Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Sistem Peringatan Dini Bahaya Kebakaran pada Lahan Gambut Rahman, Syaifur; Razikin, Abang
JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika) Vol 4, No 2 (2018): Volume 4 No 2
Publisher : Program Studi Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.877 KB) | DOI: 10.26418/jp.v4i2.28074

Abstract

Pemanfaatan lahan gambut bagi kehidupan manusia telah memunculkan  berbagai persoalan seperti terjadinya subsiden (penurunan permukaan tanah), banjir pada musim hujan, kekeringan pada musim kemarau, dan yang lebih bahaya terjadinya kebakaran lahan gambut. Kebakaran lahan gambut dapat terjadi diawali  meningkatnya Tinggi Muka Air (TMA) yang menyebabkan rendahnya kandungan air pada lahan gambut. Penelitian ini merancang suatu sistem peringatan dini adanya potensi kebakaran pada lahan gambut. metode dilakukan dengan cara mengukur TMA  serta besaran fisik lainnya seperti kelembapan tanah dan suhu udara. Pengukuran tinggi air menggunakan sensor ultrasonik yang dapat merespon setiap perubahan TMA. Data dan informasi dari sensor diolah dengan menggunakan hardware dan software agar dapat dikonversi dalam bentuk angka dan disimpan dalam memori eksternal secara periodik.  Sistem informasi peringatan dini akan memberikan infomasi adanya potensi kebakaran jika hasil pengukuran sensor terhadap TMA lebih dari 40 cm.  Informasi peringatan dini berupa tulisan “POTENSI BAHAYA KEBAKARAN” yang dikirimkan dengan menggunakan short message system (SMS) melalui handphone.  Berdasarkan pengujian di Laboratorium Elektroteknika Dasar terhadap hardware dan software bahwa sistem peringatan dini bahaya kebakaran dapat mengukur dan merekam  setiap perubahan data suhu, TMA dan  kelembaban serta mengirimkan pesan bahaya kebakaran jika TMA lebih dari 40 cm. 
Identifikasi dan Analisis Jenis Beban Listrik Rumah Tangga Terhadap Faktor Daya (Cos Phi) Lisiani, -; Razikin, Abang; -, Syaifurrahman
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.569 KB)

Abstract

Peningkatan pembangunan di berbagai sektor tidak terlepas dari perkembangan peralatan listrik maupun elektronika. Peralatan-peralatan tersebut tidak saja menjadi kebutuhan sekunder tetapi sudah menjadi kebutuhan primer. Namun demikian banyak peralatan-peralatan listrik maupun elektronika dalam rumah tangga maupun industri umumnya bersifat induktif. Beban yang bersifat induktif menyebabkan rendahnya kualitas faktor daya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya beban terhadap faktor daya, mengetahui pengaruh beban terhadap faktor daya pada jenis beban yang berbeda-beda serta mengetahui nilai faktor daya pada jenis-jenis beban listrik. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Elektroteknika Dasar Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak. Besaran listrik yang akan diukur pada penelitian ini meliputi tegangan ac, arus ac, daya, energi dan faktor daya menggunakan alat ukur komersil yaitu Digital Meter Multifungsi DL-69-2047. Melalui pengukuran diperoleh nilai besaran listrik. Nilai faktor daya mempengaruhi hasil daya yang terukur, semakin tinggi nilai faktor daya maka semakin tinggi pula nilai daya yang diperoleh. Faktor daya yang bagus apabila bernilai mendekati satu atau saat tegangan sephasa dengan arus.
Realisasi Saklar Lampu Otomatis rahman, Syaifur; Suryadi, Dedy; Razikin, Abang; Islami, Jamhir
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 8, No 2 (2016): Edisi Bulan Oktober 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.056 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v8i2.18852

Abstract

Abstract– Pada saat ini pengendalian on/off  berbagai piranti listrik kebanyakan masih dikendalikan secara manual, yaitu  dengan menggunakan saklar. Perkembangan gaya hidup dan dinamika sosial saat ini menunjukkan semakin pentingnya kepraktisan dan efisiensi khususnya bidang energi listrik. Orang yang masuk ruangan gelap tentunya akan menyalakan lampu untuk melakukan aktivitas. Namun apabila orang tersebut akan keluar ruangan, belum tentu orang tersebut memadamkan lampu-lampu yang menyala, terutama lampu-lampu pada fasilitas umum seperti pada ruang  Toilet, kantor  maupun kelas. Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya rasa memiliki, malas atupun lupa untuk memadamkan lampu tersebut. Apabila hal tersebut diatas sering terjadi dalam waktu yang lama, maka akan terjadi pemborosan penggunaan energi listrik Penelitian ini membahas mengenai sistem hidup-mati beban listrik  khusunya lampu penerangan secara otomatis berdasarkan panas tubuh manusia.  Sistem yang berbentuk saklar on/off ini dibangun dengan menggunakan IC 555 sebagai pewaktu penyalaan lampu, dilengkapai dengan sensor Pasif Infra Red (PIR) yang dapat mendeteksi adanya gerakan manusia disekitar sensor. Selain itu saklar ini juga dilengkapi dengan sensor Light Dependent Resistor (LDR) untuk mendeteksi intensitas cahaya sekittar. Berdasarkan pengujian rangkaian saklar otomatis diperoleh bahwa rangkaian saklar dapat menghidupkan lampu secara otomatis apabila ada gerakan manusia dan intensitas cahaya ruangan dalam keadaan gelap/redup. Besar arus yang dikonsumsi oleh rangkaian saklar otomatis sebesar 22mA, nilai arus ini sangat kecil jika dibandingkan dengan pemborosan yang terjadi. Rangkaian saklar otomatis dapat mendeteksi adanya gerakan manusia pada jarak sekitar 5 meter dan daerah jangkauan sebesar 50°. Keywords– IC 555, Pewaktu, saklar, PIR, LDR
Evaluasi Instalasi Listrik Dan Penerangan Pada Gedung Unit Pengembangan Benih Tanaman Pangan Dan Holtikutura(UPBTPH) Kabupaten Mempawah Fam, Fafirius; Arsyad, M. Iqbal; Razikin, Abang
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1307.423 KB)

Abstract

Gedung UPBTPH Kabupaten Mempawah merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang pengembangan benih tanaman pangan dan hortikultura terpasang daya PT. PLN (Persero) sebesar 13.200 VA. Dengan adanya beberapa penambahan peralatan berupa Air Conditioning (AC), jumlah titik lampu, dan peralatan lainnya, daya tersebut tidak mencukupi lagi untuk melayani beban. Hal tersebut berindikasi sering terjadinya overload pada pembatas arus (MCB) pada waktu terjadinya penambahan beban. Berdasarkan hasil observasi dilapangan total beban pada saat ini sebesar 32.598 Watt dengan beban antar fasanya tidak seimbang, sehingga perlu dilakukan penambahan daya dan perbaikan instalasi untuk memperoleh keseimbangan beban pada setiap fasanya. Dengan upaya perbaikan instalasi pada Gedung UPBTPH Kabupaten Mempawah, diperoleh  jumlah beban pada fasa R sebesar 10.850 Watt, fasa S sebesar 10.877 Watt, dan fasa T sebesar 10.871 Watt. Sedangkan kapasitas daya PT. PLN (Persero) yang diusulkan sebesar 33.000 VA, dengan pembatas arus MCB sebesar 3 x 50 A pada masing-masing fasanya. Berdasarkan hasil pengukuran, diperoleh bahwa kualitas penerangan untuk setiap ruangan pada Gedung UPBTPH Kabupaten Mempawah masih belum mencapai standar kualitas yang ditentukan SNI 03-6575-2001. Sehingga untuk memperbaiki kualitas penerangan pada ruangan-ruangan Gedung UPBTPH Kabupaten Mempawah yaitu dengan menambah titik lampu sesuai perhitungan atau mengubah lampu dengan daya lebih besar/terang.
Perbandingan Unjuk Kerja Lampu Hemat Energi (LHE) Bergaransi Dan Tidak Bergaransi Razikin, Abang; rahman, Syaifur; Islami, Jamhir
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 4, No 1 (2012): Edisi Bulan Maret
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.261 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v4i1.351

Abstract

Abstract Lampu pijar sebagai sumber penerangan, akhir-akhir ini telah banyak digantikan oleh Lampu TL dan LHE sebagai sumber penerangan karena memiliki cahaya yang lembut (tidak sakit dimata), cahaya lebih terang, umur lebih panjang dan penggunaan energi lebih sedikit dibandingkan dengan lampu pijar. Berdasarkan fakta tersebut, maka penggunaan LHE akan berdampak signifikan dalam usaha menunjang upaya penghematan energi. Saat ini jenis LHE sudah banyak tersedia di pasaran dengan berbagai merk dan harga yang berbeda. Adanya perbedaan harga biasanya ditentukan dengan merk LHE yang bergaransi ataupun tidak bergaransi. LHE yang bergaransi biasanya lebih mahal dari LHE yang tidak bergaransi. Namun ada juga jenis LHE yang tidak bergaransi harganya mahal. Dengan memperhatikan banyaknya merek-merek LHE yang tersedia di pasaran dan harga yang berbeda, ada yang menawarkan dengan garansi selama satu tahun dan ada pula yang tidak bergaransi, hal ini tentunya dapat membingungkan konsumen LHE mana yang efisien. Pada penelitian ini ingin mengetahui kinerja LHE bergaransi ataupun tidak bergaransi dengan melakukan pengukuran terhadap arus, tegangan, daya dan intensitas cahaya. Merk/jenis LHE tidak dimasukkan dalam tulisan ini, hanya di kodekan dengan huruf A dan B. Berdasarkan data hasil pengukuran, kinerja LHE yang baik adalah yang berharga lebih mahal dan tidak bergantung dengan garansi atau tidaknya LHE tersebut. Kata kunci- Lampu Hemat Energi, Bergaransi,Tidak Bergaransi
Kajian Pemanfaatan Ballast Elektronik Bekas Pada Lampu TL rahman, Syaifur; Razikin, Abang; Siregar, Madduhir; Islami, Jamhir
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 5, No 1 (2013): Edisi Bulan Maret
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.256 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v5i1.3005

Abstract

Abstract Penggunaan lampu hemat energi (LHE) untuk penerangan semakin diminati masyarakat, hal ini dikarenakan LHE memiliki cahaya yang lembut, intensitas cahaya lebih terang serta pemakaian daya yang lebih sedikit. Salah satu LHE yang di jual di pasaran adalah LHE yang meggunakan Tabung Fluoresence (Tube Luminescent/TL) yang penyalaannya dilakukan secara elektronik (Ballas elektronik). LHE terbagi menjadi dua kategori, yaitu LHE bergaransi dengan harga lebih mahal dan LHE tidak bergaransi harganya lebih murah. Umumya LHE bergaransi menjamin lama pemakaian lebih dari satu tahun (8000 jam) dibanding LHE tidak bergaransi. Lebih dari masa pakai, kinerja LHE bergaransi mulai menurun dan akhirnya rusak. Kerusakan yang paling sering terjadi pada LHE adalah pada tabung Fluoresecent yaitu menjadi hitam. LHE yang rusak oleh masyarakat sering dibuang dan tidak dimanfaatkan lagi padahal dengan sedikit modifiksi LHE rusak dapat gunakan. Berdasarkan data hasil pengukuran diperoleh adanya kesesuaian hasil antara intensitas cahaya dengan pemakaian daya. Penggunan lampu TL pada ballas elektronik bergaransi memiliki intensitas cahaya lebih terang dibanding dengan ballas elektronik tidak bergaransi. Namun ballas elektronik bergaransi mengkonsumsi daya lebih tinggi dibanding yang tidak bergaransi. Keywords Lampu TL, ballas elektronik
Evaluasi Instalasi Listrik Dan Penerangan Pada Gedung Unit Pengembangan Benih Tanaman Pangan Dan Holtikutura(UPBTPH) Kabupaten Mempawah Fafirius Fam; M. Iqbal Arsyad; Abang Razikin
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 7, No 2: Juli 2019
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v7i2.35509

Abstract

Gedung UPBTPH Kabupaten Mempawah merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang pengembangan benih tanaman pangan dan hortikultura terpasang daya PT. PLN (Persero) sebesar 13.200 VA. Dengan adanya beberapa penambahan peralatan berupa Air Conditioning (AC), jumlah titik lampu, dan peralatan lainnya, daya tersebut tidak mencukupi lagi untuk melayani beban. Hal tersebut berindikasi sering terjadinya overload pada pembatas arus (MCB) pada waktu terjadinya penambahan beban. Berdasarkan hasil observasi dilapangan total beban pada saat ini sebesar 32.598 Watt dengan beban antar fasanya tidak seimbang, sehingga perlu dilakukan penambahan daya dan perbaikan instalasi untuk memperoleh keseimbangan beban pada setiap fasanya. Dengan upaya perbaikan instalasi pada Gedung UPBTPH Kabupaten Mempawah, diperoleh  jumlah beban pada fasa R sebesar 10.850 Watt, fasa S sebesar 10.877 Watt, dan fasa T sebesar 10.871 Watt. Sedangkan kapasitas daya PT. PLN (Persero) yang diusulkan sebesar 33.000 VA, dengan pembatas arus MCB sebesar 3 x 50 A pada masing-masing fasanya. Berdasarkan hasil pengukuran, diperoleh bahwa kualitas penerangan untuk setiap ruangan pada Gedung UPBTPH Kabupaten Mempawah masih belum mencapai standar kualitas yang ditentukan SNI 03-6575-2001. Sehingga untuk memperbaiki kualitas penerangan pada ruangan-ruangan Gedung UPBTPH Kabupaten Mempawah yaitu dengan menambah titik lampu sesuai perhitungan atau mengubah lampu dengan daya lebih besar/terang.