Arin Fithriana
Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Budi Luhur

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi Kebijakan Pangan Halal Indonesia: Keunggulan Kompetitif Dalam Tren Pangan Halal Di Asia Tenggara Arin Fithriana; Rendy Putra Kusuma
GLOBAL INSIGHT JOURNAL Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.678 KB) | DOI: 10.52447/gij.v3i2.1149

Abstract

Pangan bersertifikasi halal saat ini telah menjadi tren konsumen. Kesadaran ini selain didasari oleh kebutuhan syariah bagi ummat muslim, juga adanya kesadaran bahwa proses pencapaian sertifikasi halal telah melewati beberapa tahapan berkaitan dengan kesehatan dan keamanan pangan. Pemerintah Indonesia telah memfasilitasi masyarakat melalui kebijakan produk halal dan membentuk badan yang mengawasi dan mengontrol produk halal. Indonesia mersupakan negara dengan mayoritas muslim di Asia Tenggara telah memfasilitasi kelompok muslim dengan membentuk institusi yang sertifikasi halal. Beberapa negara ASEAN dengan komunitas muslim juga mengembangkan hal yang sama. Kondisi ini mendorong adanya kompetisi antar negara untuk mengembangkan produk pangan halalnya. Implementasi MEA semakin memungkinkan interaksi lebih luas dan terbuka antar negara anggota. Menggunakan konsep kompetitif advantage dengan metode kualitatif, kebijakan pangan halal Indonesia yang terangkum dalam kebijakan halal menjadi bagian kompetensi produk Indonesia ditengah tren pangan halal di Asia Tenggara.  Berbagai perubahan kebijakan yang dilakukan juga merupakan bagian dari strategi halal Indonesia dalam bersaing tetapi juga merupakan  perlindungan terhadap warga negara.Kata-kata Kunci : Kebijakan, Pangan halal, competitive advantage, Asia Tenggara
PEMUDA PENGAWAL DEMOKRASI: PENGENALAN PEACE JOURNALISM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KAMPANYE SEHAT KEPADA PEMILIH PEMULA Denik Iswardani Witarti; Anggun Puspitasari; Arin Fithriana
Sebatik Vol 24 No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mendekati Pemilihan Kepala Daerah serentak 2020 maupun Pemilihan Umum 2024 di Indonesia, penyebaran berita palsu atau hoaks makin marak terjadi. Sedangkan, agar dapat memilih secara tepat, pemilih memerlukan informasi yang benar serta relevan tentang rekam jejak para kandidat dan program mereka. Karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu bahu-membahu memerangi penyebaran berita palsu tersebut. Cara paling sederhana yang bisa dilakukan masyarakat adalah dengan tidak menyebarkan informasi apa pun sebelum memastikan kebenaran serta kredibilitas sumbernya. Jika masyarakat ingin menyebarkan informasi terkait dengan keunggulan politis calon yang dijunjungnya, masyarakat, khususnya pemilih pemula harus mengerti mengenai ketentuan-ketentuan umum mengenai berita positif jurnalistik yang bersifat damai (peace journalism) sehingga dapat menyebarkan berita yang tidak mengandung hoaks. Pemilih pemula merupakan bagian penting di dalam sebuah demokrasi. Pemuda di Indonesia harus mampu memegang peran strategis dengan kekuatan kelembagaannya. Pemilih pemula dapat menjadi unit kontrol sosial terhadap suatu demokrasi karena dinilai paling aktif dalam menyebarkan berita melalui media digital mengenai penyelenggaraan Pilkada maupun pemilu. Dalam upaya untuk memberikan pengetahuan mengenai peace journalism kepada masyarakat, khususnya pemilih pemula, diperlukan sosialisasi mengenai peace journalism yang dikemas dalam diskusi interaktif. Salah satu metodenya adalah workshop fotografi. Dalam sosialisasi tersebut, pemilih pemula diperkenalkan dengan pentingnya menyebarkan berita dengan baik dan benar yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan masyarakat mengenai pembuatan konten sosial media yang menarik.
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI KEPADA ANAK USIA SEKOLAH SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS) TUJUAN 16 TARGET 5 Denik Iswardani Witarti; Anggun Puspitasari; Arin Fithriana
Sebatik Vol 25 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.226 KB) | DOI: 10.46984/sebatik.v25i1.1085

Abstract

Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan 16 berusaha untuk mencapai kehidupan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif disemua tingkatan. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, telah disusun beberapa target. PKM ini dilakukan sebagai untuk mencapai sasaran ke 5 yaitu secara substansial mengurangi korupsi dan suap dalam segala bentuknya. Isu korupsi dan suap di Indonesia telah menjadi permasalahan yang serius. RPJMN secara eksplisit mengakui bahwa korupsi merupakan hambatan utama untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Tindakan korupsi dan suap bisa dicegah dengan memberikan pendidikan sejak dini. Kegiatan di Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Musyarrofah dilakukan untuk mengenalkan pentingnya gerakan anti korupsi dan suap dalam segala bentuknya kepada masyarakat khususnya anak-anak usia sekolah. Kegiatan yang dilakukan melalui bentuk seminar dan diskusi kelompok ini diikuti oleh 43 siswa pengurus OSIS MTs Al Musyarrofah. Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta menyampaikan bahwa sikap jujur, penguatan Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) serta ketegasan penegakan hukum dapat mencegah dan meminimalisir tindak suap dan korupsi.
Generating Digital Literacy Website: Upgrading the Understanding of Digital Literacy at SMA Yuppentek 1 Tangerang Arin Fithriana; Anggun Puspitasari; Samsinar Samsinar
Poltanesa Vol 24 No 2 (2023): December 2023
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v24i2.2958

Abstract

This community service initiative introduces a website and Android-based application system to enhance digital literacy among educators at SMA Yuppentek 1, Tangerang. The prevailing issue pertains to the misuse of digital media, which significantly impacts societal well-being. Adolescents, being prolific users of digital platforms, face heightened vulnerability to various crimes stemming from their social media engagements. To address this, preventive measures necessitate an elevation of the partners' proficiency and comprehension in digital literacy. The initiative emphasizes social humanities and information systems, channeling efforts into fostering literacy and constructing website and Android applications to fortify the practice of digital literacy. The implementation strategy encompasses meticulous stages of preparation, execution, and reporting. The primary focus during the implementation phase centers on comprehensive solutions, comprising educating on digital literacy, providing insights into applications pertinent to digital literacy, crafting digital literacy applications, and formulating a digital literacy module. This program aims to foster a sustained understanding of digital literacy in youngsters, empowering educators to navigate and mitigate challenges posed by digital media misuse among adolescents. By equipping them with the requisite tools, it strives to fortify the capacity of educators in addressing the complexities inherent in adolescent digital engagement.