sampel seluruh mahasiswa semester I TMA IAIN Takengon yang berjumlah 11 orang. Mahasiswa akan diberikan tes kemampuan literasi matematika yang selanjutnya nilainya akan dihitung rata-ratanya. Hasil tes kemampuan literasi matematika 11 mahasiswa tersebut pada level I memilki rata-rata nilai 68,18 sehingga kemampuan literasi matematika mahasiswa dalam kategori sedang, pada level II rata-rata hasil tes kemampuan literasi matematika mahasiswa adalah 69,09 dalam katerogi sedang, pada level III nilai rata-rata hasil tes kemampuan literasi matematika mahasiswa adalah 67,72 dalam kategori sedang, pada level IV rata-rata nilai hasil tes kemampuan literasi matematika mahasiswa adalah 51,81 dalam kategori rendah, pada level V nilai rata-rata kemampuan literasi matematika mahasiswa adalah 45 dalam kategori rendah dan pada level VI rata-rata nilai kemampuan literasi matematika mahasiswa adalah 28,63 dalam kategori rendah. Dan nilai rata-rata kemampuan literasi matematis 11 mahasiswa tersebut adalah 55,076 dalam kategori rendah. Karena kemampuan literasi mahasiswa matematika dalam kategori rendah maka perlu dilakukan inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika mereka. Kata Kunci : Kemampuan literasi, Matematika, PISA
ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA MAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI IAIN TAKENGON Rosliana Harahap
Jurnal As-Salam Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.158 KB) | DOI: 10.37249/as-salam.v4i1.144

Abstract

Abstract: Mathematical literacy is the capacity of individuals to formulate, use and interpret mathematics in various contexts. Mathematical literacy skills consist of 6 levels, level I, II, and III are low level thinking abilities while level IV, V and VI are high level thinking abilities. These levels can be measured using PISA questions, PISA questions are arranged with content, context and process. Mathematical literacy ability can develop human mindset so that it can find solutions to every problem. This research was conducted to determine the level of literacy ability of students in the first semester of TMA IAIN Takengon TA. 2019 / 2020. This study uses a quantitative description approach. population and sample of 11 students in semester I of TMA IAIN Takengon. The students will be given a math literacy ability test which will be calculated on average. The results of the 11 students' mathematical literacy ability test at level I have an average score of 68.18 so that the mathematics literacy ability of students is in the moderate category, at level II the average score of the student is 69.09 in the medium category, level III average score students are 67.72 in the medium category, the average level IV score of students is 51.81 in the low category, at level V the average score of students is 45 in the low category and at level VI the average score of students is 28.63 in the category low. And the score of 11 students' mathematical literacy ability is 55,076 in the low category. Because the overall mathematical literacy ability of students in the category is low so it must be done innovation and development of appropriate learning models so that students' mathematical literacy skills are even better. Keywords: Literacy ability, Mathematics, PISA Abstrak: Kemampuan literasi matematika adalah kapasitas individu untuk memformulasikan, menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks. Kemampuan literasi matematika dapat mengembangkan pola pikir manusia sehingga dapat menemukan solusi dari setiap masalah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan literasi mahasiswa semester I TMA IAIN Takengon TA. 2019/2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripsi kuantitatif. Dengan populasi dan sampel seluruh mahasiswa semester I TMA IAIN Takengon yang berjumlah 11 orang. Mahasiswa akan diberikan tes kemampuan literasi matematika yang selanjutnya nilainya akan dihitung rata-ratanya. Hasil tes kemampuan literasi matematika 11 mahasiswa tersebut pada level I memilki rata-rata nilai 68,18 sehingga kemampuan literasi matematika mahasiswa dalam kategori sedang, pada level II rata-rata hasil tes kemampuan literasi matematika mahasiswa adalah 69,09 dalam katerogi sedang, pada level III nilai rata-rata hasil tes kemampuan literasi matematika mahasiswa adalah 67,72 dalam kategori sedang, pada level IV rata-rata nilai hasil tes kemampuan literasi matematika mahasiswa adalah 51,81 dalam kategori rendah, pada level V nilai rata-rata kemampuan literasi matematika mahasiswa adalah 45 dalam kategori rendah dan pada level VI rata-rata nilai kemampuan literasi matematika mahasiswa adalah 28,63 dalam kategori rendah. Dan nilai rata-rata kemampuan literasi matematis 11 mahasiswa tersebut adalah 55,076 dalam kategori rendah. Karena kemampuan literasi mahasiswa matematika dalam kategori rendah maka perlu dilakukan inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika mereka. Kata Kunci : Kemampuan literasi, Matematika, PISA
Pelatihan Pembuatan Alat Peraga Papan Perkalian dari Barang Bekas Bettri Yustinaningrum; Nurul Qomariyah Ahmad; Nur Ainun Lubis; Rosliana Harahap; Ali Umar
Catimore: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 3 (2022): Catimore: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LSM Catimore dan Sahabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56921/cpkm.v1i3.12

Abstract

Siswa SD An-Nahl mengalami kesulitan untuk memahami konsep perkalian. Untuk mengajarkan konsep perkalian dibutuhkan alat peraga sedangkan di SD An-Nahl belum tersedia secara lengkap alat peraga pembelajaran. Guru SD An-Nahl juga belum dapat membuat mandiri alat peraga yang mudah, murah, dan sesuai dengan konsep matematika. Oleh karena itu, tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mengadakan pelatihan pembuatan alat peraga papan perkalian dari barang bekas. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah ceramah, tanya jawab, demonstrasi, praktik, dan evaluasi. Berdasarkan hasil pelatihan yang diadakan mendapat respons positif dari peserta hal ini terlihat dari jawaban angket yang diberikan dengan kategori sangat baik dan baik. Selain itu, peserta juga mengharapkan diadakan kembali pelatihan dengan tema yang berbeda untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi peserta.
Implementasi Sistem Penilaian Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Matematika Nurul Qomariyah Ahmad; Rosliana Harahap; Anisa Amalia
EL-Hadhary: Jurnal Penelitian Pendidikan Multidisiplin Vol 1 No 01 (2023): El-Hadhary
Publisher : Lembaga Swadaya Masyarakat Asosiasi Masyarakat Madani Indonesia (AMMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61693/elhadhary.vol101.2023.7-15

Abstract

The assessment system needs to be adjusted to the development and needs to control the quality of education. This study aims to determine the implementation of the curriculum assessment system in class VII mathematics subjects in MTsN 1 Takengon and its constraints. Using descriptive qualitative methods with interview guideline instruments, observation, documentation. The validity of the data by engineering triangulation and data analysis based on Miles and Huberman's theory. Based on the results of research, teachers have applied the principles of assessment, an assessment mechanism that includes making minimum completion criteria (KKM), the existence of an assessment plan written in the learning implementation plan. In addition, teachers conduct an assessment of attitudes, knowledge, skills in the form of assessment including daily assessment, self-assessment, test, midterm assessment (PTS), final assessment (PAS) which is finally processed into report card scores. Meanwhile, the obstacles faced by teachers need to learn to convert grades in processing report cards.
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA BERDASARKAN SENTRA DI TK IT AZ-ZAHRA KABUPATEN ACEH TENGAH Awal Kurnia Putra Nst; Rosliana Harahap; Nurul Qomariyah Ahmad
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 5 (2024): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Mei 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v2i5.2721

Abstract

Kindergarten is a form of preschool education that provides early education programs for children aged four years until they enter primary education. At this stage, students are still focused on playing. For this reason, teachers must have the ability to design a learning process that suits the students' conditions, but problems are found. Where teachers still experience difficulties in making appropriate central media, with central media teachers can make the learning process like playing but there is a process of transferring knowledge to students. Because of the importance of central media at the Kindergarten Level, the service TEAM carries out training in making central-based media in Kindergarten TK IT Az-Zahra. The service method uses the ABCD method. The results obtained from this activity are that teachers are able to create center-based media well and center-based learning media has advantages such as being able to build children's knowledge which is explored by the children themselves. By playing they gain knowledge.