Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengelolaan Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer Pada Pasien Post ORIF Hari Ke-3 Atas Indikasi Fraktur Femur Dextra 1/3 Distal Di RSUD Ungaran Anggi Agustina; Mukhamad Musta'in; Maksum Maksum
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v3i2.895

Abstract

Fracture is the broken continuity of the bone. Based on type and size of the bone, bone can break when it is not strong enough to withstand the pressure applied to the bone. The purpose of this research was to determine the management of the ineffectiveness of peripheral tissue perfusion in Mrs.S suffering from third-day post ORIF with the indication of femur 1/3 distal dextra fracture in Cempaka room, Ungaran Regional Hospital. Management results obtained swollen femur on the third-day post ORIF. It can cause complications due to the ineffectiveness of peripheral tissue perfusion in the patient. A suggestion for nurses in the hospital is to be able to carry out routine observations in post-operative ORIF patients that might experience changing condition. Key words:ROM Exercise, Ineffective Peripheral Tissue Perfusion, Post ORIF
Studi Kasus : Fenomena Fajar dan Efek Somogyi pada Pasien Diabetes di Lihat dari Kadar Gula Darah dan Masalah Keperawatan yang Muncul di Filipina Maksum Maksum; Reza Fahmi Islami; Ratna Kurniawati
Adi Husada Nursing Journal Vol 8 No 1 (2022): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/ahnj.v8i1.227

Abstract

Hiperglikemia dini hari pada penderita diabetes dapat disebabkan oleh fenomena fajar, atau efek Somogyi, atau kontrol glikemik yang buruk. Fenomena fajar terjadi ketika sekresi insulin endogen menurun atau ketika efek insulin eksogen diberikan kepada pasien sehari sebelum menghilang, seiring dengan peningkatan fisiologis hormon antagonis insulin. Ketika penderita diabetes makan terlalu larut malam, mengonsumsi alkohol atau menggunakan insulin terlalu larut, maka akan menyebabkan lonjakan kadar gula darah di pagi hari. Kondisi ini dikenal sebagai efek Somogyi dan disebabkan oleh aktivitas manusia itu sendiri. Efek Somogyi hadir dalam kasus jumlah insulin eksogen yang berlebihan. Fenomena fajar lebih umum daripada efek Somogyi. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus yaitu untuk mengeksplorasi masalah Asuhan Keperawatan pada pasien diabetes mellitus di St Paul University Hospital Philipines. Data dikumpulkam dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan dokumentasi. Data yang didapatkan dianalisis dengan metode deskriptif, disusun diagnosa sampai evaluasi dengan menggunakan tiga pasien diabetes sebagai sampling. Untuk mendiagnosis dawn phenomenon ini, penting untuk perawat mengukur kadar glukosa plasma selama beberapa malam antara jam 3 pagi dan 5 pagi atau menggunakan sistem pemantauan glukosa berkelanjutan. Meskipun perawatannya berbeda, cara terbaik untuk mencegah fenomena fajar dan efek Somogyi adalah mengontrol diabetes secara optimal dengan terapi insulin. Diharapkan perawat, klien maupun keluarga bisa memantau kadar glukosa pasien secara periodik untuk mencegah terjadinya komplikasi pada diabetes. Keyword : Diabetic, Somogyi, Down Phenomenon Effect, case study
Pengaruh pendidikan kesehatan tentang bantuan hidup dasar (BHD) terhadap tingkat pengetahuan anggota PMR di SMK N 1 Bawen Tri Susilo; Maksum; Mukhamad Mustain
Jurnal Abdi Keperawatan dan Kedokteran Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Abdi Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Chakra Brahmanda Lentera Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.242 KB) | DOI: 10.55018/jakk.v1i1.7

Abstract

Tindakan darurat BHD dilakukan untuk membebaskan jalan napas, membantu pernapasan dan mempertahankan sirkulasi darah tanpa menggunakan alat bantu, Kegawatdaruratan dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan pada siapa saja. Bagi korban memerlukan suatu bentuk pertolongan yang cepat dan tepat agar korban dapat terhindar dari bahaya maut. Ilmu pertolongan pertama pada kecelakan sebaiknya di miliki oleh anggota PMR. Salah satu upaya pemberian informasi adalah melalui penyuluhan atau pendidikan kesehatan, yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan anggota PMR. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang Batuan hidup dasar (BHD) terhadap tingkat pengetahuan anggota PMR di SMK N 1 Bawen Desain penelitian ini menggunakan rancangan pra eksperimen dengan pendekatan one group pre test-post test design Populasi dalam penelitian ini adalah anggota PMR di SMK N 1 Bawen sebanyak 35 orang. Tehnik sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji wilcoxon. Pengetahuan kesehatan tentang Batuan hidup dasar (BHD) pada anggota PMR sebelum pendidikan kesehatan memiliki nilai rata-rata 71,22, sesudah pendidikan kesehatan memiliki nilai rata-rata 87,78. Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang Batuan hidup dasar (BHD) terhadap tingkat pengetahuan anggota PMR diperoleh nilai p-value 0,0001>0,05. Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang Batuan hidup dasar (BHD) terhadap tingkat pengetahuan anggota PMR. Hasil penelitian ini memberikan masukan pada SMK N 1 Bawen agar dapat mengadakan pelatihan tentang penanganan Batuan hidup dasar (BHD) pada anggota PMR.
Pengelolaan Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer Pada Pasien Post ORIF Hari Ke-3 Atas Indikasi Fraktur Femur Dextra 1/3 Distal Di RSUD Ungaran Anggi Agustina; Mukhamad Musta'in; Maksum Maksum
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol. 3 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v3i2.895

Abstract

Fracture is the broken continuity of the bone. Based on type and size of the bone, bone can break when it is not strong enough to withstand the pressure applied to the bone. The purpose of this research was to determine the management of the ineffectiveness of peripheral tissue perfusion in Mrs.S suffering from third-day post ORIF with the indication of femur 1/3 distal dextra fracture in Cempaka room, Ungaran Regional Hospital. Management results obtained swollen femur on the third-day post ORIF. It can cause complications due to the ineffectiveness of peripheral tissue perfusion in the patient. A suggestion for nurses in the hospital is to be able to carry out routine observations in post-operative ORIF patients that might experience changing condition. Key words:ROM Exercise, Ineffective Peripheral Tissue Perfusion, Post ORIF
Upaya Deteksi Penyakit Degeneratif untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat pada Warga RT 03, RW 01 Kelurahan Candirejo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang Joyo Minardo; Siti Haryani; Ana Pujiastuti; Maksum Maksum; Fiktina Vifri Ismiryam
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.135 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i1.1600

Abstract

Degenerative disease is a health condition that deteriorate tissues or organs over time. Degenerative disease can be classified into three groups, namely cardiovascular, neoplastic, and nervous system.. WHO stated that degenerative disease is the most common cause of death in the world that has become a global epidemic, especially in countries with medium and small income. The residents of RT 03 RW 01 Candirejo Sub-district have the potential to suffer degenerative disease caused by unhealthy lifestyle. This service activity was aimed to help the residents receive proper information about degenerative disease and detect its indicators by checking blood pressure, blood sugar, cholesterol, and uric acid that can be used as a reference for their health status. The approach method is by giving health education about various degenerative diseases and its prevention, as well as medical examination. From the results after conducting service activity on the residents, most of the residents’ knowledge about degenerative disease and its prevention by improving healthy lifestyle are at value 33.3% for very good understanding, 47.6% good understanding, and 19.1% sufficient understanding. Additionally, the results of medical examination shows that 15 people have increased blood pressure from minor to medium, 5 people have increased blood sugar above normal, 5 people have increased cholesterol above normal, and 3 people have increased uric acid.From the results above, , the residents knowledge and understanding of degenerative diseases have increased. Furthermore, from the medical examination results, there are some residents who have increased their blood pressure, blood sugar, cholesterol, and uric acid above normal.ABSTRAKPenyakit degenerative adalah kondisi kesehatan yang menyebabkan jaringan atau organ tubuh memburuk dari waktu kewaktu. Penyakit degenerative diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu kardiovaskular, neoplastic, dan system saraf. WHO menyatakan penyakit degenerative merupakan penyakit penyebab kematian terbesar didunia yang telah menjadi epidemic global terutama dinegara dengan tingkat pendapatan sedang dan kecil. Warga masyarakat RT 03 RW 01 kelurahan candirejo termasuk warga masyarakat yang mempunyai potensi mengalami penyakit degenerative yang diakibatkan oleh faktor resiko gaya hidup tidak sehat. Tujuan dilakukan kegiatan pengabdian ini agar para warga mendapatkan informasi yang benar tentang penyakit degenerative dan deteksi terhadap indicator terjadinya penyakit degenerative pada warga melalui pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat yang dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan pemeliharaan terhadap status kesehatanya Metode pendekatan yang dilakukan yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang macam penyakit degenerative dan upaya pencegahannya serta melakukan pemeriksaan kesehatan Hasil dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan didapatkanhasil sebagian besar warga pemahamnanya baik tentang penyakit degenerative dan upaya pencegahanya dengan memperbaiki pola hidup sehat sebesar 33.3 % pemahamnan sangat baik, 47,6 % pemahamannya baik, serta 19.1 % pemahamannya cukup. Sedangkan hasil pemeriksaan kesehatan pada warga didapatkan hasil ada 15 warga mengalami peningkatan tekanan darah dari ringan sampai sedang, 5 warga gula darah meningkat diatas normal, 5 warga kolesterol meningkat diatas normal, dan 3 warga mengalami peingkatan asam urat. Kesimpulan pengabdian kepada masyarakat terjadi peningkatan pemahaman dan pengetahuannya tentang penyakit degenerative dan upaya pencegahanya, serta terdapat beberapa warga yang hasil pemeriksaan terhadap tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat mengalami peningkatan diatas normal.
Inhalasi Herbal Ektrak Daun Salam dan Fisioterapi Dada sebagai Langkah Pencegahan dan Meningkatkan Ekspektorasi Bersihan Jalan Nafas Pasca ISPA Maksum Maksum; Ari Andayani; Tri Susilo
Jurnal Pengabdian Perawat Vol. 2 No. 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jpp.v2i1.1902

Abstract

Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi yang terjadi di saluran pernapasan, baik saluran pernapasan atas maupun bawah. Infeksi ini dapat menimbulkan gejala batuk, pilek, dan demam.  ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan lansia. ISPA disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di saluran pernapasan bagian atas. Beberapa jenis virus yang sering menyebabkan ISPA adalah: Rhinovirus, Respiratory syntical viruses (RSVs), Adenovirus, Parainfluenza virus,Virus influenza,Virus Corona. Sementara itu, beberapa jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan ISPA adalah: Streptococcus, Haemophilus, Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumonia, Mycoplasma pneumonia,Chlamydia. Adapun beberapa penyakit yang termasuk ke dalam ISPA adalah: Batuk pilek (common cold), Sinusitis, Radang tenggorokan akut (faringitis akut), Laringitis akut, Pneumonia, COVID-19. Bersihan jalan napas tidak efektif merupakan ketidakmampuan membersihkan secret atau obstruksi jalan napas untuk mempertahankan kepatenan jalan napas. Dampak yang ditimbulkan jika bersihan jalan napas tidak efektif tidak tertangani akan menimbulkan penderita mengalami sesak napas dikarenakan terdapat dahak atau sputum yang sulit keluar dan penderita akan mengalami obstruksi pada jalan napas. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi bersihan jalan napas tidak efektif salah satunya adalah terapi inhalasi herbal extrak daun salam dilanjutkan dengan fisioterapi dada. Hasil dari kegiatan pengabdian masayarakat ini adalah 100% kader kesehatan di kelurahan Cekelan mengetahui cara melakukan teknik inhalasi herbal daun salam dan fisioterapi  dada untuk mengatasi ISPA.
Gambaran Pengelolaan Hipervolemia pada Gagal Jantung Kongestif di Rumah Sakit Deya Purnama Sari; Mukhamad Mustain; Maksum Maksum
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gagal jantung kongestif adalah kondisi dimana jantung dalam memompa darah tidak adekuat sehingga kebutuhan tubuh seperti nutrisi dan oksigen tidak terpenuhi secara menyeluruh. Salah satu komplikasi yang terjadi yaitu kelebihan cairan atau hipervolemia yang ditandai dengan adanya edema, peningkatan berat badan dan sesak nafas. Penulisan bertujuan untuk mendiskripsikan pengelolaan hipervolemia pada gagal jantung kongestif di RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang. Metode penulisan  yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel dengan  convenience sampling, dengan kriteria inklusi yaitu pasien gagal jantung kongestif yang mengalami masalah keperawatan hipervolemi. Pengumpulan data dengan pendekatan proses asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pengelolaan hipervolemia dilakukan selama 3 hari. Tindakan untuk mengatasi hipervolemia diantaranya monitor tanda vital, membatasi asupan cairan dan garam, monitoring balance cairan 24jam dan kolaburasi pemberian furosemid. Hasil pengelolaan didapatkan masalah hipervolemia teratasi dibuktikan dengan edema di kedua tungkai kaki menurun, berat badan membaik, JVP membaik, refleks hepatojugular membaik, balance +234ml dan pasien mengatakan tubuh menjadi lebih segar. Pentingnya kesadaran diri perilaku hidup sehat dengan mengontrol konsumsi cairan dan garam serta membatasi aktifitas fisik selama periode akut.