Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Penggunaan Multi Media untuk Meningkatkan Efektivitas Pesan Khutbah Jumat Widyatama, Rendra
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.82 KB)

Abstract

Di kalangan umat Islam di seluruh dunia, termasuh Indonesia, khutbah jumat merupakan aktivitas rutin. Disebut rutin, karena ibadah tersebut diselenggarakan secara teratur tiap hari jumat. Ibadah ini wajib dilakukan oleh ummat Islam laki-laki yang sudah baliq. Seperti halnya dengan ibadah shalat jumat, penyampaian khutbah jumat juga merupakan aktivitas rutin bagi para khatib. Indikator rutinitas dapat dilihat dari aktivitas komunikasi yang dilakukan, yaitu cenderung monoton, tidak dipersiapkan secara memadai, dan tidak menggunakan bantuan media apapun. Khatib hanya memenuhi rukun dan syarat syah khutbah sehingga terkesan tidak memperdulikan respon jamaah. Penyampaian pesan khutbah jumat dengan metode seperti itu, jamaah tidak terlihat menyimak nasehat khutbah. Dari banyak pengamatan, jamaah jumat banyak yang tertidur pada saat khutbah sampai ibadah tersebut dimulai. Keadaan ini jelas membuat pesan khutbah tidak efektif. Sehubungan dengan hal tersebut, khatib dan takmir masjid perlu melakukan inovasi kreatif atas khutbah jumat. Salah satu cara adalah dengan menggunakan multimedia sebagai alat bantu penyampaian pesan sehingga khutbah jumat dapat lebih menarik dan efektif. Kata Kunci: Multimedia, Komunikasi, Pesan yang Efektif, Khutbah Jumat. 
Efektifitas Strategi Komunikasi Politik Elit Muhammadiyah DIY dalam Pemenangan Pemilu DPD-RI Tahun 2014 Anang Masduki; Rendra Widyatama
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 5 No. 1 (2018): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101005120181

Abstract

Muhammadiyah telah menempatkan anggotanya menjadi wakil di DPD-RI sejak tahun 2004. Pada pemilu tahun 2014, Muhammadiyah DIY kembali mengajukan kadernya sebagai wakil anggota DPD-RI, namun jumlah suara yang diperoleh cenderung turun. Keadaan tersebut membuat elit Muhammadiyah di tingkat PWM DIY perlu menyusun strategi agar tidak lagi terjadi penurunan suara. Dari hasil penelitian pertama, diperoleh beberapa kesimpulan; Pertama, di DIY terdapat persaingan identitas yaitu identitas budaya keraton, ormas Muhammadiyah, NU, dan non muslim, nasionalis, dan abangan. Kedua, terjadi maksimalisasi alat peraga. Ketiga, Muhammadiyah menonjolkan identitas budaya penggunaan peci, dan menggunakan tagline: muda dan cerdas, gesang prasojo, makaryo kagem Ngayogyokarto. Keempat, Muhammadiyah melakukan gerakan melalui pendekatan kultural dan structural, misalnya dengan mengirim sms ke seluruh pimpinan Muhammadiyah se DIY dan warga Muhammadiyah yang bekerja di amal usaha Muhammadiyah. Olehkarenanya, penelitian tersebut memerlukan kesinambungan untuk menganalis efektifitas setrategi komunikasi politik yang dilakukan elit Muhammadiyah DIY memenangkan kader Muhammadiyah saat mengajukan M. Afnan Hadikusumo dalam pemilihan anggota DPD-RI tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan strategi komuniikasi politik yang lebih baik dalam konteks pemilihan anggota DPD di masa mendatang, mengingat pemilu-pemilu yang akan datang lebih kompetitif. Penelitian ini akan dilakukan di DIY, dan merupakan penelitian kualitatif dengan penggalian data berupa wawancara mendalam. Adapun subjek penelitian adalah warga dan simpatisan Muhammadiyah. Metode analisis yang digunakan adalah analisis isi. Triangulasi dalam penelitian ini digunakan triangulasi metode dan triangulasi sumber. Adapun hasil penelitiannya adalah, bahwa strategi Komunikasi politik yang dilakukan oleh Tim sukses maupun Afnan sendiri sudah efektif namun masih perlu masifitas dan penajaman. Hal ini terbukti gagasan Afnan yang diusung berupa pendidikan dan kesehatan yang sejak kampanye digelorakan tidak disinggung dan disebut sebagai simbol atau identitas yang mencirikan kekhasan program dan arahan gagasan yang akan diusung Afnan jika terpilih anggota DPD RI.
Jangkauan Siaran Televisi Swasta di Indonesia: Sebuah Tinjauan Ekonomi-Politik Rendra Widyatama
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 7 No. 2 (2020): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101007220206

Abstract

Di setiap negara di dunia, penyiaran TV menempati posisi yang sangat penting. Tiap pemerintahan mengendalikan bisnis penyiaran tersebut sesuai kepentingan politiknya sendiri. Di Indonesia, pemerintah mengatur industri penyiaran ini melalui Undang-Undang Penyiaran nomor 32 tahun 2002, dilengkapi dengan beberapa peraturan pemerintah. Berdasarkan peraturan tersebut, semua stasiun TV diwajibkan menyiarkan siarannya secara lokal, kecuali melalui siaran berjejaring. Tujuan peraturan ini, pemerintah ingin memunculkan keanekaragaman konten dan kepemilikan, sehingga dominasi dapat dihindari. Namun dalam prakteknya, sistem jaringan siaran menempatkan jaringan TV induk lebih dominan dibanding anggota jaringan sehingga beberapa stasiun TV mendominasi penyiaran di Indonesia. Artikel ini mengungkap stasiun TV yang mendominasi, berdasar studi literatur. Menurut analisa data, dari 671 stasiun TV komersial yang mengudara secara gratis, 14-stasiun TV swasta cenderung mendominasi dimana 8 perusahaan mengelola stasiun-stasiun TV besar tersebut. Kedelapan perusahaan ini terdiri dari MNC Group, EMTEK, Viva Media Asia, CT Corp. KKG, Media Indonesia, Rajawali Corp, dan Indigo Multimedia. Semua stasiun TV dominan berasal dari Jakarta, dan jangkauan siarannya sangat bervariasi di 22 hingga 32 provinsi di Indonesia. Cakupan siaran ini cenderung melanggar peraturan penyiaran. Pemerintah cenderung abai atas pelanggaran ini. Pemilik kedelapan perusahaan tersebut berasal dari kalangan pengusaha, jurnalis, praktisi televisi, dan politisi.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MASYARAKAT DALAM MENDETEKSI INFORMASI HOAKS DI MEDIA SOSIAL DI ERA PENDEMI COVID-19 Rendra Widyatama; Vani Dias Adiprabowo; Fitrinanda An Nur; Zeni Putri Pinasti; Kharisma Alfi
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2021): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v4i3.35457

Abstract

Infodemi adalah kabar bohong terkait pandemi Covid-19. Informasi berbahaya ini menyebar cepat melebihi penyebaran virus Covid-19 dan mengganggu dalam penanganan pandemi. Infodemi Covid-19 menyebar melalui internet dan media sosial ke seluruh pelosok Indonesia termasuk wilayah Pedukuhan Gondanglegi, Yogyakarta melalui internet dan media sosial. Di pedukuhan ini, masyarakat menggunakan infodemi sebagai percakapan dalam media sosial WhatsApp. Pelibatan hoaks tersebut disebabkan karena kemampuan mendeteksi hoaks masyarakat di Pedukuhan Gondanglegi masih rendah. Berdasar masalah pokok tersebut, penulis menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan dan pendampingan masyarakat guna meningkatkan kemampuan masyarakat mendeteksi hoaks. Semua kegiatan berbasis online, mengikuti peraturan pemerintah, menghindari penghentian penyebaran Covid-19. Peserta penyuluhan ini berasal dari masyarakat Pedukuhan Gondanglegi. Sebelum kegiatan dimulai, peserta mengisi pre-test dilanjutkan dengan post-test setelah program selesai. Uji statistik menggunakan paired sample T-test setelah uji normalitas Shapiro Wilk menghasilkan nilai signifikansi 0,00. Angka ini menunjukkan bahwa literasi digital mempengaruhi kemampuan mendeteksi hoaks secara signifikan pada peserta pengabdian pada masyarakat. Aktivis literasi digital dapat menduplikasi metode pelatihan dalam literasi digital ini di daerah lain.
Penggunaan Multi Media untuk Meningkatkan Efektivitas Pesan Khutbah Jumat Rendra Widyatama
CHANNEL: Jurnal Komunikasi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.82 KB) | DOI: 10.12928/channel.v3i1.2419

Abstract

Di kalangan umat Islam di seluruh dunia, termasuh Indonesia, khutbah jumat merupakan aktivitas rutin. Disebut rutin, karena ibadah tersebut diselenggarakan secara teratur tiap hari jumat. Ibadah ini wajib dilakukan oleh ummat Islam laki-laki yang sudah baliq. Seperti halnya dengan ibadah shalat jumat, penyampaian khutbah jumat juga merupakan aktivitas rutin bagi para khatib. Indikator rutinitas dapat dilihat dari aktivitas komunikasi yang dilakukan, yaitu cenderung monoton, tidak dipersiapkan secara memadai, dan tidak menggunakan bantuan media apapun. Khatib hanya memenuhi rukun dan syarat syah khutbah sehingga terkesan tidak memperdulikan respon jamaah. Penyampaian pesan khutbah jumat dengan metode seperti itu, jamaah tidak terlihat menyimak nasehat khutbah. Dari banyak pengamatan, jamaah jumat banyak yang tertidur pada saat khutbah sampai ibadah tersebut dimulai. Keadaan ini jelas membuat pesan khutbah tidak efektif. Sehubungan dengan hal tersebut, khatib dan takmir masjid perlu melakukan inovasi kreatif atas khutbah jumat. Salah satu cara adalah dengan menggunakan multimedia sebagai alat bantu penyampaian pesan sehingga khutbah jumat dapat lebih menarik dan efektif. Kata Kunci: Multimedia, Komunikasi, Pesan yang Efektif, Khutbah Jumat. 
The development of teacher creativity in making creative learning materials at experimental state elementary school 2 Sleman Noer Doddy Irmawati; Rendra Widyatama; Maya Ulyani; Peni Larasati
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jpm.v5i2.5625

Abstract

In the era of the Covid-19, distance learning with interesting learning materials is needed to avoid boredom and burnout. Online distance learning requires the use of the internet and the readiness of teachers to process learning materials. In reality, internet use is limited to teachers and students in urban areas that have better information and technology. Therefore, the development of teacher creativity in making creative learning materials, especially in making creative media, needs to be used as a follow-up to overcome Online learning problems. Internet information technology, which was previously used as a source of information, must now be used as a media aid in Online learning, especially at the level of basic education. After a 42-hour workshop with discussions; (1) Creative and interesting learning with a literary approach; (2) Making interesting and creative learning media, and; (3) Learning technology and its handling. The teachers of Experimental State Elementary School 2 have obtained recipes for making creative learning media that are able to attract stronger attention to children when participating in online learning.  Teachers have also been able to prepare PowerPoint for interesting and not boring subjects
THE DETERMINANT FACTORS OF TELEVISION’S AUDIENCE IN CHOOSING TV CHANNEL IN THE DISRUPTIVE ERA Rendra Widyatama; Suranto AW; Maizatul Haizan Mahbob
Profetik: Jurnal Komunikasi Vol 14, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/pjk.v14i2.2372

Abstract

This qualitative research article aims to explain the determinant factors that influence viewers to choose TV's channels in the disruptive era. In the period triggered by the increase of the internet and digital technology, many innovations emerged, potentially disturbing and destroying the old system. Loyalty in the broadcasting industry of the disruptive age is temporary and can change quickly. Viewers effortlessly change their TV channels according to their interests and desires. Therefore, TV managers have to pay attention to various factors on TV's audience to choose TV channels. These determinant factors occupy a prominent position among TV station managers in Indonesia and around the globe as an essential contrive to grab the attention of TV viewers. Primary data was dig using the focus group discussion (FGD) before the Covid-19 pandemic occurred. The authors conducted five FGDs involving 9-12 participants in each FGD. This research found that there are 23 determinant factors influencing audience in choosing TV channels in the disruptive era. The 23 factors are divided into four categories namely, TV program content, audience's purposes, corporate action, and community influence. The conclusion is, from four determinants factors, the range of TV content comprises the most varied category. In contrast, community influence factor occupies the last position with one variation.
Analisis Kebutuhan Program Promosi Pencegahan Diare pada Anak Berusia di Bawah Dua Tahun Elfi Rahmawati, Retna Siwi Padmawati, Rendra Widyatama
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 24, No 3 (2008)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.695 KB) | DOI: 10.22146/bkm.3588

Abstract

Background: Diarrhea  is one  of environmental  based  diseases  and  still  the  cause  of major  health problems  in Indonesia.  It  is attributed  to  the poor condition of basic sanitation, physical environment and  the poor behavior of community  in personal hygiene. Diarrhea  is considered as one of  the  infectious diseases and  the main cause of mortality  and morbidity  in children  under-five particularly  under  two-years  old. Various  health promotion  activities have been conducted  to control diarrhea disease, yet  the  diarrhea  incident  rate still high. Even  for certain period there has  been  an  increasing number  of  diarrhea  patients.Objective: This  research was  aimed  at  describing  the community’s  need  for  the  health  education  of  diarrhea prevention.Method:  This was  a  qualitative  research using  case  study  approach. Data  collection was  conducted  by  in depth  interview,  focus  group  discussion, observation  and  document  study. Research  informants were mothers who have  children below  two  years  old and  health education  stakeholders. Data was  analyzed  using    interactive analysis.Result:   The promotion  program  for  diarrhea prevention  that  has  been conducted  in Primary Health Care  of Piyungan was not  able  to  diminish  various  inappropriate  perceptions  and  assumptions  toward diarrhea.  The community  could not  see  the  relation  between  diarrhea with  environment and  breastfeeding. Community’s  need toward  diarrhea  information was all materials  related with diarrhea. The  method  to  convey was  through  speech that used  leaflet,  folder  and booklet. The  information  source  that  suitable  to  give  information was  health  care provider  in  regulars meeting  every month.Conclusion:  the suitable  health promotion  for diarrhea  is speech  by health  provider using  leaflet, booklet  and folder.  Education material  should  be  focused  on  diarrhea prevention,  especially  on  the  relationship  between environment  and breastfeeding  and  diarrhea  incidents.Keywords: need  assessment,  promotion  program,  diarrhea  prevention
Kontribusi Testimoni dalam Meningkatkan Efektivitas Pendidikan Kesehatan tentang Napza di Kabupaten Sleman Ririn Puspandari, IM Sunarsih, Rendra Widyatama
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 24, No 3 (2008)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.729 KB) | DOI: 10.22146/bkm.3590

Abstract

Background: Drugs  abuse  including  narcotic,  alcohol,  psychotropic  and  other  addictive  elements  (Napza) keep  increased. Teenager  is  a  high  risky  group  toward  external  bad  influence  including Napza. The  increasing tendency  of  the  number  of  drugs  abuse  and  the  age  of  drug  user which  tend  to  be  younger,  demanded prevention  effort  and  appropriate  control. School  as  education  institution  is  an  appropriate  place  to  prevent drugs  abuse  by  giving  right  information  through  health  education. The  appropriate method  that  needs  to  be selected  should be  suitable with  situation and  condition  in  the  school  in order  to  create  an  optimum  result.Objective: Health  education  for  drugs abuse  through  speech with audiovisual,  speech  by  presenting  former  of user  (testimony) and  group discussion was expected  could  influenced  on  the  level of  knowledge and  changed student’s attitude  toward drugs  abuse prevention.  This  research was aimed  to  find  out  the  influence of  health education  through  speech with  audiovisual  as well  as  through  speech with  testimony  and group  discussion toward  knowledge and  attitude  of  students  in  the  prevention  of  drugs  abuse.Method: This was  a quasi  experimental  research  that used Solomon  four  group designs. The  research  subject was  consisted  of  two  treatment  groups  and  two  control  groups. The  data was  collected with  questioner regarding  knowledge  and  attitude. Data  processing  and  analysis was  used  student  t-test and  anova.Result:  There was  a knowledge  improvement on  the  first  treatment group  that used  interactive speech  and audiovisual as well as  in  the  second  treatment  group  that  used  interactive  speech method,  testimony and  group discussion  (p<0,05). There was  a  significant  improvement on  attitude  toward  drugs  abuse  prevention  in  the group with  interactive speech,  testimony, and  group discussion. There was  a difference  on  knowledge  between both  of  the methods  toward  improvement  on  attitude  and  yet  there was  a  difference  on  knowledge  toward knowledge  improvement.Keywords: health  education,  testimony,  knowledge,  attitude  and drugs  abuse
Efektivitas penggunaan video dan buku bergambar untuk meningkatkan ibu mencuci tangan dengan sabun Prita Devy Igiany; Toto Sudargo; Rendra Widyatama
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 32, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.662 KB) | DOI: 10.22146/bkm.6196

Abstract

Effectiveness of video and illustrated book to improve mothers’ knowledge, attitude, and skill of handwashing with soapPurposeThis study aimed to determine the effect of video and illustrated book to mothers’ knowledge, attitude, and skill of handwashing with soap in Air Terbit village and Sungai Putih village. MethodsThis study used quasi-experimental design, with a non-equivalent control group design. Samples consisted of 21 respondents in each group, which were chosen with predetermined inclusion criteria. ResultsBivariate analysis showed no significant differences in knowledge, attitudes, and skills (p>0.05) between illustrated book and video during the pretest. At the posttest, knowledge in both groups were significantly different (p<0.05) which showed the illustrated book was more effective to improve knowledge than video. For attitude and skills during posttest, results were significantly different showing the video was more effective to be used (p<0.05). Comparing knowledge, attitude and skill in the pretest and posttest in both groups, significant differences (p<0.05) were obtained. ConclusionIllustrated books effectively increased mothers' knowledge of handwashing with soap, while video was more effective to improve mothers’ attitude and skill of handwashing with soap.