Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN INFORMED CONSENT TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA Dwi Astuti; Ummi Kulsum
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 9, No 2 (2018): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v9i2.464

Abstract

Tindakan pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap tubuh, integritas dan jiwa seseorang. Pasien dan keluarga memandang setiap tindakan pembedahan sebagai peristiwa  besar yang  dapat menimbulkan takut dan cemas tingkat tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan pemberian informed consent untuk mengurangi kecemasan pasien terhadap ancaman-ancaman yang dirasakan pasien saat akan menjalani operasi. Peran perawat dalam perawatan pre operasi adalah sebagai advocate, counselor dan consultant. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian informed consent terhadap kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD RAA Soewondo Pati. Jenis penelitian ini quasy experiment dengan menggunakan bentuk rancangan one group pre and postest design. Data dianalisa dengan uji statistik wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan kecemasan sebelum diberikan perlakuan pada kelompok intervensi sebagian besar mengalami cemas ringan sebanyak 25 orang (39,7%), dan kecemasan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok intervensi yaitu sebagian besar mengalami cemas ringan sebanyak 33 orang (52,4%),  Hasil uji statistik Wilcoxon diperoleh p value = 0,001 < α = 0,05. Kesimpulan Ada pengaruh antara informed consent terhadap kecemasan pada pasien pre operasi Sectio Caesarea dengan hasil P value 0,001 < p value 0,05.
POLA MAKAN DAN UMUR KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Dwi Astuti; Ummi Kulsum
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 2, No 1 (2018): INDONESIA JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijb.v2i1.448

Abstract

AbstrakBerdasarkan data DINKES (Dinas Kesehatan) Kabupaten Jepara  jumlah ibu hamiltahun 2012 sampai dengan bulan September jumlah ibu hamil 18154 ibu hamil dengan ibu hamil Anemia sebanyak 4847 ibu hamil (26,7%). Data dari Puskesmas Bangsri di desa Bangsri Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara pada tahun 2012 s/d bulan  September  ibu hamil sebanyak 143  ibu hamil yang mengalami Anemia  sebanyak 68  ibu hamil dari 68 ibu hamil 24 orang Trismester pertama, 10 orang Trismester dua dan 34 orang trismester tiga. Sedangkan untuk AKB (Angka Kematian IBU) diwilayah Puskesmas Bangsri I sampai dengan bulan September tahun 2012 desa Bangsri sebagai urutan pertama dengan kematian ibu 2 orang, Kedungleper 1 orang, Jerukwangi 1 orang, Bondo, Wedelan, Banjaran dan Banjaragung tidak ada kematian ibu. Kata Kunci:Pola makan, umur kehamilan, kejadian anemia AbstractData DINKES (Department of Health) Jepara number of pregnant women. 2012 until September 18 154 the number of pregnant women pregnant women pregnant women with anemia as 4847 pregnant women (26.7%). Data from the health center in the village Bangsri Bangsri Bangsri Jepara district in 2012 s / d in September as many as 143 pregnant women pregnant women have anemia as many as 68 pregnant women from 68 pregnant women trimesters first 24 people, 10 people 34 people trimesters trimesters two and three . As for the IMR (MOM Mortality) region I Bangsri Health Center until September 2012 as the first order Bangsri village with 2 maternal deaths, Kedungleper 1 person, 1 person Jerukwangi, Bondo, Wedelan, Banjaran and Banjaragung no maternal deaths Keywords: diet, gestational age, the incidence of anemiaPOLA MAKAN DAN UMUR KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
Efektivitas Mobilisasi Dini terhadap Penurunan Skala Nyeri Post Operasi Sectio Cesarea di RSUD Kudus Sri Karyati; Muhammad Hanafi; Dwi Astuti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.375 KB)

Abstract

Nyeri merupakan pengalaman pribadi yang diekspresikan secaraberbeda. Tindakan medis yang sering menimbulkan nyeri adalahpembedahan termasuk SC. Pasien post SC memerlukan perawatan yangmaksimal untuk mempercepat pengembalian fungsi tubuh, denganpemberian intervensi mobilisasi dini. Latihan mobilisasi dini dapatmeningkatkan sirkulasi darah yang akan memicu penurunan nyeri.Penelitian ini termasuk jenis penelitian Quasi Ekperimen dengan desainpenelitian Non Equivalent Control Group. Populasi dalam penelitian iniadalah pasien operasi SC di RSUD Kudus dan diambil sampel 20 orangdengan teknik Accidental Sampling Uji analisa data dengan ujiIndependent Samples T test. Didapatkan hasil pada hari I secarabermakna skala nyeri kelompok 24 lebih tinggi daripada kelompok 48(p= 0.040), namun pada hari II dan III terjadi kebalikannya, yaitusecara bermakna skala nyeri kelompok 24 lebih rendah daripadakelompok 48. Mobilisasi dini 24 jam pada hari II dan III lebih efektifdibandingkan dengan mobilisasi dini 48 jam. Untuk itu diperlukanprosedur tetap terhadap intervensi mobilisasi dini pada pasien pascaSC dan diperlukan kecakapan perawat dalam pemberian terapi.
Usia, Jenis Kelamin, Kondisi Fisik dan Status Gizi dengan Kemampuan Perawatan Diri pada Anak Tunagrahita Dwi Astuti; I Indanah; Sri Karyati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.673 KB)

Abstract

Menurut WHO, sebanyak 15% dari penduduk dunia mengalamigangguan mental dan fisik. Tunagrahita merupakan masalah duniadi negara berkembang. Usia anak yang lebih tua mempunyaikemampuan perawatan diri 4,6 kali lebih baik. Kondisi fisik anaktuna grahita yang tidak memiliki kelemahan motorik 4,7 kali lebihmampu melakukan perawatan diri. Status gizi yang baikmemudahkan anak tunagrahita melakukan aktivitas fisik yang dapatmenunjang kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuihubungan antara usia, jenis kelamin, kondisi fisik dan status gizidengan kemampuan perawatan diri pada anak tunagrahita. Jenispenelitian korelasi analitik. Metode pendekatan Cross Sectional,sampel sebanyak 132 responden dari 197 anak Tunagrahita teknikstratified random sampling. Uji hubungan penelitian menggunakanChi Square. Hasil Penelitian didapatkan terdapat ubungan antarausia dengan kemampuan perawatan diri dengan p.value 0,026 <0,05. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kemampuanperawatan diri dengan p.value 0,534 > 0,05. Ada hubungan antarakondisi fisik dengan kemampuan perawatan diri dengan p.value0,000 < 0,05. Ada hubungan antara status gizi dengan kemampuanperawatan diri dengan p.value 0,043 < 0,05. Kesimpulan :.Adahubungan antara usia,kondisi fisik dan status gizi kemampuanperawatan diri pada anak tunagrahita.
Efektivitas Mobilisasi Dini terhadap Penurunan Skala Nyeri Post Operasi Sectio Cesarea di RSUD Kudus Sri Karyati; Muhammad Hanafi; Dwi Astuti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri merupakan pengalaman pribadi yang diekspresikan secaraberbeda. Tindakan medis yang sering menimbulkan nyeri adalahpembedahan termasuk SC. Pasien post SC memerlukan perawatan yangmaksimal untuk mempercepat pengembalian fungsi tubuh, denganpemberian intervensi mobilisasi dini. Latihan mobilisasi dini dapatmeningkatkan sirkulasi darah yang akan memicu penurunan nyeri.Penelitian ini termasuk jenis penelitian Quasi Ekperimen dengan desainpenelitian Non Equivalent Control Group. Populasi dalam penelitian iniadalah pasien operasi SC di RSUD Kudus dan diambil sampel 20 orangdengan teknik Accidental Sampling Uji analisa data dengan ujiIndependent Samples T test. Didapatkan hasil pada hari I secarabermakna skala nyeri kelompok 24 lebih tinggi daripada kelompok 48(p= 0.040), namun pada hari II dan III terjadi kebalikannya, yaitusecara bermakna skala nyeri kelompok 24 lebih rendah daripadakelompok 48. Mobilisasi dini 24 jam pada hari II dan III lebih efektifdibandingkan dengan mobilisasi dini 48 jam. Untuk itu diperlukanprosedur tetap terhadap intervensi mobilisasi dini pada pasien pascaSC dan diperlukan kecakapan perawat dalam pemberian terapi.
Usia, Jenis Kelamin, Kondisi Fisik dan Status Gizi dengan Kemampuan Perawatan Diri pada Anak Tunagrahita Dwi Astuti; I Indanah; Sri Karyati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut WHO, sebanyak 15% dari penduduk dunia mengalamigangguan mental dan fisik. Tunagrahita merupakan masalah duniadi negara berkembang. Usia anak yang lebih tua mempunyaikemampuan perawatan diri 4,6 kali lebih baik. Kondisi fisik anaktuna grahita yang tidak memiliki kelemahan motorik 4,7 kali lebihmampu melakukan perawatan diri. Status gizi yang baikmemudahkan anak tunagrahita melakukan aktivitas fisik yang dapatmenunjang kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuihubungan antara usia, jenis kelamin, kondisi fisik dan status gizidengan kemampuan perawatan diri pada anak tunagrahita. Jenispenelitian korelasi analitik. Metode pendekatan Cross Sectional,sampel sebanyak 132 responden dari 197 anak Tunagrahita teknikstratified random sampling. Uji hubungan penelitian menggunakanChi Square. Hasil Penelitian didapatkan terdapat ubungan antarausia dengan kemampuan perawatan diri dengan p.value 0,026 <0,05. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kemampuanperawatan diri dengan p.value 0,534 > 0,05. Ada hubungan antarakondisi fisik dengan kemampuan perawatan diri dengan p.value0,000 < 0,05. Ada hubungan antara status gizi dengan kemampuanperawatan diri dengan p.value 0,043 < 0,05. Kesimpulan :.Adahubungan antara usia,kondisi fisik dan status gizi kemampuanperawatan diri pada anak tunagrahita.