Claim Missing Document
Check
Articles

Agama dan Media Diskursus LGBT dalam Opini SKH Republika Aw, Suranto; S, Dyna Herlina; Setiawan, Benni
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 9 No 2, September 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v9i2.4294

Abstract

SKH Republika menurunkan banyak tulisan mengenai isu lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) selama kurun waktu 24 Januari ? 31 Maret 2016. Pertanyaan penelitian yang diajukan : (1) bagaimana representasi ideologi dan (2) seksualitas dalam pemberitaan SKH Republika?Metode Penelitian yang dipilih adalah analisis wacana Van Dijk dengan pendekatan intensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum SKH Republika menawarkan wacana anti LGBT melalui pemilihan narasumber dan pendapat mereka yang dikutip. Representasi ideologi yang ditampilkan bahwa LGBT bersandar pada ideologi liberalisme dan universalisme yang bertentangan dengan nilai, norma, dan hukum nasional Indonesia. Sedangkan wacana seksualitas direpresentasikan melalui kuasa pengetahuan bersumber dari psikolog islam dan institusi otoritatif yaitu agama, negara dan pendidikan. Semua narasumber islam di tiga institusi tersebut menolak LGBT sedangkan narasumber negara non-islam bersifat moderat dengan membatasi penampilan mereka di ruang publik, selanjutnya peneliti sekuler menerima praktik LGBT sebagai salah satu jalan masuk membentuk pengetahuan dan kesetaraan hukum.Kata kunci :?Republika, wacana, LGBT, kuasa, seksualitas, pengetahuanThe Republika Daily published abundant articles about lesbian, gay, bisexual and transgender (LGBT) during the period January 24 to March 31, 2016. The research question: (1) how do the representation of ideology and (2) sexuality in the news SKH Republika? The Van Dijk?s discourse analysis with intentional approach was employed. In general The Republika Daily offers anti-LGBT discourse through the selection of speakers and their opinions are cited. According to The Republika Daily, ideology representation that is based on liberalism and universalism is against values, norms, and Indonesian national law. While the discourse of sexuality is represented by the power of knowledge comes from psychologists Islam and authoritative institution that is religion, state and education. All sources of Islam in the three institutions while the informant refused LGBT non-Islamic countries are moderate by limiting their appearance in the public space, the next secular researchers accept LGBT practices as one way in shaping the knowledge and legal equality.?Keywords: Republika, discourse, LGBT, power, sexuality, knowledge?
Implementasi Pendekatan Fenomenologis dalam Penelitian Pendidikan Aw, Suranto
Efisiensi : Kajian Ilmu Administrasi Efisiensi No. 3 Volume VI, September 2006
Publisher : Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY & ASPAPI PUSAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7002.73 KB) | DOI: 10.21831/efisiensi.v6i3.3908

Abstract

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan pada gradasi yang lebih tinggi, maka setiap upaya meningkatkan kualitas pendidikan perlu dilakukan melalui penelitinan. Supaya penelitian dapat memberikan informasi atau temuan yang akurat, maka perlu menggunakan metode penelitian yang tepat. Fenomenologi merupakan salah satu altematif pendekatan untuk diimplementasikan dalam rangka melakukan penelitian dan kajian keilmuan kependidikan. Dalam pandangan fenomenologi, gejala proses pendidikan itu bersifat holistik (menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan), sehingga peneliti tidak akan melaksanakan penelitiannya hanya berdasarkan variabel, tetapi keseluruhan geja1a empiris itu meliputi aspek tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Implementasi pendekatan fenomenologis telah menambah variasi metodologi riset untuk memahami persoalan­persoalan pendidikan, sehingga pada akhirnya diperoleh temuan­ temuan aktual guna meningkatkan pembaharuan pelayanan publik termasuk pendidikan.
PERAN LEMBAGA PENDIDlKAN DALAM PEMBINAAN BUDAYA BANGSA MENGHADAPI ERA PASAR BEBAS Aw., Suranto
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1997,TH.XVI
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3788.722 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.9222

Abstract

Datangnya era pasar bebas, baik dalam kerangka Kawasan Perdagangan BebasASEAN (AFfA tahun 2(03), maupun Asia Pasifik (APEC tahun 2020), di sampingdisambut dengan sikap optimis, ada pula kekhawatiran. Sikap optimis itu muncul karenaera pasar bebas akan mempermudah peredaran barang, jasa dan informasi. Namunberbagai kemudahan yang tercipta, dikhawatirkan berdampak pada masyarakat,khususnya berkaitan dengan persoalan ketahanan budaya bangsa.Vntuk menghadapi pengaruh nilai-nilai budaya asing, lembaga pendidikanmemiliki posisi peranan yang strategis, yakni sebagai wahana membina ketahananbudaya sehingga bangsa kita lebih siap memasuki era pasar bebas dimana interaksibudaya berlangsung pesat. Lembaga pendidikan membina sikap budaya yang positifbersamaan upaya membentuk manusia yang cerdas dan terampil. Vpaya ini sesuaistrategi pembangunan pendidikan yang bertujuan membentuk dan menciptakan sosokmanusia Indonesia yang utuh. Jadi, orientasi keilmuan dan pembinaan budayadilaksanakan seimbang. Pembinaan budaya dapat ditempuh dengan dua pendekatan,yami monolitik dan integratif.
Office Communication Competencies for Vocational High School in Industri 4.0 Widianingrum, Riska; Aw, Suranto; Hermanto, Febrika Yogie; Sholikah, Mar’atus
Dinamika Pendidikan Vol 15, No 1 (2020): June 2020
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/dp.v15i1.24348

Abstract

This study aims to explore the information about industry needs for office communication competence in the 4.0 industrial revolution era. Competency suitability is one of the things supporting objective achievement of vocational education implementation. The development of office communication competencies also needs to be scrutinized and adjusted so that students can learn both at school and industry. This research is a case study research conducted using a descriptive method with qualitative approach and analyzed using the Miles & Hubberman model which includes stages of data reduction, data presentation, data verification, and data inference. The results of this study indicate that office communication competencies explicitly contained in the 2013 revised edition of the 2017 curriculum are still relevant to be taught in schools and are still needed in the industry. Several competencies need to be updated and added to support students' skills in dealing with the development of work in the industry related to office communications in the 4.0 industrial revolution era to improve the office work effectiveness, such as (1) information management using social media, web, and online application of goods or services sales; (2) mastery of communication using social media, the web, and online application of goods or services sales; and (3) mastery of international languages.
Office Communication Competencies for Vocational High School in Industri 4.0 Widianingrum, Riska; Aw, Suranto; Hermanto, Febrika Yogie; Sholikah, Mar’atus
Dinamika Pendidikan Vol 15, No 1 (2020): June 2020
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/dp.v15i1.24348

Abstract

This study aims to explore the information about industry needs for office communication competence in the 4.0 industrial revolution era. Competency suitability is one of the things supporting objective achievement of vocational education implementation. The development of office communication competencies also needs to be scrutinized and adjusted so that students can learn both at school and industry. This research is a case study research conducted using a descriptive method with qualitative approach and analyzed using the Miles Hubberman model which includes stages of data reduction, data presentation, data verification, and data inference. The results of this study indicate that office communication competencies explicitly contained in the 2013 revised edition of the 2017 curriculum are still relevant to be taught in schools and are still needed in the industry. Several competencies need to be updated and added to support students' skills in dealing with the development of work in the industry related to office communications in the 4.0 industrial revolution era to improve the office work effectiveness, such as (1) information management using social media, web, and online application of goods or services sales; (2) mastery of communication using social media, the web, and online application of goods or services sales; and (3) mastery of international languages.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM TAYANGAN ”MARIO TEGUH GOLDEN WAYS” Suranto Aw
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 7, No. 2 (2016)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.915 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v6i2.12048

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) profil acara Mario Teguh Golden Ways; (2) sinopsis jalannya acara Mario Teguh Golden Ways; (3) cakupan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam tayangan Mario Teguh Golden Ways; dan (4) pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan karakter melalui tayangan Mario Teguh Golden Ways. Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi (content analysis). Unit analisis pada penelitian ini adalah episode “Pancing Cinta” yang ditayangkan 13 September 2015. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Profil acara Mario Teguh Golden Ways yang ditayangkan oleh Metro TV menunjukkan bahwa acara ini merupakan salah satu bentuk nyata kepedulian media televisi melaksanakan fungsi edukasi dalam pembinaan karakter masyarakat. (2) Cinta itu harus diperjuangkan. Cinta itu harus dipancing. Kadang-kadang perlu pengorbanan. Memancing cinta identik dengan cara memancing ikan oleh pemancing hebat. Siapkan perangkatnya: lanjeran, senar, kail, dan umpan. (3) Nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam tayangan MTGW episode “Pancing Cinta” mencakup: (a) disiplin, menaati norma dan peraturan; (b) santun, hormat, baik dan rendah hati; (c) cinta Tuhan dan mensyukuri pemberian-Nya; (d) kemandirian, tanggap (peka), tatag (tahan uji), tanggon (dapat diandalkan), niat baik, dan tanggung jawab; (e) kejujuran; (f) dermawan, tolong menolong, kerjasama, mendatangkan kebahagiaan. (4) Pendekatan yang digunakan dalam proses pendidikan karakter melalui tayangan MTGW adalah pendekatan holistik (holistic approach). Kata Kunci: pendidikan karakter, mario teguh golden ways, pancing cinta THE CHARACTER EDUCATION VALUES CONTAINED IN THE PROGRAM MARIO TEGUH GOLDEN WAYS Abstract: The purpose of this study is to describe: (1) profile of the program Mario Teguh Golden Ways; (2) coverage of the character education values contained in the program Mario Teguh Golden Ways; and (4) the approach used in the learning process of character education through the program Mario Teguh Golden Ways. This study is a content analysis. The analysis unit in this study is the episode "Pancing Cinta" which aired 13 September 2015. The results of the study are as follows. (1) The profile of the program Mario Teguh Golden Ways broadcasted by Metro TV, showed that this program is one of the real form of television media's concern to carry out the education function in character building in society; (3) The character education values contained in the program MTGW episode "Pancing Cinta" includes: (a) Discipline, obey norms and regulations; (b) Polite, respectful, kind and humble; (c) Love God and grateful for His gifts; (d) Independence, responsive (sensitive), Tatag (resilient), tanggon (reliable), good intentions and responsibility; (e) Honesty; (f) Generous, mutual help, cooperation, bring happiness; (4) The approach used in the character education process through the program MTGW is a holistic approach. Keyword: Character Education, Mario Teguh Golden Ways, Pancing Cinta
INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH KOMUNIKASI INTERPERSONAL Suranto Aw.
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 5, No. 3 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.601 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v0i3.5586

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran mata kuliah Komunikasi Interpersonal dapat meningkatkan pemahaman terhadap nilai-nilai  karakter mulia yang mencakup sopan-santun, keterbukaan, empati, dan kesetaraan. Subjek penelitian  adalah mahasiswa semester VI Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran yang mengambil mata kuliah Komunikasi Interpersonal. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus. Langkah-langkah penelitian meliputi: perencanaan, implementasi, monitoring,  dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui: (1) observasi; (2) dokumentasi untuk mengumpulkan dokumen hasil pekerjaan atau tugas mahasiswa; dan (3) kuesioner untuk mahasiswa. Analisis  data dalam penelitian ini berupa refleksi terhadap data yang telah diperoleh, baik secara kualitatif maupun  kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui integrasi pendidikan karakter dalam mata kuliah tersebut, pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai karakter mulia mengalami peningkatan. Implementasi tindakan dapat dikatakan berhasil karena telah terjadi perubahan dan peningkatan dalam pemahaman terhadap nilai karakter mulia yang mencakup sopan-santun, keterbukaan, empati, dan kesetaraan. Kata Kunci: integrasi, pendidikan karakter, komunikasi interpersonal THE INTEGRATION OF CHARACTER EDUCATION IN THE TEACHING AND LEARNING OF INTERPERSONAL COMMUNICATION CLASS Abstract: This research aims at finding out whether integrating character education in the teaching and learning of Interpersonal Communication class can promote the understanding of noble character values which include politeness, openness, empathy, and equality. The subjects of the research were Semester VI students of  Office of Administration Education Study Program taking  the Interpersonal Communication class. This is an action research study lasting within two cycles. The research steps include planning, implementation, monitoring, and reflection. The data were obtained through (1) observation, (2) documentation – collecting documents pertaining to the students’ works and tasks, and  (3) quesionnaire for the students. The data analysis in this study took the form of reflection on the qualitative  and quantative data obtained. The result of the study shows that, through the integration of character education in the Interpersonal Communication class, the students’ understanding of the noble character values improved. The implementation of the action is considered successful because there have been changes and improvement in the students’ understanding of the noble character values which include politeness, openness, empathy, and equality.   Keywords: integration, character education, interpersonal communication
PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK) ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK Suranto Suranto; Muhyadi Muhyadi; Djemari Mardapi
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 18, No 1 (2014)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v18i1.2127

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan instrumen yang cocok untuk melakukan evaluasi penyelenggaraan kegiatan UKK administrasi perkantoran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penelitian pengembangan ini mencakup empat tahapan utama, yaitu tahap pendahuluan, tahap perencanaan dan pengembangan, tahap uji coba evaluasi dan revisi, serta tahap implementasi. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik focus group discussion, angket/kuesioner, wawancara, observasi, dan studi dokumen. Analisis data dengan responden siswa menggunakan program Lisrel 8.51 dan data dengan responden guru dianalisis menggunakan SPSS 17.00 for Windows. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) komponen penyelenggaraan UKK mencakup: (a) kolaborasi sekolah dengan asosiasi profesi dan DU/DI; (b) kinerja asesor; (c) sarana prasarana penunjang UKK; (d) sikap siswa terhadap UKK; (e) informasi capaian kompetensi siswa; dan (f) pengakuan legal asosiasi profesi dan DU/DI. (2) hasil pengujian menunjukkan: (a) instrumen dengan responden siswa berdasarkan data uji coba pada tahap implementasi, seluruh instrumen valid, reliabel, dan memenuhi syarat sebagai model yang fit; (b) instrumen dengan responden guru pada tahap implementasi menunjukkan seluruh butir instrumen memiliki nilai validitas 0,30 dan memenuhi kriteria KMO 0,50 serta koefisien reliabilitas α 0,70. Kata kunci: pengembangan, instrumen evaluasi, uji kompetensi keahlian ______________________________________________________________DEVELOPING AN EVALUATION INSTRUMENTS OF THE OFFICE ADMINISTRATION EXPERTISE COMPETENCY TEST IN VOCATIONAL HIGH SCHOOLSAbstract This study aims to develop an evaluation instruments which is appropriate to evaluate the implementation of the Expertise Competency Test (ECT) for the Office Administration Expertise in vocational high schools (VHSs). This developmental research includes four major stages, namely the preliminary stage, the planning and development stage, the trial stage for evaluation and revision, as well as the implementation stage. For the data collection techniques, this study used focus group discussion, questionnaire, interview, observation, and document study. The data analysis for the students' responds was carried out using Lisrel Program version 8.51., while that for the teachers' responds was carried out using SPSS version 17.00 for Windows. The results of the study are as follows. 1) the components of the ECT activities include: (a) the collaboration of the schools and professional associations and the Business Sector/Industrial Sector (BS/IS); (b) the  assessors’ performances; (c) infrastructure facilities supporting the ECT; (d) students’ attitudes towards the ECT; (e) the information about the students’ attainments, and (f) the legal recognition from professional associations and the Business Sector/Industrial Sector or the BS/IS. 2) The study showed that: (a) based on the tryout data in the implementation stage, all items in the instrument with student respondents were valid, reliable, and qualified as a fit model; (b) on the implementation stage, all items in the instrument with teacher respondents had the validity value 0.3 and, therefore, met the criteria of KMO 0.5 and the coefficient of reliability α 0.70.Keywords: development,  evaluation instrument, expertise competency test
Evaluasi program sosialisasi vaksinasi covid-19 melalui media sosial Suranto Aw
Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 21, No 2 (2021): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v21i2.43721

Abstract

One of the evaluation parameters that can measure the effectiveness of socialization programs through social media is citizen engagement, namely public involvement in important or essential problems on social media. This evaluation was conducted to analyze the effectiveness of the Covid-19 vaccination socialization program through social media. The object of the evaluation is the netizen conversations on Twitter in the form of messages, statuses, or tweets that mention the keyword 'COVID-19 Vaccine' on social media. The effectiveness criteria of the socialization program were based on the citizen engagement index or the citizen involvement index which is examined from the netizen opinions on sentiment (positive/negative) and emotion (trust/fear) indicators. The evaluation results show that the socialization program has succeeded in increasing positive sentiment and emotions of trust. Positive sentiment was shown by netizens' opinions, which were dominated by posts that supported and accepted the vaccination program. Emotion of trust was dominated by the trust and acceptance posts. This finding, when confirmed with facts in the community, indicates a conformity. The public has supported, approved, trusted and accepted the Covid-19 vaccination.Salah satu parameter evaluasi yang dapat mengukur keefektifan program sosialisasi melalui media sosial  adalah citizen engagement, yaitu keterlibatan publik terhadap suatu problematika penting atau yang dianggap penting di media sosial. Evaluasi ini dilakukan untuk menganalisis keefektifan program sosialisasi vaksinasi Covid-19 melalui media sosial. Objek evaluasi adalah percakapan warganet di Twitter baik berupa pesan, status, maupun tweet yang menyebutkan kata kunci ‘Vaksin COVID-19’ di media sosial. Kriteria keefektifan program sosialisasi mengacu kepada citizen engagement index atau indeks keterlibatan warganet yang dianalisis dari opini warganet pada indikator sentimen (positif/negative) dan emosi (trust/fear). Hasil evaluasi menunjukkan Program sosialisasi berhasil meningkatkan sentiment positif dan emosi trust. Sentimen positif ditunjukkan opini warganet yang didominasi unggahan mendukung dan menyetujui vaksinasi. Emosi trust, didominasi oleh unggahan rasa percaya dan menerima. Temuan ini apabila dikonfirmasi dengan fakta di masyarakat, mengindikasikan adanya kesesuaian. Masyarakat telah mendukung, menyetujui, percaya, dan menerima vaksinasi Covid-19.
Korelasi Komunikasi Persuasif Kepala Desa dengan Sikap Pedagang Kaki Lima terhadap Ketertiban Lingkungan Suranto Aw *
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 12, No 1 (2015): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.432 KB) | DOI: 10.21831/socia.v12i1.5318

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara komunikasi persuasif kepala desa dengan sikap pedagang kaki lima (PKL) terhadap ketertiban lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini ialah PKL yang menempati lokasi sepanjang Jalan Kaliurang Km 14 (Tegalmanding) sampai Jl. Kaliurang Km 17 (Kledokan) sebanyak 40 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Besarnya ukuran sampel ditentukan mengikuti tabel penentuan jumlah sampel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 5%, yaitu 36 orang. Analisis data yang digunakan ialah korelasi Product Moment dari Karl Pearson dan teknik analisis korelasi ganda. Hasil penelitian ini ialah: 1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara karakteristik kepala desa sebagai komunikator dalam proses komunikasi persuasif dengan sikap PKL terhadap ketertiban lingkungan; 2) Terdapat korelasi antara daya tarik pesan komunikasi persuasif yang disampaikan komunikator dengan sikap PKL terhadap ketertiban lingkungan. Kata kunci:komunikasi persuasif, sikap, ketertiban lingkungan
Co-Authors Addien Ismi Fadhilah Adinda Paramitha Alfi Yuni Astuti Alif Lam Mim Huda Amir Safruddin Safruddin amrullah surya hartama Anggitya Khalifa Bumi Aprilianti Wulandari Apriyani Putri Rezeki Arif Hidayad arif hidayat Asfi Ma’ruf Fairuzzabad Auni Candra Trianaputri Badrun Kartowagiran Bambang Setyomoko Benni Setiawan Benni Setiawan Cahyo Dwi Prastowo carissa ervania charis hamdani Chatia Hastasari dainty dheanara Danu Eko Agustinova Dewi Ambarwati Dinda Isradilah Djemari Mardapi Djemari Mardapi dwi fitri ani Dwi Gesti Jayanti Dyah Kumalasari Dyna Herlina Suwarto Eko Widodo Eva Zulaefa Febrika Yogie Hermanto Finnas Fauzia Trisani geby alfariza Grendi Hendrastomo * Haryanto Haryanto Heri Retnawati Ida Nur Amini Imam Nur Prasetya Ismiyati, Ismiyati istifaroh imaniyati Joko Kumoro Kalvin Kalvin Kiki Sipa’ul Hafid Krisma Haryuniati Kurnia Nur Fitriana lailatun najihah Lisna Indriyani Lolita Paramesti Nariswari Luthfan Rahmanda Allam Magy Gaspersz Maizatul Haizan Mahbob Mami Hajaroh Mar’atus Sholihah Mas’ud Hamdani Bin Rohmad Melani Nur Anggraini Mia Rahayu Mohd Nor Shahizan Ali Muhammad Bukhori Dalimunthe muhammad firdaus alhakim Muhammad Kaisar Melgajanarsyah Muhammad Rijal Fadli Muhammad Tigor Irfandani Muhyadi Muhyadi Mujiyanto Mujiyanto Myristica Imanita Nadalia Silmi Fathinah Nadalia Silmi Fathinah Nadya Angelica Mutiara Amanda Netty Gaspersz Norika Hidayati Yusyah Normah Mustaffa Nunung Fatimah Nur Fitrah Ramadhani Liesfi Nur Lailly Tri Wulansari Nurizky Handayani Nursida Arif Permata Dian Fathinah Permata Dian Pratiwi Pratiwi Wahyu Widiarti Puji Lestari Purna Dhatu Martani Putu Fahrudin Raihan Ghulammuhadzib Kusdaryanta Rani Bella Rendra Widyatama rizal fahmi muhammad Rosanna Saskhia Rosanna Saskhia Rosidah Rosidah Salma Yasmin Reyhanah savannah yohan devi Savira Indah Rahmadanti Setiawan, Johan Shafir Walida Haq Sholikah, Mar’atus Sholikah, Mar’atus Siti Hanifah Suhadi Purwantara Supardi Supardi Syarifudin Syarifudin Tania Klasinki Trie Hartiti Retnowati Tusyanah Tusyanah twista gilang ramadhan Ulfah Hidayati Violine Intan Puspita Voettie Wisataone Voettie Wisataone Widianingrum, Riska Yundari, Yundari yunita noor wijayantie Zamroni Zamroni