Oktovin Oktovin
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SYSTEMATIC REVIEW: PENGGUNAAN SMARTPHONE UNTUK PROGRAM MANAGEMENT LIFE STYLE PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Oktovin Oktovin; Ermeisi Er Unja; Aulia Rachman
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v3i2.102

Abstract

Latar Belakang : Angka kejadian Diabetes Melitus (DM) di dunia mencapai 371 juta jiwa pada tahun 2012 dan meningkat menjadi 382 juta jiwa pada tahun 2013. Angka ini akan meningkat mencapai 592 juta jiwa pada tahun 2035 dengan jenis DM yang terbanyak adalah DM Tipe 2 (90%-96%). DM Tipe 2 dapat ditangani terutama dengan merubah life style (diet dan aktifitas fisik) harian. Oleh karena itu peran tenaga kesehatan sangat diperlukan dalam usaha promotif dan preventif dalam mengendalikan perubahan life style pasien DM, terutama dengan memanfaatkan Teknologi saat ini. Metode : Peneltian ini menggunakan metode Systematic Review dengan mencari jurnal penelitian sesuai dengan kriteria inklusi untuk dianalis. Hasil: dari 4614 terdapat 4 jurnal penelitian yang serupa untuk di analisa terkait efektifitas penggunaan media telekomunikasi dalam membantu pasien mengubah life style dalam mengontrol kadar gula darah pada pasien DM Tipe 2. Kesimpulan: penggunaan media telekomunikasi terutama dalam penggunaan aplikasi smartphone sangat efektif dalam mempengaruhi kepatuhan program terapi baik diet dan aktifitas fisik pada pasien DM Tipe 2.
STUDI FENOMENOLOGI PENGALAMAN KELUARGA SUKU BANJAR SELAMA MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN KONDISI STROKE DI BANJARMASIN Oktovin Oktovin; Elly Nurachmah; Muhammad Syafwani
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v5i1.213

Abstract

Latar Belakang : Prognosis penyakit stroke kebanyakan sembuh dengan kecacatan. Kalimantan selatan terutama Kota Banjarmasin angka kejadian stroke mencapai 4.031 kasus yang sembuh dengan gejala sisa. Gejala sisa ini menjadikan penderita stroke di Kota Banjarmasin memiliki kualitas hidup rendah, terlebih lagi dengan rendahnya dukungan keluarga. Metode : Metode penelitian dengan metode kualitatif fenomenology. Penelitian dilaksanakan dengan wawancara mendalam dan catatan lapangan (field note) kepada 5 partisipan yang terpilih sesuai kriteria inklusi. Data hasil wawancara dan catatan lapangan di analisa dengan tematik analisis. Hasil : Penelitian ini menghasilkan 6 tema yaitu : kurangnya pengetahuan keluarga Suku Banjar tentang stroke; kebutuhan dasar pasien stroke tidak terpenuhi; keluarga memenuhi kebutuhan dasar pasien stroke; sikap keluarga selama merawat pasien stroke; sistem pemberian layanan kesehatan; dan pendekatan keluarga dalam asuhan keperawatan. Kesimpulan : Keluarga Suku Banjar memiliki pengetahuan rendah tentang stroke. Hal ini berdampak pada koping keluarga sehingga di awal keluarga sempat menunjukan sikap tidak mendukung. Peran petugas kesehatan mengajarkan keluarga menjadi caregiver menjadikan keluarga saat ini mampu memaksimalkan perawatan kepada penderita stroke. Kata Kunci : Keluarga Suku Banjar, Pasien Stroke, Perawatan Stroke
PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG FAKTOR RESIKO DAN GEJALA AWAL STROKE DI RSUD.H. BOEJASIN PELAIHARI Anastasia Maratning; Latifah Azmiyah; Oktovin Oktovin; warjiman warjiman
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i1.269

Abstract

Stroke saat ini harus dipandang sebagai kedaruratan medis selain serangan jantung. Stoke menjadi salah satu penyebab kecacatan nomorsatu dan kematian nomor tiga di dunia. Penanganan awal stroke yang cepat dan tepat dapat mengurangi angka kematian dan resikokecacatan. Pengetahuan keluarga tentang stroke sangat diperlukan sehingga berpengaruh terhadap penanganan cepat stroke. Kurangnyapengetahuan keluarga tentang stroke yang menjadi salah satu penyebab tingginya jumlah pasien yang penanganannya telah melewatimasa golden periode sehingga mempengaruhi tingkat keparahan stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaranpengetahuan keluarga tentang faktor resiko dan gejala awal stroke di RSUD. H. Boejasin Pelaihari. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif.Populasi yang digunakan adalah keluarga pasien stroke diruang stroke dengan sampel 30 responden. Teknik sampling yang digunakanpurposive sampling. Instrumen berupa kuesioner tentang tingkat pengetahuan keluarga pasien. Hasil penelitian menunjukkan tingkatpengetahuan keluarga tentang faktor resiko yang dapat menyebabkan stroke dengan katagori baik sebesar 13,33%, katagori cukup33,33%, dan katagori kurang 53,34%. Sedangkan tingkat pengetahuan keluarga tentang gejala-gejala awal stroke dengan katagori baiksebesar 43,33%, katagori cukup 50% dan dengan katagori kurang 6,67%. Tingkat pengetahuan keluarga tentang faktor resiko penyebabstroke diperoleh hasil dengan katagori kurang dan tingkat pengetahuan keluarga tentang gejala awal stroke di RSUD. H. BoejasinPelaihari diperoleh hasil dengan kategori cukup. Penelitian ini menyimpulkan pengetahuan keluarga tentang faktor resiko dan gejalaawal stroke di RSUD. H. Boejasin Pelaihari yang masih kurang.Kata Kunci: Keluarga, Pengetahuan keluarga, Stroke.
KELOMPOK MASYARAKAT PEDULI PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) WILAYAH BELITUNG SELATAN Imelda Ingir Ladjar; Dwi Martha Agustina; Oktovin Oktovin; Selly.K Dewi; Selvy Dianty; Tarsisius Kero Hedo; I Wayan Suardita
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v1i1.139

Abstract

Ladjar, Imelda Ingir1*, Agustina, Dwi Martha1, Oktovin1, Dewi, Selly.K1 Dianty, Selvy2, Hedo, Tarsisius Kero2, Suardita, I Wayan2 1Staff Pendidikan Prodi Keperawatan STIKES Suaka Insan Banjarmasin 2Mahasiswa Keperawatan STIKES Suaka Insan Banjarmasin *Email : imeldaladjar@gmail.com ABSTRAK Angka penyakit tidak menular (PTM) terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan angka kejadian PTM di RT 09, 10, 11, 12 dan 13 Kelurahan Belitung Selatan Banjarmasin terjadi peningkatan dari tahun 2016 hingga 2017. Dimana kejadian Hipertensi meningkat dari 65 menjadi 96 kasus; DM dari 37 menjadi 44 kasus; Hiperkolesterol dari 12 menjadi 14 kasus dan stroke dari 1 kasus menjadi 4 kasus. Hal ini terjadi karena 90,7% masyarakat memiliki pengetahuan yang sangat rendah terkait cara mengelola hidup yang sehat. Pemecahan masalah yang ditawarkan kepada masyarakat yaitu penyuluhan terkait mengelola gaya hidup sehat dengan metode ceramah dan FGD (Focus Group Discussion). Dengan hasil yaitu terjadi peningkatan pengetahuan dimana 85,1% masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup tinggi setelah mengikuti penyuluhan selama 2 hari. Peningkatan pengetahuan merupakan upaya awal dalam menanggulangi tingginya angka PTM. Peningkatan pengetahuan kepada masyarakat lebih efektif dilakukan dengan 2 metode yaitu ceramah dan FGD. Karena akan mempengaruhi retensi pengetahuan pada masyarakat tersebut. Kata Kunci : Gaya Hidup Sehat, Penyuluhan, Penyakit Tidak Menular (PTM)
BANTUAN KEBUTUHAN ANAK DAN PEREMPUAN BAGI WARGA TERDAMPAK BANJIR DI WILAYAH SUNGAI LULUT BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN dania relina sitompul; Margareta Martini; Ermeisi Er Unja; oktovin oktovin
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v3i1.271

Abstract

Bencana banjir merupakan bencana hidrometeorologi yang sering terjadi di Indonesia. Salah satu yang juga mengalami musibah banjir adalah Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan pada pertengahan hingga akhir Januari 2021. Akan tetapi, musibah banjir besar ini baru pertama kali terjadi. Distribusi bantuan bagi korban banjir terus dilakukan, namun ada beberapa wilayah yang belum menerima bantuan dalam bentuk apapun. Salah satunya adalah masyarakat kelompok khusus yaitu perempuan dan anak-anak di wilayah sungai lulut, Komplek Graha Sejahtera 1, Blok Graha 1, Jalur B Banjarmasin, karena terputusnya akses jalan. Tim Pengabdi mencoba memecahkan masalah dengan metode community development, dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan, bantuan logistik khusus bagi perempuan, bayi dan anak-anak. Hasil dari kegiatan ini sebanyak 68 warga perempuan (remaja dan wanita usia subur) serta 4 bayi dan 24 anak-anak telah mendapatkan bantuan. Hasil survey kepuasan juga menunjukan mayoritas kelompok sasaran merasa sangat puas karena telah mendapatkan bantuan sesuai dengan yang diharapkan. Kesimpulan bahwa masyarakat kelompok rentan yaitu perempuan dan anak-anak korban bencana sangat mengharapkan bantuan baik itu pemenuhan kebutuhan dan juga pemantauan kesehatan. Kata Kunci : Bantuan Kesehatan, Bencana Banjir, Masyarakat Kelompok Rentan
PENYULUHAN TERKAIT PENERAPAN MANAJEMEN PERAWATAN PASEIN STROKE SELAMA DI RUMAH PADA MASYARAKAT DI WILAYAH GANG KARYA, BANJARMASIN TENGAH KOTA BANJARMASIN Septi Machelia C.N; Warjiman Warjiman; oktovin oktovin
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v1i2.288

Abstract

Perawatan pasien stroke bukan hanya harus dilakukan oleh perawat atau Tim Medislainnya, peran keluarga sangat penting terkait perawatan pasien stroke selama berada di rumah.Perawatan pasien stroke di rumah memerlukan beberapa hal untuk diperhatikan oleh keluarga,yaitu dari segi Bio-Psiko-Sosial-Spiriatual. Kasus stroke yang ada di masyarakat gang karyaBanjarmasin tengah berjumlah 4 orang akan tetapi pengetahuan dari 12 orang anggota keluargayang menderita stroke termasuk dalam kategori rendah (91,6%) sehingga menurunkan angkasikap positif dalam memberikan perawatan (16,7%). Sehingga upaya peningkatan pengetahuandan perubahan sikap kearah yang positif perlu dilakukan. Metode yang digunakan dalampemecahan masalah ini adalah dengan (1) metode penyuluhan tatap muka selama 2 hari; danFGD (Fucus Group Discussion) pada hari ketiga. Dengan hasil terjadi peningkatanpengetahuan kearah yang lebih baik yaitu 100% dan penunjukan sikap yang positif yaitu100%). Karena penyuluhan dalam bentuk tatap muka dan FGD sangat membantu dalammeningkatkan pengetahuan yang akan mempengaruhi sikap dalam mempersepsikan sesuatukeatah yang positif.Kata Kunci : FGD, Pasien Stroke, Perawatan pasien pasca stroke di rumah, Penyuluhankesehatan