Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

HUBUNGAN POSISI ELEVASI DENGAN TEKANAN INTRA KRANIAL PADA PASIEN CIDERA KEPALA SEDANG DI RSUD RAA SOEWONDO PATI Heny Siswanti; Sukarmin Sukarmin; Lailatul Maghfiroh
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i1.902

Abstract

Kecelakaanlalulintasmerupakanpenyebabcederakepalaserius yang menyebabkankematian dan kecacatanutama pada kelompokusiaproduktif. Cederakepalamerupakan salah satudaripenyebabkematian di negara berkembang. Setiappasiencederakepalamempunyaikemungkinanadanyapeningkatantekananintrakranial (TIK) yang dapatmenyebabkankematian. TekananIntrakranialadalahtekanan total yang didesak oleh otak, darah dan cairanserebrospinal di dalamkubahintrakranial. Peningkatan TIK merupakanpeningkatancairan cerebrospinal (CSS) lebihdari 15 mmHg. Positioning, elevasiatau head up kepalaringandari 15°-30° telahterbuktimengurangi TIK tanpaefekmerugikan yang signifikan pada cerebral perfussion pressure (CPP). Tujuan:Mengetahuihubunganposisielevasidengantekanan intrakranial pada pasienciderakepalasedang Di RSUD RAA SoewondoPatiTahun 2019. Metode:analitikkorelasi. teknik Purposive sampling. Data di analisadengan uji statistikChi square. Hasil:terdapathubungan posisielevasi dengan tekanan intra karanial pada pasienciderakepalasedang di RSUD RAA Soewondo Pati dengan nilai P Value 0,003< 0,05
PROGRESIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) TERHADAP PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH (KGD) PADA PASIEN DEABETES MELITUS (DM) Heny Siswanti; Ummi Kulsum
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 1 (2019): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v10i1.640

Abstract

Deabetes Melitus adalah kelompok penyakit metabolic yang dikarakteristikan dengan tingginya kadar glukosa dalam darah (Hiperglikemia) karena kelainan sekresi insulin, kelainan kerja insulin atau kombinasi keduanya, yang menyebabkan tingginya angka kematian di Indonesia. Progresif muscle relaxation merupakan salah satu terapi non farmakologis untuk merilekskan otot sehingga menyebabkan penurunan kadar glukosa darah pada pasien DM. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh terapi PMR terhadap perubahan kadar glukosa darah (KGD) pada pasien DM di Puskesmas Kalinyamatan Jepara. Dalam penelitian ini menggunakan desain pre experimental one group pretest-postest. Besar sampel adalah 32 responden yang masing – masing kelompok terdiri dari 16 responden. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Uji yang digunakan yaitu Uji T dan uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. P value = 0,000 (α<0,05) yang berarti ada pengaruh terapi PMR terhadap kadar glukosa darah pada pasien DM di Puskesmas Kalinyamatan Jepara. Hasil penelitian ini  dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan terutama di pukesmas Kalinyamatan Jepara untuk menjadikan PMR sebagai salah satu intervensi mandiri. Kata Kunci : Deabetes Melitus, kadar glukosa darah, terapi PMR.
HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DENGAN MOTIVASI SEMBUH PASIEN COVID-19 KASUS KONFIRMASI TANPA GEJALA DI PATI Heny Siswanti; Anny Rosiana Masithoh; Sri Karyati
Indonesia Jurnal Perawat Vol 7, No 1 (2022): INDONESIA JURNAL PERAWAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijp.v7i1.1465

Abstract

Background: The results preliminary studies through observation and interviews, where 7 out of 10 Covid-19 sufferers who undergo quarantine said that the motivation to recover is very lacking because they feel embarrassed and afraid if they come home after recovering later. This shows that the patient feels that he or she does not maintain socializing so that the patient is exposed to Covid-19. The patient also said that the urge to recover was reduced due to the staff who did not provide counseling and the lack of invitation from health workers to carry out healing therapies such as sunbathing and taking vitamins. People think that this disease is contagious and kills so that sufferers of Covid-19 do not dare to go home, are afraid and ashamed in people's lives because they must be isolated. As many as 3 sufferers of Covid-19 stated that they would live better lives by maintaining health and distance from other people. Covid-19 sufferers say they always get support from their families via cellphones by communicating every day. Objective: To determine the relationship between self-acceptance with motivation to heal covid-19 patients case without symptoms confirmation at Hotel Kencana Pati. Method: This type of research is the analytical method of correlation with the cross sectional approach. The number of samples used was 49 respondents who were selected by consecutive sampling. To analyze the data using the Spearman rank test. Results: The results of the Spearman rank analysis test obtained a value of r count 0.765 (strong) and a value of ρ value of 0.000 less than 0.05, it can be concluded that there is a strong relationship between self-acceptance with motivation to heal covid-19 patients case without symptoms confirmation at Hotel Kencana Pati.
Efektifitas Pemberian Teknik Pernapasan Buteyko terhadap Kekambuhan pada Pasien Asma Heny Siswanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.803 KB)

Abstract

Asma adalah penyakit imflamasi kronis saluran napas yang menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodic berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk – batuk terutama malam hari. Penyakit asma menjadi masalah yang sangat dekat dengan masyarakat karena jumlah populasi yang menderita asma semakin bertambah. Di Indonesia penyakit asma menduduki utitan 10 besar dari penyebab kesakitan dan kematian. Pernafasan Buteyko sebagai stategi untuk menurunkan gejala asma dengan prinsip Breathe less untuk meperbaiki pernafasan diafragma dan belajar bernapas melalui hidung. Pernapasan buteyko berguna utnuk mengurangi ketergantungan pasien asma terhadap obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pernapasan Buteyko terhadap penurunan gejala pada pasien Asma di Puskesmas nalumsari Jepara. Dalam penelitian ini menggunakan desain pre experimental one group pretest-postest. Besar sampel adalah 34 responden. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Uji yang digunakan yaitu Uji T dan uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. P value = 0,000 (α<0,05) yang berarti ada pengaruh tehnik pernapasan Buteyko terhadap penurunan gejala pada pasien Asma di Puskesmas Nalumsari Jepara. Ada pengaruh tehnik pernapasan Buteyko terhadap penurunan gejala pada pasien Asma di wilayah kerja Puskesmas Nalumsari Jepara.
Efektifitas Pemberian Tehnik Pernapasan Buteyko terhadap Kekambuhan pada Pasien Asma Heny Siswanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.106 KB)

Abstract

Asma adalah penyakit imflamasi kronis saluran napas yang menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodic berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk – batuk terutama malam hari. Penyakit asma menjadi masalah yang sangat dekat dengan masyarakat karena jumlah populasi yang menderita asma semakin bertambah. Di Indonesia penyakit asma menduduki utitan 10 besar dari penyebab kesakitan dan kematian. Pernafasan Buteyko sebagai stategi untuk menurunkan gejala asma dengan prinsip Breathe less untuk meperbaiki pernafasan diafragma dan belajar bernapas melalui hidung. Pernapasan buteyko berguna utnuk mengurangi ketergantungan pasien asma terhadap obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pernapasan Buteyko terhadap penurunan gejala pada pasien Asma di Puskesmas nalumsari Jepara. Dalam penelitian ini menggunakan desain pre experimental one group pretest-postest. Besar sampel adalah 34 responden. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Uji yang digunakan yaitu Uji T dan uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk. P value = 0,000 (α<0,05) yang berarti ada pengaruh tehnik pernapasan Buteyko terhadap penurunan gejala pada pasien Asma di Puskesmas Nalumsari Jepara. Ada pengaruh tehnik pernapasan Buteyko terhadap penurunan gejala pada pasien Asma di wilayah kerja Puskesmas Nalumsari Jepara.
HUBUNGAN LAMANYA PUASA PRE ANESTESI DENGAN STATUS HEMODINAMIK PADA PASIEN OPERASI ELEKTIF DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS) RSUD RA KARTINI KABUPATEN JEPARA Heny Siswanti; Sri Karyati; Fuji Nurul Hidayah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.027 KB)

Abstract

Latar Beakang : Operasi atau pembedahan merupakan semua tindakanpengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka ataumenampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Saat dilakukan operasipasien terlebih dahulu dilakukan anestesi untuk menidurkan danmenghilangkan nyeri selama operasi. Pasien sebelum dilakukan operasiminimal satu hari sebelumnya melakukan puasa. Lama puasa normaladalah 4 samoai 6 jam. Saat pasien masuk di ruang operasi terjadiperubahan status hemodinamik antara pasien yang puasanya normaldengan pasien yang puasanya memanjang. Hal ini dikarenakan jumlahcairan tubuh pasien yang berkurang sehingga hemodinamik mengalamiperubahan.Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lamanyapuasa pre anestesi dengan status hemodinamik pada pasien operasi elektifdi Ruang IBS RSUD RA Kartini Kabupaten Jepara.Metode : Jenis penelitian ini adalah deskripsi korelasional denganpendekatan cross sectional dengan populasi berjumlah 399 pasien.Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling dengan jumlahsebanyak 80 responden.Hasil : Hasil uji bivariat mengunakan spearman rho antara lamanya puasapre anestesi dengan status hemodinamik pada pasien operasi elektif diRuang IBS RSUD RA Kartini Kabupaten Jepara, dengan hasil uji spearmanrho diperoleh p value = 0,000 (p < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterimaKesimpulan : Ada hubungan lamanya puasa pre anestesi dengan statushemodinamik pada pasien operasi elektif di Ruang IBS RSUD RA KartiniKabupaten Jepara.
PENGARUH LATIHAN MENGGENGGAM BOLA KARET TERHADAP KEKUATAN OTOT PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI Heny Siswanti; Dewi Hartinah; Dian Heni Susanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.043 KB)

Abstract

Stroke merupakan suatu kedaruratan medik. Semakin lambat pertolongan medis yang diperoleh, maka akan semakin banyak kerusakan sel saraf yang terjadi. Stroke masih menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia dan diperkirakan setiap tahun di Indonesia terjadi 500.000 penduduk terkena serangan stroke, sekitar 2,5 % atau 125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat. Stroke non hemoragik adalah yang terbanyak. Pemulihan atau perawatan stroke adalah proses yang dapat dilakukan saat berada di rumah sakit dengan memberikan latihan menggenggam bola karet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan menggenggam bola karet terhadap kekuatan otot pada pasien stroke non-hemoragik di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Quasi Experiment dengan bentuk rancangan pre dan post test. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden yang terdiri dari kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, analisis data bivariat pada penelitian ini menggunakan uji pairing sample t test. Penelitian ini menunjukkan peningkatan kekuatan otot pada kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol. Nilai signifikan (p = 0,01) pada kelompok intervensi dan (p = 0,02) pada kelompok kontrol. Dilihat dari nilai rata-rata setelah dilakukan perlakuan (pos tes) pada kelompok intervensi sebesar 3,71 lebih tinggi dari pada kelompok kontrol sebesar 2,43. kelompok intervensi dengan latihan menggenggam bola karet lebih baik dari pada kelompok kontrol dengan pelatihan ROM.
Gadget Level Dependence Of Children Age 3-6 Years Invillage Cranggang Dawe Kudus Vera Zulfi Nofita Sari; Annisa Yulianingrum; R Rusnoto; Heny Siswanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.842 KB)

Abstract

Latar Belakang: Penggunaan gadget tidak hanya digunakan oleh orang dewasa atau anak remaja saja, namun sudah mulai digunakan pada kalangan umur anak-anak khususnya anak prasekolah yang pada umumnya baru berusia 3-6 tahun. Dalam hal ini, kecanggihan teknologi yang menarik pada gadget menyebabkan anak-anak usia prasekolah sudah mampu untuk menggunakan gadget sendiri. Hal ini perlahan dapat mengubah norma, dan tingkah laku anak sehingga tidak sadar penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan anak mengalami ketergantungan pada gadget Tujuan: Untuk mengetahui Tingkat Ketergantungan Gadget pada Anak Usia 3-6 Tahun di Desa Cranggang Dawe Kudus Tahun 2020. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian analitik korelasi. Metode pendekatan cross sectional. Adapun teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah metode Stratified Random Sampling jumlah populasi orang tua anak usia 3-6 tahun sebanyak 80 dan sampel sebanyak 67 responden. Analisa bivariat menggunakan uji spearman rho dan instrument yang digunakan adalah lembar kuesioner. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 67 responden yang mempunyai frekuensi tingkat ketergantungan gadget pada anak usia 3-6 tahun menunjukkan tidak ketergantungan gadget sebanyak 41 orang (61,2%), ketergantungan ringan sebanyak 21 orang (31,3%) dan ketergantungan sedang sebanyak 5 orang (7,5%). Kesimpulan: Tingkat ketergantungan gadget dari 67 responen terhadap anak usia 3-6 tahun sebagian besar tidak mengalami ketergantungan gadget dengan frekuensi 41 responden (61,2%).
The Effect Of Brain Exercise On The Ability Of Recovery Of Memory Functions Of Non-Hemorric Stroke Clients At Permata Bunda Purwodadi-Grobogan Hospital Heny Siswanti; Dewi Hartinah; Yuli Susanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.953 KB)

Abstract

Tingginya klien stroke dan kurangnya kesadaran kontrol atau pemeriksaan ulang dapat memicu tingginya angka morbiditas dan mortalitas Tujuan: Mengetahui pengaruh senam otak terhadap kemampuan pemulihan fungsi ingatan klien stroke non hemoragik di RS Permata Bunda, Purwodadi-Grobogan. Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah quasy-eksperimental pre test-post test design with control. Juli-Sept 2019. Responden 28 orang dengan accidental sampling. Kriteria inklusi: Usia ≤60 tahun, rawat inap minimal 2x24 jam,keadaan umum ompos mentis Kriteria eksklusi: APS, dirujuk ke faskes lain. Analisa data menggunakan mann whitney dan wilcoxon, tingkat kepercayaan 95%, p value 0,05. Hasil: (1) Tidak terdapat perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan terhadap kemampuan pemulihan fungsi ingatan klien stroke non hemoragik kelompok kontrol, nilai Asymp.Sig (2 tailed) 0,083 >0,05,(2)Terdapat perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan senam otak terhadap kemampuan pemulihan fungsi ingatan klien stroke non hemoragik kelompok intervensi, nilai Asymp.Sig (2 tailed) 0,000 <0,05, (3) Terdapat perbedaan pemulihan fungsi ingatan pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi senam otak, nilai Asymp.Sig (2 tailed) 0,000 <0,05 . 05 Kesimpulan: Ada pengaruh senam otak terhadap kemampuan pemulihan fungsi ingatan klien stroke non hemoragik di RS Permata Bunda, Purwodadi-Grobogan.
PIJAT OKSITOSIN DAN PIJAT ENDORPHIN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR IBU NIFAS Sri Karyati; Indanah Indanah; Heny Siswanti
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 14, No 1 (2023): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v14i1.1718

Abstract

Perubahan peran sebagai ibu seringkali menyebabkan ibu nifas mengalami penurunan kualitas tidur.  Selain itu, stres paska persalinan, serta tuntutan untuk menyusui dan   memberikan perawatan pada bayi juga dapat memperburuk . Secara global, ibu nifas yang mengalami  kualitas tidur buruk sebanyak 87,5%. Pijat oksitoksin dan pijat endorfin merupakan upaya meningkatkan produksi prolaktin dan endorfin yang dapat meningkatkan relaksasi, sehingga diharapkan dapat memperbaiki kualitas tidur ibu. Ini adalah penelitian kuantitatif quasi eksperimen, dengan jumlah responden 12 orang ibu post partum. Hasil analisis dengan Wilcoxon Signed Rank Test terdapat perbaikan  kualitas tidur ibu nifas pada kelompok yang dilakukan pijat  Oksitosin (p = 0,027) maupun kelompok yang dilakukan pijat endorphin (p =0,022).  Hasil uji Mann Whitney, perbaikan Kualitas Tidur Ibu Nifas antara kelompok pijat endorphine dengan kelompok pijat endorphin tidak ada perbedaan yang bermakna (p = 0.127).