Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS

Penerapan Teknologi "Tuyuheji" Pada Industri Tempe Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Dan Pendapatan UKM Lalu Mustiadi; Siswi Astuti; F. Endah Kusuma Rastini
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/js.v2i2.1342

Abstract

Pengusaha tempe “Diwas Jaya Purwodadi” merupakan salah satu pemasok tempe di Pasar Lawang Kabupaten Malang, pada proses pembuatannya menggunakan teknologi sederhana. Perebusan kedelai menggunakan bahan bakar kayu dan tangki perebusan menggunakan bahan aluminium. Bahan bakar kayu yang digunakan perbulan sebanyak 2 pickup dengan harga Rp600.000,00. Ruang pembersihan kulit kedelai, jadi satu dengan kandang sapi, ruang fermentasi berdinding batu bata dan berlantai tanah. Ruang produksi menjadi satu dengan rumah induk, sehingga asap pembakaran kayu bakar masuk ke dalam ruangan. Ditengarai oleh dokter puskesmas, ini salah satu penyebab dari penyakit sesak napas yang diderita oleh istri pengusaha tempe Diwas Jaya. Dari hasil produksi dan pemasaran yang dilaksanakan, laba kotor tanpa hitungan tiga pekerja perhari sebesar Rp 150.000,00. Oleh karena itu solusi dan rencana kegiatan yang diusulkan adalah pembuatan tungku kayu hemat energi (TUYUHEJI) yang ramah lingkungan, perbaikan fasilitas fermentasi, pembuatan media pemasaran on-line, pembuatan software administrasi keuangan. Setelah memakai TUYUHEJI terbukti adanya penurunan pemakaian bahan bakar 50%, tidak ada asap yang berasal dari pembakaran kayu, waktu pemasakan kedelai menjadi lebih pendek dan terjadi kenaikan produksi 20%. Pada waktu awal sekolah dan waktu banyak hajatan, semua pengusaha tempe mengalami penurunan,sehingga dilakukan pelatihan tambahan untuk membuat makanan berbahan dasar tempe. Adanya peningkatan pemahaman tentang sanitasi dan higienitas makanan serta keamanan pangan, sehingga tempat pendinginan kedelai dan tempat fermentasi semakin rapih dan bersih, susunan kedelai lebih kompak, rasa tempe menjadi lebih enak, dan pada tempe tidak ada mikroba e-coli. Dengan pemahaman manajemen usaha, sekarang telah ada laporan keuangan secara tertulis.