Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Antara Pengetahuan Jumantik Tentang Demam Berdarah Dengue (Dbd) Dengan Kinerja Jumantik Septiana Ma’rifah; Nurullya Rachma
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.833 KB)

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue. Juru Pemantau Jentik (Jumantik) merupakan kader dari masyarakat yang dilatih oleh petugas kesehatan mengenai penyakit DBD. Jumantik biasanya berasal dari desa yang bersangkutan yang mempunyai kinerja yang baik serta pengetahuan yang lebih baik daripada masyarakat di wilayah tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang DBD dengan kinerja jumantik. Metode penelitian adalah crossectional dengan pendekatan kuantitatif dan studi deskriptif korelatif. Subyek penelitian ini adalah jumantik sejumlah 63 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2013 di Desa Ngesrep, Ngemplak, Boyolali. Data diperoleh melalui i responden (door to door) dan melalui pertemuan rutin jumantik menggunakan kuesioner pengetahuan jumantik tentang DBD dan kuesioner kinerja jumantik. Uji statistik menggunakan statistik deskriptif untuk menilai hubungan antara pengetahuan jumantik tentang DBD dengan kinerja jumantik. Hasil penelitian menunjukkan Jumantik yang memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 41 orang (65,08%) dan rendah sebanyak 22 orang (34,92%). Serta Jumantik yang memiliki kinerja tinggi sebanyak 35 orang (55,56%), dan rendah sebanyak 28 orang (44,44%). Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan jumantik tentang DBD dengan kinerja jumantik dengan p value 0,000. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak adanya Jumantik dalam pencegahan penyakit DBD.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERAWATAN DIRI PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS PANDAK I Ferianto; Mateus Sakundarno Adi; Nurullya Rachma
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 8 No 1 (2019): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v8i1.257

Abstract

Background: Someone in middle adulthood has begun to experience changes leading to an aging process, so they are vulnerable to degenerative diseases. Diabetes mellitus is a degenerative disease which is still being a health problem in Indonesia. Problems and complications in people with DM can be minimized if the patient has sufficient knowledge and ability to carry out self-care. One effort that can be done is to provide health education about self-care to optimize metabolic control, prevent acute and chronic complications, optimize quality of life and able to carry out self-care behavior independently. Objective: The study aimed to determine the effect of health education on self-care activities in type 2 diabetes mellitus in Puskesmas Pandak I. Methods: This was a quasi-experimental study with a one group pretest-posttest study design. The samples used were 26 respondents. Data analysis technique used paired t-test with a significance level of p <0,05. Results: There is a significant enhancement in self-care activities. Statistical analysis using paired t-test found there were significant differences in the value of self-care activities between pre and post-education among type 2 diabetes mellitus diabetes (p <0,005). Conclusion: Health education can improve self-care activities for people with type 2 diabetes mellitus in Puskesmas Pandak I. Keywords : Health education, self-care, diabetes mellitus
Gardening Therapy: Alternatif Tindakan Dalam Mencegah Progresivitas Demensia Pada Lansia di Panti Wreda Rita Hadi Widyastuti; Megah Andriany; Sarah Ulliya; Nurullya Rachma
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12.184 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v3i2.4053

Abstract

Prevalensi penderita demensia semakin meningkat. Orang dengan Demensia juga mengalami perubahan tingkah laku seperti delusi, halusinasi, depresi, kerusakan fungsi tubuh, cemas, disorientasi spasial, ketidakmampuan melakukan tindakan yang berarti, tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, melawan, marah, agitasi, apatis dan kabur dari tempat tinggal. Alternatif solusi yang dapat digunakan untuk mencegah progresifitas demensia pada lansia adalah gardening therapy. Terkait hal itu, program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan gardening therapy  guna meningkatkan status kognitif lansia di Panti Wreda Harapan Ibu, Semarang. Metode yang digunakan dalam program ini meliputi Pelatihan dengan metode ceramah dan praktik mendekteksi dini demensia dan  implementasi TAK. Hasilnya menunjukkan bahwa 14 lansia dengan penurunan status kognitif mengalami kenaikan score short portable  Mental State Examination(SPMSQ) dan terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan caregiver  dan lansia  dalam  melakukan  deteksi dini demensia dan  pelaksanaan gardening therapy. Gardening therapy   dapat menjadi alternatif intervensi dalam mencegah progresifitas demensia di Panti Wreda.
Art Therapy Sebagai Upaya Penatalaksanaan Psikogeriatri di Panti Wreda Di Kota Semarang Rita Hadi Widyastuti; Nurullya Rachma; Elis Hartati; Artika Nurrahima; Muhammad Mu’in; Megah Andriany
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 2 NOMOR 2 SEPTEMBER 2018 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.414 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v2i2.2390

Abstract

Jumlah Masalah psikogeriatri semakin meningkat di Indonesia. Penatalaksanaan psikogeriatri yang tidak tepat dapat menimbulkan dampak baik bagi lansia maupun caregiver yang merawatnya. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah  (1) menurunkan masalah psikogeriatri khususnya kesepian pada lansia di panti wreda; (2) meningkatkan pengetahuan caregiver dalam melakukan Art therapy sebagai upaya dalam penatalaksanaan psikogeriatri di Panti Wreda; (3) meningkatkan ketrampilan caregiver dalam melakukan Art therapy sebagai upaya dalam penatalaksanaan psikogeriatri di Panti Wreda; dan (4) adanya buku panduan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Art Therapy.  Metode yang digunakan adalah  pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Art Therapy pada lansia dengan masalah psikogeriatri khususnya kesepian, dan  pelatihan dengan metode ceramah dan praktik melakukan TAK Art Therapy.   Hasil pengabdian menunjukkan: (1) Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Art Therapy pada lansia dapat menurunkan nilai kesepian dengan rata- rata 4,5 ; (2) Pelatihan dilakukan pada 15 caregiver dengan hasil terjadi peningkatan pengetahuan caregiver dengan mean 7,5 ; (3) peningkatan  ketrampilan caregiver dalam penatalaksanaan psikogeriatri dengan mean 8; dan (4) tersusun buku panduan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Art Therapy. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Art Therapy pada lansia dapat dilakukan oleh caregiver sebagai upaya dalam penatalaksanaan psikogeriatri di Panti Wreda.Kata kunci : Lansia, art therapy, psikogeriatri ABSTRACTNumber of psychogeriatric problems is increasing in Indonesia. Incorrect psychogeriatric management can have an effect on both the elderly and caregiver. The objectives of this activities are (1) to decrease the problem of psychogeriatri, especially loneliness on elderly at nursing home; (2) to increase caregiver knowledge in performing Art therapy as an effort in the management of psychogeriatri at Panti Wreda; (3) to improve caregiver skills in performing Art therapy as an effort in the management of psychogeriatri in Panti Wreda; and (4) there is guidance book of Group Activity Therapy Art Therapy. The method used is the implementation of Group Activity Therapy Art Therapy on the elderly with psychogeriatric problems, especially loneliness, and training with lecture method and practice doing TAK Art Therapy. The results of activities indicate : (1) Group Activity Therapy Activities  Art Therapy in elderly can decrease loneliness value by an average of 4.5; (2) The training was carried out on 15 caregivers with the result of increased caregiver knowledge with mean 7.5 ; (3) incresing caregiver skill in psychogeriatric management with mean 8; and (4) the creation of guidance book of Group Activity Therapy Art Therapy. Group Activity Therapy Art Therapy on elderly can be done by caregiver as an effort in psychogeriatric management in Panti Wreda.   Keywords: Elderly, art therapy, psychogeriatrics
Effects of Dietary Management Education on Self-Efficacy and Caregiver Practice in Dietary Care of Family Members with Type 2 DM Ria Anggraini; Chriswardani Suryawati; Nurullya Rachma
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 6, No 3 (2018): NOVEMBER
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.902 KB) | DOI: 10.21927/jnki.2018.6(3).43-50

Abstract

Type 2 Diabetes Mellitus (DM) is one of the public health problems with high prevalence both in Indonesia and in the word. According to the World Health Organization (2016),  90% of all DM cases around the world is of type 2 DM. Data from the Indonesian Ministry of Health in 2014 also showed that 90% of all diabetic cases in Indonesia were of type 2 DM. In caring for the family members with type 2 DM, caregivers require self-efficacy and practice of dietary care. This self-efficacy and care practice can be improved through dietary management education. This study aimed to analyze the effects of type 2 DM dietary management education on self-efficacy and dietary care practice of caregivers. This quantitative study used a pre and posttest quasi-experimental design with a control group. The samples were 44 caregivers recruited using purposive sampling technique and were assigned to two groups based on the inclusion and exclusion criteria. The results showed that dietary management education could improve self-efficacy and caregiver practice in the dietary care of family members with type 2 DM (p-value=0.000 and α=0.05). This study concluded that type 2 DM dietary management education program gave effects on self-efficacy and caregiver practice. Dietary management education can be used as an alternative to improve self-efficacy and caregivers’ practice in the dietary care of patients with type 2 DM.
Terapi Murottal Meningkatkan Hormon Β -Endorfin dan Menurunkan Tekanan Darah Lansia Elis Hartati; Artika Nurrahima; Nurullya Rachma; Megah Andriany
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jks.v6i2.5872

Abstract

This study aims to analyze the effect of murottal therapy on β-endorphin levels and blood pressure in older people. The method used is quasi-experimental with one group pre-test and post-test design. The results showed that the β-endorphin levels in older people before the intervention had a mean value of + 349,910 pg/ml, and after the intervention, the average value was + 432,849 pg/ml (p-value = 0.001). The study's systolic and diastolic blood pressure results before and after the intervention had a p-value = 0.000. In conclusion, Murottal therapy effectively increases levels of the hormone β-endorphin and lowers blood pressure. Keywords: Elderly, blood pressure, murottal therapy, β-endorphins