Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

The Impact of Covid-19 Pandemic: Challenges and Opportunities of Syariah Financial Technology Ramadhani Irma Tripalupi; Prameshwara Anggahegari
International Journal of Nusantara Islam Vol 8, No 2 (2020): International Journal of Nusantara Islam
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ijni.v8i1.10207

Abstract

This paper aims to describe the challenges and opportunities of syariah financial technology (fintech) in Indonesia, due to the impact of covid-19 pandemic. Three things that become the focus of writing, include: syariah fintech; the impact of covid-19 pandemic on fintech; syariah fintech opportunities and challenges. This study uses a qualitative approach and descriptive method with documentation/text studies in the form of related data and literature studies. The conclusion of this research is: the growth of Syariah fintech assets at the end of 2019 increased by 2074.81% from the previous year. Although affected by the pandemic, the growth of fintech during this covid-19 pandemic remained relatively stable. Prominent opportunities and challenges for the Syariah fintech resulting from the impact of covid-19 pandemic, including increased use of fintech through online shopping platforms, payments and loans; accelerated digitalization of financial services; slowed economic activity; arose various risks; and decreased debtor/UMKM performance due to the impact of the pandemic.
KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH PADA MASA COVID-19 DAN STRATEGI PENINGKATANNYA Ridwan Hidayat; Ripqi Umam; Ramadhani Irma Tripalupi
Finansha: Journal of Sharia Financial Management Vol 2, No 2 (2021): Finansha: Journal of Sharia Financial Management
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/fjsfm.v2i2.14207

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia pada masa pandemi Covid-19 dan strategi peningkatanya, dimana pandemi tersebut sangat berdampak buruk terhadap perekonomian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, di mana metode yang digunakan adalah deksriptif analisis. Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang teknik pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi. Analisis data menggunakan triangulasi data yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah; (1) kinerja keuangan perbankan syariah pada masa pandemi Covid-19 masih baik dan positif, hanya perlu ditingkatkan jika dibandingkan dengan bank konvensional; (2) strategi peningkatan kinerja keuangan bank syariah adalah restrukturisasi pembiayaan, penambahan jangka waktu pembiayaan, penyempurnaan regulasi, dan digitalisasi layanan bank; dan (3) dalam konteks ekonomi, lembaga keuangan berperan dalam memulihkan ekonomi nasional dengan memobilisasi simpanan, menyumbangkan modal risiko dalam krisis, dan mengembangkan Fintech Syariah.
RESTRUKTURISASI PEMBIAYAANMURABAHAH,MUDHARABAHDAN MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM Ramadhani Irma Tripalupi
ADLIYA: Jurnal Hukum dan Kemanusiaan Vol 8, No 2 (2014): ADLIYA : Jurnal Hukum dan Kemanusiaan
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.832 KB) | DOI: 10.15575/adliya.v8i1.8629

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang penyelesaian pembiayaan bermasalah di bank syariah. Selain itu, juga akandiuraikan se­ca­ra garis besar tentang bagaimana cara bank menanggulangi pembiayaan bermasalah yang dilakukan melalui upaya-upaya yang bersifat preventif dan represif/kuratif. Dalam praktiknya, penyelesaian pembiayaan bermasalah di bank syariah tidaklah mudah. Namun tulisan ini akan memaparkan secara ringkas tentang metode restrukturisasi pembiayaan murabahah sebagai alternatifpenyelesaian pembiayaan bermasalah di bank syariah.
LINKAGE PROGRAM DAN PASAR MODAL SEBAGAI ALTERNATIF DALAM AKSES PENDANAAN UMKM DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Ramadhani Irma Tripalupi
ADLIYA: Jurnal Hukum dan Kemanusiaan Vol 11, No 2 (2017): ADLIYA : Jurnal Hukum dan Kemanusiaan
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.774 KB) | DOI: 10.15575/adliya.v11i2.4862

Abstract

AbstrakUsaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) relatif lebih bertahan ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi tahun 1998 dan 2008.Hal tersebut yang menyebabkan peme­rintah terus mendorong dan memberikan per­hatian kepada pengem­bangan UMKM. Namun di sisi lain, baru 30% UMKM yang mampu mengakses pendanaan melalui pembiayaan. Pentingnya akses pem­biayaan adalah salah satu faktor dalam mempe­ngaruhi dan mendukung daya saing UMKM di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Linkage Program dan Pasar Modal merupakan sektor non perbankan atau industri keuangan non bank (IKNB) yang bisa dijadikan alternatif untuk pendanaan UMKM. Kenaikan penyaluran Kredit Usaha Kecil (KUR) dari tahun 2010-2016 di mana beberapa mekanisme mela­lui Linkage Prog­ram serta kemudahan dan dukungan pemerintah agar UMKM dapat mengakses pasar modal dalam pendanaan diantaranya pemerintah me­ngeluarkan kebijakan melalui OJK untuk memfasilitasi akses UMKM ke pasar modal (capital market) dengan rencana penam­bahan papan (board) khusus untuk UMKM. Selain dari trading board regular, dapat juga digunakan sebagai alternatif dalam akses penda­naan UMKM di Era MEA.
EQUITY CROWDFUNDING SYARI’AH DAN POTENSINYA SEBAGAI INSTRUMEN KEUANGAN SYARI’AH DI INDONESIA Ramadhani Irma Tripalupi
ADLIYA: Jurnal Hukum dan Kemanusiaan Vol 13, No 2 (2019): ADLIYA : Jurnal Hukum dan Kemanusiaan
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.589 KB) | DOI: 10.15575/adliya.v13i2.6440

Abstract

AbstrakArtikel ini bertujuan membahas tentang  equity crowdfunding syari’ah dan potensinya sebagai instrumen  keuangan syari’ah di Indonesia. Ada tiga hal yang menjadi pertanyaan dalam tulisan ini: (1) Apa itu equity crowdfunding?, (2) Apa itu equity crowdfunding syari’ah?, dan (3) Bagaimana potensi equity crowdfunding sebagai instrumen  keuangan syari’ah. Artikel ini menggunakan metode studi dari berbagai literatur. Kesimpulan artikel ini adalah (1) Equity crowdfunding, digambarkan definisinya dari perspektif gotong-royong. Sehingga equity crowdfunding adalah suatu metode untuk memfasilitasi antara pelaku bisnis yang membutuhkan modal dengan pemodal melalui perusahaan intermediari berbasis internet dengan dilandasi semangat gotong royong (tolong-menolong). (2) Equity crowdfunding syari’ah merupakan crowdfunding berlandaskan aturan Islam yang berpedoman Al Qur’an dan As Sunnah. Wajib memenuhi kepatuhan syari’ah dan dalam pengawasan DPS, sesuai dengan POJK No 37 tahun 2018 pasal 35 dan Fatwa DSN MUI No: 117/DSN-MUI/II/2018. Bentuk crowdfunding syari’ah yang sesuai adalah musyarakah dan dilandasi oleh semangat  tolong-menolong dalam kebaikan (ta’awun). (3) Sejak dirilisnya POJK No 37 tahun 2018 pasal 35  dan  Fatwa DSN MUI No: 117/DSN-MUI/II/2018 perkembangan industri ini cukup baik. Sehingga memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadikan equity crowdfunding syari’ah instrumen pengumpulan dana investasi. Spirit ta’awun dari ZIS yang telah menyalurkan dana ini  untuk kemaslahatan umat, dapat menginspirasi equity crowdfunding syari’ah sebagai salah satu alternatif instrumen keuangan syari’ah sehingga diharapkan akan melahirkan entrepreneur-entreprenur muslim yang berdampak kepada peningkatan ekonomi.
PENGELOLAAN DOKUMEN ELEKTRONIK LAYANAN JASA KEUANGAN BERBASIS FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) Ramadhani Irma Tripalupi
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY) Vol 1, No 1 (2019): AKSY
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/aksy.v1i1.4263

Abstract

Financial technology atau dikenal dengan istilah  fintech merupakan inovasi disruptif (disruptive innovation) yakni sebuah inovasi di bidang jasa/layanan keuangan berbasis teknologi dan informasi. Fintech berhasil merubah keberadaan suatu pasar yang sudah eksis dengan cara menawarkan kepraktisan, kemudahan akses, kenyamanan, lebih efektif serta efisien dalam melakukan transaksi.  Pelayanan atau jasa fintech diseleng­garakan dengan serba elektronik, sehingga bagi masyarakat yang sudah melek tekno­logi dan terbiasa dengan alat-alat serba canggih serta di sisi lain memiliki aktivitas yang padat akan terfasilitasi dengan adanya fintech. Berbekal kelebihan yang didukung  teknologi dan informasi membuat  fintech  mampu tumbuh dengan pesat. Potensi fintech tersebut tentunya perlu diberi ruang bertumbuh namun di sisi lain perlu diatur dan diawasi untuk meminimalisir resiko-resiko yang akan muncul. Regulasi  yang mengatur dan mengawasi salah satunya adalah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 77 /Pojk.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, dimana salah satunya mengatur dokumen yang bernilai sebagai alat bukti.
KONSUMSI DI MASA PANDEMI COVID-19 DITINJAU DARI EKONOMI MIKRO ISLAM Ramadhani Irma Tripalupi
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY) Vol 3, No 1 (2021): AKSY: Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/aksy.v3i1.12134

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji konsumsi di masa pandemi Covid-19 ditinjau dari Ekonomi Mikro Islam. Terdapat dua fokus pembahasan pada artikel ini yakni: (1) Teori konsumsi pada Ekonomi Mikro, dan (2) Konsumsi di masa pandemi Covid-19 ditinjau dari Ekonomi Mikro Islam. Pendekatan  menggunakan kualitatif,  metode diskriptif dan analisis eksplorasi dengan studi dokumentasi/teks berupa data-data yang terkait dan studi berbagai literatur. Simpulan artikel ini adalah bahwa konsumsi menurut Islam dapat dijelaskan melalui pendekatan-pendekatan teori konsumsi pada ekonomi mikro konvensional,  perbedaannya konsumsi menurut Islam terdapat prinsip-prinsip dan batasan-batasan syariah. Konsep efisiensi dalam ekonomi konvensional adalah memaksimumkan kepuasan keinginan (want), sedangkan dalam kerangka Islam adalah memaksimumkan pemenuhan kebutuhan (need). Konsumen Muslim yang terdampak pandemi Covid-19, akan menghadapinya dengan relatif baik. Segera menyesuaikan ketika permintaannya bergeser atau berubah akibat kondisi tersebut. Karena perilaku konsumsinya telah terlatih dan  terbiasa  berpedoman pada tuntunan agar tidak ishraf, tidak tabdzir serta  halal sehingga diridhoi Allah SWT. Sebagian konsumen tetap dapat menjalankan infaq, ditunjukkan dengan adanya ta’awun selama pandemi Covid-19, sehingga  dalam kegiatan kosumsinya teraih tujuan yakni maslahah, dalam rangka mencapai tujuan yang lebih tinggi yakni kemenangan di dunia dan akhirat.
PENERAPAN JUST IN TIME (JIT) SEBAGAI SOLUSI PENGENDALIAN PERSEDIAN PERUSAHAAN DI MASA PANDEMI COVID-19 Siti Atikah Oktaviani; Sofah Listianti; Ramadhani Irma Tripalupi
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY) Vol 4, No 1 (2022): AKSY: Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/aksy.v4i1.17106

Abstract

Penelitian ini fokus pada penerapan Just In Time dalam pengendalian persedian perusahaan di masa pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini yaitu diharapkan agar perusahaan dapat menerapkan sistem Just In Time untuk pengendalian persediaan agar meningkatkan produktivitas dengan mengurangi berbagai aktivitas yang tidak memberi nilai tambah bagi produknya sehingga dinilai mempunyai efektifitas yang baik. Penelitian ini menggunakan metode literature review dan studi pustaka. Hasil dari penelitian dalam jurnal ini menunjukkan bahwa Just in Time menjadi solusi terhadap pengendalian perusahaan terutama pada bahan baku di masa pandemi Covid-19. Just in time atau tepat pada waktunya merupakan cara kelola tepat waktu pada persediaan dan juga produksi. Dengan just in time, persediaan yang digunakan akan tepat tiba saat dibutuhkan. Hal ini memberikan manfaat pada jumlah persediaan yang kecil dan penggunaan gudang yang kecil. Selain itu, persediaan yang digunakan juga akan selalu baru. Sehingga kualitas produksi akan meninggkat. Selain persediaan yang selalu baru, dampak persediaan yang terbuang percuma juga akan berkurang. Persediaan yang disimpan terlalu lama tentu akan rusak, sehingga tidak dapat digunakan. Dampak yang dapat dirasakan ketika menggunakan sistem pengendalian persediaan dengan just in time dimasa pandemi Covid-19 ini adalah pengurangan biaya,  peningkatan efisien dan laba. Pengurangan biaya terjadi karena besar persediaan berkurang,  sehingga biaya untuk menyimpannya akan berkurang, percepatan perputaran persediaan dan percepatan perputaran kas.Kata Kunci : Just In Time, Pandemi Covid-19, Pengendalian Persediaan
Optimization of Financial Technology as an Opportunity for Development of Islamic Microfinance Institutions Ramadhani Irma Tripalupi; Lina Yulianti; Didah Durrotun Naafisah
International Journal of Artificial Intelligence Research Vol 6, No 1.1 (2022)
Publisher : International Journal of Artificial Intelligence Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.815 KB) | DOI: 10.29099/ijair.v6i1.340

Abstract

This study discusses the strategy of developing Islamic microfinance institutions facing the era of financial technology in West Java. The study examines internal strategy factors in the development strategy of Islamic Microfinance Institutions (LKMS), external strategy factors, and the formulation and alternative development strategies. In conclusion, the internal strategic factors include generally good financial performance, increasing trend of public deposits, suitable financing and supporting the strengthening of Micro, Small & Medium Enterprises (MSMEs), risk management implemented effectively and gradually, and digital-based services (savings, financing proposals) & payment), education and assistance, easy access, competency development of human resources and members, development of information technology organization tools, innovation in strengthening competitiveness (digitalization of services, development of human resources in the field of information technology), relations, collaboration with institutions others (sharia fintech/marketplace platforms, etc.), and digital marketing strategies. The external strategic factors include: relatively good investment realization, government support, fintech-based services (zakat and waqf), the performance of the national and Islamic finance industry is quite good, global and national economic growth is not conducive, and the market share of the Islamic finance industry is still low, other financial institutions in providing services to MSMEs or digital-based services, and household consumption activities have decreased. The formulation and alternative of SWOT analysis with EFAS and IFAS approach resulted in a weighted EFAS of 3.03 and a weighted IFAS of 2.95. BOS results in: eliminating barriers to inclusion, reducing investment of less productive funds, increasing assistance and excellent service, and creating fintech service innovations in the form of a crowdfunding platform.
ANALYSIS OF IMPLEMENTATION OF MUDHARABAH DEPOSITS BASED ON STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS 105 AT BSI CITARUM BANDUNG BRANCH Dudang Gojali; Iwan Setiawan; Ramadhani Irma Tripalupi; Hana Aulia Islamiati
Komitmen: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol 3, No 1 (2022): Komitmen : Jurnal Ilmiah Manajemen
Publisher : FEBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jim.v3i1.19552

Abstract

Mudharabah deposits are a type of fund investment product that uses a mudharabah contract. Mudharabah is a cooperation agreement to seek profit between capital and work/business. The agreement occurs between the depositor (investment account) or investment account holder and the Islamic bank itself as mudharib. The first party acts as the owner of the funds (shahibul maal) and the second party acts as the fund manager (mudharib) with profits divided according to the agreement of both parties. The purpose of this study was to determine, analyze and evaluate the mechanism, procedure for implementing mudharabah deposits at Bank Syariah Indonesia Bandung Citarum Branch Office and conformity with Statement of Financial Accounting Standards 105 regarding mudharabah accounting transactions. The study used a descriptive method with a qualitative approach. The results showed that the mudharabah deposit mechanism at Bank Syariah Indonesia Bandung Branch Office was in accordance with the pillars and conditions contained in the mudharabah contract. The accounting treatment for mudharabah deposits is in accordance with Statement of Financial Accounting Standards 105.