Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kinesthetic Intelligence Based Learning to Improve the Students Motivation and Learning Outcomes in Managing Corpses Based on the Islamic Law Ahmad syaeful Rahman; Mohamad Athoillah
International Journal of Islamic Khazanah Vol 12, No 1 (2022): IJIK
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.65 KB) | DOI: 10.15575/ijik.v12i1.15518

Abstract

The low motivation of students can be caused by the monotony of learning activities. Besides that, teachers are less varied in delivering material because they always use conventional methods, so that students play a less active role in learning. The involvement of students in learning will create a good impression and, of course, can make learning more meaningful, especially if students are directly involved in observations and practical activities. One of the learning strategies that can be used to attract students' attention is multi- intelligence-based learning. Learning activities based on multiple intelligences that are appropriate to the characteristics of the Fiqih material regarding the management of corpses are kinesthetic intelligence. The subjects in this study involved students in grades IX B and IX C MTs. As-Sa'adah Sukasari totaled 36 and 37 students, respectively. The instruments used in this study include observation sheets, motivation and multiple intelligence questionnaires, and learning outcomes tests. The results showed that students' motivation and learning outcomes increased after learning based on multiple intelligences. This can be seen from the average category of multiple intelligence questionnaire results on kinesthetic intelligence indicators of 80.77 with very good criteria. The results of the motivation questionnaire in the experimental class after learning multiple intelligences in the experimental class have a very high category (84.57), while in the control class it has a medium category (55.57). Student learning outcomes in the experimental class increased in the medium category (N-Gain 0.53) while the learning outcomes in the control class were in the low category (N-Gain 0.12).
Anthropology of Islamic Law as an Approach in the Practice of Buying and Selling Online Doli Witro; Zufriani; Tajul Arifin; Mohamad Athoillah
Qawanin: Jurnal of Economic Syaria Law Vol 6 No 1 (2022): June
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.776 KB) | DOI: 10.30762/qawanin.v6i1.18

Abstract

Information technology has changed the ways of transacting and opened up new opportunities in conducting business transactions. An online sale and purchase agreement via the internet is considered valid if it meets subjective and objective conditions. Trading business activities via the internet are known as electronic commerce (e-commerce). It has become a necessity that society always experiences changes which are often followed by changes in mindset and values. On the other hand, the legal anthropology approach in research on Islamic law, both the study of normative laws (in the Qur’an) and empirical ones (in the practice of Muslims), has not been fully used. This article describes the anthropological approach of Islamic law in viewing the phenomenon of online buying and selling practices in Indonesia. This article aims to highlight the practice of buying and selling online using an anthropological approach to Islamic law. This article is qualitative research with library research. This article uses a Normative-Anthropological approach. The data in this study were obtained from library materials such as books, journals, and others related to the problems studied, namely the anthropology of Islamic law and online buying and selling. Data analysis techniques used are data condensation, data presentation, and drawing conclusions. The analysis results show that economic activity, including buying and selling online, relies heavily on language as a symbol of interaction. In other words, humans and the economy always prioritize symbolic interactionism in negotiating the desires and expectations of sellers and buyers, that is where anthropology and economics meet.
ANALISIS KAJIAN TAFSIR AHKAM TENTANG KEDUDUKAN AKAD MUAMALAH PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DI INDONESIA Fadli Daud Abdullah; Ah. Fathonih; Mohamad Athoillah
At-Tahfidz: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 3 No. 01 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53649/at-tahfidz.v3i01.402

Abstract

Penelitian ini menganalisis kajian tafsir ahkam tentang kedudukan akad muamalah pada lembaga keuangan syariah di Indonesia. Sebagaimana Industri keuangan syariah menjadi semakin penting dalam perekonomian global, termasuk di Indonesia, di mana lembaga keuangan syariah memainkan peran utama. Akad muamalah, sebagai dasar hukum transaksi ekonomi syariah, memiliki kedudukan yang penting dalam operasional lembaga keuangan syariah. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan anaisis data sekunder dan pendekatan metode analisis maudhu'i dengan mencoba mencari jawaban al-Qur'an dengan mengumpulkan tafsir ayat-ayat al-Qur'an untuk menemukan kedudukan akad tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pentingnya menyediakan komitmen dan perjanjian dalam transaksi ekonomi, kecuali jika melanggar hukum syariah. Prinsip ini menciptakan landasan etika dan moral bagi bisnis dan transaksi ekonomi, yang mencerminkan integritas dan keadilan. Berdasarkan beberapa ayat Al-Qur'an, akad juga memegang peran penting dalam mengikat individu dalam menjalankan perjanjian dan komitmen mereka, dengan tanggung jawab moral dan spiritual yang kuat. sebagaimana telah dijelaskan dalam tafsir ahkan Quran surat Al-Maidah ayat 1 dan surat Al-Isra ayat 34 dan di pertegas lagi dalam Qur’an surat An-Nissa ayat 29 agar setiap perencanaan transaksi dan pelaksanaannya didasarkan atas niat baik, sehingga segala bentuk penipuan, kecurangan, dan penyelewengan dapat dihindari. Artikel ini memberikan kontribusi bagi praktisi, sejarawan, dan regulator di bidang perbankan syariah di Indonesia, yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan berkelanjutan lembaga keuangan syariah di negara ini. Kata Kunci: Akad Muamalah, Lembaga Keuangan Syariah, dan Tafsir Ahkam
Wakalah Dan Kafalah Dalam Lingkup Tafsir Ahkam Muamalah Raja Munajat; Ah. Fathonih; Mohamad Athoillah
Jurnal Tafsere Vol 12 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas ekonomi dalam dunia Islam dikenal dengan sebutan muamalah, yang meliputi beberapa kegiatan jual beli, sewa menyewa, hutang piutang dan sebagainya. Seiring berjalannya waktu, masyarakat sudah semakin meningkatnya peminat yang beralih pada kegiatan ekonomi yang berprinsip syari’ah, hal ini dikarenakan terbukti lebih dirasa memihak pada keadilan. Dalam penulisan ini, penulis meneliti dengan menggunakan metode studi kepustakaan (library research), yaitu dengan cara mengumpulkan dan mempelajari literatur yang telah ada dari berbagai sumber. Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 126/DSN-MUI/2019 menyebutkan pengertian definisi Wakalah adalah akad pemberian kuasa dari muwakil kepada wakil untuk melakukan perbuatan hukum tertentu. Dan wakalah juga dapat diartikan sebagai penjagaan/pelindung (al-hifzh) (Q.S.Ali-Imran 3/173), tanggungan (al-dhamah), penyerahan/pendelegasian (al- tafwidh) (Q.S An-Nisa 4/35) (Q.S. Al-An’am 7/89) (Q.S. Al- Sajdah 32/11), Pencukupan (al-kifayah). Kafalah berarti al- dhamm (genggaman atau pegangan), dan al-dhamm (tanggungan atau penjaminan). Ia disebut juga al-dhamanat (penjaminan), al hamalat (denda, tanggungan), dan al-za’amat (penjaminan, dan harta yang paling utama).