Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Prosiding University Research Colloquium

Gambaran Komunikasi SBAR terhadap Sikap dan Perilaku Perawat S Sukesih; Ummi Kulsum
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.574 KB)

Abstract

Latar belakang: Sikap dan perilaku perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien harus menerapkan keselamatan pasien, perawat harus melibatkan kognitif, afektif, dan tindakan yang mengutamakan keselamatan pasien. salah satu solusi untuk meningkatkan keselamatan pasien adalah dengan komunikasi yang efektif. Salah satu metode komunikasi yang efektif ketika serah terima adalah komunikasi SBAR. Komunikasi SBAR (Situasi, Backgroud, Penilaian, Rekomendasi) adalah alat informasi yang menyediakan metode komunikasi terstruktur dan formal antara staf. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi SBAR terhadap gambaran sikap dan perilaku Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, instrumen komunikasi SBAR menggunakan observasi, sikap dan perilaku perawat menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian semua perawat yang bertugas di ruang rawat inap kelas 3 Rumah Sakit RAA Soewondo di Pati adalah 48 perawat, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling jumlah 48 perawat dibagi menjadi kelompok intervensi sebanyak 24 perawat, kontrol kelompok 24 perawat . Hasil: Gambaran sikap perawat setelah diberi pelatihan komunikasi SBAR pada kelompok intervensi, sebagian besar responden memiliki sikap yang sangat setuju dari 12 orang (50,0%), sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas responden memiliki sikap tidak setuju 10 orang (41,7). Perilaku perawat setelah diberi pelatihan komunikasi SBAR pada kelompok intervensi, sebagian besar responden memiliki perilaku yang sangat setuju sebanyak 12 orang (50,0%), sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas responden memiliki sikap tidak setuju 10. orang (41.7) . Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini menemukan bahwa gambaran komunikasi SBAR terhadap sikap dan perilaku perawat berada pada sangat setuju.
Screening Anemia melalui Pemeriksaan Hemoglobin dengan Metode Sianmethemoglobin pada Remaja Putri di Wilayah UPT Puskesmas Mayong II N Nasriyah; Ummi Kulsum; Muhammad Abdur Rozaq
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.419 KB)

Abstract

Anemia masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang belum tuntas penanggulannya. Prevalensi anemia pada remaja perempuan di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar 22,7%. Anemia pada remaja putri berdampak jangka panjang baik pada dirinya maupun pada anaknya. Sebagai perempuan nantinya akan hamil dan memiliki anak, pada masa kehamilan ini, remaja yang sudah menderita anemia dapat mengalami anemia yang lebih parah saat hamil karena kebutuhan gizi saat hamil mengalami peningkatan. Jika tidak segera diatasi, maka dapat membahayakan dirinya dan bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah remaja putri di wilayah UPT Puskesmas Mayong II mengalami anemia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang ada di wilayah UPT Puskesmas Mayong II, sampel dalam penelitian ini sebagian remaja putri yang berada di sekolah SMP, SMA dan pondok pesantren di wilayah UPT Puskesmas Mayong II yang berjumlah 14 institusi dengan kriteria inklusi yaitu tidak sedang menstruasi, sehat, masuk sekolah saat penelitian berlangsung dan bersedia menjadi responden. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 209 responden Adapun pengambilan sampel dengan Cluster Random Sampling, sehingga rata-rata untuk masing-masing tempat penelitian sejumlah 15 responden. Tehnik pengumpulan data dengan tes laboratorium Hb Sahli. Analisis pada penelitian ini dengan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 209 responden 52,63% normal dan 47,37% anemia yang terdiri dari 25,36% anemia ringan, 18,18% anemia sedang dan 3,83% anemia berat. Hampir sebagian besar remaja putri di wilayah UPT Puskesmas mayong II mengalami anemia. Jika tidak dilakukan penatalaksanaan dengan baik, dapat berdampak buruk pada masalah kesehatan dimasa yang akan datang, Oleh sebab itu diperlukan kerjasama antara pihak sekolah dan Puskesmas untuk penaggulangan anemia tersebut dengan cara memberikan tablet tambah darah pada remaja putri terlebih pada saat menstruasi, menggalakkan makan makanan yang bergizi seimbang dan melakukan pemantauan kadar HB secara berkesinambungan pada remaja putri.
Perbedaan Kembalinya Masa Subur pada Multigravida Berdasarkan Jenis Kontrasepsi Suntik yang Dipakai Sebelumnya di RS 'Aisyiyah Kudus Ummi Kulsum; I Indanah; Latifatus Sofa
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.941 KB)

Abstract

Kembalinya kesuburan yang ditandai dengan teraturnya siklus menstruasi setelah berhenti KB suntik memang memerlukan waktu yang bervariasi. Kesuburan tidak akan langsung kembali setelah penghentian KB suntik. Pada pemakaian KB suntik (KB suntikan progestin), siklus menstruasi yang teratur akan kembali terjadi dalam waktu 6 bulan sampai 1 tahun setelah pemakaian suntikan KB dihentikan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesuburan seorang wanita. Secara garis besar, faktor-faktor ini berupa sumbatan pada rahim dan saluran telur, atau juga gangguan hormon salah satunya pemakaian kontrasepsi suntik yang bisa menyebabkan sel telur gagal matang (kegagalan ovulasi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kembaliya masa subur pada multigravida berdasarkan jenis kontrasepsi suntik yang dipakai sebelumnya di RS ‘Aisyiyah Kudus. Jenis penelitian adalah komparasi dengan pendekatan cross sectional, Populasi pada penelitian ini adalah ibu post akseptor KB suntik, baik KB suntik 1 bulan maupun KB suntik 3. Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling dengan jumlah sampel 54 responden. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner. Data diuji dengan Independent Sampel T Test. Hasil uji statistik didapatkan hasil bahwa nilai p value = 0,001 (<0,005) maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti “ada perbedaan kembaliya masa subur pada multigravida berdasarkan jenis kontrasepsi suntik yang dipakai sebelumnya di RS ‘Aisyiyah Kudus”.
Gambaran Komunikasi SBAR terhadap Sikap dan Perilaku Perawat S Sukesih; Ummi Kulsum
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Sikap dan perilaku perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien harus menerapkan keselamatan pasien, perawat harus melibatkan kognitif, afektif, dan tindakan yang mengutamakan keselamatan pasien. salah satu solusi untuk meningkatkan keselamatan pasien adalah dengan komunikasi yang efektif. Salah satu metode komunikasi yang efektif ketika serah terima adalah komunikasi SBAR. Komunikasi SBAR (Situasi, Backgroud, Penilaian, Rekomendasi) adalah alat informasi yang menyediakan metode komunikasi terstruktur dan formal antara staf. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi SBAR terhadap gambaran sikap dan perilaku Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, instrumen komunikasi SBAR menggunakan observasi, sikap dan perilaku perawat menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian semua perawat yang bertugas di ruang rawat inap kelas 3 Rumah Sakit RAA Soewondo di Pati adalah 48 perawat, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling jumlah 48 perawat dibagi menjadi kelompok intervensi sebanyak 24 perawat, kontrol kelompok 24 perawat . Hasil: Gambaran sikap perawat setelah diberi pelatihan komunikasi SBAR pada kelompok intervensi, sebagian besar responden memiliki sikap yang sangat setuju dari 12 orang (50,0%), sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas responden memiliki sikap tidak setuju 10 orang (41,7). Perilaku perawat setelah diberi pelatihan komunikasi SBAR pada kelompok intervensi, sebagian besar responden memiliki perilaku yang sangat setuju sebanyak 12 orang (50,0%), sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas responden memiliki sikap tidak setuju 10. orang (41.7) . Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini menemukan bahwa gambaran komunikasi SBAR terhadap sikap dan perilaku perawat berada pada sangat setuju.
Screening Anemia melalui Pemeriksaan Hemoglobin dengan Metode Sianmethemoglobin pada Remaja Putri di Wilayah UPT Puskesmas Mayong II N Nasriyah; Ummi Kulsum; Muhammad Abdur Rozaq
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang belum tuntas penanggulannya. Prevalensi anemia pada remaja perempuan di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar 22,7%. Anemia pada remaja putri berdampak jangka panjang baik pada dirinya maupun pada anaknya. Sebagai perempuan nantinya akan hamil dan memiliki anak, pada masa kehamilan ini, remaja yang sudah menderita anemia dapat mengalami anemia yang lebih parah saat hamil karena kebutuhan gizi saat hamil mengalami peningkatan. Jika tidak segera diatasi, maka dapat membahayakan dirinya dan bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah remaja putri di wilayah UPT Puskesmas Mayong II mengalami anemia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang ada di wilayah UPT Puskesmas Mayong II, sampel dalam penelitian ini sebagian remaja putri yang berada di sekolah SMP, SMA dan pondok pesantren di wilayah UPT Puskesmas Mayong II yang berjumlah 14 institusi dengan kriteria inklusi yaitu tidak sedang menstruasi, sehat, masuk sekolah saat penelitian berlangsung dan bersedia menjadi responden. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 209 responden Adapun pengambilan sampel dengan Cluster Random Sampling, sehingga rata-rata untuk masing-masing tempat penelitian sejumlah 15 responden. Tehnik pengumpulan data dengan tes laboratorium Hb Sahli. Analisis pada penelitian ini dengan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 209 responden 52,63% normal dan 47,37% anemia yang terdiri dari 25,36% anemia ringan, 18,18% anemia sedang dan 3,83% anemia berat. Hampir sebagian besar remaja putri di wilayah UPT Puskesmas mayong II mengalami anemia. Jika tidak dilakukan penatalaksanaan dengan baik, dapat berdampak buruk pada masalah kesehatan dimasa yang akan datang, Oleh sebab itu diperlukan kerjasama antara pihak sekolah dan Puskesmas untuk penaggulangan anemia tersebut dengan cara memberikan tablet tambah darah pada remaja putri terlebih pada saat menstruasi, menggalakkan makan makanan yang bergizi seimbang dan melakukan pemantauan kadar HB secara berkesinambungan pada remaja putri.
Perbedaan Kembalinya Masa Subur pada Multigravida Berdasarkan Jenis Kontrasepsi Suntik yang Dipakai Sebelumnya di RS 'Aisyiyah Kudus Ummi Kulsum; I Indanah; Latifatus Sofa
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kembalinya kesuburan yang ditandai dengan teraturnya siklus menstruasi setelah berhenti KB suntik memang memerlukan waktu yang bervariasi. Kesuburan tidak akan langsung kembali setelah penghentian KB suntik. Pada pemakaian KB suntik (KB suntikan progestin), siklus menstruasi yang teratur akan kembali terjadi dalam waktu 6 bulan sampai 1 tahun setelah pemakaian suntikan KB dihentikan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesuburan seorang wanita. Secara garis besar, faktor-faktor ini berupa sumbatan pada rahim dan saluran telur, atau juga gangguan hormon salah satunya pemakaian kontrasepsi suntik yang bisa menyebabkan sel telur gagal matang (kegagalan ovulasi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kembaliya masa subur pada multigravida berdasarkan jenis kontrasepsi suntik yang dipakai sebelumnya di RS ‘Aisyiyah Kudus. Jenis penelitian adalah komparasi dengan pendekatan cross sectional, Populasi pada penelitian ini adalah ibu post akseptor KB suntik, baik KB suntik 1 bulan maupun KB suntik 3. Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling dengan jumlah sampel 54 responden. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner. Data diuji dengan Independent Sampel T Test. Hasil uji statistik didapatkan hasil bahwa nilai p value = 0,001 (<0,005) maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti “ada perbedaan kembaliya masa subur pada multigravida berdasarkan jenis kontrasepsi suntik yang dipakai sebelumnya di RS ‘Aisyiyah Kudus”.