Articles
<![CDATA[ANALISIS MAINTENANCE CENTRIFUGAL PUMP TIPE ETA-N 125X100-40 PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI ]]>
<![CDATA[Utama, Firman Yasa]]>;
<![CDATA[Kusuma, Juan Ardi]]>
<![CDATA[ Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol 1, No 1 (2018): September ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/inajet.v1n1.p16-22
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perawatan Pompa Sentrifugal Tipe ETA-N 125x100-400 di Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri. Perawatan dilakukan pada komponen seperti : 1) pengecekan bearing; 2) pengecekan oli; 3) bantalan dan kopling. Metode yang digunakan dengan ceklist ulang perawatan terhadap komponen tersebut diatas, apakah telah sesuai dengan buku petunjuk perawatan. Sehingga akan diketahui komponen mana yang perlu pemeriksaan, penggantian maupun perbaikan dengan kategori baik, cukup baik dan kurang baik. Hasilnya, penambahan grease dilakukan 3 kali setiap tahun, penggantian oli dilakukan secara manual setiap 6 bulan sekali, sedangkan untuk penggantian kopling ataupun bearing dilakukan bila ada kendala pada mesin saat beroperasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) kondisi bearing berada dalam kategori yang cukup baik karena perawatan yang teratur; 2) pengecekan oli dalam kategori yang kurang baik karena ada beberapa pompa sampai kehabisan oli; 3) bantalan dan kopling dalam kondisi yang cukup baikKata kunci: perawatan pompa sentrifugal, pengolahan limbah, pompa sentrifugal]]>
<![CDATA[ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE TERHADAP SUBMERSIBLE PUMP 100 DLC5 7,5 T DALAM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH†]]>
<![CDATA[Utama, Firman Yasa]]>;
<![CDATA[Wibowo, Hendra]]>
<![CDATA[ Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol 1, No 1 (2018): September ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/inajet.v1n1.p35-43
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pemeliharaan Submersible Pump 100 DLC5 7,5T (pompa benam) di Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Surabaya. Jenis pemeliharaan yang digunakan adalah jenis perawatan pencegahan (preventive maintenance), kemudian dilakukan improvisasi untuk memperpanjang lifetime pompa. Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam pengolahan air limbah yaitu : 1)pretreatment yang mampu menampung 7000-8000 m3/hari air limbah; 2)primary treatment sebagai filtrasi kandungan air limbah; 3)secondary treatment untuk penambahan oksigen dan bakteri pengurai. Adapun pola perawatan yang ada dengan inspeksi harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah improvisasi terhadap submersible pump dengan penambahan jaring besi sebagai filter pada dinding intake pompa untuk mendukung kondisi pompa tetap prima.]]>
<![CDATA[BUCKET ELEVATOR M2202 MAINTENANCE DI UNIT PHOSPAT ACID PT. XXX ]]>
<![CDATA[Utama, Firman Yasa]]>;
<![CDATA[Achmad, Caesario Zakaria]]>
<![CDATA[ Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol 2, No 2 (2020): April ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/inajet.v2n2.p51-58
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perawatan pada Bucket Elevator M2202di unit phospat acid PT. XXX. Jenis perawatan yang digunakan adalah jenis perawatan terencana(preventive maintenance), perawatan berkala (predictive maintenance), perawatan denganpenggantian part (corrective maintenance), dan perawatan menyeluruh (breakdown maintenance).Ada empat tahap dalam produksi asam fosfat yaitu: 1)grinding unit; 2)reaction unit; 3)hydrationunit; 4)concentration unit. Bucket Elevator M2202 berada pada unit grinding yang berfungsi untukmengangkut batu fosfat yang tidak lolos di screen F2202AB. Adapun pola perawatan yang adadengan inspeksi harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Hasil yang didapatkan dari penelitian iniadalah penggantian Bucket yang penyok dengan Bucket yang baru untuk mendukung kondisi BucketElevator M2202 tetap prima agar proses produksi tidak terhenti.]]>
<![CDATA[ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE TERHADAP SUBMERSIBLE PUMP 100 DLC5 7,5 T DALAM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH†]]>
<![CDATA[Utama, Firman Yasa]]>;
<![CDATA[Wibowo, Hendra]]>
<![CDATA[ Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol 1, No 1 (2018): September ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/inajet.v1n1.p35-43
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pemeliharaan Submersible Pump 100 DLC5 7,5T (pompa benam) di Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Surabaya. Jenis pemeliharaan yang digunakan adalah jenis perawatan pencegahan (preventive maintenance), kemudian dilakukan improvisasi untuk memperpanjang lifetime pompa. Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam pengolahan air limbah yaitu : 1)pretreatment yang mampu menampung 7000-8000 m3/hari air limbah; 2)primary treatment sebagai filtrasi kandungan air limbah; 3)secondary treatment untuk penambahan oksigen dan bakteri pengurai. Adapun pola perawatan yang ada dengan inspeksi harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah improvisasi terhadap submersible pump dengan penambahan jaring besi sebagai filter pada dinding intake pompa untuk mendukung kondisi pompa tetap prima.]]>
<![CDATA[Analisis Maintenance Centrifugal Pump Tipe Eta-N 125x100-40 pada Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri ]]>
<![CDATA[Firman Yasa Utama]]>;
<![CDATA[Juan Ardi Kusuma]]>
<![CDATA[ Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol. 1 No. 1 (2018): September 2018 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/inajet.v1n1.p16-22
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perawatan Pompa Sentrifugal Tipe ETA-N 125x100-400 di Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri. Perawatan dilakukan pada komponen seperti : 1) pengecekan bearing; 2) pengecekan oli; 3) bantalan dan kopling. Metode yang digunakan dengan ceklist ulang perawatan terhadap komponen tersebut diatas, apakah telah sesuai dengan buku petunjuk perawatan. Sehingga akan diketahui komponen mana yang perlu pemeriksaan, penggantian maupun perbaikan dengan kategori baik, cukup baik dan kurang baik. Hasilnya, penambahan grease dilakukan 3 kali setiap tahun, penggantian oli dilakukan secara manual setiap 6 bulan sekali, sedangkan untuk penggantian kopling ataupun bearing dilakukan bila ada kendala pada mesin saat beroperasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) kondisi bearing berada dalam kategori yang cukup baik karena perawatan yang teratur; 2) pengecekan oli dalam kategori yang kurang baik karena ada beberapa pompa sampai kehabisan oli; 3) bantalan dan kopling dalam kondisi yang cukup baikKata kunci: perawatan pompa sentrifugal, pengolahan limbah, pompa sentrifugal]]>
<![CDATA[ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE TERHADAP SUBMERSIBLE PUMP 100 DLC5 7,5 T DALAM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH ]]>
<![CDATA[Firman Yasa Utama]]>;
<![CDATA[Hendra Wibowo]]>
<![CDATA[ Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol. 1 No. 1 (2018): September 2018 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/inajet.v1n1.p35-43
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pemeliharaan Submersible Pump 100 DLC5 7,5T (pompa benam) di Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Surabaya. Jenis pemeliharaan yang digunakan adalah jenis perawatan pencegahan (preventive maintenance), kemudian dilakukan improvisasi untuk memperpanjang lifetime pompa. Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam pengolahan air limbah yaitu : 1)pretreatment yang mampu menampung 7000-8000 m3/hari air limbah; 2)primary treatment sebagai filtrasi kandungan air limbah; 3)secondary treatment untuk penambahan oksigen dan bakteri pengurai. Adapun pola perawatan yang ada dengan inspeksi harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah improvisasi terhadap submersible pump dengan penambahan jaring besi sebagai filter pada dinding intake pompa untuk mendukung kondisi pompa tetap prima.]]>
<![CDATA[Bucket Elevator M2202 Maintenance di unit Phospat Acid PT. XXX ]]>
<![CDATA[Firman Yasa Utama]]>;
<![CDATA[Caesario Zakaria Achmad]]>
<![CDATA[ Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol. 2 No. 2 (2020): April 2020 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/inajet.v2n2.p42-49
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perawatan pada Bucket Elevator M2202 di unit phospat acid PT. XXX. Jenis perawatan yang digunakan adalah jenis perawatan terencana (preventive maintenance), perawatan berkala (predictive maintenance), perawatan dengan penggantian part (corrective maintenance), dan perawatan menyeluruh (breakdown maintenance). Ada empat tahap dalam produksi asam fosfat yaitu: 1)grinding unit; 2)reaction unit; 3)hydration unit; 4)concentration unit. Bucket Elevator M2202 berada pada unit grinding yang berfungsi untukmengangkut batu fosfat yang tidak lolos di screen F2202AB. Adapun pola perawatan yang ada dengan inspeksi harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah penggantian Bucket yang penyok dengan Bucket yang baru untuk mendukung kondisi Bucket Elevator M2202 tetap prima agar proses produksi tidak terhenti.]]>
<![CDATA[Perencanaan Preventive Maintenance Schedule Permesinan Turning Di Bengkel SMKX Surabaya Dengan Sheet From Terstruktur ]]>
<![CDATA[Shaid Khanafi]]>;
<![CDATA[Firman Yasa Utama]]>
<![CDATA[ Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol. 3 No. 2 (2021): April 2021 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/inajet.v3n2.p76-85
<![CDATA[SMK X merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang berada di Surabaya, SMK X memiliki enam kompetensi keahlian salah satunya adalah Teknik Pemesinan, mesin bubut merupakan salah satu fasilitas di bengkel Teknik Pemesianan, terdapat mesin bubut yang bekerja kurang baik bahkan ada mesin yang tidak bisa digunakan sama sekali. Kondisi ini menyebabkan sedikit terganggunya proses belajar mengajar di SMK X. Tujuan dari penelitian ini untuk merancang jadwal perawatan yang sesuai dengan kondisi di SMK X. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif survei. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan observasi, dan dokumen. Dari hasil pengolahan data menggunakan analisis deskriptif kualitatif didapatkan jadwalan perawatan mesin bubut yang dibagi menjadi 6 waktu yaitu: perawatan pencegahan harian, perawatan pencegahan per-2 minggu, perawatan pencegahan per-1 bulan, perawatan pencegahan per-3 bulan dan perawatan pencegahan per-1 tahun. Selain jadwal perawatan juga terdapat From sheet yang digunakan untuk memudahkan teknisi sesuai dengan jadwal perawatan yang telah disusun sebelumnya.]]>
<![CDATA[Perbandingan Pengujian Konsumsi Bahan Bakar Menggunakan Automatic Fuel Meter Trainer Dengan Pengukuran Sistem Manual ]]>
<![CDATA[Zulfa Sari]]>;
<![CDATA[Firman Yasa Utama]]>
<![CDATA[ Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol. 3 No. 2 (2021): April 2021 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/inajet.v3n2.p86-91
<![CDATA[Berdasarkan ketentuan SNI 7554:2010 menjelaskan bahwasanya alat yang digunakan dalam mengukur konsumsi bahan bakar yaitu bisa mengukur kuantitas yang dikonsumsi dalam ketelitian ±2%.%. Sejauh ini perkembangan trainer terdapat dua jenis yaitu sistem pengukuran manual dan sistem pengukuran otomatis. Sistem pengukuran manual ini dilakukan dengan menghitung waktu konsumsi bahan bakarnya menggunakan alat ukur stopwatch, sedangkan pengukuran otomatis yaitu menerapkan sebuah kontroler dan 6 sensor dalam pengukurannya. Sistem pengukuran otomatis ini disebut dengan Automatic Fuel Meter Trainer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan nilai dari ketepatan waktu ketika melakukan pengukuran konsumsi bahan bakar. Penelitian ini menggunkan jenis penelitian kuantitatif. Penulis melakukan eksperimen secara langsung terhadap trainer pengukur konsumsi bahan bakar baik yang otomatis maupun yang manual. Dalam pelaksanaan percobaannya dilakukan dengan metode simulasi, yaitu tidak menggunakan kendaraan langsung, melainkan dilakukan simulasi bahan bakar dengan laju output bahan bakarnya dikendalikan oleh valve/kran yang mempresentatifkan konsumsi bahan bakar. Hasil dari pengukuran tersebut kemudian dibandingkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan data diantaranya nilai persentase koefisian variasi Automatic Fuel Meter Trainer didapatkan sebesar 1,7057198596%1,7% sedangkan nilai persentase koefisian variasi Manual Fuel Meter Trainer didapatkan sebesar 5,71860909%5,7% yang dilakukan masing-masing dalam 10 kali pengulangan pengujian menggunakan pipet volume ukuran 10ml. Berdasarkan hasil tersebut maka bisa dikatakan bahwasanya pengukuran konsumsi bahan bakar lebih efektif jika menggunakan Automatic Fuel Meter Trainer karena hasil menunjukkan sesuai dengan SNI 7554:2010 yang menyatakan bahwasanya alat yang digunakan dalam mengukur konsumsi bahan bakar yaitu bisa mengukur kuantitas yang dikonsumsi dalam ketelitian ±2%]]>
