Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI SOSIALISASI PENGGUNAAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI LINGKUNGAN BANDUNG Rizka Amalia; Enik Suhariyanti; Muta Aliva
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 2, No 1 (2021): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.2.1.31-36

Abstract

Upaya meningkatkan kesehatan masyarakat di Lingkungan Bandung, Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, dengan memanfaatkan tanaman tradisional sebagai pengobatan alami, masyarakat diajarkan untuk menanam TOGA di lahan atau pekarangan. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya menanam TOGA di lahan atau pekarangan rumah. Metode dalam pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan. Hasil dari kegiatan ini pengetahuan dan kesadaran mengenai pentingnya menanam TOGA meningkat. Saran bagi masyarakat di Lingkungan Bandung untuk memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat menanam TOGA, meningkatkan pengetahuan manfaat TOGA sebagai pengobatan alami dan membudidayakan untuk menambahkan penghasilan warga. Selain itu, TOGA juga dapat dijadikan sebagai salah satu pengobatan tradisional untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di Lingkungan Bandung, sehingga warganya tidak ketergantungan terhadap penggunaan obat-obatan medis.---Efforts to improve public health in the Bandung environment, Sumberrejo Village, Mertoyudan District, Magelang Regency, by utilizing traditional plants as natural remedies, the community is taught to plant TOGA on land or yards. The purpose of this activity is to increase public awareness and understanding of the importance of planting TOGA in the land or yard of the house. The method in implementing this activity begins with socialization, training and mentoring. As a result of this activity, knowledge and awareness about the importance of planting TOGA increased. Suggestions for people in the Bandung environment to use vacant land as a place to plant TOGA, increase knowledge of the benefits of TOGA as a natural treatment and cultivate it to increase residents' income. In addition, TOGA can also be used as a traditional medicine to improve public health in the Bandung environment, so that its citizens are not dependent on the use of medical drugs.
Perbedaan Efektivitas Rebusan Ketumbar dengan Rebusan Kunyit terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi Ayuk Yunia; Enik Suhariyanti; Sigit Priyanto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.992 KB)

Abstract

Hipertensi menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Hipertensi disebabkan karena pola hidup yang tidak terkontrol, yang menimbulkan gangguan kesehatan dan dapat menyebabkan kematian seperti Hipertensi. Usia salah satu faktor resiko terjadinya Hipertensi dan banyak di temukan pada usia lanjut, hal ini disebabkan karena penurunan elastisitas jaringan dan penebalan dinding arteri yang menimbulkan peningkatan curah jantung. Tujuan: untuk mengetahui perbedaan efektivitas rebusan ketumbar dengan rebusan kunyit terhadap tekanan darah pada lansia Hipertensi. Metode: penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimen dengan rancangan two group pretest and posttest design with control, terdapat 38 responden yang terdiri dari 19 responden kelompok rebusan ketumbar dan 19 responden rebusan kunyit. Pengolahan data menggunakan Uji Paired t-test dan Independent t-test. Hasil yang didapatkan dari uji Pair t-test pada kelompok rebusan ketumbar didapatkan nilai p=0,000 (p value < 0,05) dan kelompok rebusan kunyit didapatkan nilai p= p=0,000 (p value < 0,05), sehingga dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah diberikan rebusan ketumbar dan rebusan kunyit. Perbedaan kedua tindakan tersebut ditandai dengan hasil penurunan Map tekanan darah kelompok rebusan ketumbar dengan mean 12,80 mmHg dan rebusan kunyit dengan mean 7,10 mmHg, dengan nilai signifikan p=0, 017 (p value < 0,05). Simpulan: rebusan ketumbar dan rebusan kunyit efektif terhadap penurunan tekanan darah, namun rebusan ketumbar lebih efektif dibandingkan rebusan kunyit. Saran: dengan hasil penelitian ini diharapkan lansia dan masyarakat dapat menggunakan tanaman yang ada dilingkungan sekitar dalam menurunkan tekanan darah seperti ketumbar dan kunyit.
Pelatihan Terapi Kebermaknaan Hidup Bagi Kader Pengelola Lansia Di Panti Werda Pelkrim Kota Magelang Enik Suhariyanti; Kartika Wijayanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.705 KB)

Abstract

Kesiapan mental menjadi tua yang dimulai dari adanya menopause serta pengetahuan tentang kebermaknaan hidup terhadap dampak yang ditimbulkan akan mempengaruhi tingkat kejadian depresi pada lansia. Oleh karena itu, peran serta masyarakat lansia sebagai bagian komunitas secara umum dan para kader pengelola lansia sangat dibutuhkan dalam mencegah dan menanggulangi dampak yang terjadi dari ketidakbermaknaan hidup. Salah satu permasalahan adalah masih kurangnya kemampuan atau kurangnya kesadaran dalam memaknai hidup serta keterampilan lansia yang kurang dalam menanggulanginya disertai kemampuan mendampingi atau mengelola lansia yang kurang dari para kader kesehatan pengelola lansia. Target khusus kegiatan pengabdian ini adalah para pengelola/pengasuh usiawan di panti werda berjumlah 5 orang dan seluruh lansia di panti werdha Pelkrim di Kota Magelang sebanyak 15 orang. Tujuan: untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan sasaran dalam memahami serta menerapkan manajemen tatalaksana kebermaknaan hidup dan dapat mengaplikasikan secara nyata dalam kehidupan dipanti sebagai upaya penanganan menghadapi depresi. Metode kegiatan pengabdian ini adalah metode pemberdayaan masyarakat dengan model Participatory Rural Appraisal dalam bentuk ceramah dan diskusi, studi kasus, pendampingan selama roleplay, simulasi dan permainan. Metode lain menggunakan sharing dan latihan. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman dan keterampilan kader pengelola lansia di Panti Werda Pelkrim Kota Magelang. Pelatihan tentang kader kesehatan lansia sangat efektif meningkatkan pemahaman peserta ditunjukkan dengan adanya perubahan rata-rata nilai pre test dan post test, diketahui bahwa rata-rata peningkatan aspek pengetahuan dasar setelah diberi treatment adalah 65% dengan nilai rata-rata pre-test 53% dan post-test 87%. Sedangkan peningkatan aspek prinsip dan tahapan yaitu 55% yang semula 60% menjadi 93% untuk rata-rata tiap tes. Aspek afektif dan skill penerapan menunjukkan nilai rata-rata awal 50% dan meningkat menjadi 85% atau terdapat peningkatan sebesar 63%.
Analysis of the application of professional nursing care to the team method and work stress of nurses in the hospital Anggita Rahma Savitri; Puguh Widiyanto; Enik Suhariyanti
Borobudur Nursing Review Vol 1 No 1 (2021): Borobudur Nursing Review Vol 1 No 1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bnur.4896

Abstract

Background : Nurse uses some nursing care models during nursing process based on hospital policy. One of the models is team-base care. However, this model has some disadvantages and can lead work-related stress among nurses. When the work-related stress is out of control, it can cause decreasing in quality of nursing care. Objective : The aim of this study was to determine relationship between profesional team nursing care method and work-related stress among nursing in RSUD Muntilan in year 2020. Methods : This study was used a descriptive cross-sectional study design. Sample in this study was 128 participants using total sampling. To measure the variables, this study was used profesional team nursing care method questionnaire and nursing work stress questionnaire. The Spearmen-Rank test was used in this study for the bivariate analysis. Results : This study found that there was a relationship between between profesional team nursing care method and work-related stress among nursing in RSUD Muntilan (p-value 0.001; r -0.384). In this study, when nurses implemented profesional team nursing care method, nurses would have less work-related stress. Conclusion : Nurses and other health care providers can recognize related factors of work-related stress among nurses in hospital. Thus, the evaluation process related to nurse’s works should be considered the type of nursing care method that used in ward.
Pemeriksaan Kesehatan, Kebugaran, Dan Terapi Komplementer Bagi Warga Muntilan Magelang Nurul Hidayah; Sambodo Sriadi Pinilih; Robiul Fitri Masithoh; Enik Suhariyanti; Daryati Retno Cahyaningsih; Nurul Niawati; Prasetyo Budi Utomo; Pudjianto Pudjianto; Guno Ariyanto
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 6, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v6i1.1300

Abstract

One of the roles of health workers, in this case nurses, is to provide education about how to behave healthily. The aim of the team from the Faculty of Health Sciences, Universitas Muhammadiyah Magelang, to carry out this community service activity is to have a real role in improving the degree of health in the community. Partners in this community service activity are residents of Muntilan Magelang. This community service activity emphasizes health education in the form of health counseling on the management of degenerative diseases, health checks in the form of checking blood pressure, current blood sugar, and gout. The team also provides solutions on how to manage degenerative diseases using complementary therapies. In addition to the examinations that have been submitted, the team also carried out fitness checks to determine the condition of the body's cells. This community service activity was carried out for two days (27-28 November 2019). The results obtained in this community service activity were that residents became aware of their health conditions and were able to apply complementary therapies that had been taught by the team.   Keywords: examination of health; fitness; complementary therapyAbstrak: Salah satu peran tenaga kesehatan dalam hal ini perawat yaitu memberikan edukasi tentang bagaimana berperilaku sehat. Tujuan tim dari fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang melakukan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai peran nyata dalam meningkatkan derajat kesehatan di masyarakat. Mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah warga Muntilan Magelang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menekankan pada pendidikan kesehatan berupa penyuluhan kesehatan tentang penatalaksaan penyakit degeneratif, pemeriksaan kesehatan berupa pengecekan tekanan darah, Gula Darah Sewaktu (GDS), dan asam urat. Tim juga memberikan solusi bagaimana melakukan penatalaksanaan penyakit degeneratif dengan menggunakan terapi komplementer. Selain pemeriksaan yang telah disampaikan, tim juga melakukan pengecekan kebugaran untuk mengetahui kondisi sel tubuh. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan selama dua hari, yaitu pada tanggal 27-28 November 2019. Hasil yang diperoleh pada kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu warga menjadi paham tentang kondisi kesehatannya dan mampu mengaplikasikan terapi komplementer yang telah diajarkan oleh tim.Kata kunci:pemeriksaan kesehatan; kebugaran; terapi komplementer 
Perbedaan Efektivitas Rebusan Ketumbar dengan Rebusan Kunyit terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi Ayuk Yunia; Enik Suhariyanti; Sigit Priyanto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Hipertensi disebabkan karena pola hidup yang tidak terkontrol, yang menimbulkan gangguan kesehatan dan dapat menyebabkan kematian seperti Hipertensi. Usia salah satu faktor resiko terjadinya Hipertensi dan banyak di temukan pada usia lanjut, hal ini disebabkan karena penurunan elastisitas jaringan dan penebalan dinding arteri yang menimbulkan peningkatan curah jantung. Tujuan: untuk mengetahui perbedaan efektivitas rebusan ketumbar dengan rebusan kunyit terhadap tekanan darah pada lansia Hipertensi. Metode: penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimen dengan rancangan two group pretest and posttest design with control, terdapat 38 responden yang terdiri dari 19 responden kelompok rebusan ketumbar dan 19 responden rebusan kunyit. Pengolahan data menggunakan Uji Paired t-test dan Independent t-test. Hasil yang didapatkan dari uji Pair t-test pada kelompok rebusan ketumbar didapatkan nilai p=0,000 (p value < 0,05) dan kelompok rebusan kunyit didapatkan nilai p= p=0,000 (p value < 0,05), sehingga dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah diberikan rebusan ketumbar dan rebusan kunyit. Perbedaan kedua tindakan tersebut ditandai dengan hasil penurunan Map tekanan darah kelompok rebusan ketumbar dengan mean 12,80 mmHg dan rebusan kunyit dengan mean 7,10 mmHg, dengan nilai signifikan p=0, 017 (p value < 0,05). Simpulan: rebusan ketumbar dan rebusan kunyit efektif terhadap penurunan tekanan darah, namun rebusan ketumbar lebih efektif dibandingkan rebusan kunyit. Saran: dengan hasil penelitian ini diharapkan lansia dan masyarakat dapat menggunakan tanaman yang ada dilingkungan sekitar dalam menurunkan tekanan darah seperti ketumbar dan kunyit.
Pelatihan Terapi Kebermaknaan Hidup Bagi Kader Pengelola Lansia Di Panti Werda Pelkrim Kota Magelang Enik Suhariyanti; Kartika Wijayanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesiapan mental menjadi tua yang dimulai dari adanya menopause serta pengetahuan tentang kebermaknaan hidup terhadap dampak yang ditimbulkan akan mempengaruhi tingkat kejadian depresi pada lansia. Oleh karena itu, peran serta masyarakat lansia sebagai bagian komunitas secara umum dan para kader pengelola lansia sangat dibutuhkan dalam mencegah dan menanggulangi dampak yang terjadi dari ketidakbermaknaan hidup. Salah satu permasalahan adalah masih kurangnya kemampuan atau kurangnya kesadaran dalam memaknai hidup serta keterampilan lansia yang kurang dalam menanggulanginya disertai kemampuan mendampingi atau mengelola lansia yang kurang dari para kader kesehatan pengelola lansia. Target khusus kegiatan pengabdian ini adalah para pengelola/pengasuh usiawan di panti werda berjumlah 5 orang dan seluruh lansia di panti werdha Pelkrim di Kota Magelang sebanyak 15 orang. Tujuan: untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan sasaran dalam memahami serta menerapkan manajemen tatalaksana kebermaknaan hidup dan dapat mengaplikasikan secara nyata dalam kehidupan dipanti sebagai upaya penanganan menghadapi depresi. Metode kegiatan pengabdian ini adalah metode pemberdayaan masyarakat dengan model Participatory Rural Appraisal dalam bentuk ceramah dan diskusi, studi kasus, pendampingan selama roleplay, simulasi dan permainan. Metode lain menggunakan sharing dan latihan. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman dan keterampilan kader pengelola lansia di Panti Werda Pelkrim Kota Magelang. Pelatihan tentang kader kesehatan lansia sangat efektif meningkatkan pemahaman peserta ditunjukkan dengan adanya perubahan rata-rata nilai pre test dan post test, diketahui bahwa rata-rata peningkatan aspek pengetahuan dasar setelah diberi treatment adalah 65% dengan nilai rata-rata pre-test 53% dan post-test 87%. Sedangkan peningkatan aspek prinsip dan tahapan yaitu 55% yang semula 60% menjadi 93% untuk rata-rata tiap tes. Aspek afektif dan skill penerapan menunjukkan nilai rata-rata awal 50% dan meningkat menjadi 85% atau terdapat peningkatan sebesar 63%.
Health checkup, fitness, and complementary therapy in Muntilan library and archives service, Magelang, Central Java Nurul Hidayah; Sambodo Sriadi Pinilih; Robiul Fitri Masithoh; Enik Suhariyanti; Daryati Retno Cahyaningsih; Nurul Niawati; Prasetyo Budi Utomo
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jpm.v7i1.5224

Abstract

Muntilan is a sub-district in Magelang Regency, Central Java, Indonesia, located 10 km from Mungkid district, 15 km from Magelang city, and 25 km from Yogyakarta city. Muntilan is on the provincial route connecting Semarang city, Magelang city, and Yogyakarta city. This community service activity is carried out as a form of concern for improving the health status of the community. This activity was held on 27th - 28th November 2019 in Muntilan Library and Archives Service, Magelang, Central Java. The targets of this activity are the residents of Muntilan and the staff of the Muntilan Library and Archives Service, Magelang, Central Java. This activity uses the method of providing information through health checks, fitness, and complementary therapies. This activity was attended by 151 people (71 people on 27th November 2019 and 80 people on 28th November 2019). The service team carried out health checks in the form of a health history, blood pressure checks, Temporary Blood Sugar, uric acid, height and weight checks, complementary therapy, health counseling, and fitness consultations.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja dengan Pencegahan HIV AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Imbanagara Kabupaten Ciamis Dadan Sualisman; Dini Nurbaeti Zen; Enik Suhariyanti
Jurnal Keperawatan Galuh Vol 5, No 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jkg.v5i2.11728

Abstract

Secara global tercatat bahwa setiap minggu sebanyak 6.000 remaja usia 15-24 tahun tercatat terinfeksi HIV. Di dunia jumlah orang hidup dengan HIV AIDS tercatat sebanyak 37,9 juta kasus. Pada Tahun 2018 terdapat 1,7 juta orang yang baru terkena infeksi HIV AIDS. Tujuan: untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja dengan pencegahan HIV AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Imbanagara Kabupaten Ciamis. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional atau penelitian hubungan. Sampel pada penelitian ini adalah dalam penelitian ini adalah remaja akhir usia 17 – 25 tahun berjumlah 5.248 orang, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik rendom sampling. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji rank spearman. Hasil : Analisis bivariat dengan menggunakan rank spearman didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0.813 dan 0.863 yang berarti ada hubungan yang kuat antara pengetahuan dan sikap remaja dengan pencegahan HIV AIDS. Simpulan : Terdapat hubungan yang kuat antara pengetahuan dan sikap remaja dengan pencegahan HIV AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Imbanagara Kabupaten Ciamis. Saran : Puskesmas imbanagara melalui pemegang program HIV AIDS gar dapat lebih memprioritskan konseling khususnya bagi remaja di wilayah tersebut sehingga pengetahuan remaja dapat lebih meningkat dan mengarahkan sikap remaja kearah positif.