Claim Missing Document
Check
Articles

Sistem Komunikasi dan Informasi di Indonesia Rachmiatie, Atie
Mediator Vol 1, No 1 (2000)
Publisher : FIkom Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu Perubahan dan Tantangan Masa Depan Terdapat perubahan pola komunikasi dan informasi pada masyarakat. terutama perubahan dari segi perangkat keras, perangkat lunak. dan sumber daya manusia, yang berpengaruh terhadap sistem komunikasi dan informasi nasional, baik yang terjadi pada individu maupunpada lembaga/institusi yang berkaitan. Perubahan menyangkut pulapada kondisi organisasi pemerintah yang terkait dengan pengelolaan informasi. yaitu dengan ditata kembalinya sistem administrasi dan manajemen, baik secara intern, maupun ekstern berkaitan dengan organisasi luar. Apresiasi masyarakat terhadap materi informasi. pada kenyataannya. belum tersosialisasikan secara optimal. karena hal ini tergantung pada kebutuhan dan prioritas kebijakan institusi pemerintahan setempat. Dengan demikian. tidak semuajenis isi/materi informasi mendapatkan porsi yang sama dalam pemasyarakatannya.
Profil Jurnalis di Era Reformasi: Studi Kualitatif dengan Pendekatan Sense Making tentang Profil Sumber Daya Manusia di Media Cetak, Radio, dan Televisi Rachmiatie, Atie
Mediator Vol 2, No 1 (2001)
Publisher : FIkom Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu bentuk kinerja profesi dapat diukur dari produktivitas, yakni bentuk dan target produksi informasi serta waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk. Selain itu, kinerja mencerminkan pula prestasi kerja yang diukur dari prioritas kerja, penghargaan atau sanksi yang pernah diperoleh. Berdasarkan penemuan penelitian di lapangan, bentuk produk informasi yang dihasilkan wartawan media cetak relatif hampir sama, yakni berupa berita, artikel, kolom opini, atau depth reporting. Untuk wartawan televisi dan radio, terdapat nuansa yang berbeda, yakni bahwa bentuk acara yang dihasilkannya lebih berupa bentuk-bentuk semacam talkshow, siaran reguler, filler /opini, spot iklan, ulasan berita, atau bentuk publikasi lainnya. Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan karya jurnalistik, ternyata cukup beragam, sedangkan target produksi yang harus dicapai pada dasarnya ditentukan oleh motivasi kerja pribadi atau keinginan “atasan”. 
Paradigma Baru Dakwah Islam: Perspektif Komunikasi Massa Rachmiatie, Atie
Mediator Vol 3, No 1 (2002)
Publisher : FIkom Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terdapat pergeseran atau perubahan karakteristik media massa dan khalayak sasaran sejalan dengan perubahan secara internal suatu bangsa/negara dalam tatanan dunia internasional yang perlu diantisipasi oleh umat Islam, termasuk dalam kegiatan dakwah Islam. Kini, karakteristik komunikasi massa telah bergeser dari linier ke konvergensi. Di sini lain, khalayak pun cenderung bersifat akti[. kritis, dan selekti[. sehingga untuk mengembangkan dakwah yang professional, diperlukan tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dakwah secara professional pula.
"Feedback" terhadap Layanan dan Aturan Pemerintah : Sebuah Studi Kasus Rachmiatie, Atie
Mediator Vol 3, No 2 (2002)
Publisher : FIkom Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dari beragam unsur komponen komunikasi, umpan balik atau feedback merupakan unsur yang agaknya tidak banyak mendapatkan perhatian para peneliti komunikasi, yang umumnya lebih tertarik untuk mengungkap kedigjayaan komunikator atau memfokuskan perhatian pada penafsiran pesan komunikasi. Padahal, umpan balik memiliki peran yang tidak kalah menentukan dalam proses komunikasi, karena dapat membantu perencana komunikasi mengetahui tanggapan khalayak terhadap proses komunikasi yang tengah berlangsung. Studi kualitatif ini merupakan satu dari sedikit riset yang berusaha mengungkap peranan feedback. Mengambil objek penelitian berupa UU No. 22 dan UU No. 25 tentang Otonomi Daerah dan Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah. diperoleh kesimpulan bahwa umpan balik ternyata lebih banyak yang bersifat positif,dalam arti mendukung objek penelitian. Kendatidemikian, dalam konteks teori Sibernetika yang dirumuskan Norbert Wiener, fenomena ini perlu diwaspadai karena umpan balik positif justru memiliki potensi meneguhkan atau memperbesar penyimpangan yang ada dalam strategi komunikasi, dan bukannya menetralisir penyimpangan tersebut.
Keberadaan Radio Komunitas sebagai Eskalasi Demokratisasi Komunikasi pada Komunitas Pedesaan di Jawa Barat Rachmiatie, Atie
Mediator Vol 6, No 2 (2005): Bagaimana Kita Menjelaskan Penerapan Teknologi?
Publisher : FIkom Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main problem researched in this thesis was the existence of community radios in villages, that was about the roles of function of them correlated with the escalation of democratization in communication. The research was conducted in two Kecamatans that had different characteristics, that was Kecamatan Cisewu which was minim in any information exposure and geographically closed (blank spot) and Kecamatan Wanayasa which was relatively open to access any information. The theory used to study the problem were Habermas Communicative society theory and Uses and Dependency theory. The theory explained the correlation between social system and communication media system at a community. The democratization of communication was explained by Communitarianism Democracy Theory – Tehranian. The research method used was qualitative method with etnography communication. Data were collected through depth interview and focus group discussion. The key informan woman were formal and informal social leaders and the person who managed community radios. Focus group discussion was conducted to group of women, men, youths, and others ot both of kecamatans. Analysis of etnography of communication try to explore the native language, that was sundanese, used by the member of community, wether with or without community media. The result of the research is accordance with research question.The availability contribute awwarness about communication and information right for the community members. The public community process through radio community is the implementation of the daily public behaviour pattern of the community. The process of democratization communication run slower in the closed area, yet it is more dynamic in the opened area.
Konsistensi Penyelenggaraan RRI dan TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik Rachmiatie, Atie
Mediator Vol 7, No 2 (2006): Bagaimana Kita Menafsirkan Komunikasi Pembangunan?
Publisher : FIkom Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Broadcasting Act No. 32/2002 has transformed Radio Republik Indonesia (RRI) and Televisi Republik Indonesia (TVRI) from a state-owned-body to public-broadcasting-service. This research aimed to investigate the impacts experienced by those two organizations concerning their philosophies, role, functions, and its implementation on operational levels. Utilizing case studies in West Java and South Sulawesi (Makasar), it is found that broadcasting dynamics in both area are highly dynamic. On the level of normative, both are consistent enough. But on the level of empirical implementation, there were still many obstacles. Although institutional structure relatively proportional, this research found that local autonomy spirit is rarely
Pelatihan Dasar Jurnalistik Radio bagi Pemuda Aktivis Radio Komunitas di Kec. Wanayasa Rachmiatie, Atie; Yuniati, Yeni
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 3 No.1 (2005) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

currently, a freedom to come up idea
Adaptasi Perkawinan Lintas Agama Syam, Nia Kurniati; Mulyana, Deddy; Rachmiatie, Atie; Yusuf, Pawit M.
JURNAL LENTERA : Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi Vol 3 No 1 (2017): March 2017
Publisher : STAI Miftahul Ula Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This research is a field study on the phenomenon of interfaith marriage, using subjective paradigm-Phenomenology interpretive method and theory of symbolic interaction to identify the types of motifs, adaptation and religious symbols in interfaith marriage. Data collection techniques natural setting, observation, interviews and documentation. The research objective is to explore apamotif interfaith marriage, how adaptations in marriage and religious symbols on families of different religions. The results showed that the pair families of different religions have a motive of love, appearance, comfort, education and the economy, in the adaptation of the marital interfaith marriage portion has a communication climate of consensus, where children married couples of different religions to adapt among married couples that have implications the decision to follow the religion of one parent and or choice in child later handed over to an adult. The authority of the couple in the election decision religion children found their own authority as a husband and wife having legitimacy, had a religious reference. In connection with religious symbols for families of different religions is not a sacred thing. Interfaith families have a high tolerance. Knowledge and strengthening the values ​​of their respective religions encourage the growth of tolerance and high empathy.
PERILAKU KOMUNIKASI DALAM KONTEKS HANACARAKA MASYARAKAT KAMPUNG CIREUNDEU Dasrun Hidayat; Atie Rachmiatie; Dinda Rizkyana
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian Vol 6, No 2 (2020): Oktober 2020 Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitia
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10358/jk.v6i2.747

Abstract

sunda. Padahal aksara suku sunda yang resmi adalah Kaganga. Situasi ini terjadi disalah satu kampung adat yaitu Kampung Cireundeu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan yang digunakan dalam melestarikan aksara hanacaraka. Penelitian juga dimaksudkan untuk menjelaskan nilai-nilai keyakinan masyarakat Cireundeu terkait penggunaan aksara hanacaraka sebagai alat komunikasi. Teknik pengumpulan data melalui wawancrara dan observasi dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa cara melestarikan hanacaraka sebagai simbol budaya melalui penerapan tulisan hanacaraka ditiap simbol-simbol budaya di kampung Cireundeu. Di gapura terpampang tulisan “Wilujeng Sumping di Kampung Cireundeu” dengan menggunakan aksara hanacaraka. Demikian pula dilokasi lainnya seperti tanda penunjuk jalan, dan ruangan rumah adat atau tempat pertemuan masyarakat kampung Cireundeu yang disebut Balee Saresehan. Adapun keyakinan yang masih dipegang teguh bahwa hanacaraka sebagai budaya organik yang mengandung nilai-nilai spiritual. Nilai-nilai tersebut mengajarkan kepada mereka tentang kepercayaan terhadap sang pencipta. Oleh karenanya, hancaraka juga diyakini sebagai alat komunikasi kepada pencipta atau komunikasi transendental. Kata Kunci: cireundeu; hanacaraka; kaganga; perilaku komunikasi; transendental
MEMBANGUN KECERDASAN INFORMASI DALAM PENEGUHAN KARAKTER BANGSA Atie Rachmiatie
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 1, No 2 (2016): December 2016 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.661 KB) | DOI: 10.25008/jkiski.v1i2.57

Abstract

Kemajuan teknologi seperti pedang bermata dua, di satu sisi menghadirkan kebaikan dan kemanfaatan yang besar bagi bangsa, namun di sisi lain mengandung dampak negatif yang dapat mengancam kebudayaan tradisional, kerugian, bahkan kebangkrutan moral bangsa. Untuk itu diperlukan upaya penyelamatan anak bangsa dari “serangan” informasi dan media global, sehingga warga tetap memiliki karakter kebangsaan. Ruang media informasi saat ini cenderung menjadi arena pertarungan di antara pemilik kekuatan ekonomi, politik maupun budaya. Ketidakjelasan visi, misi, dan orientasi kebangsaan media mainstream menjauhkan media dari terminologi pembangunan karakter bangsa. Karena itu, hubungan media dan karakter bangsa perlu dirumuskan sesuai dengan kondisi jaman, dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Proses nation building, state building dan government building pada masyarakat majemuk, keberhasilannya ditentukan oleh peningkatan kecerdasan informasi yang menjadi tanggungjawab bersama. Kajian ini menjelaskan perilaku bermedia di masyarakat dan faktor-faktor yang melatarbelakangi daya dukung kecerdasan informasi; perlunya membangun kecerdasan informasi (information quotient) untuk menjadi masyarakat informasi dan masyarakat terbuka (information and open society); dan menyusun pemikiran strategis dalam membangun kecerdasan informasi dengan pendekatan komunikasi