Rostina Rostina
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

IDENTIFIKASI FORMALIN PADA TAHU DI PASAR TRADISIONAL PA’BAENG-BAENG KOTA MAKASSAR Rostina Rostina; Stientje Stientje
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 2 (2020): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v2i20.1687

Abstract

Keamanan makanan dan minuman merupakan kebutuhan masyarakat karena makanan atau minuman yang aman akan melindungi dan mencegah terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan. Kasus penggunaan pengawet berbahaya temuan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Makassar (BPOM) melansir 72 jenis makanan hasil produksi industri rumah tangga yang positif mengandung zat kimia berbahaya. Makanan tersebut mengandung bahan kimia berbahaya seperti bahan pengawet jenis boraks dan formalin.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan formalin secara kualitatif pada tahu di Pasar Tradisional Pa’baeng-baeng Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan laboratorik. Semua penjual tahu di pasar Pa’baeng-baeng menjadi sampel penelitian yaitu sebanyak 9 (Sembilan) penjual. Tehnik Pengambilan sampel secara total sampling dengan melakukan 3 kali replikasi. Analisis kandungan formalin menggunakan analisis asam kromat dan menggunakan formalin KIT yaitu mengamati perubahan warna yang terjadi pada sampel, jika warnanya ungu menunjukkan sampel positif mengandung formalin.Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel tahu yang diperiksa di laboratorium Kimia Jurusan Kesehatan Lingkungan dinyatakan negatif dari kandungan formalin berarti aman utuk di konsumsi di masyarakat. Hal ini karena adanya kesadaran pengusaha/penjual sudah cukup baik, karena adanya peraturan pemerintah daerah yang memberi sanksi bagi produsen yang masih menggunakan formalin sebagai bahan pengawet.BPOM dan Instansi terkait perlu terus meningkatkan pengawasan pada pasar tradisional terhadap penggunaan bahan tambahan pangan yang diperbolehkan dalam makanan agar keamanan pangan di masyarakat tetap terjaga.Kata Kunci : Tahu, Formalin, pangan
PERBANDINGAN EKSTRAK KULIT POLONG PETAI (Memosoide) DENGAN DAUN PANDAN WANGI (pandanus amaryllifolius) TERHADAP KEMATIAN NYAMUK Nur Adiawati; Rostina Rostina
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i2.1355

Abstract

Nyamuk adalah serangga berukuran kecil, halus, langsing, dan mempunyai bagian mulut untuk menusuk kulit dan menghisap darah Kehadiran nyamuk sangat memberi kesusahan dalam kehidupan manusia baik dari segi psikologi maupun kesehtan manusia Salah satu penyakit yang penyebaran melalui nyamuk adalah penyakit demam berdarah atau Demam Berdarah Dengue (DBD).Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui sejauh mana ke efektifan yang dimiliki Ekstrak kulit polong petai dibandingkan dengan ekstrak daun pandan wangi terhadap kematian nyamuk Aedes aegypti. jenis penelitian ini adalah eksperimen yang bersifat analitik. Sampel dalam penelitian ini adalh 240 ekor nyamuk Aedes aegypti Hasil penelitian dengan menggunakan dua bahan Ekstrak ( Ekstrak Kulit Polong Petai dan Ekstrak Daun Pandan Wangi) dengan berbagai macam konsentrasi pula yaitu 65% 70% dan 75% yang dipaparkan dengan nyamuk Aedes aegypti. Selama 1 jam dan diamati setiap 15 menit dengan masing-masing kurungan diberikan 20 ekor nyamuk Aedes aegypti, dan diberikan control yang berisi 20 nyamuk Aedes aegypti. Kemudian direplikasikan sebanyak 3 kali.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kulit polong petai (Memosoide) dan daun pandan wangi (Panadanus Amaryllifolius)  mampu dalam mematikan nyamuk Aedes aegypti. Untuk itu diharapkan dapat menjadi suatu alternative pengendalian vektor khususnya terhadap nyamuk Aedes aegypti, Ekstrak Kulit Polong Petai dapat di fungsikan sebagai insektisida nabati karena aman bagi lingkungan dan manusia. Kata Kunci : Kulit Polong Petai , Daun Pandan Wangi, Nyamuk Aedes Aegypti
Hubungan Perilaku Penjamah dengan Keberadaan MPN Coliform pada minuman di Pusat Kuliner Kabupaten Maros Rostina Rostina; Khiki Purnawati Kasim; Stientje Stientje
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2625

Abstract

Tubuh kita terdiri dari 60% cairan, sehingga harus pandai memilih minuman yang sehat untuk tubuh. Konsumsi minuman sehat bagi tubuh sangat dibutuhkan karena tidak semua jenis minuman itu tepat untuk tubuh. Tujuan penelitian yaitu Menganalisis hubungan perilaku penjamah dengan keberadaan MPN Coliform pada minuman di Pusat Kuliner  Kota Maros. Jenis penelitian survei analitik dengan rancangan  crosssectional. Pengambilan Sampel minuman di Pusat Kuliner Jl.Gladiol, Pettuadae Kecamatan Turikale  Kabupaten Maros. Populasi adalah semua penjual minuman sebanyak 40 penjual.  Jumlah sampel  sebanyak 36 sampel dari 36 penjual yang menjadi responden. Adapun teknik pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini yaitu Simple Random Sampling. Hasil Penelitian menunjukkan ada hubungan perilaku penjamah dengan keberadaan coliform pada minuman dengan  analisis uji fisher untuk variabel pengetahuan penjamah diperoleh p value 0,020 < 0,05. Variabel sikap penjamah dengan nilai p value 0,024 < 0,05 dan variabel tindakan penjamah dengan nilai  p value 0,001 < 0,05. Kesimpulan  bahwa ada hubungan perilaku penjamah dengan keberadaan MPN Coliform pada minuman jus buah yang di jual di Pusat Kuliner Kota Maros. Perlu  upaya  peningkatkan pengetahuan tentang hygiene personal penjamah dan pengawasan serta pembinaan penjamah untuk meningkatkan kualitas jajanan di Pusat Kuliner Kabupaten Maros.Kata Kunci : Perilaku penjamah, coliform, minuman
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA WILAYAH PERAIRAN PELELANGAN IKAN PAOTERE KOTA MAKASSAR Nur Amaliah; Rostina Rostina; Abdur Rivai
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2896

Abstract

Tempat Pelelangan Ikan dan Pelabuhan Paotere merupakan Tempat dengan aktivitas cukup padat yang letaknya di pesisir memungkinkan adanya limbah buangan dengan kandungan timbal (Pb) yang dapat berasal dari kegiatan industri, pelabuhan, perhotelan, dan rumah tangga. Masuknya timbal dalam perairan dapat mempengaruhi kualitas air laut dan teradsorbsi pada biota laut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi logam berat timbal (Pb) pada air laut dan kerang di Wilayah Perairan Pelelangan Ikan Paotere Kota Makassar. Metode sampling untuk penentuan titik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel air laut sebanyak 10 dari 5 titik pengambilan pada kedalaman 2,5 meter dan 4 meter. Sampel kerang sebanyak 2 buah diambil pada titik 3 yang menjadi lokasi biasanya masyarakat mencari kerang untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan dilaboratorium dengan metode analisis SSA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 sampel yang diambil dari 5 titik mendapatkan hasil kandungan logam berat Timbal (Pb) yang sama, yaitu <0,002 mg/l. Sedangkan hasil untuk 2 sampel kerang hijau (Perna Vridis) yaitu 4,3998 mg/kg dan 8,7579 mg/kg. Kesimpulan penelitian ini dari kandungan logam berat timbal (Pb) pada air di wilayah Pelelangan Ikan Kota Makassar masih memenuhi nilai ambang batas yaitu 0,05 mg/l dan kandungan logam berat timbal (Pb) pada biota laut kerang hijau (Perna Vridis) berada diatas nilai ambang batas yaitu 0,008 mg/l menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004.
UJI EFEKTIVITAS SARI DAUN PERIA (Momordica Charantia) TERHADAP MORTALITAS JENTIK AEDES AEGYPTI Rostina Rostina; Khiki Purnawati Kasim; Azmi Awaliyah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23, No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v23i1.2954

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk, maka dari itu perlu dilakukan pengendalian dan pembasmian terhadap vektor melalui pembrantasan jentik Aedes aegypti dengan menggunakan larvasida alami.  Daun peria memiliki zat aktif yang terkandung didalamnya yaitu flavonoid, saponin dan alkaloid memiliki sifat antimikroba dan insektisida dalam mekanisme larvasida. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas sari daun peria terhadap mortalitas jentik Aedes aegypti, dengan menggunakan indikator penilaian sesuai panduan Permenkes No. 50 Tahun 2017 untuk penelitian ini menggunakan 320 ekor jentik dengan 3 kali pengulangan dengan  menggunakan konsentrasi 10%, 20%, 30%, dan Kontrol (0%). Hasil penelitian menunjukkan rata rata kematian jentik konsentrasi 10% ialah 9 ekor jentik atau 45%, konsentrasi 20% ialah 19 ekor jentik  atau 95%, konsentrasi 30% ialah 20 ekor jentik  atau 100%. Sebelum dan setelah penelitian dilakukan pengukuran suhu dan kelembaban dan didapatkan hasil rata rata suhu ialah 28,5 °C dan rata rata kelembaban ialah 83%. Kesimpulan penelitian menggunakan sari daun peria dengan konsetrasi 20% dan 30% efektif terhadap mortalitas jentik Aedes aegypti dan konsentrasi 10% tidak efektif, disarankan masyrakat menggunakan konsentrasi  20% karena efektif terhadap mortalitas jentik Aedes agypti dan memanfaatkan daun peria (Momordica Chrantia) sebagai insektisida alami karena mudah didapatkan dan sangat sederhana cara pembuatannya serta ramah lingkungan.Kata kunci: Efektivitas, Jentik Aedes aegypti, Sari Daun Peria
UJI EFEKTIVITAS SARI DAUN PERIA (Momordica Charantia) TERHADAP MORTALITAS JENTIK AEDES AEGYPTI Rostina Rostina; Khiki Purnawati Kasim; Azmi Awaliyah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.421

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk, maka dari itu perlu dilakukan pengendalian dan pembasmian terhadap vektor melalui pembrantasan jentik Aedes aegypti dengan menggunakan larvasida alami. Daun peria memiliki zat aktif yang terkandung didalamnya yaitu flavonoid, saponin dan alkaloid memiliki sifat antimikroba dan insektisida dalam mekanisme larvasida. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas sari daun peria terhadap mortalitas jentik Aedes aegypti, dengan menggunakan indikator penilaian sesuai panduan Permenkes No. 50 Tahun 2017 untuk penelitian ini menggunakan 320 ekor jentik dengan 3 kali pengulangan dengan menggunakan konsentrasi 10%, 20%, 30%, dan Kontrol (0%). Hasil penelitian menunjukkan rata rata kematian jentik konsentrasi 10% ialah 9 ekor jentik atau 45%, konsentrasi 20% ialah 19 ekor jentik atau 95%, konsentrasi 30% ialah 20 ekor jentik atau 100%. Sebelum dan setelah penelitian dilakukan pengukuran suhu dan kelembaban dan didapatkan hasil rata rata suhu ialah 28,5 °C dan rata rata kelembaban ialah 83%. Kesimpulan penelitian menggunakan sari daun peria dengan konsetrasi 20% dan 30% efektif terhadap mortalitas jentik Aedes aegypti dan konsentrasi 10% tidak efektif, disarankan masyrakat menggunakan konsentrasi 20% karena efektif terhadap mortalitas jentik Aedes agypti dan memanfaatkan daun peria (Momordica Chrantia) sebagai insektisida alami karena mudah didapatkan dan sangat sederhana cara pembuatannya serta ramah lingkungan. Kata kunci: Efektivitas, Jentik Aedes aegypti, Sari Daun Peria