Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Cemaran Mikroba dalam Air Minum Isi Ulang pada Depot Air Minum Kota Makassar Kasim, Khiki Purnawati; Setiani, Onny; Wahyuningsih, Nur Endah
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 13, No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.13.2.39 - 44

Abstract

Background: Water is an essential substance for human life and other living things. Instant paced lifestyle and the needs of the ever increasing drinking water, causing drinking water refill a new and inexpensive alternative, but still have to qualify based PERMENKES 492 in 2010. The result of Makassar City Health Departemen only 60% drinking water depot eligible coliform bacteria. Research goals to analyze factors associated with microbial contamination in drinking water refill Makassar. Methods: This study is an observational study with cross sectional sample of 87 depots in Makassar. Data were analyzed using the chi-square test to determine the relationship between variables. Results: The result showed as much as 39.08% of raw water and 52.87% AMIU ineligible microbiological quality (coliform and E. coli), whereas observations indicate the condition of instruments and processing 3.45%, 68.87% employee hygiene, and depot sanitation 4.6% are not eligible. Conclusion: The test result showed an associations between the microbial contamination of raw water conditions, p=0.017 and employee hygiene, p=0.007. Keywords : drinking water refills, refill depots, microbial contamination
PEMANFAATAN ARANG BONGGOL JAGUNG SEBAGAI ADSORBEN MINYAK BEKAS GORENGAN (JELANTAH) (EKSPERIMEN) Juherah juherah; Khiki Purnawati Kasim; Inna Isnaniah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 2 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i2.2304

Abstract

Minyak jelantah adalah limbah minyak goreng yang penggunaannya berkali-kali sehingga kandungam asam lemak bebasnya menjadi tinggi. Jika digunakan akan membahayakan kesehatan dan jika dibuang ke lingkungan akan mengganggu lingkungan. Bonggol jagung memiliki kandungan selulosa dan hemiselulosa yang tinggi yang dapat digunakan sebagai arang aktif untuk mengadsorbsi minyak jelantah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan adsorbsi arang bonggol jagung terhadapa minyak jelantah dalam menurunkan kadar asam lemak bebas. Penelitian ini bersifat eksperimen semu (Quasi eksperimen). Sampel dalam penelitian ini minyak jelantah sebanyak 180 ml yang dipaparkan terhadap 3 variasi massa arang bonggol jagung yaitu 20 gr, 25 gr dan 30 gr dengan pengulangan sebanyak 3 kali selama 12 jam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada massa 20 gr kadar asam lemak bebas mengalami penurunan rata-rata sebanyak 0,43%. Pada massa 25 gr penurunan rata-rata sebanyak 44%. Dan pada massa 30 gr penurunan rata-rata kadar asam lemak bebas 0,50 %.Dapat disimimpulkan dari ketiga variasi massa yang digunakan, massa yang paling efektif dalam menurunkan kadar asam lemak bebas pada minyak jelantah adalah massa 20 gr dengan rata-rata penurunan 0,43%. Ini menunjukkan bahwa hasil pemurnian asam lemak bebas minyak jelantah mendekati asam lemak bebas mutu minyak goreng yang ditetapkan SNI 01-3741-2002 yaitu sebasar 0,30%. Disarankan untuk penelitian selanjutnya, agar menyesuaikan massa arang aktif dengan jumlah volume sampel minyak jelantah supaya arang aktif tidak mengalami kejenuhan.Kata kunci : Arang bonggol jagung, minyak jelantah, dan kadar asam lemak bebas (FFA)
STATUS RESISTENSI Larva Aedes aegypti Terhadap Penggunaan Themofos Pada Daerah Endemis DBD di Kabupaten Maros Tahun 2020 Ain Khaer; Khiki Purnawati Kasim; Budirman Budirman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 1 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i1.2090

Abstract

Salah satu upaya pencegahan DBD pada dinas kesehatan di kabupaten Maros sebagai daerah yaitu dengan pemberian larvasida temefos 1% dikenal dengan nama abate, dan pemberian abate ini disebut dengan abatisasi dan jenis abate ini telah digunakan selama lima tahun. Pelaksanaan uji kerentanan yang telah dilakukan dengan pengujian berbagai konsentrasi yang berbeda yakni konsentrasi 0,001mg/l, 0,05 mg/l, 0,01 mg/l, 0,02 mg/l, dan 0,03 mg/l, secara keseluruhan menunjukkan bahwa kondisi larva yang berada pada daaerah endemis masih rentan terhadap penaburan atau penggunaan bahan temefos dan belum menimbulkan respon resisten terhadap jumlah dari varias konsentrasi temefos. Hasil uji  yang dilaksanakan sebanyak enam kali menunjukkan hasil uji status vektor berdasarkan standar WHO 1975 serta standar Peraturan Permenkes No. 50 tahun 2017 bahwa status larva/jentik terhadap bate 1GR (temefos)  masih rentan.Berdasarkan kondisi sebagai daerah endemis DBD dan upaya pengendalian yang telah dilakukan dengan menggunakan larvasida dalam kurung waktu tertentu menjadi alasan dan dasar pertimbangan untuk mengetahui kondisi vektor aedes aegypti terhadap penggunaan temefos, sehingga diharapkan dengan hasil yang diperoleh dapat dijadikan dasar dalam menentukan teknik  dan upaya pengendalian selanjutnya. Kata Kunci: Larvasida, resistensi, temefos, aedes aegypti
ANALISIS KADAR RESIDU PESTISIDA (KLORPIRIFOS) DALAM LALAPAN BERDASARKAN CARA PENGOLAHAN Khiki Purnawati Kasim
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2016): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.645 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v11i2.233

Abstract

Senyawa klorpirifos banyak digunakan untuk mengendalikan hama terutama komoditi sayur-sayuran yang dijadikan lalapan. Lalapan umumnya dikomsumsi mentah dan terlebih dahulu dicuci dengan air ataupun dicelup pada air panas. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa residu pestisida (klorpirifos) dalam lalapan berdasarkan cara pengolahan. Jenis penelitian adalah deskriptif yaitu mengidentifikasi residu klorpirifos dalam lalapan kubis dan kacang panjang dengan cara pengolahan pencucian air bersih dan pencelupan air panas. Kadar residu klorpirifos diketahui melalui pemeriksaan laboratorium di Balai Besar Laboratorium Kesehatan. Sampel dalam penelitian ini adalah 12 sampel yaitu kubis dan kacang panjang tanpa perlakuan, lalapan yang dicuci dengan air bersih dan lalapan yang dicelup air panas. Hasil penelitian diketahui rerata kadar residu klorpirifos pada kubis segar sebesar 0.004 mg/kg dan kacang panjang segar sebesar 0.045 mg/kg. Rerata kadar residu klorpirifos dalam lalapan dengan pencucian air bersih pada kubis sebesar 0.0005 mg/kg dan kacang panjang sebesar 0.0145 mg/kg. Rerata kadar klorpirifos dalam lalapan dengan pencelupan air panas pada kubis sebesar 0.0005 mg/kg dan kacang panjang sebesar 0.005 mg/kg. Disimpulkan bahwa pada lalapan kubis terdapat penurunan kadar residu klorpirifos 84% pada pencucian air bersih dan 90% pada pencelupan air panas, sedangkan pada lalapan kacang panjang dengan pencucian air bersih terdapat penurunan 65% dan pencelupan air panas terdapat penurunan 88%. Sehingga disarankan kepada pedagang makanan yang terdapat lalapan dalam menu jualannya sebaiknya mengolah lalapan dengan pencelupan pada air panas.
Hubungan Perilaku Penjamah dengan Keberadaan MPN Coliform pada minuman di Pusat Kuliner Kabupaten Maros Rostina Rostina; Khiki Purnawati Kasim; Stientje Stientje
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2625

Abstract

Tubuh kita terdiri dari 60% cairan, sehingga harus pandai memilih minuman yang sehat untuk tubuh. Konsumsi minuman sehat bagi tubuh sangat dibutuhkan karena tidak semua jenis minuman itu tepat untuk tubuh. Tujuan penelitian yaitu Menganalisis hubungan perilaku penjamah dengan keberadaan MPN Coliform pada minuman di Pusat Kuliner  Kota Maros. Jenis penelitian survei analitik dengan rancangan  crosssectional. Pengambilan Sampel minuman di Pusat Kuliner Jl.Gladiol, Pettuadae Kecamatan Turikale  Kabupaten Maros. Populasi adalah semua penjual minuman sebanyak 40 penjual.  Jumlah sampel  sebanyak 36 sampel dari 36 penjual yang menjadi responden. Adapun teknik pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini yaitu Simple Random Sampling. Hasil Penelitian menunjukkan ada hubungan perilaku penjamah dengan keberadaan coliform pada minuman dengan  analisis uji fisher untuk variabel pengetahuan penjamah diperoleh p value 0,020 < 0,05. Variabel sikap penjamah dengan nilai p value 0,024 < 0,05 dan variabel tindakan penjamah dengan nilai  p value 0,001 < 0,05. Kesimpulan  bahwa ada hubungan perilaku penjamah dengan keberadaan MPN Coliform pada minuman jus buah yang di jual di Pusat Kuliner Kota Maros. Perlu  upaya  peningkatkan pengetahuan tentang hygiene personal penjamah dan pengawasan serta pembinaan penjamah untuk meningkatkan kualitas jajanan di Pusat Kuliner Kabupaten Maros.Kata Kunci : Perilaku penjamah, coliform, minuman
PENURUNAN KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) PADA AIR BERSIH DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI Gita Dwi Fitriah; Khiki Purnawati Kasim; Bayu Chondro Purnomo
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2897

Abstract

Air tanah yang mengandung kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang tinggi memerlukan pengolahan sebelum digunakan, salah satunya adalah elektrokoagulasi menggunakan elektroda aluminium. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan Elektrokoagulasi dalam menurunkan kadar Besi dan Kadar Mangan pada air bersih dengan tegangan 12 Volt dengan waktu 15 menit, 30 menit, dan 45 menit. Jenis penelitian adalah eksprimen semu (Quasi-Experimental)dengan pemeriksaan sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Besi (Fe) sebelum perlakuan sebesar 7.6 mg/l dan Kadar Mangan (Mn) sebesar 1,73 mg/l, pada waktu kontak 15 menit, persentase besi (Fe) mengalami penurunan sebesar 89,03% dan Mangan (Mn) sebesar 100%, Pada waktu kontak 30 menit persentase penurunan kadar Besi (Fe) sebesar 97,45% dan kadar Mangan (Mn) sebesar 100%, dan  pada waktu kontak 45 menit terjadi penurunan kadar Besi (Fe) sebesar 100% dan Kadar Mangan (Mn) sebesar 100%. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah metode elektrokoagulasi dapat menurunkan kadar Besi (Fe) dan kadar Mangan (Mn) pada air bersih. Berdasarkan Permenkes No 32 tahun 2017 sampel yang telah dilakukan perlakuan telah memenuhi syarat dan disarankan untuk diaplikasikan untuk skala rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
UPAYA ANTISIPASI PAPARAN DEBU PM2,5 DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI BAGI PEDAGANG KAKI LIMA WILAYAH JALAN A.P. PETTA RANI KOTA MAKASSAR: Efforts to Anticipate Exposure to PM2.5 Dust with the Use of Personal Protective Equipment for Food Traders in the Road Area of A.P. Pettarani Street Makassar City Abdur Rivai; Rafidah Rafidah; Khiki Purnawati Kasim
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 8 No. 1 (2022): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 8 NO. 1 OKTOBER 2022
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v8i1.19166

Abstract

Tingginya jumlah kendaraan bermotor dan industri berimplikasi terhadap penurunan kualitas udara akibat polusi. Kualitas udara khususnya diperkotaan merupakan komponen lingkungan yang sangat penting, karena akan berpengaruh langsung bagi kesehatan masyarakat dan tingkat kenyamanan kota. Dari hasil penelitian dengan Analisa Risiko Kesehatan Lingkungan   yang telah dilakukan ternyata  kualitas udara disepanjang  jalan  AP. Pettarani  kota  Makassar  dapat memberikan dampak terhadap pedagang kaki lima maupun warga yang bermukim. Penggunaan alat pelindung diri (APD) menjadi salah satu alternatif yang digunakan oleh warga untuk   meminimalisasi   paparan   partikulat   matter 2,5 (PM2,5). Perubahan   perilaku warga menjadi hal yang sangat penting, sehingga mereka terbiasa menggunakan masker yang memenuhi standar kualitas maupun cara penggunaanya. Pengembangan dan perencanaan pengelolaan lingkungan sosial menggunakan pendekatan partisipatif, dari masyarakat khususnya pedagang kaki lima dan warga   sebagai inti dalam pendekatan tersebut. Metode pengabdian yang diterapkan berupa ceramah, diskusi kelompok dan latihan keterampilan dengan langkah-langkah kegiatan yang sudah disusun sedemikian rupa, sehingga tujuan pengabdian dapat tercapai. Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini berupa publikasi ilmiah dijurnal Nasional terakreditasi dan rekayasa sosial dengan adanya perubahan perilaku masyarakat, terutama yang bermukim disepanjang jalan AP. Pettarani. Penyuluhan tentang pencegahan dan penanggulangan paparam PM2,5 dilakukan di Kantor Lurah Karuwisi dengan capaian peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat (30 Peserta) dari 26,67% menjadi 67,33%. Sehingga diperlukan kerjasama secara komprehensif bagi warga khususnya pedagang kaki lima yang bermukim sekitar Jl. AP. Pettarani untuk menangani masalah dampak PM2,5 terhadap Kesehatan dengan membiasakan warga menggunakan alat pelindung diri (masker) yang baik dan benar saat beraktifitas. Kata kunci: Particulate Matter 2.5, ARKL, Perilaku, Sikap. ABSTRACT The high number of motorized vehicles and industries has implications for the decline in air quality due to pollution. Air quality, especially in urban areas, is a very important environmental component because it will directly affect public health and the comfort level of the city. From the results of research with Environmental Health Risk Analysis that has been carried out, it turns out that the air quality along the AP road. Pettarani Makassar city can have an impact on street vendors and residents who live.The use of personal protective equipment (PPE) is an alternative used by residents to minimize exposure to particulate matter 2.5 (PM2.5). Changes in the behavior of residents are very important, so they are accustomed to using masks that meet quality standards and how to use them. The development and planning of social environment management use a participatory approach, from the community, especially street vendors and residents as the core of the approach. The service method applied is in the form of lectures, group discussions, and skills training with actionable steps that have been arranged in such a way, so that the goals of service can be achieved. The expected outputs of this activity are scientific publications in accredited National journals and social engineering with changes in people's behavior, especially those who live along the AP road. Pettarani. Counseling on prevention and control of PM2.5 exposure was carried out at the Karuwisi Village Head Office with the achievement of increasing community knowledge and skills (30 participants) from 26.67% to 67.33%. So that comprehensive cooperation is needed for residents, especially street vendors who live  around  Jl.  AP.  Pettarani  to  deal  with  the impact  of  PM2.5  on  health  by familiarizing residents with using good and correct personal protective equipment (masks) when doing activities. Keywords: Particulate Matter 2.5; ARKL; Behavior; Attitude.
Analisis Personal Hygiene pada Penyajian Makanan di Pasar Segar Panakkukang Kota Makassar Khiki Purnawati Kasim; Juherah Juherah; Fitriyah Fadhilah Rahmadani; Rostina Rostina; Muh. Saleh
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 8 No 3 (2022): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The outbreak of food poisoning in Indonesia was ranked second as the most frequent non-natural disaster in 2018. The Food and Drug Supervisory Agency or BPOM Makassar recorded hundreds of cases of food poisoning in South Sulawesi Province during 2021.Panakkukang Fresh Market in Makassar City which is a culinary tourism area, in terms of personal hygiene, there are still many traders who do not use personal protective equipment and make direct contact with food without using gloves when processing and serving food. The purpose of this research is to find out personal hygiene in serving food at pasar Segar Panakkukang in Makassar. The type of research used is descriptive observational using the Slovin formula to determine the sample size of 28 respondents. The result of this study indicate that from 28 traders who have good personal hygiene as many as 2 respondents (7,1%) and not good personal hygiene as many as 26 respondents (92,9%) and in serving food that has good food presentation as many as 16 respondents (57,1%) and not good food presentation as many as 12 respondents (42,9).The conclusion of this research is that personal hygiene of food vendors in fresh marketing is included in the bad category whilethe food serving is in the good category. This research recommend food handlers to pay moreattention to personal hygiene and use personal protective equipment as well as for further researchers it is recommended to confirm the personal hygiene variabels that have the most influence on the contamination of jackfruit food. Keywords : Personal hygiene, food serving.
UJI EFEKTIVITAS SARI DAUN PERIA (Momordica Charantia) TERHADAP MORTALITAS JENTIK AEDES AEGYPTI Rostina Rostina; Khiki Purnawati Kasim; Azmi Awaliyah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23, No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v23i1.2954

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk, maka dari itu perlu dilakukan pengendalian dan pembasmian terhadap vektor melalui pembrantasan jentik Aedes aegypti dengan menggunakan larvasida alami.  Daun peria memiliki zat aktif yang terkandung didalamnya yaitu flavonoid, saponin dan alkaloid memiliki sifat antimikroba dan insektisida dalam mekanisme larvasida. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas sari daun peria terhadap mortalitas jentik Aedes aegypti, dengan menggunakan indikator penilaian sesuai panduan Permenkes No. 50 Tahun 2017 untuk penelitian ini menggunakan 320 ekor jentik dengan 3 kali pengulangan dengan  menggunakan konsentrasi 10%, 20%, 30%, dan Kontrol (0%). Hasil penelitian menunjukkan rata rata kematian jentik konsentrasi 10% ialah 9 ekor jentik atau 45%, konsentrasi 20% ialah 19 ekor jentik  atau 95%, konsentrasi 30% ialah 20 ekor jentik  atau 100%. Sebelum dan setelah penelitian dilakukan pengukuran suhu dan kelembaban dan didapatkan hasil rata rata suhu ialah 28,5 °C dan rata rata kelembaban ialah 83%. Kesimpulan penelitian menggunakan sari daun peria dengan konsetrasi 20% dan 30% efektif terhadap mortalitas jentik Aedes aegypti dan konsentrasi 10% tidak efektif, disarankan masyrakat menggunakan konsentrasi  20% karena efektif terhadap mortalitas jentik Aedes agypti dan memanfaatkan daun peria (Momordica Chrantia) sebagai insektisida alami karena mudah didapatkan dan sangat sederhana cara pembuatannya serta ramah lingkungan.Kata kunci: Efektivitas, Jentik Aedes aegypti, Sari Daun Peria
UJI EFEKTIVITAS SARI DAUN PERIA (Momordica Charantia) TERHADAP MORTALITAS JENTIK AEDES AEGYPTI Rostina Rostina; Khiki Purnawati Kasim; Azmi Awaliyah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.421

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk, maka dari itu perlu dilakukan pengendalian dan pembasmian terhadap vektor melalui pembrantasan jentik Aedes aegypti dengan menggunakan larvasida alami. Daun peria memiliki zat aktif yang terkandung didalamnya yaitu flavonoid, saponin dan alkaloid memiliki sifat antimikroba dan insektisida dalam mekanisme larvasida. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas sari daun peria terhadap mortalitas jentik Aedes aegypti, dengan menggunakan indikator penilaian sesuai panduan Permenkes No. 50 Tahun 2017 untuk penelitian ini menggunakan 320 ekor jentik dengan 3 kali pengulangan dengan menggunakan konsentrasi 10%, 20%, 30%, dan Kontrol (0%). Hasil penelitian menunjukkan rata rata kematian jentik konsentrasi 10% ialah 9 ekor jentik atau 45%, konsentrasi 20% ialah 19 ekor jentik atau 95%, konsentrasi 30% ialah 20 ekor jentik atau 100%. Sebelum dan setelah penelitian dilakukan pengukuran suhu dan kelembaban dan didapatkan hasil rata rata suhu ialah 28,5 °C dan rata rata kelembaban ialah 83%. Kesimpulan penelitian menggunakan sari daun peria dengan konsetrasi 20% dan 30% efektif terhadap mortalitas jentik Aedes aegypti dan konsentrasi 10% tidak efektif, disarankan masyrakat menggunakan konsentrasi 20% karena efektif terhadap mortalitas jentik Aedes agypti dan memanfaatkan daun peria (Momordica Chrantia) sebagai insektisida alami karena mudah didapatkan dan sangat sederhana cara pembuatannya serta ramah lingkungan. Kata kunci: Efektivitas, Jentik Aedes aegypti, Sari Daun Peria