Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Humanisme, Pendidikan dan Al-Qur’an (Menelaah Pemikiran Ki Hadjar Dewantara) Rahman, Syaifur
Humanistika : Jurnal Keislaman Vol 3, No 2 (2017): (Juni 2017)
Publisher : Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract:Education is still one effective way to raise the dignity of a nation, because of the quality of the educational process it will form the next generation of quality, and vice versa. But unfortunately education in Indonesia is still a tool group that has more power to dominate against the weaker group. The rich still feel entitled to the poor, the clever more entitled to school than the fool, the teacher is smarter than the learner, so that those who feel more than others also feel entitled to oppress, violence, injustice etc. . Yet if this proceeds will only form a vicious cycle of evil because the oppressed party will become the next oppressor when it has a chance, and so on so that no one will benefit. One proof of the loss of human values in the education process is the spread of violence cases that not only put a child or learners as victims, but also many of the learners who have been incarnated as the perpetrators of violence, ranging from brawls to raids that are not only disadvantageous materially but also have many lives that drifted in vain. This is the reality of educational outcomes that are not based on human values, but focusing on the attainment of the completeness of the curriculum without regard to moral and social aspects, especially education should be able to accommodate all the potential that is in each learner, so that they grow and develop according to that potential. To restore human dignity through education is to organize humanism education. This view considers that human beings as having the basic potentials that need to be developed in the educational process, for which education should be carried out with full humanitarian values and see that learners have had the basic potential in them (humanism) what they need is the guidance, direction and guidance of a teacher, which is why Ki Hadjar said that a teacher should be able to be among the skills of momong and ngemong. The ultimate goal of an education is the formation of self-awareness of each learner, with that awareness they will be able to assume responsibility as the backbone of a nation. for that is in the middle of the fourth industrial revolution era that occurs today it is important to restore the values of humanity in education, do not let the human likened to items such as robots or empty bottles are ready to receive any knowledge from the teacher. In addition according to Ki Hadjar a teacher is an important figure in the process of realization of quality education, the spearhead of the implementation of humanism education process is a teacher. a teacher must have a comprehensive world view associated with the learner and its development, therefore a teacher must equip themselves with various sciences such as psychology, or physiology so they can direct the potential that exists in each learner. educate is not enough on instinct alone, because diverse learners will need a diverse approach as well for that is important for teachers to equip themselves with various educational sciences.Keyword: Humanism, Al-Qur’an, Education
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DI LEMBAGA PENDIDIKAN (Kajian Sejarah, Psikologis dan Pandangan Islam Tentang Kepemimpinan) Rahman, Syaifur
Humanistika : Jurnal Keislaman Vol 3, No 1 (2017): (Januari 2017)
Publisher : Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Abstract: educational institution is an institution that has a big responsibility because it is a non-profit agency. Though education is a primary need of every human being, with education, people will have the opportunity to live a better life, in addition to the education as well as the vanguard (Avand - garde) a nation, therefore, educational institutions should be designed in accordance with the conditions of the community. But until now the institution is often used as a tool to perpetuate the domination and hegemony of one group against another group.Royal tradition that tends dictator inherited presumably still is no exception in the world of education. Massive power holders often selfish personal interests of the public interest. Though progress and development of an institution is strongly influenced by its leaders. For the presence of leaders who can turn potential into energy is a necessity that must be owned by an agency to be able to abolish the status quo. The leader of the transformative spirit does not come from those who bernasab great leaders or given, but this leader is someone who is always learning, striving, and have lofty ideals for the sake of fighting for humanity. Keywords: Leader, Transformational, education. 
Sistem Peringatan Dini Bahaya Kebakaran pada Lahan Gambut Rahman, Syaifur; Razikin, Abang
JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika) Vol 4, No 2 (2018): Volume 4 No 2
Publisher : Program Studi Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.877 KB) | DOI: 10.26418/jp.v4i2.28074

Abstract

Pemanfaatan lahan gambut bagi kehidupan manusia telah memunculkan  berbagai persoalan seperti terjadinya subsiden (penurunan permukaan tanah), banjir pada musim hujan, kekeringan pada musim kemarau, dan yang lebih bahaya terjadinya kebakaran lahan gambut. Kebakaran lahan gambut dapat terjadi diawali  meningkatnya Tinggi Muka Air (TMA) yang menyebabkan rendahnya kandungan air pada lahan gambut. Penelitian ini merancang suatu sistem peringatan dini adanya potensi kebakaran pada lahan gambut. metode dilakukan dengan cara mengukur TMA  serta besaran fisik lainnya seperti kelembapan tanah dan suhu udara. Pengukuran tinggi air menggunakan sensor ultrasonik yang dapat merespon setiap perubahan TMA. Data dan informasi dari sensor diolah dengan menggunakan hardware dan software agar dapat dikonversi dalam bentuk angka dan disimpan dalam memori eksternal secara periodik.  Sistem informasi peringatan dini akan memberikan infomasi adanya potensi kebakaran jika hasil pengukuran sensor terhadap TMA lebih dari 40 cm.  Informasi peringatan dini berupa tulisan “POTENSI BAHAYA KEBAKARAN” yang dikirimkan dengan menggunakan short message system (SMS) melalui handphone.  Berdasarkan pengujian di Laboratorium Elektroteknika Dasar terhadap hardware dan software bahwa sistem peringatan dini bahaya kebakaran dapat mengukur dan merekam  setiap perubahan data suhu, TMA dan  kelembaban serta mengirimkan pesan bahaya kebakaran jika TMA lebih dari 40 cm. 
Realisasi Saklar Lampu Otomatis rahman, Syaifur; Suryadi, Dedy; Razikin, Abang; Islami, Jamhir
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 8, No 2 (2016): Edisi Bulan Oktober 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.056 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v8i2.18852

Abstract

Abstract– Pada saat ini pengendalian on/off  berbagai piranti listrik kebanyakan masih dikendalikan secara manual, yaitu  dengan menggunakan saklar. Perkembangan gaya hidup dan dinamika sosial saat ini menunjukkan semakin pentingnya kepraktisan dan efisiensi khususnya bidang energi listrik. Orang yang masuk ruangan gelap tentunya akan menyalakan lampu untuk melakukan aktivitas. Namun apabila orang tersebut akan keluar ruangan, belum tentu orang tersebut memadamkan lampu-lampu yang menyala, terutama lampu-lampu pada fasilitas umum seperti pada ruang  Toilet, kantor  maupun kelas. Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya rasa memiliki, malas atupun lupa untuk memadamkan lampu tersebut. Apabila hal tersebut diatas sering terjadi dalam waktu yang lama, maka akan terjadi pemborosan penggunaan energi listrik Penelitian ini membahas mengenai sistem hidup-mati beban listrik  khusunya lampu penerangan secara otomatis berdasarkan panas tubuh manusia.  Sistem yang berbentuk saklar on/off ini dibangun dengan menggunakan IC 555 sebagai pewaktu penyalaan lampu, dilengkapai dengan sensor Pasif Infra Red (PIR) yang dapat mendeteksi adanya gerakan manusia disekitar sensor. Selain itu saklar ini juga dilengkapi dengan sensor Light Dependent Resistor (LDR) untuk mendeteksi intensitas cahaya sekittar. Berdasarkan pengujian rangkaian saklar otomatis diperoleh bahwa rangkaian saklar dapat menghidupkan lampu secara otomatis apabila ada gerakan manusia dan intensitas cahaya ruangan dalam keadaan gelap/redup. Besar arus yang dikonsumsi oleh rangkaian saklar otomatis sebesar 22mA, nilai arus ini sangat kecil jika dibandingkan dengan pemborosan yang terjadi. Rangkaian saklar otomatis dapat mendeteksi adanya gerakan manusia pada jarak sekitar 5 meter dan daerah jangkauan sebesar 50°. Keywords– IC 555, Pewaktu, saklar, PIR, LDR
Pengaruh Dimensi Kumparan Terhadap Efisiensi Energi Pada Sistem Pengiriman Daya Listrik Tampa Kabel rahman, Syaifur
ELKHA: Jurnal Teknik Elektro Vol 6, No 2 (2014): Edisi Bulan Oktober 2014
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.165 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v6i2.8038

Abstract

Abstract– Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dimensi kumparan terhadap efisiensi pada sistem pengiriman daya listrik tanpa kabel, selain mengkaji hubungan antara jarak pengukuran antara bagian pengirim dengan bagian penerima terhadap efisiensi energi. Penelitian listrik tanpa kabel ini menitikberatkan pada sebuah kumparan  pengirim yang dihubugkan dengan rangkaian pembangkit frekuensi dan  menghasilkan medan electromagnet / induksi magnetik  di sekitar kumparan tersebut. Medan elektromagnet dapat dikonversi menjadi energi listrik jika  ditangkap oleh kumparan penerima yang berada disekitar medan tersebut. Tegangan listrik akan muncul pada ujung-ujung konduktor dari kumparan penerima. Kumparan penerima dibuat dalam  berbagai ukuran dan dimensi agar dapat diketahui dimensi kumparan yang sesuai untuk frekuensi tertentu pada  pegiriman daya tanpa kabel. Berdasarkan hasil pengujian proses pengiriman daya listrik tanpa kabel, besar kecil tegangan dan arus yang dihasilkan pada kumparan penerima sangat tergantung dari jarak antara kumparan pengirim dan kumparan penerima. Efisiensi energi tertinggi pada pengiriman tanpa kabel sebesar 76% untuk diameter kawat 1mm, diameter  kumparan 9cm dan 20 lilitan   Keywords– dimensi , kumparan, Efisiensi energi
Selektor Antena Monitoring Frekuensi Radio Menggunakan Mikrokontroller AT 89S51 rahman, Syaifur
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 2, No 3 (2010): Edisi Bulan November
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1070.78 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v2i3.274

Abstract

Abstract Pemilihan antena yang tepat dan cepat dalam tugas monitoring frekuensi radio sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan pengguna frekuensi radio tidak selalu kontinyu dalam penggunaan frekuensi radio. Apabila proses pemilihan antena tidak tepat dan cepat maka bisa berakibat kehilangan target monitoring tersebut. Suatu alternatif untuk melakukan pemilihan antena yang tepat dan cepat adalah dengan bantuan perangkat selektor antena elektronik. Selektor antena monitoring ini akan melakukan pemilihan antena untuk receiver sesuai dengan pilihan operator melalui tombol keypad. Dalam perancangan selektor antena monitoring ini menggunakan relay sebagai komponen yang berhubungan langsung ke antena dan sistem elektronik selektor. Relay juga berfungsi sebagai isolator antara sistem elektronik selektor antena monitoring frekuensi radio dan sistem antena dan receiver. Untuk melakukan pemilihan antena pada selektor antena ini digunakan beberapa tombol sebagai masukan data pemilihan. Kemudian alat ini menggunakan penampil 7 segmen sebagai display status koneksi tiap receiver dan antena yang digunakan. Bagian-bagian elektronik tersebut dikendalikan oleh mikrokontroler AT89S51 sebagai pemroses data input dan pemberi perintah pada relay dalam melakukan pemilihan antena. Keywords Antena, monitoring, frekuensi
Realisasi Pengering Ikan Menggunakan Energi Biomass dan Panel Surya Mooniarsih, Neilcy Tjahja; rahman, Syaifur; Sujana, Ivan
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 6, No 2 (2014): Edisi Bulan Oktober 2014
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.955 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v6i2.7277

Abstract

Abstract– Proses pengeringan ikan di daerah keluarahan Sungai Pinyuh masih dilakukan secara tradisonal, yaitu dijemur di bawah sinar matahari.  Proses ini memakan  waktu yang  cukup lama, dibutuhkan waktu dalam  pengeringan  ikan  2 sampai 4 hari dan itu pun tergantung adanya sinar matahari. Selain itu kualitas hasil pengeringan tradisional masih kurang baik. Alat pengering ikan yang dirancang memanfaatkan panas yang bersumber dari pembakaran biomass dan panel surya yang  berfungsi sebagai   kolektor panas. Sehingga proses pengeringan dapat berlangsung cepat, setiap saat dan tanpa tergantung sinar matahari. Pengendalian suhu pengeringan dilakukan dengan cara buka tutup saluran udara pada alat pengering.  alat pengering ini terdiri dari kolektor surya, tungku pembakaran biomass, ruang pengering (box) dan blower. Ruang pengering berfungsi sebagai tempat diletakkan ikan-ikan yang akan dikeringkan. Blower berfungsi mengalirkan panas yang bersumber dari kolektor surya atau pembakaran bimomass ke ruang pengering.   Hasil pengujian menunjukkan dalam waktu dua jam, proses pengeringan terhadap 1 Kg ikan basah turun menjadi 500 gr. hasil ini menunjukkan bahwa proses pengeringan dengan menggunakan alat pengering tenaga biomass dan  surya lebih cepat dibandingkan proses pengeringan secara manual selama 4  hari. Kualitas ikan hasil pengeringan mesin lebih baik dibandingkan dengan pengeringan secara tradisional. Keywords– alat pengering, biomass , panel surya
Perbandingan Unjuk Kerja Lampu Hemat Energi (LHE) Bergaransi Dan Tidak Bergaransi Razikin, Abang; rahman, Syaifur; Islami, Jamhir
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 4, No 1 (2012): Edisi Bulan Maret
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.261 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v4i1.351

Abstract

Abstract Lampu pijar sebagai sumber penerangan, akhir-akhir ini telah banyak digantikan oleh Lampu TL dan LHE sebagai sumber penerangan karena memiliki cahaya yang lembut (tidak sakit dimata), cahaya lebih terang, umur lebih panjang dan penggunaan energi lebih sedikit dibandingkan dengan lampu pijar. Berdasarkan fakta tersebut, maka penggunaan LHE akan berdampak signifikan dalam usaha menunjang upaya penghematan energi. Saat ini jenis LHE sudah banyak tersedia di pasaran dengan berbagai merk dan harga yang berbeda. Adanya perbedaan harga biasanya ditentukan dengan merk LHE yang bergaransi ataupun tidak bergaransi. LHE yang bergaransi biasanya lebih mahal dari LHE yang tidak bergaransi. Namun ada juga jenis LHE yang tidak bergaransi harganya mahal. Dengan memperhatikan banyaknya merek-merek LHE yang tersedia di pasaran dan harga yang berbeda, ada yang menawarkan dengan garansi selama satu tahun dan ada pula yang tidak bergaransi, hal ini tentunya dapat membingungkan konsumen LHE mana yang efisien. Pada penelitian ini ingin mengetahui kinerja LHE bergaransi ataupun tidak bergaransi dengan melakukan pengukuran terhadap arus, tegangan, daya dan intensitas cahaya. Merk/jenis LHE tidak dimasukkan dalam tulisan ini, hanya di kodekan dengan huruf A dan B. Berdasarkan data hasil pengukuran, kinerja LHE yang baik adalah yang berharga lebih mahal dan tidak bergantung dengan garansi atau tidaknya LHE tersebut. Kata kunci- Lampu Hemat Energi, Bergaransi,Tidak Bergaransi
Kajian Pemanfaatan Ballast Elektronik Bekas Pada Lampu TL rahman, Syaifur; Razikin, Abang; Siregar, Madduhir; Islami, Jamhir
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 5, No 1 (2013): Edisi Bulan Maret
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.256 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v5i1.3005

Abstract

Abstract Penggunaan lampu hemat energi (LHE) untuk penerangan semakin diminati masyarakat, hal ini dikarenakan LHE memiliki cahaya yang lembut, intensitas cahaya lebih terang serta pemakaian daya yang lebih sedikit. Salah satu LHE yang di jual di pasaran adalah LHE yang meggunakan Tabung Fluoresence (Tube Luminescent/TL) yang penyalaannya dilakukan secara elektronik (Ballas elektronik). LHE terbagi menjadi dua kategori, yaitu LHE bergaransi dengan harga lebih mahal dan LHE tidak bergaransi harganya lebih murah. Umumya LHE bergaransi menjamin lama pemakaian lebih dari satu tahun (8000 jam) dibanding LHE tidak bergaransi. Lebih dari masa pakai, kinerja LHE bergaransi mulai menurun dan akhirnya rusak. Kerusakan yang paling sering terjadi pada LHE adalah pada tabung Fluoresecent yaitu menjadi hitam. LHE yang rusak oleh masyarakat sering dibuang dan tidak dimanfaatkan lagi padahal dengan sedikit modifiksi LHE rusak dapat gunakan. Berdasarkan data hasil pengukuran diperoleh adanya kesesuaian hasil antara intensitas cahaya dengan pemakaian daya. Penggunan lampu TL pada ballas elektronik bergaransi memiliki intensitas cahaya lebih terang dibanding dengan ballas elektronik tidak bergaransi. Namun ballas elektronik bergaransi mengkonsumsi daya lebih tinggi dibanding yang tidak bergaransi. Keywords Lampu TL, ballas elektronik
Pelatihan Elektronika Dasar Bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Wilayah Kalimantan Barat rahman, syaifur
Jurnal Pengabdi Vol 4, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jplp2km.v4i2.48106

Abstract

The community service in the form of electronics training aims to introduce the field of electronics to high school students in several districts in West Kalimantan.This electronics training is carried out to increase the knowledge of students in the field of electronics to increase their interest in studying at the Department of Electrical Engineering,Tanjungpura University.There are five schools targeted for the training, namely: MAN IC Sambas, SMKN 1 Sambas, SMAN 1 Siantan, SMAN 1 Paloh Sambas and SMKN 1 Mandor Landak.The method used is class discussion and practice by directly involving students to jointly assemble electronic circuits using electronic modules that have been made.During the training activities the students were very enthusiastic about participating in the training and this was shown by many students who wanted to try assembling electronic circuits with the provided electronic modules.Furthermore, the electronic modules were handed over to the school in order to motivate students to try to learn other electronic circuits.