Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM TATALAKSANA DIARE BALITA DI WILAYAH KALONGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG Eka Adimayanti; Siti Haryani; Ana Puji Astuti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v2i1.7

Abstract

Latar belakang: Diare adalah penyebab utama kedua kematian balita di seluruh dunia saat ini. Salah satu penyebab hal tersebut yaitu perilaku keluarga tentang perawatan balita diare masih sangat rendah di Indonesia, oleh karena itu sangat penting agar petugas kesehatan yang memberikan perawatan balita diare perlu menginformasikan dan melibatkan keluarga dalam tatalaksana diare dan memberitahukan kepada ibu/pengasuh balita cara melakukan tatalaksana diare di tingkat rumah tangga. Pendidikan kesehatan dipandang sebagai salah satu kunci utama dari beberapa kebijakan dan strategi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit diare. Tujuan: Mengetahui perbedaan pengaruh antara pemberian pendidikan kesehatan diskusi kelompok menggunakan booklet dengan pemberian pendidikan kesehatan diskusi kelompok menggunakan poster terhadap sikap dan pengetahuan ibu dalam tatalaksana diare balita di rumah. Metode: Penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan pendekatan rancangan nonequivalent control group design. Subjek penelitian adalah ibu yang memiliki balita dengan rentang usia 6 bulan-5 tahun, sebanyak 60 responden. Kelompok intervensi diberikan pendidikan kesehatan diskusi kelompok menggunakan booklet, sementara kelompok kontrol diberikan pendidikan kesehatan diskusi kelompok menggunakan poster. Pemilihan sampel secara purposive dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan dan sikap. Data diolah dengan program komputer menggunakan uji statistik Kolmogorof-smirnov, paired t-test dan regresi linier. Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap setelah pendidikan kesehatan pada masing-masing kelompok(p0,05). Kesimpulan: Pendidikan kesehatan diskusi kelompok menggunakan booklet dan poster terbukti memberikan pengaruh dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu dalam tatalaksana diare balita di wilayah dengan akses sarana kesehatan terbatas.
PENGETAHUAN DAN PERILAKU MENCUCI TANGAN PADA SISWA SMK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 Siti Haryani; Ana Puji Astuti; Joyo Minardo
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v10i1.705

Abstract

ABSTRAK Masih rendahnya perilaku cuci tangan pakai sabun pada masyarakat dapat menimbulkan resiko penyebaran penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang sedang berlangsung sekarang ini adalah COVID-19 (Corona Virus Desases 19). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui serta memberikan gambaran mengenai pengetahuan dan perilaku mencuci tangan pada siswa SMK. Adapun manfaat dari penelitian ini secara teoritis adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya pencegahan penyakit melalui perilaku mencuci tangan. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif observasional dengan pendekatan   cross sectional, artinya pengumpulan data dilakukan terhadap responden untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku mencuci tangan. Sasaran penelitian adalah siswa SMK Muhammadiyah Sumowono Kab. Semarang, Jawa Tengah Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode random sampling. Jumlah sampel sebanyak 120 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% atau 90 siswa SMK Muhammadiyah Sumowono Kabupaten Semarang berpengetahuan baik, bahwa  85.8 % atau 103 siswa SMK Muhammadiyah Sumowono Kabupaten Semarang berperilaku baik. Analisis bivariat menunjukkan hasil ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku mencuci tangan dengan nilai signifikasi (p-value) sebesar 0.003, dimana p-value kurang dari ? (0.05). Saran ditujukan untuk meningkatkan upaya pencegahan terhadap Covid-19, sebaiknya tetap dilakukan protokol kesehatan dengan 3 M yaitu mencuci tangan mengguankan sabun, memakai masker dan menjaga jarak. Kata kunci : Pengetahuan, Perilaku Mencuci Tangan,  Covid-19
PENGARUH TEPID SPONGE TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI DEMAM DI RSUD UNGARAN Siti Haryani; Eka Adimayanti; Ana Puji Astuti
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.648 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v0i0.212

Abstract

Anak merupakan potensi penerus cita-cita bangsa, oleh karena itu perkembangan anak harus mendapatkan perhatian dari orang tua dan juga dari pemerintah.  Jika anak dipupuk dan dipelihara dengan baik sesuai dengan keinginan dan harapan maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik pula, akan tetapi apabila anak tidak dipupuk dan dipelihara maka anak tidak akan tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada anak pra sekolah yang mengalami demam di rumah sakit Ungaran. Adapun luaran yang akan dihasilkan pada penelitian ini adalah meningkatkan ketrampilan perawat dalam prosedur tepid sponge, sehingga bisa diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak untuk menurunkan  suhu dengan melibatkan orangtua. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan Pretest-Posttest Non Equivalent Control Group Design. Uji analisis bivariat menggunakan Paired  t Test. Uji Pengaruh dengan Product Moment Pearson. Hasil penelitian menunjukkan suhu sebelum sebelum dilakukan tepid sponge sebagian besar ( 73, 34 %) berada pada suhu 38-39° Celcius. Suhu tubuh setelah dilakukan tepid sponge sebagian besar (63 %) berada pada suhu 37 -38° Celsius. Perbedaan suhu tubuh anak pada uji t berpasangan untuk kelompok intervensi diperoleh nilai signifikansi  0.000 (p < 0.05). Pemberian kompres water tepid sponge berpengaruh terhadap   penurunan suhu tuhuh. Kesimpulan penelitian ini adalah Pemberian kompres water tepid sponge berpengaruh terhadap   penurunan suhu tuhuh Kata Kunci : Tepid Sponge, Suhu tubuh, anak pra sekolah
PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH YANG DI RAWAT INAP DI RSUD UNGARAN Eka Adimayanti; Siti Haryani; Ana Puji Astuti
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 8, No 1 (Maret 2019) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.647 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v8i1.307

Abstract

Hospitalisasi dan perawatan bisa menimbulkan stres bagi anak. Stresor yang dialami anak yang dihospitalisasi meliputi kecemasan terhadap perpisahan dengan orangtua, ketakutan karena ketidaktahuan, kehilangan kontrol dan otonomi, cidera tubuh yang mengakibatkan ketidaknyamanan, nyeri dan mutilasi, serta ketakutan akan kematian.Di lingkungan rumah sakit, bermain dan aktivitas ekspresif lainnya memberikan kesempatan sebanyak mungkin pada anak untuk menentukan pilihan guna mengeluarkan rasa takut dan cemas yang mereka alami sebagai alat koping dalam menghadapi stres. Salah satu aktivitas yang menggunakan banyak otot adalah senam otak atau lebih dikenal dengan brayn gym. Brain gym adalah serangkaian latihan gerak yang sederhana untuk memudahkan kegiatan belajar dan penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalahmengetahui pengaruh brain gym terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah yang dirawat di rumah sakit.Penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan pendekatan rancangan pretest-posttest nonequivalent control group design. Subjek penelitian adalah anak usia prasekolah dengan rentang usia 3-6 tahun, sebanyak 32 responden. Kelompok intervensi diberikan intervensi dengan latihan brain gym, sementara kelompok control hanya  diberikan leaflet. Pemilihan sampel secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kecemasan, temperamen, dan pengalaman dirawat dirumahsakit. Data diolah dengan program komputer menggunakan uji statistik.  Terdapat penurunan tingkat kecemasan pada anak yang dirawat dirumahsakit setelah dilakukan pemberian intervensi brain gym, dengan nilai p>0,05). Pemberian intervensi brain gym dan leaflet brain gym efektif  menurunkan tingkat kecemasan pada anak yang dirawat di rumahsakit. Kata Kunci: brain gym, kecemasan, anak prasekolah, dirawat dirumahsakit.
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN PERIODE KEKAMBUHAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA: HALUSINASI DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. SOEROYO MAGELANG Ana Puji Astuti; Tri Susilo; Sang Made Adiatma Putra
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 6, No 2 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2673.132 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v6i2.193

Abstract

Seseorang dengan skizofrenia mempunyai gejala utama penurunan persepsi sensori: halusinasi. Pasien skizofrenia yang berhenti minum obat akan memicu munculnya kembali gejala dari skizofrenia, pasien diperkirakan akan kambuh 50% pada tahun pertama, 70% pada tahun kedua, dan 100% pada tahun kelima setelah pulang dari rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan 25% sampai 50% pasien yang pulang dari rumah sakit jiwa tidak memakan obat secara teratur sehingga cenderung akan mempercepat kekambuhan yang dikarenakan ketidakpatuhan minum obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat dengan periode kekambuhan pada pasien skizofrenia: halusinasi di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan menggunakan desain cross sectional. Populasinya adalah semua penderita skizofrenia: halusinasi  yang pernah dirawat di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang (113 responden). Pengambilan sampel mengunakan teknik Simple Random Sampling (88 responden). Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Analisa data dilakukan dengan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi Square menggunakan software SPSS versi 19. Responden yang mempunyai kepatuhan minum obat yang kurang yaitu sebanyak 48 responden (54,5%), sebagian besar responden mengalami periode kekambuhan yang berat yaitu sebanyak 67 responden (76,1%). Ada hubungan signifikan antara kepatuhan minum obat dengan periode kekambuhan pada pasien skizofrenia: halusinasi di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang  dengan p value 0,002 ≤ 0,05. Saran meningkatkan upaya preventif dan promotif bagi pasien skizofrenia: halusinasi sehingga menurunkan periode kekambuhan. Melalui upaya monitoring kepatuhan minum obat baik dari aspek keluarga, profesional, maupun lingkungan. Kata Kunci : Pasien Skizofrenia: Halusinasi, Periode Kekambuhan, Kepatuhan
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Cara Pemberian Asi Eksklusif yang Baik pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Desa Gogodalem Barat Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Wiwik Nur Widayati; Ana Puji Astuti; Eka Adimayanti
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.37 KB)

Abstract

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif dipengaruhi oleh promosi produk-produk makanan tambahan dan susu formula. Iklan – iklan tersebut bisa mengarahkan para ibu untuk berfikir bahwa ASI yang diberikannya kepada bayi belum cukup memenuhi kebutuhan gizi bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi gambaran pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif pada bayi usia 0 – 6 bulan di Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, pengambilan data menggunakan data sekunder dan data primer, populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang menyusui bayi usia 0 – 6 bulan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan menggunakan tehnik total populasi, dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang, dari total populasi 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Kuesioner ini sudah diujikan atau sudah dilakukan uji validitas di desa Gogodalem Timur Kecamatan Bringin, pada 20 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu yang menyusui berpengetahuan kurang sebanyak 15 orang (50,0%), pengetahuan cukup sebanyak 11 orang (36,7%),dan berpengetahuan baik sejumlah 4 orang (13,3%). Tenaga kesehatan, diharapkan dapat meningkatkan dalam memberikan komunikasi informasi edukasi (KIE) tentang ASI eksklusif terutama pada ibu yang menyusui bayi usia 0 – 6 bulan, supaya mereka tahu akan pentingnya ASI eksklusif baik bagi ibu maupun bayi usia 0 – 6 bulan
Efektifitas Terapi Psikoedukasi terhadap Peningkatan Tumbuh Kembang Anak Siti Haryani; Ummu Muntamah; Ana Puji Astuti
(JKG) Jurnal Keperawatan Global Vol 5 No 1 (2020): JKG (JURNAL KEPERAWATAN GLOBAL)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jkg.v5i1.84

Abstract

Background: The Background from the research is a nurse as part of health services to contribute in realizing from the program to improve the quality of children’s development through efforts to psychological services of children. This is a nurse as a concelor.This research has purpose to describe about effectiveness of psychoeduation to development child. Methods: This type of correlation research, research methods with action research, the sampling techniques is using total sampling technique, the number of samples used all kindergarten students Nurul Izzah, statistical tests using Wilcoxon. This data has analyzed with descriptive analysis dan pre test dan post test design use SPSS (Statistical Packages for Social Sciences). Second step is implementation of psychoeducation to the parents, the instrument used is to use the KPSP question guideObject of this reearch is children and parents. This metode is survey. This resesarch was done 2 step. First step was done pre test of children’s development use by KPSP. Results: The result is psychoeduation very strong influences on children’s development p=0.000 (p<0.05). Conclusion: Psychoeducation therapy will help the development of children according to age.Research recommendations are to support the growth and development of children, schools can provide education and training on psychoeducation by involving teachers and parents.
Analysis on the Reasons for Selecting Birth Attendants by Delivery Mothers at Semarang Regency Ana Puji Astuti; Martha Irene Kartasurya; Ayun Sriatmi
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 2, No 3 (2014): Desember 2014
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.85 KB) | DOI: 10.14710/jmki.2.3.2014.%p

Abstract

AKI dan AKB di Kabupaten Semarang masih tinggi yaitu 146,24/100.000 KH dan 13,40/1000 KH pada tahun 2011. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menurun dan masih terdapat 410 persalinan oleh dukun dengan 0,24 % kematian ibu pada tahun 2011. Hal ini terjadi meskipun sudah dilakukan kemitraan bidan dukun dan jampersal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis alasan pemilihan penolong persalinan oleh ibu di Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan observasi. Subyek penelitian terdiri dari informan utama sejumlah 8 ibu bersalin (4 ibu bersalin oleh dukun dan 4 ibu bersalin oleh bidan) dan 17 informan triangulasi (4 suami/keluarga dari ibu bersalin dengan dukun, 4 suami/keluarga dari ibu bersalin dengan bidan, 4 tokoh masyarakat/ tokoh agama, 4 bidan koordinator dan Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan. Metode analisis data dengan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu tentang persalinan sehat dan aman masih kurang. Ibu yang memilih dukun sebagai penolong persalinan bersikap negatif terhadap bidan karena bidan merobek jalan lahir. Ibu yang memilih bidan berpersepsi baik karena bidan ramah, trampil dan cekatan, ibu yang memilih dukun berpersepsi baik dalam hal perawatan post partum. Tidak adabudaya khusus dalam pertolongan persalinan baik oleh bidan maupun dukun. Kemudahan akses pada saat melahirkan merupakan faktor penentu pada pemilihan penolong persalinan. Biaya persalinan dukun terjangkau karena bersifat suka rela dan dapat berbentuk barang. Dukungan suami dan keluarga cukup kuat dalam pemilihan penolong persalinan. Disimpulkan bahwa pemilihan dukun sebagai penolong persalinan berkaitan dengan pengetahuan, sikap, persepsi mutu pelayanan, biaya dan kemudahan akses bagi ibu bersalin.AKI and AKB in Semarang district were still high, 146.24/100 000 live-birth and 13.40/ 1000 live-birth in 2011. Delivery assistance by health workers deceased, and 140 deliveries were assisted by dukun (traditional delivery assistance) with 0.24% maternal mortality in 2011. Although collaboration between dukun and jampersal (maternity insurance), yet this situation still happened. Objective of this study was to analyze reasons for selection of delivery assistance by maternities in Semarang district. Qualitative method was applied in this study. Data were collected through in-depth interview and observation. Study subjects were main informants and triangulation informants. The main informants were eight maternities (four maternities were assisted by dukun, and 4 maternities were assisted by midwives); 17 triangulation informants (four husbands/ family of maternity assisted by dukun, four husbands/ family of maternity assisted by midwives, four coordinator midwives, and a head of family health section of Semarang district health office. Content analysis was applied in the data analysis. Results of the study showed that knowledge level of mothers about healthy and safe labour was deficient. Mothers who chose dukun as their delivery assistance had negative attitude towards midwives because midwives torn the birth canal. Mothers who chose midwives had good perception towards midwives; they said that midwives were kind and skillful. Mothers who chose dukun had good perception on the post-partum management. No special culture in the delivery assistance by midwives or dukun. Accessibility to the delivery assistance when mothers were in labour was a determinant factor in the selection of the delivery assistance. Fee of delivery by dukun was reachable because it was voluntary and could be substituted by goods. Support from husband and family in the selection of delivery assistance was strong enough. In conclusion, selection of dukun as delivery assistance was related to knowledge, attitude, perception on the quality of service, fee, and accessibility for in labour mother.
Analisis Deksriptif Pembelajaran Dalam Jaringan (Online) Mahasiswa Diploma Tiga Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo Dimasa Pandemi Covid-19 Ana Puji Astuti; Siti Haryani; Anis Yulvita
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v3i1.899

Abstract

Learning is the process of student interaction with lecturers and learning resources in a learning environment. Online learning becomes an option during the covid-19 pandemic to avoid direct contact with students due to covid-19. The purpose of this study is to find out the description of learning online in the students of Diploma Tiga Nursing Program Ngudi Waluyo University. This research method is descriptive with a cross sectional approach. The total of samples is 92 students. The result of the research showed that study learning plan was given before the lecture (96.7%), materials are given in accordance with the study learning plan (76.1%), there are obstacles during online learning (83.7),  explanation of lecture materials by lecturers can be understood (72.8%), no feedback during online learning (90.2%), Lesture assessment is conducted transparently (68.5%), media used in online learning is sipolin of Ngudi Waluyo University (50%), 43.5 % use google meet, assignment using in accordance with the study learning plan (98.9%), learning method of students center learning (95.7%). Concluded that the online learning in Diploma Three of Nursing Program of Ngudi Waluyo University went well. Suggestions for learning activities can be improved especially in the aspects of learning media that can be given in a variety.Online learningStudentCovid-19
PEMBERDAYAAN GURU TK MELALUI PROGRAM PSIKOEDUKASI MEWUJUDKAN SEKOLAH RAMAH ANAK DI DESA CANDIREJO KEC. UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG Siti Haryani; Ummu Muntamah; Ana Puji Astuti
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 2, No 2 (2019) : Juli 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v2i2.51

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hal penting dalam kehidupan anak. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak antara lain lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah keluarga, guru serta lingkungan sekitar. Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk mewujudkan  sekolah ramah anak dengan melakukan Pemberdayaan Guru TK melalui program psikoedukasi di TK Nurul Izzah Candirejo , Ungaran Barat, Kab. Semarang. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui 4 tahap yaitu observasi dan sosialisasi kegiatan, tes bakat minat dengan 4 P, test perkembangan menggunakan KPSP dan pelatihan APE serta praktek penggunaan APE .  Hasil dari kegiatan ini adalah sosialisasi diikuti oleh semua guru (100%), tes minat dan bakat personality sebagian besar anak senang bertemu dengan orang-orang baru (82.85%), potency sebagian kecil anak suka mencari variasi (45.71%), passion sebagian besar anak suka membantu orang (75.71%) dan psychology sebagian besar anak suka mengorganisir kegiatan (70%), tes perkembangan menggunakan KPSP didapatkan interpretasi hasil tes perkembangan sebagian besar sesuai (S) dengan usia anak sebesar  82.48 %, meragukan (M) 12.86% dan ada penyimpangan (P) 2.86 %, serta Pelatihan APE dan praktik penggunaan APE diikuti oleh guru (100 %) dan siswa (97.22 %) karena ada 2 siswa yang sakit Berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan program psikoedukasi yang dapat mendukung perkembangan anak menjadi optimal antara lain dengan melakukan pemeriksaan perkembangan secara rutin sesuai dengan usia anak. Kata kunci : pemberdayaan guru, psikoedukasi, sekolah ramah anak