Nasriyah Nasriyah
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KORELASI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE BURUH PABRIK DENGAN HASIL LUARAN BAYI DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah Nasriyah; Yoni F Syukriani; Firman F. Wirakusumah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 4, No 2 (2013): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Hasil luaran bayi merupakan hasil dari kehamilan yang dapat berupa hasil luaran menguntungkan dan tidak menguntungkan. Kunjungan Antenatal care (ANC) yang adekuat dan berkualitas dipercaya dapat mencegah terjadinya hasil luaran yang tidak menguntungkan.Tujuan : penelitian ini adalah untuk menganalisis kunjungan ANC  buruh pabrik dengan hasil luaran bayi yang tidak menguntungkan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus dari bulan Februari-April 2013 dengan rancangan penelitian potong lintang dan didapatkan 92 responden.Metode :Analisis dilakukan secara bivariabel dengan menggunakan uji Rank Spearman,Hasil penelitian : menunjukkan ada korelasi antara kunjungan ANC dengan hasil luaran bayi, untuk jumlah kunjungan (r=0,206., p=0,049) dan waktu kunjungan (r=-0,455., p=0,000).Simpulan : dalam penelitian ini adalah jumlah dan waktu kunjungan ANC berkorelasi dengan hasil luaran bayi, semakin banyak jumlah kunjungan ANC semakin baik hasil luaran bayi dan semakin terlambat waktu kunjungan ANC semakin jelek hasil luaran bayi.
HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 1 – 3 TAHUN DI DESA GLAGAHWARU KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2007 Nasriyah Nasriyah; Islami Islami; Heni Asmawati
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 2 (2011): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan masa balita merupakan masa kritis dalam pembentukan sumber daya yang berkualitas. Pertumbuhan dan perkembangan balita dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Keadaan kurang gzi berasosiasi dengan keterlambatan motorik.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun di Desa Glagahwaru Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan survei dengan pendekatan cros sectional. Sampel yang menjadi subyek penelitian adalah 28 anak usia 1-3 tahun di Desa Glagahwaru Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Pengambilan data menggunakan DDST (Denver Development Screening Test), analisa menggunakan uji statistik Rank Spearment.Selanjutnya dari 14 anak yang berstatus gizi lebih, gizi kurang dan gizi buruk 5 anak mempunyai perkembangan motorik kasar dengan mengalami kemajuan dan berhasil melampaui tugas dan 9 anak mempunyai perkembangan motorik kasar dengan mengalami peringatan dan keterlambatan. Hasil uji statistik menggunakan Rank Spermant didapatkan nilai p=0,01 jika dibandingkan dengan α=0,05, maka nilai p(0,01)< α (0,05) artinya ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak.Disimpulkan ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun di Desa Glagahwaru Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Disarankan agar orang tua lebih meningkatkan status gizi terhadap anak agar perkembangan motorik kasar anak lebih optimal.Kata Kunci      : Status gizi, perkembangan motorik kasar, anak usia 1-3 tahunKepustakaan   : 36 (1999-2008)penelitian ini adalah berjumlah 45 orang hasil ini didapatkan dari perkiraan rata-rata yang diambil dari tiap bulan.yang diambil dengan tehnik random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan metode pengumpulan data adalah angket. Analisa data untuk menguji hipotesa digunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian : Dari sejumlah 45 WUS, sebagaian besar pada kelompok umur antara 17 – 24 Tahun sebesar 65 % , 53,3 % berpendidikan SLTP sederajat dan 44,4 % berpendidikan SLTA  sederajat , dari 45 WUS 51 % tidak bekerja, 49 % mempunyai pekerjaan tetap. Dari sejumlah 45 WUS yang mau mengimunisasikan TT2 sebanyak 36  orang ( 80 % ), sedangkan yang tidak mau mengimunisasikan TT2 ada 9 orang ( 20 % )Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat pendidikan WUS dengan kemauan Imunisasi TT2 sesuai dengan hasil uji statistik Spearman,s rho sebesar 0,001
MASTITIS (LITERATURE REVIEW) Ika tristanti; Nasriyah Nasriyah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 2 (2019): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v10i2.729

Abstract

Latar belakang : mastitis merupakan kejadian yang ditandai dengan adanya rasa sakit pada payudara yang disebabkan adanya peradangan payudara yang bisa disertai infeksi maupun non infeksi. Kejadian mastitis sekitar 15–21% ibu menyusui yang terjadi pada 6-8 minggu pertama masa menyusui. Tujuan penelitian : untuk mendapatkan sumber referensi ilmiah tentang mastitis berdasarkan hasil penelitian sebelumnya. Metode penelitian : dengan melakukan pencarian literature yang dilakukan sampai dengan tanggal 20 Mei 2019 melalui database pubmed dan google scholar menggunakan kata kunci mastitis digunakan 11 artikel sebagai sumber referensi. Hasil penelitian : mastitis adalah suatu kondisi radang payudara dan mungkin akibat penurunan imunitas dan penurunan daya tahan terhadap infeksi. Mastitis berkisar pada tingkat keparahan dari peradangan ringan, asimptomatik yang biasanya tidak menular, hingga mastitis parah yang terbukti secara klinis, yang bermanifestasi sebagai kemerahan, pembengkakan payudara, demam atau infeksi sistemik. Mastitis dapat timbul dari faktor-faktor yang berhubungan dengan kesehatan ibu, kesehatan bayi atau keduanya. Kesimpulan : hal yang disarankan pada kasus mastitis adalah ibu masih tetap menyusui bayinya, agar dapat mengurangi pembendungan pada ASI, tetapi jika ada puting susu lecet maka sebaiknya menggunakan alat bantu  untuk menyalurkan ASI pada bayinya. Pemberian informasi tentang cara menyusui yang benar dan cara manajemen laktasi sangat penting untuk pencegahan mastitis. 
IMPLIKASI COVID-19 PADA PERSALINAN nasriyah nasriyah; Islami Islami; Nor Asiyah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 2 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i2.968

Abstract

Covid-19 merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Sampai saat ini Covid-19 masih mewabah di seluruh dunia bahkan Indonesia merupakan salah satu Negara yang sangat terdampak oleh virus ini. Dampak yang diakibatkan oleh Covid-19 meluas mulai dari sektor pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Covid-19 menular sangat cepat dan menyerang pada semua usia dan kalangan bahkan dapat menyerang pada masa reproduksi yaitu pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. Meskipun belum ada bukti kuat terkait penularan Covid-19 terhadap ibu hamil dan bersalin, namun pada kenyataannya angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi akibat Covid-19 cukup tinggi. Hampir dua juta kasus kematian bayi baru lahir terjadi setiap tahunnya, dengan satu kematian bayi setiap 16 detik, demikian menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penelitian ini bertujuan untuk melihat implikasi atau dampak Covid-19 pada persalinan. Metode penelitian menggunakan artikel review dari jurnal. Pencarian jurnal dilakukan sejak tanggal 15-20 Februari 2021 dengan kata kunci Implikasi Covid-19 pada persalinan, referensi yang digunakan sebagai sumber berjumlah 12 jurnal yang diambil dari jurnal PubMed dan Web Page. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu bersalin dengan Covid-19 tidak dapat menularkan kepada bayi yang baru saja dilahirkan, tetapi ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa kehamilan dengan Covid-19 meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur dan persalinan dengan sectio secaria. Untuk mencegah penularan dari ibu ke bayi yang telah dilahirkan maka direkomendasikan untuk menerapkan protokol kesehatan dengan cara melakukan pemisahan ibu dan bayi.
PERBEDAAN SKOR KECEMASAN IBU HAMIL SELAMA PANDEMI Islami Islami; Nasriyah Nasriyah; Nor Asiyah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i1.924

Abstract

Sejak masuk di Indonesia, pandemic covid 19 menimbulkan  perubahan semua tatanan kehidupan meliputi tatanan pendidikan, sosial, budaya, politik dan keagamaan. Pandemi Covid 19 juga menimbulkan kekhawatiran pada setiap orang tidak terkecuali ibu hamil. Berbagai upaya pelayanan kesehatan, termasuk  pemeriksaan kehamilan disesuaikan dengan kondisi pandemic untuk mengurangi penularan dan penyebaran covid 19.Tujuan  penelitian ini adalah untuk mengukur  perbedaan skor kecemasan ibu hamil selama masa pandemi covid 19 berdasarkan pengalaman melahirkan.Desain penelitian ini adalah studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner tertutup  kepada ibu hamil  trimester 1 sampai dengan trimester 3 di kabupaten Kudus yang telah direkrut melalui bidan di masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan. Data yang diperoleh dilakukan seleksi untuk memilih data yang sesuai, kemudian dilakukan coding.  Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan kecemasan pada ibu.Hasil penelitian  diperoleh skor kecemasan ibu hamil berbeda-beda selama pandemic berlangsung dari kondisi tidak cemas, cemas ringan, sedang maupun cemas berat. Hasil uji statistik menunjukan tidak terdapat perbedaan skor kecamasan pada ibu hamil berdasarkan pengalaman melahirkan. Namun demikian, kami menyarankan bahwa selama pandemi masih berlangsung penerapan protocol pencegahan penularan covid 19 tetap harus dipatuhi. Perlu dilakukan penilaian pada persepsi ibu hamil, dukungan keluarga dan status pekerjaan.
HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI SESEORANG DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KALIWUNGU KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS Nur Setyawati Anjayani; dewi hartinah; nasriyah nasriyah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 2 (2012): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Berdasarkan hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2001 TB menduduki rangking ketiga sebagai penyebab kematian (9,4% dari total kematian) setelah penyakit sistem sirkulasi dan sistem pernafasan. Hasil survey prevalensi tuberkolusis di Indonesia tahun 2004 menunjukkan bahwa angka prevalensi tuberculosis Basil Tahan Asam (BTA) positif secara nasional 110 per 100.000 penduduk. Adapun data pasien TB di puskesmas kaliwungu kecamatan kaliwungu kabupaten kudus adalah sebagai berikut : jumlah pasien TB di puskesmas kaliwungu tersebut sebanyak 32.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan tingkat ekonomi seseorang dengan kejadian tuberculosis paru di puskesmas kaliwungu kecamatan kaliwungu kabupaten kudus. Untuk mengetahui tingkat ekonomi seseorang dengan TB paru di puskesmas kaliwungu, untuk mengetahui kejadian penderita tuberkulosis di puskesmas kaliwungu dan untuk menganalisis hubungan tingkat ekonomi seseorang dengan kejadian tuberkulosis paru di puskesmas kaliwungu.Metode : Penelitian ini merupakan  Diskriptif Analitik.Populasi : pPopulasi dalam penelitian ini adalah pasien TB yang berjumlah sebanyak 32 orang, didapatkan sampel 10 orang yang terkena TB paru.Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan nilai kendall”s tau_b r hitung (0,395) > r  tabel (0,349) df : 32 dengan tarif signifikansi 95% dan p value sebesar 0,022 dibawah 0,449. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat ekonomi seseorang dengan kejadian tuberkolusis paru dipuskesmas kaliwungu kecamatan kaliwungu kabupaten kudus. Adapun hubungan tersebut adalah lemah karena Correlation Coefifcient 0,412 dibawah 0,505.Kesimpulan : Ada hubungan tingkat ekonomi seseorang dengan kejadian Tuberkulosis paru di puskesmas kaliwungu kecamatan kaliwungu kabupaten kudus.
PERILAKU KONSUMSI JAJANAN SEKOLAH DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA TUMPANGKRASAK KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS Nasriyah Nasriyah; Ummi Kulsum; Ika Tristanti
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i1.913

Abstract

Pemenuhan gizi anak sekolah sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya. Usia anak adalah periode emas karena pada usia anak merupakan awal dari pertumbuhan dan perkembangan yang aktif sehingga membutuhkan gizi yang seimbang. Pada usia anak sekolah, anak tidak hanya berada dirumah melainkan harus kesekolah, saat disekolah anak tidak terpantau oleh orang tua dalam hal memilih dan mengkonsumsi jajanan. Perilaku anak dalam mengkonsumsi jajanan disekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Asupan makanan baik berupa jajanan maupun makanan dapat mempengaruhi status gizi anak sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku konsumsi jajanan sekolah dengan status gizi anak sekolah dasar. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Desa Tumpangkrasak Kabupaten Kudus Tahun 2019 dengan subjek penelitian 69 anak. Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa perilaku anak sekolah sebagian besar memiliki perilaku konsumsi jajanan positif (63,8%) dan sebagian besar memiliki status gizi baik (78,3%). Hasil uji analisis menggunakan lamda menunjukkan hasil ada hubungan yang signifikan antara perilaku konsumsi jajanan disekolah dengan status gizi anak sekolah yaitu p value 0,000 < 0,05 yang berarti ada hubungan antara perilaku konsumsi jajanan pada siswa SD dengan status gizi. Perilaku konsumsi jajanan sekolah berhubungan dengan staus gizi anak sekolah. Oleh sebab itu perlu sekali kerjasama antara guru, pengelola kantin sekolah dan orang tua dalam menyeleksi jajanan yang ada disekolah sehingga anak mampu memilih jajanan yang sehat untuk dikonsumsi. Selain itu pemantauan status gizi juga perlu dilakukan melalui usaha kesehatan sekolah oleh pihak puskesmas wilayah setempat. Kata Kunci : Perilaku konsumsi jajanan, Status gizi, Anak sekolah Dasar.
PERILAKU MENGAKSES SITUS PORNO PADA REMAJA BERDASARKAN POLA ASUH ORANG TUA Diah Andriani Kusumastuti; Nasriyah Nasriyah; Fania Nurul Khairunnisa
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 1, No 1 (2017): INDONESIA JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijb.v1i1.249

Abstract

Perilaku seks bebas remaja adalah cara remaja mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari kematangan organ seksual dan perubahan hormonal dalam berbagai bentuk tingkah seksual, seperti berkencan intim,bercumbu dan kontak seksual.Tujuan penelitian ini intuk mengetahui hubungan perilaku akses situs porno pada remaja dengan pola asuh orang tua di SMK PGRI Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Jenis penelitian yang dilakukan adalah desain penelitian analitik korelatif. Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa kelas X11 SMK PGRI Kaliwungu Kabupaten Kudus sejumlah 73 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X11 SMK PGRI Kaliwungu Kabupaten Kudus sejumlah 73 orang , karena jumlahnya kurang dari 100 maka diambil semua, sehingga sampel sebanyak 73 orang. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat.Hasil penelitian menyatakan pola asuh orang tua yang demkoratis 14 orang ( 13,6%) sedangkan pola asuh orang tua yang non  demokratis yaitu sebanyak 59 orang (84,4%). Perilaku akses situs porno yang jarang berdasarkan pola asuh demokratis sebanyak 14 orang (13,4%) dan yang sering mengakses situs porno adalah 8 orang (13,6%) dan yang jarang mengakses situs porno berdasarkan pola asuh non demokratis sebanyak 51 orang (86,4 %). Kesimpulannya Tidak terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku akses situs porno pada remaja.Kata Kunci      : situs porno, Remaja,pola asuh