Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ARAH POLITIK PENDIDIKAN ISLAM INDONESIA ABAD KE 21 Rahmatullah, M. Asep; Munawati, Siti; Suryagalih, Sugih
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 13 No 2 (2019): Juli-Desember
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.323 KB) | DOI: 10.33592/islamika.v13i2.344

Abstract

Abstarct The Political Direction of Islamic Education In the 21st century, history has noted that Islamic education in Indonesia has taken root since the entry of Islam into the archipelago, that Islamic education is perfectly upright and perfect is inseparable from the role of the sultans, scholars, and Muslims continues to try to carry out the study of science majors , discussion, writing in the context of jihad fi sabillilah tafaqohu fiddien for the glory of Islam. It is also supported by Islamic political policies that are very beneficial for the interests of the world of Islamic education. Since the destruction of the Caliphate of the Ottoman Turkish Islamic government and the destruction of the Islamic kingdoms in Indonesia and the world. Then the condition of Islamic education experienced ups and downs and the lack of support from the Indonesian government. Therefore, after Indonesia's independence and the increasingly open world of globalization and modernization, it is necessary to look for ideas and ideal forms that are integrally holistic for the world of Islamic education. As well as being able to influence the policies of the Indonesian government and master the political policies of 21st century Islamic education for the future of Indonesian Muslims.Abstark Arah Politik Pendidikan Islam Abad ke 21, sejarah telah mencatat bahwa pendidikan Islam di Indonesia telah mengakar dari sejak masuknya Islam ke nusantara, pendidikan Islam tegak secara sempurna dan paripurna tidak lepas dari peranan para sultan, ulama, dan kaum muslimin yang terus berupaya melakukan kajian majlis ilmu, diskusi, menulis serta aktif dalam gerakan dakwah dan jihad fi sabillilah untuk kejayaan islam. Setelah menancapkan kekuasaan Islam, maka sistem pendidikan islam di topang oleh kebijakan politik Islam yang sangat menguntungkan bagi kepentingan dunia pendidikan Islam. Sejak kehancuran kekhalifahan pemerintahan Islam turki utsmani dan kehancuran kerajan-kerajaan Islam di Indonesia dan dunia. Maka kondisi pendidikan Islam mengalami pasang surut kemunduran dan kurangnya dukungan pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, setelah Indonesia merdeka dan semakin terbukanya dunia globalisasi dan modernisasi, maka perlu mencari ide, dan format yang ideal secara integralistik holistik untuk dunia pendidikan Islam. Serta dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah Indonesia dan menguasai kebijakan politik pendidikan Islam abad ke 21 untuk masa depan umat Islam bangsa Indonesia.
KONSEP INTEGRASI PEMBELAJARAN PAI Munawati, Siti
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 11 No 1 (2017): Januari-Juni
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/islamika.v11i1.420

Abstract

Abstrak Pembelajaran terpadu (kurikulum terintegrasi) merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang mengubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Pengajaran PAI merupakan tangggung jawab dari semua pihak yang ada dalam suatu lembaga pendidikan, terutama guru kelas karena guru kelas diharuskan mengintegrasikan tiap pelajaran yang diajarkan dengan PAI, jadi apapun mata pelajaran dan temanya, semuanya haruslah menjadi suri tauladan bagi peserta didik, sehinggga para peserta didik mampu mencontoh nilai yang sudah dicontohkan guru kelas. Jika dibandingkan dalam konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih menekankan keterlibatan peserta didik dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan. Setiap siswa memerlukan bekal pengetahuan dan kecakapan agar dapat hidup di masyarakat dan bakal ini diharapkan diperoleh melalui pengalaman belajar di sekolah. Oleh karena itu pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin memberikan bekal siswa dalam mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini disebut kecakapan hidup yang cakupannya lebih luas hanya sebanding dengan keterampilan.
PENDIDIKAN KEBERAGAMAN INKLUSIF DENGAN TASAWUF Munawati, Siti
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 12 No 2 (2018): Juli-Desember
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/islamika.v12i2.413

Abstract

AbstrakPermasalahan yang ingin penulis tuangkan adalah adanya budaya toleransi, yang mengarah kepada pemahaman tasawuf bisa diposisikan sebagai pendidikan yang dikembangkan memiliki keunggulan: mengajarkan integritas, kejujuran, komitmen, visi kreatifitas, ketahanan mental, kebijaksanaan, keadilan, prinsip kepercayaan, penguasaan dan sinergitas.                                                             Dalam rangka membangun keberagaman inklusif  dengan tasawuf ada beberapa materi yang dapat dikembangkan dengan nuansa multikultural yang memegang peranan penting dalam membangun lingkungan pendidikan yang pluralis dan toleran. Dengan demikian perilaku tampak sebagai manifestasi cinta dan kepuasan dalam segala hal. Bertasawuf yang benar berarti sebuah pendidikan bagi kecerdasan emosi dan spiritual. Intinya adalah belajar untuk tetap mengikuti tuntunan agama, ketika berhadapan dengan musibah, keberuntungan, kedengkian orang lain, tantangan hidup, kekayaan, kemiskinan atau sedang dalam kondisi pengendalian diri atau pengembangan potensi diri.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE MIND MAPPING (STUDI DI SEKOLAH ALAM MADINAH SCHOOL TANGERANG) Munawati, Siti; Nuraeni, Neni
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 14 No 2 (2020): Juli-Desember
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/islamika.v14i2.1085

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara akan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam penelitian ini, penulis hanya membatasi mengenai kajian Aplikasi Pembelajaran Pendidikan agama Islam melalui metode Mind Mapping untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) di Sekolah Alam Madinah School Tangerang. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan mengobservasi dari siswa kelas IV dan V SD, dengan pembatasan. Adanya studi kasus merupakan bentuk penelitian yang dapat  dilakukan terhadap individu, segolongan manusia, lingkungan   hidup   manusia   atau   lembaga sosial. Hal ini dipandang efektif karena mampu digunakan untuk mencari motif-motif dibalik   fakta   sosial   yang   tampak   secara empirik. Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi kualitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci, tehnik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisa data bersifat kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisas. Implementasi  pembelajaran Pendidikan agama Islam melalui metode mind mapping sangat membantu siswa untuk aktif dan dapat meningkatkan motovasi, kreatifitas, dan minat belajar siswa.
PENGELOLAAN KURIKULUM PENDIDKAN INFORMAL DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN DI LINGKUNGAN BINA SANTRI LAPAS DOMPET DHUAFA munawati, siti munawati; Nuraeni, Neni; Goni, M.Apan Abdul
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 15 No 1 (2021): Islamika
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/islamika.v15i1.1548

Abstract

Abstract Bina Santri Lapas is a Dompet Dhuafa program that contributes empathy to inmates through mental spiritual development, independence, personality and motivation for a better life. Optimizing the potential and talents of the inmates to prepare them when they return to the community. Curriculum management in correctional institutions refers to temporary religious and moral education. So that the curriculum not only compromises the quality of education but also emphasizes the irrational, by being stimulated by the curriculum content, history, narrative, and experiences of the inmates. The Dompet Dhuafa institution that plays a role in empowering education in the prison environment is included in informal education. Those who are in correctional institutions (prisons), have the same right to education, there should be no discrimination. Because every Indonesian citizen has the right to get an education. And education for those in prison is also very important. This study uses a qualitative approach (qualitative) which is a research procedure that produces descriptive data in the form of words or writings from people and observed behavior. So that by using this participant method and inductive analysis to find the meaning of the phenomenon in the background of the research, as well as the existence (participant observation), in-depth interviews (in depth interviews), and documentation. The Penitentiary Development Program (BSL), Dompet Dhuafa can provide religious guidance for inmates in prisons. And to assist in coaching for residents of correctional institutions (prisons). The Role of Community Service Institutions (LPM) Dompet Dhuafa designed a concept called Bina Santri Lapas (BSL). This program is an Exsisting program that is part of the da'wah service program, which is one of the da'wah activities of LPM Dompet Duafa. Keywords: Dompet Dhuafa, Prison, Independence, Discrimination, Irrationa
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE MIND MAPPING (STUDI DI SEKOLAH ALAM MADINAH SCHOOL TANGERANG) Siti Munawati; Neni Nuraeni
AT-TAJDID Vol 4, No 02 (2020): JULI-DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/att.v4i02.1466

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara akan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam penelitian ini, penulis hanya membatasi mengenai kajian Aplikasi Pembelajaran Pendidikan agama Islam melalui metode Mind Mapping untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) di Sekolah Alam Madinah School Tangerang. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan mengobservasi dari siswa kelas IV dan V SD, dengan pembatasan. Adanya studi kasus merupakan bentuk penelitian yang dapat  dilakukan terhadap individu, segolongan manusia, lingkungan   hidup   manusia   atau   lembaga sosial. Hal ini dipandang efektif karena mampu digunakan untuk mencari motif-motif dibalik   fakta   sosial   yang   tampak   secara empirik. Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi kualitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci, tehnik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisa data bersifat kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisas. Implementasi  pembelajaran Pendidikan agama Islam melalui metode mind mapping sangat membantu siswa untuk aktif dan dapat meningkatkan motovasi, kreatifitas, dan minat belajar siswa.
Eksisitensi Program Sekolah Mitra Rumah pada Sekolah Alam Tangerang Banten Siti Munawati; Nur Halimah; Abdul Manan
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 4, No 2 (2020): DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.467 KB) | DOI: 10.20961/jdc.v4i2.45280

Abstract

Program sekolah mitra rumah yaitu Program Work With Parents (WWP) yang dibuat agar tangggung jawab dari semua pihak yang ada saling menguatkan antara orang tua dengan sekolah dengan menamakannya kurikulum Aqil Baligh. Generalisasi Kurikulum ini untuk mendidik peserta didik sebagai generasi muda agar siap menjadi generasi yang matang dan berakhlak, dan memiliki pribadi  menjadi sosok yang matang dan bertanggung jawab. Tujuannya agar orangtua pada masa pendemi sistem pembelajaran berupa online, dapat mempengaruhi pembelajaran bagi anak-anaknya di rumahnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi kualitatif, dalam tehnik pengumpulan data program (WWP)  yang dilakukan secara triangulasi (gabungan), dan analisa data bersifat kualitatif dan orang tua menjadi tauladan bagi anak-anaknya dalam tahap memasuki kedewasaan serta bertanggung jawab terhadap lingkungannya, sosialnya, serta budayanya.
IMPLICATION OF SELF-EFFICACY IN GUIDANCE PERSONAL AND SOCIAL INDEPENDENCE Siti Munawati; M Asep Rahmatullah; Abdul Manan
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 31, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v31i1.29500

Abstract

ABSTRACTSinar Cendekia (SC) is an educational institution that is managed professionally, from creative-innovative learning strategies and organized teacher and student development models. This study uses a qualitative methodological approach, namely a research method based on the post-positivism philosophy, which is used to examine the condition of a natural object, where the researcher is the key instrument, the data collection technique is done in a triangulation (combined), qualitative data analysis. The types and sources of data collected in this study are primary data sources, from data and information from interviews, observations and documentary studies found. This study sees that the implication process of self-efficacy is to be able to deal with one's own inner state, to regulate itself in spirituality, physical care, and in fostering human relationships with others in various environments through individual / group research activities in the form of visits to certain places that reflect one regional development dynamics.
Religious Moderation Virtual Activities on Millenials during the COVID-19 Pandemic Siti Munawati; Nur Halimah
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 2 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.31 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v14i2.1300

Abstract

Mosques as national character builders cannot be separated from changes, namely moderation, which must be understood as a shared commitment to maintain balance in the environment that can have a major impact on society. Religion is entering the sphere of political life, economy, education, industry, globalization, pandemics, the environment and so on. The purpose of this study is to examine millennial religious moderation in mosque-based development through virtual activities at the Istiqlal mosque in Jakarta according to the perspective of Islamic education. The method used in this research is Field research in the form of documentation, interviews and observations with case studies about the method of da'wah programs with virtual activities with the approach model used in running the program during this Covid-19 Pandemic. So that virtual da'wah activities for the millennial generation can run and function to fill the void that is felt internally and publicly at the Istiqlal mosque in accessing religious knowledge so that in the digital era, the millennial generation is very easy to ask questions virtually, both on the website and on social media platforms. This virtual activity carried out at the Istiqlal mosque specifically for the study of the Youth Taklim assembly, called the millennial generation, contains various multimedia components, as an ideal medium for delivering material digitally. Then it was introduced to millennials and diaspora by utilizing digital promotions. The vision is for the Istiqlal Mosque to transform into a mecca of moderate Islam in the future, therefore it is necessary to recognize the importance of understanding the digital world so that it is increasingly known globally as an icon of religious tourism, millennials must love the Istiqlal Mosque, so activities at the Istiqlal Mosque must be more productive
Religion, Clothing and Modernity (The Influence of Elzatta and Rabbani on the Development of Indonesian Muslim Fashion) Abdul Manan; Siti Munawati
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 2 (2022): Budapest International Research and Critics Institute May
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i2.5534

Abstract

The development of Muslim fashion trends plays a role that is always in demand by various Indonesian people as a symbol of the identity of a modern lifestyle. Today's fashion trends not only include casual wear but also permeate Muslim fashion styles, especially the hijab. The modernization of the Muslim clothing industry is currently growing rapidly, even Muslim women's clothing has become a separate trend in Indonesian people's clothing. The development of Muslim clothing proves that modernization is inevitable and includes the lifestyle of a country. Clothing as the latest cultural phenomenon is a manifestation of human needs and has artistic-entrepreneurial value, which has respect, beauty, and strength. In addition, there is a selling point in the context of the success of marketing, and advertising that appeals to consumer desires and has a symbol of social recognition. The existence of Elzatta and Rabbani consistently, their contribution and role is quite large, it is proven by always upholding Islam. A profession that requires hijab users to always know the development of Muslim fashion, and must be active and creative in finding out to create hijab trends with attractive clothing. This makes the designers of the two industries an icon that represents hijab fashion in Indonesia. The method used in this research is qualitative research with a case study approach and data collection methods through two primary and secondary data, with interviews, observations to Elzatta and Rabbani, as well as documentation from libraries, journals and others. By using social change theory, modernization theory, and lifestyle theory. The results showed that the existence of modern Muslim clothing as a religious identity in the fulfillment of the Islamic creed but became a fashion trend that only refers to the covering of aurat. As for the identity of the wearer, the clothing creates a new identity for the wearer, which is no longer a religious identity but rather an identity of modernity and popularity, namely wearing the hijab with a modern style in addition to wanting to look more fashionable and following trends. As owners of hijab products, Elzatta and Rabbani have the orientation of the hijab command to develop innovations from the latest creative lifestyle ideas and produce hijab and clothing products that can be accepted by the market.