Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI ITERASI PEMBOBOTAN KLASTER GEOGRAFIS PADA KASUS PROGRAM BERAS UNTUK MASYARAKAT MISKIN Rendra, Meldi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 2 No 01 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Januari 2015
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.245 KB)

Abstract

Dalam tulisan ini metode audit sosial (communal-consensus likert-type scale) dilakukan dalam sebuah iterasi terkait dengan pembobotan terhadap bias klaster geografis pada evaluasi program beras untuk masyarakat miskin. Pada setiap pemangku kepentingan di klaster geografis mempunyai identitas masing-masing termasuk asal usul suku. Identitas mempunyai kecenderungan untuk bersikap kukuh terhadap dirinya. Dalam sebuah forum yang mengandalkan kesamaan cara pandang masalah sebagai sebuah mekanisme yang dipandu fasilitator, semakin besar pengaruh identitas pada pemangku kepentingan, makin besar pula kemungkinan munculnya sejumlah diskonsensus, baik yang terang-terangan atau tersembunyi. Dalam studi beras untuk masyarakat miskin masalah ini dievaluasi dan dicari sebab-sebabnya. Lalu dicari nilai koreksi agar setiap pembobotan dalam audit sosial mendapat bobot yang akurat dan dicari sebabnya.
EVALUASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DENGAN MENGGUNAKAN AUDIT SOSIAL Rendra, Meldi; Cendekia, Ilham
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 2 No 02 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2015
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.157 KB)

Abstract

Tulisan ini mengajukan audit sosial sebagai metodologi dalam menilai tingkat kesesuaian program dengan penerima manfaat. Audit sosial menggunakan teknik pembobotan yang diberikan skala dengan menggunakan konsensus di antara pemangku kepentingan untuk suatu program. Audit sosial berbeda dengan survei yang sangat individual, lebih mendorong pada pembobotan dengan menggunakan konsensus. Mengevaluasi program BOS dengan menggunakan audit sosial untuk memenuhi unsur-unsur utama yang meliputi: perumusan tujuan jangka panjang, analisis lingkungan, penyusunan rencana, pelaksanaan, dan monitoring. Perumusan tujuan jangka panjang: pada tahap ini program merumuskan gambaran program yang akan diwujudkan di masa depan atau mencerminkan ke mana program akan dibawa. Analisis lingkungan: analisis ini dilakukan agar program memperoleh informasi yang memadai tentang kondisi lingkungan eksternal dan sumber daya internalnya. Dengan analisis ini selanjutnya program dapat memanfaatkan peluang dan tantangan yang berasal dari luar serta kekuatan dan kelemahan internal untuk pencapaian tujuan program. Penyusunan rencana: untuk menetapkan strategi, program perlu menyusun prioritas dari sejumlah isu-isu strategik yang akan dituju dan kemudian menetapkan hasil (result) sebagai patokan kinerja program melalui regulasi dan pengawasan masyarakat. Hasil-hasil tersebut selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan strategi atau rencana aksi. Pelaksanaan: strategi yang telah ditetapkan kemudian dilaksanakan. Dalam tahap ini, program harus didukung oleh sumber daya dan komitmen yang tinggi agar kapasitas program memadai untuk mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan. Monitoring: melalui monitoring ini, program dapat mengevaluasi kinerja dan membuat penyesuaian berdasarkan pengalaman dan perubahan kondisi lingkungan bersama-sama masyarakat dengan ada mekanisme akses pengawasan masyarakat.
Penerapan Lean Manufacturing Untuk Meminimasi Waste Waiting Time Pada Proses Produksi Spring Guide XXX Di CV. Gradient Sari, Kuntari Puspa; Yanuar, Agus Alex; Rendra, Meldi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 4 No 02 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2017
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.588 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v4i01.218

Abstract

CV. Gradient merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi plastik menggunakan mesin injection molding. Produk pada penelitian ini fokus pada produk spring guide dengan tipe XXX. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan kuesioner terdapat beberapa waste yang ditemukan dalam proses produksinya, salah satunya adalah waste yang menjadi fokus penelitian yaitu waste waiting time.  Metode untuk meminimasi waste tersebut adalah dengan menggunakan konsep lean manufacturing. Penelitian dimulai dengan melakukan observasi dan wawancara untuk memperoleh data-data yang menunjang pemetaan proses produksi spring guide yang terjadi dengan menggunakan value stream mapping (VSM) dan process activity mapping (PAM) sehingga diketahui total waktu non-value added akibat waste waiting time adalah 7161.87 detik atau 57.8% dari lead time. Setelah itu, dilakukan analisis akar penyebab waste waiting time dengan menggunakan 5 whys dan fishbone diagram. Hasil dari analisis akar penyebab waste dapat digunakan untuk menentukan usulan rancangan yang akan dibuat berupa jadwal pemeliharaan mesin injection molding menggunakan preventive maintenance untuk mengurangi aktivitas non-value added. Pada kondisi yang akan datang, usulan rancangan dapat menghilangkan waktu menunggu dan waktu perbaikan yang menyebabkan waste waiting time. Berdasarkan future state total waktu non-value added dapat dikurangi menjadi 721.87 detik atau 12.12% dari lead time yang diperoleh dari penghilangan aktivitas menunggu dan aktivitas perbaikan.
Penerapan Lean Manufacturing Untuk Meminimasi Waste Waiting Pada Proses Produksi Hanger Sample Di CV. ABC Offset Octaviany, Ireyna Nissa; Yanuar, Agus Alex; Rendra, Meldi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 4 No 01 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2017
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.326 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v4i01.212

Abstract

ABC Offset adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang percetakan dengan sistem make to order, dimana salah satu produk yang konsisten dipesan adalah hanger sample yang dipesan oleh perusahaan tekstil. Pada bulan Januari, Februari, Juni, Agustus, dan Oktober produksi tidak mencapai jumlah permintaan (73%, 80%, 92%, 71%, dan 50%). Hal tersebut disebabkan oleh permasalahan yang menghambat jalannya proses produksi. Melalui hasil observasi lapangan dan hasil pengolahan kuesioner, diketahui bahwa waste dominan yang terjadi pada proses pembuatan hanger sample adalah waste waiting dan waste inventory, dimana penelitian ini akan berfokus pada waste waiting. Upaya meminimasi waste waiting pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan lean manufacturing. Penelitian diawali dengan melakukan pengumpulan data, seperti alur proses produksi, waktu siklus, kuesioner, data permintaan, data produksi, data jumlah operator, dan data jam kerja. Selanjutnya dilakukan pemetaan aliran proses eksisting dengan menggunakan value stream mapping (VSM) dan process activity mapping (PAM) current state. Tahap berikutnya adalah mengidentifikasi akar penyebab waste waiting dengan menggunakan diagram fishbone, diagram pareto, dan 5 whys. Setelah diketahui akar penyebabnya, dibuat usulan perbaikan guna meminimasi waste waiting dimana bidang ilmu yang akan digunakan adalah perancangan tata letak fasilitas dan perancangan produk. Kemudian value stream mapping (VSM) future state dibuat untuk memetakan perbaikan yang akan diusulkan..
Penerapan Lean Manufacturing Untuk Meminimasi Waste Waiting Time Pada Proses Produksi Spring Guide XXX Di CV. Gradient Sari, Kuntari Puspa; Yanuar, Agus Alex; Rendra, Meldi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 4 No 02 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2017
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v4i01.218

Abstract

CV. Gradient merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi plastik menggunakan mesin injection molding. Produk pada penelitian ini fokus pada produk spring guide dengan tipe XXX. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan kuesioner terdapat beberapa waste yang ditemukan dalam proses produksinya, salah satunya adalah waste yang menjadi fokus penelitian yaitu waste waiting time.  Metode untuk meminimasi waste tersebut adalah dengan menggunakan konsep lean manufacturing. Penelitian dimulai dengan melakukan observasi dan wawancara untuk memperoleh data-data yang menunjang pemetaan proses produksi spring guide yang terjadi dengan menggunakan value stream mapping (VSM) dan process activity mapping (PAM) sehingga diketahui total waktu non-value added akibat waste waiting time adalah 7161.87 detik atau 57.8% dari lead time. Setelah itu, dilakukan analisis akar penyebab waste waiting time dengan menggunakan 5 whys dan fishbone diagram. Hasil dari analisis akar penyebab waste dapat digunakan untuk menentukan usulan rancangan yang akan dibuat berupa jadwal pemeliharaan mesin injection molding menggunakan preventive maintenance untuk mengurangi aktivitas non-value added. Pada kondisi yang akan datang, usulan rancangan dapat menghilangkan waktu menunggu dan waktu perbaikan yang menyebabkan waste waiting time. Berdasarkan future state total waktu non-value added dapat dikurangi menjadi 721.87 detik atau 12.12% dari lead time yang diperoleh dari penghilangan aktivitas menunggu dan aktivitas perbaikan.
Penerapan Lean Manufacturing Untuk Meminimasi Waste Waiting Pada Proses Produksi Hanger Sample Di CV. ABC Offset Octaviany, Ireyna Nissa; Yanuar, Agus Alex; Rendra, Meldi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 4 No 01 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2017
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v4i01.212

Abstract

ABC Offset adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang percetakan dengan sistem make to order, dimana salah satu produk yang konsisten dipesan adalah hanger sample yang dipesan oleh perusahaan tekstil. Pada bulan Januari, Februari, Juni, Agustus, dan Oktober produksi tidak mencapai jumlah permintaan (73%, 80%, 92%, 71%, dan 50%). Hal tersebut disebabkan oleh permasalahan yang menghambat jalannya proses produksi. Melalui hasil observasi lapangan dan hasil pengolahan kuesioner, diketahui bahwa waste dominan yang terjadi pada proses pembuatan hanger sample adalah waste waiting dan waste inventory, dimana penelitian ini akan berfokus pada waste waiting. Upaya meminimasi waste waiting pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan lean manufacturing. Penelitian diawali dengan melakukan pengumpulan data, seperti alur proses produksi, waktu siklus, kuesioner, data permintaan, data produksi, data jumlah operator, dan data jam kerja. Selanjutnya dilakukan pemetaan aliran proses eksisting dengan menggunakan value stream mapping (VSM) dan process activity mapping (PAM) current state. Tahap berikutnya adalah mengidentifikasi akar penyebab waste waiting dengan menggunakan diagram fishbone, diagram pareto, dan 5 whys. Setelah diketahui akar penyebabnya, dibuat usulan perbaikan guna meminimasi waste waiting dimana bidang ilmu yang akan digunakan adalah perancangan tata letak fasilitas dan perancangan produk. Kemudian value stream mapping (VSM) future state dibuat untuk memetakan perbaikan yang akan diusulkan..
Analisis Kelayakan Usaha Street Food Untuk Pemanfaatan Lahan Parkir Pasar Modern Putra, Rangga Herbowo; Chumaidiyah, Endang; Rendra, Meldi
JURNAL ILMU MANAJEMEN DAN BISNIS Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis. September 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jimb.v10i2.17486

Abstract

The street food area of Modern Market Goldland, Karawaci is an area that is provided for buying and selling activities among small and medium enterprises with consumers. Declining interest of the public to visit the shopping center as a result of their online shopping site makes one of the reasons why street food area began to develop, other than that street food festival can also help promote micro-economy of a country itself. This study aimed to determine whether land rental business street food is already feasible in terms of aspects of the market, technical, and financial aspects. Analysis of market aspects are used to determine potential markets, available markets and target markets. After collecting market data by distributing questionnaires, the potential market percentage is 94%, the available market is 97% of the potential market, and the target market is 5% of the available market. Analysis of technical aspects was carried out to see the outcome and income that occurred in the street food rental business in the next 5 years. The results of the calculation of financial aspects, obtained the value of NPV (Net Present Value) of Rp. 95,516,306, the value of IRR (Internal Rate of Return) of 27.67% and PBP (Pay Back Period) of 4.2 years. Because the IRR value is greater than the MARR value that is 11.74% and the NPV value is greater than 0, then the land leasing business by utilizing the street food market laha Modern Goldlan, Karawaci is said to be feasible.
Proposed Improvement to Minimize Motion Waste in Production of Head Casing Part at PT. Multi Instrumensi With Lean Manufacturing Approach Pratama, Williardy; Yanuar, Agus Alex; Rendra, Meldi
Quantum Teknika : Jurnal Teknik Mesin Terapan Vol 1, No 1 (2019): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jqt.010106

Abstract

PT. Multi Instrumentasi is a manufacturing company that produces water meters. In producing water meters, one of the parts is the head casing. Head casing part consists of two types namely LF-1 and LF-2. Constraints experienced by companies are the inaccessibility of head casing production targets that can hinder the sale of water meters to consumers. For this reason, a proposal to improve the lean manufacturing approach is proposed to minimize the waste that occurs. The stage of the lean manufacturing approach is to identify the production process that occurs using the Process Activity Mapping and Value Stream Mapping. Furthermore, identifying waste that occurs using fishbone diagrams. After identifying waste, waste motion is found in the process of making the head casing part with manual lathes. Subsequently, proposed improvements were made using the Single Minutes Exchange of Die (SMED) method. After the proposed improvement, the company's profitability can be calculated by comparing the existing production costs after the proposed improvements. 
Penerapan Lean Manufacturing Untuk Meminimasi Waste Waiting Time Pada Proses Produksi Spring Guide XXX Di CV. Gradient Kuntari Puspa Sari; Agus Alex Yanuar; Meldi Rendra
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 4 No 02 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2017
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v4i01.218

Abstract

CV. Gradient merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi plastik menggunakan mesin injection molding. Produk pada penelitian ini fokus pada produk spring guide dengan tipe XXX. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan kuesioner terdapat beberapa waste yang ditemukan dalam proses produksinya, salah satunya adalah waste yang menjadi fokus penelitian yaitu waste waiting time. Metode untuk meminimasi waste tersebut adalah dengan menggunakan konsep lean manufacturing. Penelitian dimulai dengan melakukan observasi dan wawancara untuk memperoleh data-data yang menunjang pemetaan proses produksi spring guide yang terjadi dengan menggunakan value stream mapping (VSM) dan process activity mapping (PAM) sehingga diketahui total waktu non-value added akibat waste waiting time adalah 7161.87 detik atau 57.8% dari lead time. Setelah itu, dilakukan analisis akar penyebab waste waiting time dengan menggunakan 5 whys dan fishbone diagram. Hasil dari analisis akar penyebab waste dapat digunakan untuk menentukan usulan rancangan yang akan dibuat berupa jadwal pemeliharaan mesin injection molding menggunakan preventive maintenance untuk mengurangi aktivitas non-value added. Pada kondisi yang akan datang, usulan rancangan dapat menghilangkan waktu menunggu dan waktu perbaikan yang menyebabkan waste waiting time. Berdasarkan future state total waktu non-value added dapat dikurangi menjadi 721.87 detik atau 12.12% dari lead time yang diperoleh dari penghilangan aktivitas menunggu dan aktivitas perbaikan.
Penerapan Lean Manufacturing Untuk Meminimasi Waste Waiting Pada Proses Produksi Hanger Sample Di CV. ABC Offset Ireyna Nissa Octaviany; Agus Alex Yanuar; Meldi Rendra
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 4 No 01 (2017): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2017
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v4i01.212

Abstract

ABC Offset adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang percetakan dengan sistem make to order, dimana salah satu produk yang konsisten dipesan adalah hanger sample yang dipesan oleh perusahaan tekstil. Pada bulan Januari, Februari, Juni, Agustus, dan Oktober produksi tidak mencapai jumlah permintaan (73%, 80%, 92%, 71%, dan 50%). Hal tersebut disebabkan oleh permasalahan yang menghambat jalannya proses produksi. Melalui hasil observasi lapangan dan hasil pengolahan kuesioner, diketahui bahwa waste dominan yang terjadi pada proses pembuatan hanger sample adalah waste waiting dan waste inventory, dimana penelitian ini akan berfokus pada waste waiting. Upaya meminimasi waste waiting pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan lean manufacturing. Penelitian diawali dengan melakukan pengumpulan data, seperti alur proses produksi, waktu siklus, kuesioner, data permintaan, data produksi, data jumlah operator, dan data jam kerja. Selanjutnya dilakukan pemetaan aliran proses eksisting dengan menggunakan value stream mapping (VSM) dan process activity mapping (PAM) current state. Tahap berikutnya adalah mengidentifikasi akar penyebab waste waiting dengan menggunakan diagram fishbone, diagram pareto, dan 5 whys. Setelah diketahui akar penyebabnya, dibuat usulan perbaikan guna meminimasi waste waiting dimana bidang ilmu yang akan digunakan adalah perancangan tata letak fasilitas dan perancangan produk. Kemudian value stream mapping (VSM) future state dibuat untuk memetakan perbaikan yang akan diusulkan..