Syarifuddin Syarifuddin
Universitas Lambung Mangkurat

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Vidya Karya

Pemanfaatan Lahan Gambut Di Kawasan Transmigran Desa Sidomulyo Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala Herry Porda Nugroho Putro; Syarifuddin Syarifuddin; Deasy Arisanty; Mohamad zaenal Arifin Anis
Vidya Karya Vol 36, No 2 (2021)
Publisher : FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.008 KB) | DOI: 10.20527/jvk.v36i2.10282

Abstract

This study aimed to obtain data on the use and utilization of peatlands that the government has provided to meet their daily needs. Peatlands, which are very difficult to manage, challenge transmigrant communities to turn them into productive land. The method used was qualitative with a descriptive approach to reveal the facts in the field. Data collection used interviews, document studies, and direct observation of the field. Based on the data, it is known that the transmigrant community used peatland for mixed gardens, with 1010 plots of land used for seasonal crops (vegetables, oranges and rice) and perennials (rubber, oil palm and coconut), 480 plots of land were for settlements, and as many as 32 plots of land were used for mosques, cemeteries and schools. This data was obtained from the National Land Agency (BPN) Kab. Barito Kuala, interviews, and direct observations with the people who cultivate the land. The results obtained explain that the use of peatlands by transmigrants was certainly an illustration that peatlands could still be used as productive and comfortable land to be used as settlements/residences and for community livelihoods. With proper management, the use of peatland would provide great benefits, not only for the present but also for the future.Keywords: Peatlands; Transmigran Community; Utilization Penelitian ini bertujuan memperoleh data mengenai penggunaan dan pemanfaatkan lahan gambut yang telah diberikan oleh pemerintah guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Lahan gambut yang notabennya sangat sulit dikelola menjadi tantangan bagi masyarakat transmigran untuk menjadikannya lahan produktif. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif  untuk mengungkap fakta yang terdapat di lapangan. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, studi dokumen, dan observasi langsung ke lapangan. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa masyarakat transmigran menggunakan lahan bergambut untuk kebun campuran yaitu sebanyak 1010 bidang tanah digunakan untuk tanaman musiman (sayuran, jeruk dan padi) dan tanaman keras (karet, sawit dan kelapa), 480 bidang tanah untuk permukiman, dan sebanyak 32 bidang tanah yang digunakan untuk masjid/langgar, kuburan, dan sekolah. Data ini diperoleh dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Barito Kuala, wawancara, dan observasi langsung dengan masyarakat yang mengolahan lahan tersebut. Hasil yang diperoleh  menerangkan bahwa penggunaan lahan bergambut oleh masyarakat transmigran tentu menjadi gambaran bahwa lahan gambut masih bisa dijadikan lahan yang produktif dan nyaman untuk dijadikan permukiman/tempat tinggal serta untuk penghidupan masyarakat. Dengan pengolahan yang tepat, pemanfaatan lahan bergambut dapat bermanfaat dengan baik secara berkelanjutan.Kata Kunci: Lahan Gambut; Masyarakat Transmigran; Pemanfaatan