Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Deconstructing Gender Stereotypes in Leak Atmadja, Nengah Bawa; Sendratari, Luh Putu; Rai, I Wayan
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 7, No 1 (2015): Komunitas, March 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v7i1.3597

Abstract

The belief of Balinese people towards leak still survive. Leak is a magic based on durgaism that can transform a person from human to another form, such as apes, pigs, etc. People tend to regard leak as evil. In general, the evilness is constructed in gender stereotypes, so it is identified that leak are always women. This idea is a power game based on the ideology of patriarchy that provides legitimacy for men to dominate women with a plea for social harmony. As a result, women are marginalized in the Balinese society. Women should be aware of so it would provide encouragement for them to make emancipatory changes dialogically. Kepercayaan orang Bali terhadap leak tetap bertahan sampai saat ini. Leak adalah sihir yang berbasiskan durgaisme yang dapat mengakibatkan seseorang bisa merubah bentuk dari manusia ke wujud yang lain, misalnya kera, babi, dll. Leak termasuk magi hitam sehingga dinilai bersifat jelek. Pada umumnya perempuan diidentikkan dengan leak sehingga melahirkan asumsi yang bermuatan steriotip gender bahwa leak = perempuan. Gagasan ini merupakan permainan kekuasaan berbasis ideologi patriarkhi dan sekaligus memberikan legitimasi bagi laki-laki untuk menguasai perempuan dengan dalih demi keharmonisan sosial. Akibatnya, perempuan menjadi termarginalisasi pada masyarakat Bali.  Perempuan harus menyadarinya sehingga memberikan dorongan bagi mereka untuk melakukan perubahan secara dialogis emansipatoris.
PROFIL DESA PAKRAMAN BULIAN Rai, I Wayan
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.47 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v1i1.9118

Abstract

Program IPTEKSS bagi Masyrakat (IbM) di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng tahun 2011 yang mengambil lokasi pelaksanaan kegiatan di Desa Bulian bertujuan untuk membuat sebuah buku profil tentang Desa Pakraman Bulian. Desa Pakraman Bulian merupakan wadah sosio-religius umat Hindu yang terangkum dalam aktivitas tata palemahan, pawongan, dan parahyangan. Ketiga aktivitas ini telah berlangsung dengan baik sehingga perlu dilestarikan keberadaannya. Dalam tata palemahan misalnya, geliat pertumbuhan penduduk dapat memberikan ekses negatif bagi terjadinya alih fungsi lahan pertanian menyebabkan hilangnya sekaa subak akan berakibat  pada  hilangnya Dugul atau  Pura  Ulun  Carik.  Tata  Pawongan di  Desa Pakraman Bulian menunjukkan bahwa Desa Pakraman Bulian hanya didukung oleh lima banjar adat. Dengan jumlah krama  yang relatif banyak, hal ini  merupakan tantangan sekaligus peluang bagi eksistensi desa pakraman. Sementara itu, tata parahyangan di Desa Pakraman Bulian telah tertata dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pemetaan yang jelas mengenai kahyangan yang diempon serta tata cara upacara dan upakara yang mesti dilaksanakan.
Pendidikan Kebudayaan Bali (PKB) Sebagai Strategi Mewujudkan Ajeg Bali Rai, I Wayan
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 42, No 1 Apr (2009)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.022 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v42i1 Apr.1727

Abstract

Artikel ini mengkaji masalah perubahan sosial budaya pada masyarakat Bali yang disebabkan oleh globalisasi. Hal ini menimbulkan kegelisahan pada masyarakat Bali tentang kebertahanan kebudayaan Bali. Karena itu, muncul wacana tentang Gerakan Ajeg Bali sebagai solusi untuk mempertahankan ke-ajeg-an kebudayaan Bali. Dalam konteks inilah pendidikan bisa memainkan peran penting, yakni berwujud Pendidikan Kebudayaan Bali (PKB). PKB  bisa diterapkan pada lembaga pendidikan formal, dengan tujuan tidak saja menjadikan orang Bali secara fisikal (penampilan), tetapi yang lebih penting adalah menjadi orang Bali sebagai orang Bali secara sosiobudaya. Dengan cara ini tercipta orang Bali yang mempraktikkan kebudayaan Bali secara Tri Kaya Parisudha (pikiran, ucapan, dan tindakan) dalam kehidupan bermasyarakat tanpa mengabaikan asas multikulturalisme.Kata kunci: perubahan budaya, ajeg bali, pendidikan kebudayaan bali
Karakterisasi Batu Mulia Badar Pulaki Karyasa, I Wayan; Muderawan, I Wayan; Rai, I Wayan
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batu mulia Pulaki telah lama dikenal dengan berbagai keunikan dan didukung oleh cerita-cerita mistis di baliknya, namun belum didukung oleh kajian ilmiah yang memadai. Beberapa nama batu mulia dari Kawasan Suci Pulaki yang banyak dikenal orang adalah Kresnadana, Rambut Sedana, Pancawarna dan Badar Pulaki. Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi secara kimia batu mulia Badar Pulaki dengan varian Badar Pulaki Melanting, Badar Musi dan Badar Pangkung Kangin yang difokuskan pada aspek kandungan unsur-unsur dan identifikasi senyawa kimia yang menyusun batu permata Pulaki. Untuk mencapai tujuan itu, analisis cuplikan dengan metode X-Ray Fluoresence (XRF) dan X-Ray Difraction (XRD). Hasil karakterisasi XRF menunjukkan bahwa Badar Pulaki Melanting mengandung unsur silikon dan besi yang besar, Badar Pangkung Kangin mengandung unsur silikon, aluminium dan besi yang besar dan Badar Musi mengandung unsur kalsium dan besi yang besar serta adanya variasi jenis dan prosentase unsur-unsur penyerta lainnya. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa Badar Pulaki Melanting tersusun dari quarsa sebagai fase utamanya, Badar Pangkung Kangin tersusun dari aluminosilikat dan Badar Musi tersusun dari kalsit sebagai fase utamanya. Hasil ini memberikan sebagaian penjelasan ilmiah terhadap keunikan dan mitos batu permata Pulaki.Kata-kata kunci: Badar Pulaki, X-Ray Fluoresence, X-Ray Diffraction
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PUKULAN PENCAK SILAT Suriantika, I Komang Dedi; Rai, I Wayan; Suwiwa, I Gede
Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Undiksha Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjp.v7i1.36480

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar teknik dasar pukulan pencak silat. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sesungguhnya dengan menggunakan rancangan penelitian the randomize pretest-posttest control group the same subject design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banjar tahun pelajaran 2018/2019 yang berdistribusi ke dalam 10 kelas. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik rancangan the pretest-posttest control grup design. Pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar dengan melalui pre-test dan post-test. Data dianalisis menggunakan Uji-t dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan hasil belajar pukulan pencak silat antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan rata-rata gain score 17.74 dan standar deviasi 0.01870. Sedangkan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan rata-rata gain score 10.53 dan standar deviasi 0.02017. Angka signifikansi yang diperoleh melalui uji normalitas adalah 0.200, uji homogenitas adalah 0,607, dan uji-t adalah p=0.000. Disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh sangat signifikan terhadap peningkatan hasil belajar teknik dasar pukulan pencak silat pada siswa. Dengan demikian disarankan kepada guru PJOK dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tie NHT karena terbukti berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PUKULAN PENCAK SILAT Suriantika, I Komang Dedi; Rai, I Wayan; Suwiwa, I Gede
Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Undiksha Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjp.v7i1.36480

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar teknik dasar pukulan pencak silat. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sesungguhnya dengan menggunakan rancangan penelitian the randomize pretest-posttest control group the same subject design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banjar tahun pelajaran 2018/2019 yang berdistribusi ke dalam 10 kelas. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik rancangan the pretest-posttest control grup design. Pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar dengan melalui pre-test dan post-test. Data dianalisis menggunakan Uji-t dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan hasil belajar pukulan pencak silat antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan rata-rata gain score 17.74 dan standar deviasi 0.01870. Sedangkan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional dengan rata-rata gain score 10.53 dan standar deviasi 0.02017. Angka signifikansi yang diperoleh melalui uji normalitas adalah 0.200, uji homogenitas adalah 0,607, dan uji-t adalah p=0.000. Disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh sangat signifikan terhadap peningkatan hasil belajar teknik dasar pukulan pencak silat pada siswa. Dengan demikian disarankan kepada guru PJOK dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tie NHT karena terbukti berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa.