Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

UJI KETAHANAN 10 GENOTIP PADI MERAH (Oryza sativa L.) TERHADAP PENYAKIT BLAS DAUN (Pyricularia oryzae Cav.) RAS 173 Prabawa, Putu Shantiawan; Yulianah, Izmi; Basuki, Nur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 6 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/227

Abstract

Penggunaan varietas padi merahtahan penyakit blasadalah solusi yang efektif untuk meningkatkan hasil padi merah, tetapi varietas tahan yang ada ketahanannya mudah patah. Hal ini karena beragamnya ras penyakit blas yang berkembang, salah satunya yang paling virulen adalah ras 173. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ras cendawan yang menyerang, menguji ketahanan 10 genotip padi merah,mengetahui keragaman dan menduga apakah sifat tersebut dapat diwariskan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2014, di desa Ketawang, Gondanglegi, kabupaten Malang. Bahan yang digunakan adalah 10 genotip lokal padi merah dan 2 varietas pembanding. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil penelitian menunjukkan ras cendawan P. oryzae Cav yang terdapat pada lokasi penelitian adalah ras 173. Terdapat dua genotip yaitu Mandel dan Yaiti yang memiliki penampilan terbaik pada semua karakter ketahanan seperti periode laten, jumlah bercak berspora, jumlah bercak tidak berspora, skor tingkat ketahanan dan intensitas serangan penyakit. Karakter jumlah bercak berspora dan jumlah bercak tidak berspora memiliki nilai KKG yang tinggi, sedangkan karakter tingkat ketahanan dan intensitas serangan memiliki nilai KKG yang rendah. Karakter jumlah bercak, tingkat ketahanan dan intensitas serangan memiliki kriteria heritabilitas tinggi. Kata kunci : Padi Merah, Penyakit Blas, Ketahanan, Keragaman, Heritabilitas
PENGARUH PANJANG DEFOLIASI SULUR TERHADAP PERTUMBUHAN GENERATIV TANAMAN PANILI (Vanilla planifolia Andrews) I Putu Parmila; Putu Shantiawan Prabawa; Made Suarsana
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 1 (2022): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i1.1498

Abstract

Salah satu penerapan perlakuan tanaman panili dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan secara generatif dan produktif adalah dengan defoliasi (pemangkasan pucuk), pertumbuhan panili cenderung mempunyai sulur tunggal, jika tidak dilakukan defoliasi. Teknik budidaya ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah sulur, agar mendapat pertumbuhan yang ideal, baik bentuk maupun keindahan untuk menyeimbangkan pertumbuhan generative dan vegetative, dengan tujuan memberikan ruang tumbuh yang lebih ideal untuk iklim mikro tanaman. Penelitian dilaksanakan di Desa Gesing Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng dari Agustus sampai Nopember 2021. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh panjang defoliasi terbaik terhadap pertumbuhan vegetatif panili. Metode Penelitian yang digunakan adalah Rancanagan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Perlakukan terdiri dari satu faktor, terdiri atas D0 = Tanpa Defoliasi, D1 = Defoliasi 5 cm, D2 = Defoliasi 10 cm, D3 = Defoliasi 15 cm, dan D4 = Defoliasi 20 cm dari pucuk tanaman. Hasil: ada pengaruh sangat nyata pada perlakuan panjang defoliasi terhadap panjang tunas pada pengamatan 2 dan 4 msd dan jumlah daun, 6,8,10, 12 msd. berpengaruh nyata terhadap luas daun pada pengamatan 14 msd dan berpengaruh tidak nyata pada variabel diameter tunas pada semua umur yang diamati. Hasil panjang tunas tertinngi pada kontrol dengan panjang tunas 63,122 cm , nilai tertinggi pada pengamatan jumlah daun pada perlakuan tanpa defoliasi dengan jumlah daun 15.000 helai, luas daun tetinggi pada perlakuan defoliasi 10 cm, yaitu 44.295 cm2 dan perpengaruh tidak nyata pada parameter diameter tunas. Kata kunci: Defoliasi, panili, pertumbuhan generatif
EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI MORFOLOGI SUMBER DAYA GENETIK TALAS (Colocasia esculenta L.) DI KABUPATEN BULELENG P Shantiawan Prabawa; I Putu Parmila; IGM Sudirga
Agros Journal of Agriculture Science Vol 23, No 1 (2021): Edsi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v23i1.1280

Abstract

Kabupaten Buleleng yang memiliki luas wilayah secara keseluruhan sebesar 136.588 hektar (ha) sangat potensial menjadi sentra pengembangan talas. Oleh sebab itu, dipandang perlu dilakukan eksplorasi dan karakterisasi sumber daya genetik talas, sebagai dasar untuk pengembangan varietas unggul talas di kabupaten Buleleng. Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa desa yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Buleleng. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni – November 2020. Penelitian dilakukan secara eksploratif dengan sistem jelajah dan wawancara. Pengambilan sampel karakterisasi menggunakan metode purposive sampling. Analisis data kuantitatif menggunakan analisis statistik, sedangkan untuk analisis kemiripan menggunakan software NTSYSpc 2.02i. Hasil analisis kemiripan ditampilkan dalam bentuk dendogram. Berdasarkan hasil eksplorasi dan karakterisasi tanaman talas di kabupaten Buleleng ditemukan enam belas aksesi yaitu BK 1, PD 1, SM 1, SM 2, PB 1, PB 2, PS 1, PS 2, WG 1, WG 2, WG 3, WG4, WG 5, PA 1, MD 1 dan MD 2. Hasil uji kekerabatan menunjukkan nilai koefisien kemiripan 0,80 – 1,00, yang artinya tingkat kemiripan pada aksesi yang ditemukan sebesar 80% sampai dengan 100%.
PELATIHAN BUDIKDAMBER SEBAGAI UPAYA MENJAGA KETAHANAN PANGAN KELUARGA PADA WARGA KELURAHAN BANYUASRI, BULELENG Putu Shantiawan Prabawa; Made Suarsana; I Putu Parmila
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.527 KB) | DOI: 10.31949/jb.v2i1.717

Abstract

Awal tahun 2020 dunia global dihebohkan dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) berupa pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease 19) yang disebabkan oleh virus corona baru yang diberi nama virus SARS-CoV-2. Salah satunya cara penanggulangan untuk menekan persebaran Covid 19 adalah dengan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar disingkat PSBB. Selama masa PSBB terjadi kemunduran kinerja masyarakat dan kemunduran ekonomi yang berdampak pada jatuhnya perekonomian secara nasional. Tidak terkecuali di kabupaten Buleleng, dimana sektor pariwisata adalah sumber pendapatan utamanya. Imbasnya anggaran kebutuhan pokok keluarga dibatasi. Oleh karena itu diperlukan usaha untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga, salah satunya yaitu dengan melakukan budidaya ikan lele dan sayur dalam ember yang disebut dengan Budikdamber (Budidaya Ikan Dalam Ember). Metode yang digunakan dalam program Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah berupa kombinasi penyuluhan, pembinaan dan pendampingan secara langsung sehingga peserta dapat memahami materi dengan baik. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah bisa memberikan pengetahuan tambahan kepada warga RT 17 kelurahan Banyuasri mengenai strategi dalam menjaga ketahanan pangan dalam masa pandemi Covid 19. Pada akhir kegiatan tim pengabdian masyarakat juga memberikan bantuan alat dan bahan Budikdamber agar warga bisa melakukan praktik secara mandiri di rumah masing-masing.
EVALUASI KETAHANAN GENOTIP PADI BERAS MERAH (Oryza sativa L.) TERHADAP PENYAKIT BLAS DAUN (PyriculariaoryzaeCav.) RAS 173 Putu Shantiawan Prabawa; Damanhuri Damanhuri
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.546 KB) | DOI: 10.37637/ab.v1i2.397

Abstract

Kendala dalam budidaya tanaman padiadalah adanya serangan patogen seperti cendawan Pyricularia oryzae Cav. penyebab penyakit blas. Penggunaan varietas yang tahan penyakit blas adalah solusi yang efektif untuk meningkatkan produksi. Hal ini karena beragamnya ras penyakit blas yang berkembang, salah satunya yang paling virulen adalah ras 173. Untuk menghasilkan varietas padi yang tahan, diperlukan gen tahan penyakit blas yang bersumber dari genotip lokal padi beras merah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan 5 genotip lokal padi beras merah, mengetahui keragaman dan menduga apakah sifat tersebut dapat diwariskan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2014, di desa Ketawang, kecamatan Gondanglegi, kabupaten Malang. Bahan yang digunakan adalah 5 genotip lokal padi beras merah dan 2 varietas cek. Penelitian ini menggunakan rancangan IRRI SES. Hasil penelitian menunjukkan genotip Mandel memiliki penampilan terbaik pada semua karakter ketahanan seperti periode laten, skor tingkat ketahanan dan intensitas serangan penyakit.
INVIGORASI BENIH SAWI PAGODA (Brassica narinosa) KADALUARSA DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH ALAMI Putu Shantiawan Prabawa; I Putu Parmila; Made Suarsana
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.631 KB)

Abstract

Benih sawi pagoda yang telah kadaluarsa dapat ditingkatkan viabilitas dan vigornya dengan invigorasi metode hydropriming menggunakan ZPT alami seperti air kelapa, ekstrak bawang merah dan ekstrak daun lidah buaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan jenis ZPT alami yang memberikan efek terbaik pada viabilitas dan vigor benih sawi pagoda kadaluarsa. Penelitian dilaksanakan di Rumah Paranet Fakultas Pertanian Universitas Panji Sakti dari bulan Maret-April 2020. Penelitian disusun dengan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan dan apabila hasil uji F signifikan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Perlakuan yang diuji adalah: Z0 (Aquades Tanpa ZPT/Kontrol); Z1 (Air Kelapa 25%); Z2 (Air Kelapa 50%); Z3 (Ekstrak Bawang Merah 25%); Z4 (Ekstrak Bawang Merah 50%); Z5 (Ekstrak Lidah Buaya 25%) dan Z6 (Ekstrak Lidah Buaya 50%). Hasil penelitian menunjukkan perendaman ZPT alami berpengaruh nyata terhadap viabilitas dan vigor benih sawi pagoda kadaluarsa, serta perlakuan air kelapa konsentrasi 50% (Z2) memberikan pengaruh terbaik.DOI: 10.37637/ab.v3i1.462
IDENTIFIKASI PERUBAHAN FENOTIP PADI BERAS HITAM (Oryza sativa L.) var CEMPO IRENG HASIL PERLAKUAN KOLKISIN Putu Shantiawan Prabawa; Jhon Hardy Purba
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.824 KB) | DOI: 10.37637/ab.v2i1.403

Abstract

Penggunaan mutagen kimiawi kolkisin sebagai bahan untuk menginduksi poliplodi pada tanaman, memberikan peluang bagi peningkatan produksi beras hitam yang sampai saat ini produktivitasnya masih rendah. Hal ini berkaitan dengan banyaknya manfaat beras hitam untuk kesehatan, sehingga menyebabkan meningkatnya permintaan konsumen. Perlakuan berbagai dosis kolkisin diharapkan mampu meningkatkan dosis gen, sehingga tanaman mimiliki penampilan dan produksi yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perubahan fenotip pada genotip padi beras hitam (Oryza sativa L.) var Cempo Ireng akibat perlakuan berbagai dosis kolkisin. Penelitian menggunakan desain petak tunggal dengan 4 perlakuan konsentrasi colchicine (0, 250, 500 dan 750 ppm) pada 2 genotipe padi beras hitam (Ungaran dan Cempo Ireng). Analisis data menggunakan independent t-test level signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kolkisin dengan konsentrasi 750 ppm efektif dalam menginduksi mutasi sehingga menyebabkan perubahan fenotip pada sebagian besar karakter tanaman pada kedua genotip.
HASIL KAJIAN BADAN USAHA DESA (BUMDESA) SEBAGAI LEMBAGA MASA DEPAN DESA DI DESA MUNDUK I Putu Parmila; Putu Shantiawan Prabawa
Jnana Karya Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.723 KB)

Abstract

Analisis potensi desa merupakan salah satu modal dalam mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Desa Munduk Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng merupakan desa dengan tipologi perkebunan dan pertanian yang sekarang sudah menjadi desa wisata dengan obyek wisata alam yang sangat indah, air terjun yang tinggi hutan dan danau tamblingan yang sangat alami potensi di bidang pertanian terdapat perkebunan cengkeh, Kopi, Bunga pecah seribu, padi dan palawija dengan sumber air yang cukup besar. Sumberdaya kelembagaan memiliki subak, kelompok tani dan kelompok wanita tani dan sanggar seni. Dengan potensi ini maka akan dapat mendukung badan usaha yang layak. Tujuan khusus pendirian BUMDes adalah (a) Meningkatkan perekonomian desa (b)Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa (c) Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuh layanan umum warga dan lapangan kerja dan (d) Meningkatkan kesejahteraamasyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pendapatan Asli Desa (APD). Tulisan ini merupakan hasil analisa dan kajian potensi secara detail dan utuh yang akan dijadikan pedoman dalam mengelola Badan Usaha desa. Hasil kajian dan analisa potensi desa ini dilakukan penilaian idikator - indikator dengan skoring jika hasil komulatif lebih besar dari 3.maka potensi tersebut layak dijadikan unit usaha BUMdesa. Sehingga untuk potensi kegiatan usaha pertanian, kegiatan pariwisata, air minum dan pasar desa mempunyai penilaian 3 , sedangkan potensi lain masih di bawah 3.
KAJIAN PERTANIAN ORGANIK DALAM UPAYA MENYUSUN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN DI KABUPATEN BULELENG I Putu Parmila; Putu Suardike; Putu Shantiawan Prabawa
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 3 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i3.2188

Abstract

Isu penting dalam pembangunan dewasa ini adalah pertanian berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan adalah suatu proses yang memanfaatkan sumberdaya pertanian secara optimal untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat masa kini tanpa harus mengorbankan kebutuhan dan kesejahteraan generasi yang akan datang. Penerapan sistem pertanian organik dari aspek ekonomi dan kesejahtraan petani dalam jangka pendek akan mendatangkab keuntungan yang tinggi, namun dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan dan keberlangsungan kegiatan budidaya pertanian akibat degradasi dan menurunnya daya dukung lahan. Kajian ini dilaksanakan di 8 kecamatan di kabupaten Buleleng dari Februari sampai April 2021. Tujuan kajian ini adalah menghasilkan bahan untuk: (1) menjaga keberlangsungan semua aspek kehidupan dalam lingkungan yang sehat melalui penerapan pertanian organik yang berkelanjutan (2) merumuskan kerangka acuan kerja serta kriteria penyusunan kebijakan dan pedoman pertanian organik berkelanjutan di kabupaten Buleleng (3) mendorong percepatan implementasi pelaksanaan pertanian organik sesuai potensi di Kabupaten Buleleng. Hasil kajian menunjukkan masih sangat terbatasnya kegiatan pertanian organik pada masing-masing kecamatan karena beberapa kendala seperti kendala saprodi, pengetahuan petani yang belum memadai, keterjaminan harga, proses yang relatif lama, dan dukungan manajemen pihakpihak terkait termasuk pemerintah yang belum maksimal. Dari 8 kecamatan hanya 6 kecamatan dengan 13 desa yang sudah menerapkan sistem pertanian organik
PENGARUH DOSIS BIO URIN DAN DOSIS AMPAS KOPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L) I Putu Parmila; Putu Suardika; Putu Shantiawan Prabawa; Made Suarsana
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2420

Abstract

Bio Urin dan Ampas Kopi telah dapat digunakan sebagai perlakuan. Kedua kombinasi perlakuan ini akan dicobakan pada tanaman bayam merah untuk meningkatkan produksi secara kwantitas dan kwalitas karena bayam merah merupakan kelompok sayuran yang mempunyai manfaat yang sangat baik bagi kesehatan manusia dan mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi dan dapat dibudidayakan di lahan pekarangan sebagai salah satu program peningkatan pangan dan gizi keluarga. Karena mengandung vitamin yang lengkap dan juga bermanfaat untuk obat herbal dan mengandung vitamin B1 B2, A, C, mengandung carotenes, kalsium, kalium, protein zinc. Percobaan ini dilaksanakan di desa Sambangan Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng pada ketinggian 200 meter dpl dengan suhu rerata 32-35 0C, curah hujan rerata 150 mm bulan-1 mulai bulan Juli 2021- September 2022. Penelitian bertujuan untuk mengetahui interaksi dan pengaruh tunggal masing masing antara dosis ampas kopi dan bio urin terhadap pertumbuhan dan hasil bayam merah. Metoda penelitian dengan Rancanagan Acak Kelompok 3 ulangan. Perlakukan terdiri dua faktor: (1) B0 = Tanpa Bio Urin/0 pot-1, B1 = 50 ml Bio Urin. pot-1, B2 = 100 ml bio urin. pot-1, B3 = 150, Bio Urin. pot-1 dan (2) K0 = Tanpa Ampas kopi/ 0.pot-1 K1 = 20 g ampas kopi .pot-1, K2 = 40 g ampas kopi .pot-1 K3 = 60 g ampas kopi. pot-. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan dosis bio urin berpengaruh nyata terhadap variabel hasil, yaitu: berat segar tajuk, berat segar akar, berat kering oven akar dan berat kering oven total pertanaman kecuali terhadap berat segar daun dan berat kering oven daun. Dosis ampas kopi berpengaruh tidak nyata pada taraf uji F 5% terhadap variabel pertumbuhan dan hasil, yaitu tinggi tanaman pada semua umur pengamatan, kecuali terhadap diameter batang umur 14 hst.  Interaksi kombinasi perlakuan dosis bio urin dan dosis ampas kopi berpengaruh sangat nyata pada taraf  uji F 1% terhadap  vaiabel berat segar akar dan berpengaruh nyata taraf  uji F 5% pada semua variabel hasil,  yaitu berat segar tajuk, berat segar akar, berat kering oven akar dan  berat kering oven total pertanaman,  kecuali berpengaruh tidak nyata uji F 5%  terhadap variabel berat segar daun dan berat kering oven daun, yaitu pada perlakuan  0 g bio urin dan 0 g ampas kopi ,yaitu 60.700 g dan berpengaruh nyata  terhadap berat segar tajuk tanaman, yaitu dosis bio urin 100 ml  dan dosis ampas kopi 60 g,  yaitu 148,633 g, dosis berat kering akar dosis bio urin 0 ml dan dosis mmpas kopi 0 g yaitu 9,067 g dan berat kering total pada dosis bio urin 0 ml dan dosis ampas kopi 0 g,  yaitu 27,967 g.