Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Perancangan Sistem Dan Monitoring Penerangan Lampu Otomatis Di Tempat Parkir Berbasis Internet Of Things (iot) Ali Sanad; Sony Sumaryo; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada saat ini dibutuhkan sistem smart parking yang dapat melakukan penerangan otomatis pada area kendaraan bermobil yang parkir. Oleh karena itu, penulis telah melakukan penelitian dengan merancang purwarupa sistem yang dapat melakukan penerangan di area parkir tertutup (indoor) secara otomatis dan mengatur kecerahan penerangan yang dibutuhkan pada area parkir tertentu untuk mempermudah sistem dalam melakukan penerangan dan mengurangi pemakaian daya listrik. Dengan input menggunakan sensor HC-SR04 (Ultrasonik) dan sensor LDR (Light Dependent Resistor). Sistem juga dapat melakukan monitoring menggunakan Internet of Things(IoT) dengan modul Wi-fi. Metode kontrol yang digunakan adalah logika fuzzy yang umumnya diterapkan pada masalah – masalah yang mempunyai unsur ketidakpastian. Sensor HC-SR04 mendeteksi kendaraan yang akan parkir atau kendaraan bermobil yang akan masuk dan meninggalkan area parkir. Dan, sensor LDR yang akan mendeteksi intesitas cahaya pada tempat parkir untuk memastikan penerangan. Lalu, Arduino akan membaca data hasil pengukuran sensor HC-SR04 dan LDR. Kecerahan LED akan diatur oleh nilai PWM dalam rules fuzzy logic. Data hasil pengkuran akan dikirimkan melalui media internet menuju cloud ThingSpeak.com dengan menggunakan modul Wi-fi ESP8266. Berdasarkan hasil pengujian dan implementasi pada purwarupa. Pada pengujian sistem, dibutuhkanya waktu pengambilan data sensor 1-2,5 detik. Pada HC-SR04 didapatkan persentase keberhasilan pada pengukuran HC-SR04 yaitu 97,82% dengan peresentase error 2,18%. Sistem monitoring via IoT dengan waktu kirim rata – rata 15 detik. Serta pengujian output fuzzy sistem dengan pengarauh jarak dan intesitas cahaya dengan 2 (dua) parameter nilai LDR yang diujikan yaitu pada nilai 150 dan 320. Sedangkan, untuk nilai HC-SR04 berkisar 0-30 cm. Kata Kunci : Area Parkir, IoT, Logika fuzzy, PWM, LED At this time, a system is needed smart parking that can carry out automatic lighting on the area of the vehicle that is parking. Therefore, the author has conducted research by designing a prototype system that can perform lighting in a closed parking area (indoor) automatically and adjust the brightness of lighting needed in certain parking areas to facilitate the system in lighting and reduce electricity consumption. With input using HC-SR04 (Ultrasonic) sensor and sensor LDR (Light Dependent Resistor). The system can also monitor using the Internet of Things (IoT) withmodules Wi-fi. The control method used islogic fuzzy which is generally applied to problems that have an element of uncertainty. Sensor HC-SR04 detects vehicles that will park or vehicles that drive will enter and leave the parking area. And, the sensor LDR will detect the intensity of light in the parking lot to ensure lighting. Then, Arduino will read the measurement data of the sensors HC-SR04 and LDR. LED brightness will be regulated by values PWM in fuzzy logic rules. The results of the deduction data will be sent via the internet media to ThingSpeak.com cloud using the Wi-fi ESP8266 module. Based on the results of testing and implementation of the prototype. In system testing, it takes 1-2.5 seconds sensor data retrieval time. In thesensor value LDR has a 0-1023 resolusi while in HC-SR04 obtained the percentage of success in themeasurement HC-SR04 is 97.82% with an error percentage of 2.18%. Monitoring system via IoT with an average delivery time of 15 seconds. As well as testing the output of fuzzy systems with distance and intensity intensity with 3 parameters of the LDR value tested at 150 and 320. As for HC-SR04 values ranging from 0-30 cm. Keywords: Parking Area, IoT, Logic Fuzzy, PWM, LED.
Perancangan Sistem Automasi Saklar Pada Ruangan Menggunakan Rfid Berbasis Fpga Widitama Salman; Basuki Rahmat; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemborosan energi listrik semakin meningkat seiring pertumbuhan teknologi yang pesat. Salah satu pemborosan yang paling sering terjadi yaitu membuat alat elektronik dalam status standby tidak terpakai, contoh nya lampu. Apabila status standby yang tidak terpakai tersebut dapat dikurangi, maka pemborosan energi listrik pun akan terhindari. Beberapa cara mengurangi status standby tersebut, salah satunya membuat saklar(switch) otomatis yang dapat bereaksi sesuai dengan keberadaan pengguna ruangan. Beberapa cara pula untuk mendeteksi keberadaan pengguna, salah satunya menggunakan Radio Frequency Identify(RFID) melalui kartu tanda pengguna yang sudah terpasang chip RFID untuk sistem presensi suatu instansi. Berdasarkan kebutuhan diatas, dalam tugas akhir ini akan dirancang suatu sistem otomasi switch yang akan bekerja berdasarkan ada/tidaknya pengguna ruangan yang membawa kartu tanda pengguna didalam ruangan. Sistem ini memakai Field Programmable Gate Array(FPGA) dan Very Highspeed Hardware Definition Language(VHDL) sebagai pusat memproses data , sekaligus database dari data masukan pembaca RFID. FPGA akan memproses data dari pembaca setiap terdeteksi ada pengguna yang memasuki atau keluar ruangan. Jumlah pengguna yang terdeteksi, akan mempengaruhi sistem penerangan dan AC. Sistem diharapkan mampu bekerja dengan baik dalam membaca dan memproses data pengguna ruangan. Hasil keluaran diharapkan dapat menggantikan sistem penerangan dan AC menggunakan switch manual dengan otomatis.. Kata kunci: RFID, sistem automasi, FPGA, VHDL
Kwh Meter Dengan History Management Berbasis Mikrokontroler Febry Anugrah Ramadhany Susanto; Mohamad Ramdhani; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi listrik merupakan suatu kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia, dimana dapat dibuktikan dengan semakin banyak alat penunjang aktifitas manusia yang menggunakan listrik sebagai sumber energinya. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, permintaan kebutuhan listrik akan terus meningkat. PT. PLN (Persero) sebagai satu-satunya lembaga pemerintah yang menangani kelistrikan, dituntut untuk dapat menjamin ketercukupan pasokan litrik yang dibutuhkan. Pada tahun 2010 PT. PLN (Persero) memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan listrik, menggunakan layanan listrik prabayar untuk menyalurkan litrik ke bangunan-bangunan milik konsumennya. Layanan listrik prabayar adalah layanan dimana konsumen membeli voucher listrik yang dijual oleh pihak PT. PLN (Persero) terlebih dahulu lalu menggunakan energi listrik sesuai dengan nominal yang dibeli. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat KWh meter yang dimiliki oleh pihak PT. PLN (Persero) saat ini. KWh meter ini menggunakan sumber AC dari PT. PLN (Persero) sebagai sumber tegangannya, arduino sebagai mikrokontroler, serta sensor tegangan dan sensor arus untuk mengetahui nilai wattnya. Untuk melakukan switching digunakan relay 1 kanal. Sistem KWh meter bekerja mengidentifikasi nilai tegangan dan nilai arus yang dikeluarkan oleh sensor, nilai tersebut digunakan untuk menghitung energi listrik yang digunakan oleh pengguna. Penggunaan energi listrik akan secara otomatis mengurangi pulsa yang dimiliki oleh pengguna KWh meter ini. Dari hasil total pemakaian energi listrik per hari tersebut, data direkam dan disimpan pada kartu memori agar dapat di lihat oleh pengguna di lain waktu. Kata Kunci : KWh meter, Switching
Implementasi Ifft 64 Titik Menggunakan Radiks-4 Pada Fpga Khairul Anas; Rita Purnamasari; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IFFT (Inverse Fast Fourier Transform) adalah algoritma komputasional yang merupakan invers dari FFT (Fast Fourier Transform). Metode IFFT tersebut berfungsi sebagai algoritma untuk mempercepat perhitungan dari IDFT (Inverse Discrete Fourier Transform). Dengan adanya IFFT, perhitungan dari IDFT dapat berkurang secara signifikan sehingga perhitungannya menjadi sederhana dan efisien dalam implementasinya. Beberapa implementasinya adalah pada bidang kesehatan, navigasi, telekomunikasi, dan pengolahan suara.  Pada tugas akhir ini, penulis telah merancang sistem IFFT 64 titik dengan menggunakan algoritma radiks-4 dan berhasil diimplementasikan pada FPGA Altera Cyclone II – EP2C20F484C7. Implementasi ini bertujuan untuk membuktikan apakah desain sistem ini dapat dirancang pada perangkat keras FPGA. Sistem ini dirancang menggunakan VHDL, yaitu sebagai bahasa yang bertujuan untuk mengkodekan blok- blok dari sistem yang telah dibuat. Rancangan VHDL nya disimulasikan terlebih dahulu menggunakan modelsim sebelum diimplementasikan ke FPGA. Hasil simulasi tersebut akan dibandingkan dengan simulasi pada MATLAB dan perhitungan manual pada Microsoft Excel.  Setelah simulasi dilakukan dan didapatkan hasilnya, maka dilanjutkan dengan mensintesis desain VHDL ke dalam perangkat keras FPGA dengan menggunakan fitur Programmer pada software Quartus. Jumlah resource yang dibutuhkan berdasarkan hasil sintesis ke hardware FPGA adalah total logic elements berjumlah 9648 (51%), total combinational functions berjumlah 8535 (46%), dedicated logic registers berjumlah 4406 (23%), total pins berjumlah 65 (21%), total memory bits sebesar 71680 (30%), dan embedded multiplier 9-bit elements berjumlah 52(100%). Hasil ini menunjukkan bahwa sistem IFFT 64 titik menggunakan radiks-4 dapat diimplementasikan ke perangkat keras FPGA Altera Cyclone II – EP2C20F484C7.
Perancangan Sistem Pengisi Dan Penyalur Daya Baterai Pada Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Maulana Ariandy; Sony Sumaryo; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya, listrik yang dihasilkan berasal dari energy matahari. Namun, pembangkit listrik tenaga surya memiliki kelemahan yaitu pada saat malam hari ataupun musim hujan, Pembangkit Listrik Tenaga Surya akan sulit untuk menghasilkan listrik. Oleh karena itu diperlukan pembangkit listrik lain yang dapat menjadi sumber daya back up. Listrik PLN merupakan sumber energi yang mudah didapat dan umum digunakan oleh masyarakat Indonesia. Sehingga dapat dikombinasikan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk dapat bekerja sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid. Pada tugas akhir ini, dirancang suatu pembangkit listrik tenaga hybrid yang dapat selalu menyuplai listrik arus DC untuk beban DC sehingga dapat digunakan kapan saja sesuai kebutuhan. Analisis yang dilakukan akan terfokus pada analisis daya masuk dan keluar pada baterai. Daya masuk berasal dari solar panel dan PLN sedangkan daya keluar akan disalurkan ke beban DC. Akan digunakan sensor arus dan sensor tegangan untuk memantau daya masuk dan daya keluar pada baterai. Pada penelitian kali ini, diharapkan daya baterai dapat bertahan meskipun beban mengalami fluktuasi. Sesuai dengan pengujian yang telah dilakukan, dengan menggunakan sensor tegangan yang memiliki akurasi rata-rata 98,4% dan sensor arus dengan error rata-rata 1,78 % diperoleh nilai daya pengisian oleh panel surya yaitu sekitar 4,45 Watt dengan arus masukan sekitar 0,37 Ampere. Total daya beban yang diuji yaitu 13,68 Watt. Dan berdasarkan pengujian, sistem hybrid yang telah dirancang dapat dikatakan berhasil. Kata kunci: Hybrid, Baterai, AC, DC, Fluktuasi, Sensor
Desain Dan Implementasi Sistem Kontrol Level Air Pada Usaha Carwash Dengan Sms Sebagai Media Komunikasi Berbasis Arduino Adytia Lukman Hakim; Ekki Kurniawan; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha car wash (tempat cuci mobil) merupakan salah satu alternatif pemilihan jenis usaha yang menjanjikan, namun usaha tersebut memiliki masalah utama yaitu penggunaan air yang tidak terpantau serta penggunaan air yang tidak efektif dan efisien dimana sering sekali terjadi habis nya air pada tangki penampung air. Perancangan sistem pemantau ketinggian level air ini di rancang menggunakan sensor ultrasonik, arduino uno, modul GSM, pompa DC, motor servo, relay 5v, warning LED dan flow meter. Setelah kendali fuzzy direalisasikan kemampuan sistem untuk mencapai set point adalah 0.085 cm/detik dan sensor ultrasonik mengalami eror sebesar 2.21%. Diharapkan sistem yang penulis buat ini dapat membantu para pelaku usaha car wash dalam mengontrol ketinggian level air secara otomatis serta dapat mengetahui total mobil yang telah di cuci dari penggunaan air yang terpakai. Kata kunci : carwash, sensor air, pompa air, ultrasonik, mikrokontroler, arduino, flow meter, modul GSM, wavecom M1306B, fastrack
Perancangan Kendali Nutrisi pada Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) dengan Metode PID Muhammmad Ikhlas; Sony Sumaryo; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Ketersediaan tanah yang terbatas membuat lahan-lahan pertanian semakin sempit, terhimpit oleh pengunaan lahan untuk pemukiman, perdagangan dan industri, ini dapat dilihat dari petumbuhan manusia yang masih belum teratasi. Hal ini merupakan permasalah utama yang dapat menghambat kegiatan pertanian, terutama untuk tanaman hortikultura khususnya tanaman sayuran. Berkurangnya lahan tanam ini menyebabkan rumah tangga usaha pertanian di Indonesia pada tahun 2003-2013 mengalami penurunan dari 16.937.617 menjadi 10.602.147 menurut Badan Pusat Statistika [1]. Penambahan nutrisi untuk memenuhi unsur hara pada hidroponik NFT biasanya di lakukan secara manual dan pengecekan yang tidak menentu. Nilai Electrical conductivity (EC) yang menjadi satuan ukur nutrisi yang terkandung dalam air akan di ukuran dengan menggunakan sensor EC. Sistem akan mengatur waktu terbukanya Solenoid Valve yang mengaliri nutrisi berupa AB mix ataupun air ke bak penampungan pada Hidroponik NFT dengan menggunakan metode PID. Hasil akhir dari perancangan sistem ini adalah nutrisi yang mengalir pada Hidroponik dapat dikontrol dengan mengukur nilai EC. Dengan menggunakan kandugan A&B mix yang bernilai 3 mS/cm. Selain itu, pengukuran yang dihasilkan dapat dipercaya 95% dengan berdasarkan hasil Uji-T dan Uji-F. Serta hasil pengaruh nilai electrical conductivity terhadap tanaman Pakcoy menghasilkan tanaman berbeda dari segi jumlah daun, panjang akar dan tinggi tanaman. Kata Kunci : Hidroponik NFT, Sensor EC meter, Solenoid valve, PID Abstract Limited land space makes soils for farming became smaller, squeezed by land used for housing, trading and industry, it could be seen by the population growth that has not been taken care of. This has been the main problem that hamper farming activites, especially for horticulture plants specifically vegetables. the reduction of planting lands caused household farming bussinesses in Indonesia in the year of 2003-2013 declined from 16.937.617 to 10.602.147 according to Statistical Center Body [1]. The adding of nutrition on NFT hydroponic usually done manually with uncertain checking. Electrical Conductivity (EC) value is the used unit of measure that is contained in the water will be measured by EC sensor. system will control Solenoid Valve open time that flow AB mix nutrients or water into the NFT hydroponic bucket using PID method. The final result of this system is the control of nutrients flow on the hydroponic by measuring the EC value. By using A&B mix with 3 mS/cm. after that, produced measurement is believed to reach 95% by using T-Test anad F-Test.Also the effect of Electrical conductivity towards Pakcoy plants produce different results viewed from the number of leaves, length of roots and length of plant. Keywords: Hydroponic NFT, EC meter sensor, Solenoid Valve, PID.
Implementasi Discrete Cosine Transform (dct) Pada Field Programmable Gate Array (fpga) Untuk Aplikasi Kompresi Citra Taufik Yumna; Rita Purnamasari; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak DCT adalah transformasi data yang mengubah dari domain waktu ke domain frekuensi, yang mampu memisahkan informasi pada frekuensi rendah hingga frekuensi tinggi. Manfaat dari transformasi ini cukup banyak, namun yang terasa saat era digital saat ini adalah pada kompresi citra. Dengan bantuan transformasi ini dapat mengurangi besar data yang dikandung oleh citra tanpa merusak kulaitas citra tersebut. Pada tugas akhir ini penulis telah merancang sistem DCT dengan N=8 dan N=2 dan berhasil diimplementasikan pada FPGA Altera Cyclone II – EP2C20F484C7. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa DCT dapat diimplementasikan pada FPGA dan hasilnya tidak jauh beda dengan perhitungan menggunakan MATLAB. Sistem ini dirancang menggunakan bahasa VERILOG yang merupakan bahasa hardware yang dimengerrti oleh FPGA, pemilihan bahasa ini untuk memudahkan dalam mengkodekan perhitungan sistem DCT. Sistem ini dikodekan menggunakan Quartus Lite 16.0.0.2.1.1 dan disimulasikan dengan MODELSIM lalu kemudian disintesa pada FPGA. Hasil keluaran dari FPGA akan dibandingkan dengan hasil keluaran dari MATLAB. Setelah disimulasikan dan didapatkan hasilnya, sistem disintesa ke board FPGA Altera Cyclone II – EP2C20F484C7. Dari hasil simulasi yang dapat diimplementasikan pada board FPGA Altera Cyclone II – EP2C20F484C7 hanya DCT dengan N=2 karena DCT dengan N=8 memakan resource memory yang cukup besar yaitu 3285% sedangkan sistem DCT dengan N=2 sebesar 92%. Dari hasil simulasi juga didapatkan perbandingan waktu delay dan BER antara perhitungan menggunakan MATLAB dan FPGA. Hasilnya adalah waktu delay yang dibutuhkan oleh MATLAB untuk menghitung DCT dengan N=8 adalah 0.10894 s dan dengan N=2 adalah 0.12107 s sedangkan waktu yang dibutuhkan oleh FPGA untuk menghitung DCT dengan N=8 adalah 0.00000024 s dan dengan N=2 adalah 0,00000136 s. BER yang dihasilkan antara MATLAB dengan FPGA adalah 0.2930 untuk DCT dengan N=2 dan 0.0503 untuk DCT dengan N=8. Kata kunci : Discrete Cosine Transform, Kompresi Citra, Field Programmable Gate Array. Abstract DCT is a data transform that converts from time domain to frequency domain, it capables to separating informations from low frequency to high frequency. The benefits of this data transform quite a lot, because with the help of this data transform can reduce the amount of data contained by the image without damaging the image's quality. In this final project the author has designed DCT system with N = 8 and N = 2 and successfully implemented on FPGA Altera Cyclone II - EP2C20F484C7. This study aims to prove that DCT can be implemented on FPGA and the result is not much different from the calculation using MATLAB. This system is designed using VERILOG language which is a hardware language dimeringrti by FPGA, this language selection to facilitate in coding calculation of DCT system. The system is encoded using Quartus Lite 16.0.0.2.1.1 and simulated with MODELSIM and then synthesized on FPGA. The output of the FPGA will be compared with the output of MATLAB. Once simulated and obtained the result, the system is synthesized to the Altera Cyclone II FPGA board - EP2C20F484C7. From the simulation results that can be implemented on the Altera Cyclone II FPGA board - EP2C20F484C7 only DCT with N = 2 because DCT with N = 8 consumes a large resource memory of 3285% while the DCT system with N = 2 is 92%. From the simulation results also obtained comparison of time delay and BER between calculations using MATLAB and FPGA. The result is the time delay required by MATLAB to calculate DCT with N = 8 is 0.10894 s and with N = 2 is 0.12107 s whereas the time required by FPGA to calculate DCT with N = 8 is 0.00000024 s and with N = 2 is 0, 00000136 s. The BER produced between MATLAB and FPGA is 0.2930 for DCT with N = 2 and 0.0503 for DCT with N = 8. Keywords: Discrete Cosine Transform, Image Compression, Field Programmable Gate Array
Inverter Berbeban 15 Kilo Ohm Menggunakan Powerbank 5 Volt 16000 Mah Sebagai Sumber Daya Dengan Keluaran Gelombang Sinusoidal 50 Hz 20 Vrms Muhammad Arif Wicaksono; Sigit Yuwono; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Inverter yang diproduksi oleh pabrik saat ini, biasanya menggunakan sumber daya atau sumber energi yang tinggi, yakni dengan tegangan masukan minimum 12 VDC, 24 VDC, atau 48 VDC dengan tegangan keluaran efektif sebesar 120 VAC, 220 VAC dengan frekuensi 50 Hz /60 Hz. Sumber daya tersebut seringkali diperoleh dari baterai berjenis starting battery atau deep-cycle battery. Perihal tentang persoalan pada inverter saat ini adalah belum adanya inverter yang portable menggunakan sumber daya rendah dengan keluaran gelombang sinusoidal. Maka dalam penelitian tugas akhir ini penulis menawarkan sebuah solusi yakni perancangan inverter menggunakan sumber daya/ sumber energi dari powerbank 5 VDC 16000 mAh dengan keluaran gelombang sinusoidal 50 Hz 40 Vpp. Metode perancangan inverter pada penelitian tugas akhir ini menggunakan MOSFET sebagai switching dan menggunakan full-bridge sebagai topologi inverter. Penelitian tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi inverter dengan menggunakan sumberdaya powerbank dan menjadi inverter yang portable sehingga kedepannya dapat digunakan untuk beban yang membutuhkan sinyal sinusoidal seperti kompor listrik, dan dapat digunakan juga untuk keperluan mendaki. . Kata kunci : inverter, sinusoidal, powerbank, sumberdaya rendah Abstract The current factory-generated inverters, typically use high power sources or energy sources, with a minimum input voltage of 12VDC, 24VDC, 48VDC with an effective voltage output of 220 VAC with a frequency of 50Hz/60Hz. These power sources are usually obtained from starting battery or deep-cycle battery. The problem of inverter currently that portable inverter using a low power source with a sine wave output is not available. So in this research conducted inverter design using power source/ energy source from powerbank 5 VDC 16000 mAh with 50 Hz 40 Vpp sine wave output. Inverter design method in this final project research using MOSFET as switching and using full-bridge as inverter topology. This final project research is expected to be an inverter using powerbank resources and become a portable inverter so in the future can be used for loads that require sinusoidal signals such as electric stoves, and can be used also for climbing purposes. Keywords: inverter, sinusoidal, powerbank, low power source
Sistem Identifikasi Iris Mata Dengan Metode Independent Component Analysis Dan Klasifikasi K-nearest Neighbor Eky Yuliansyah; Rita Magdalena; Estananto Estananto
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Iris mata adalah bagian mata yang berwarna yang membantu pupil untuk melihat dengan jelas dan mengatur masuknya pencahayaan. Iris adalah indikator biometrik. Untuk itu iris dapat dijadikan sebagai identifikasi untuk mengetahui seseorang yang memiliki pola iris tersebut. Iris memiliki pola yang berbeda pada tiap orangnya sehingga besar kemungkinan seseorang dapat diketahui dari pola iris matanya. Dalam tugas akhir ini penulis membahas mengenai teknik untuk mengidentifikasi pemilik dari citra iris mata yang telah diambil citra iris matanya. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi citra iris mata. Pada tugas akhir ini penulis menggunakan metode Independent Component Analysis dengan algoritma FastICA dan klasifikasi menggunakan K-Nearest Neighbor yang diawali dengan proses preprocessing yang terdiri dari operasi grayscale, cropping, resize, radius agar citra dapat diambil bagian irisnya saja. Hasil penelitian tugas akhir ini didapatkan nilai akurasi identifikasi iris mata adalah 85,1429% dengan waktu komputasi 2,3954 detik dengan menggunakan statistik mean, standar deviasi dan skewness. Sangat diharapkan dengan kemampuan sistem ini dapat membantu kebutuhan manusia untuk mengidentifikasi seseorang atau bahkan untuk dijadikan sistem keamanan yang sangan baik. Kata kunci : Identifikasi, K-Nearest Neighbor, Independent Component Analysis, MATLAB, Iris mata.