Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Mencandra Hukum Progresif dan Peran Penegakan Hukum di Indonesia Ravena, Dey
Syiar Hukum Vol 9, No 3 (2007): Syiar Madani
Publisher : LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hukum itu untuk manusia, bukan sebaliknya. Paradigma ini harus digunakan saat mempelajari ilmu hukum. Dengan paradigma tersebut maka akan menimbulkan pengaruh ketika belajar ilmu hukum. Seseorang yang mempelajari beragam pendekatan dalam ilmu hukum akan menimbulkan hasil yang berbeda pula. Pengakuan terhadap manusia sebagai subjek utama dalam ilmu hukum akan menimbulkan regulasi yang baik.
WACANA KONSEP HUKUM PROGRESIF DALAM PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA Ravena, Dey
Jurnal Wawasan Yuridika Vol 23, No 2 (2010)
Publisher : Sekolah Tinggi Hukum Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.68 KB) | DOI: 10.25072/jwy.v23i2.10

Abstract

Laws are for humans, not vice versa, thus paradigms should be used in studying law. This is the entrance and the point of view (point of view) which will affect all aspects of our learning about progressive law. People who use a different point of view will also generate learning about the law differently. Acknowledging the presence of humans as a major stakeholder in the law would place them in line with legal regulations, if not, even on higher ground.Admittedly, that it is not easy to be realized or implemented. Much easier when we only have to deal with any regulations.Keywords: Progressive Law Human - Law - Enforcement
Promosi Kesehatan dalam Bentuk Media Digital Campaign untuk Pencegahan Stunting Rachmiatie, Atie; Ravena, Dey; Kurniadi, Oji; Drajat, Mohamad Subur; Martian, Ferra
Jurnal Soshum Insentif Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Soshum Insentif
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36787/jsi.v6i2.1182

Abstract

Indonesia berada di puncak bonus demografi, maka kualitas sumber daya manusia menjadi tantangan besar. Berdasarkan World Population Review Oktober 2022, mengemukakan bahwa tingkat Intelegence Quotient orang Indonesia rata-rata 78,49% dan berada di peringkat 130 dari 199 negara di dunia serta urutan terakhir dari 10 negara ASEAN. Sejak tahun 2000–2010, lebih dari 30% anak balita Indoesia mengalami tengkes. Permasalahan tersebut ditemukan di Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Secara umum, yang saling berkaitan dan mempengaruhi yaitu; Kemiskinan, Kebersihan, dan Stunting. PKM ini bertujuan membangun persepsi, pemahaman dan keterampilan para pemangku kepentingan dalam mencegah stunting dan cara-cara mengantisipasinya melalui strategi komunikasi kesehatan dalam bentuk digital media campaign. Maka, dibutuhkan content sehat dan manfaat bagi para content creator dan kecerdasan informasi bagi penerimannya, untuk menangkal hoaxs/propaganda, informasi menyesatkan tentang kesehatan. Hasil PKM menunjukkan diantaranya; terdapat peningkatan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran dari para pemangku kepentingan yang relevan tentang perlunya koordinasi yang intens untuk pencegahan stunting.