Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perilaku Sehat Ibu Hamil dan Kematian Bayi: Perspektif Sosiologi Kesehatan Sulyana Dadan; Nanang Martono; Urip Tri Wijayanti
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP) Vol. 4 No. 1 (2021): Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32524/jksp.v4i1.2

Abstract

Infant mortality is one of the important indicators for assessing the degree of health and quality of life of residents in a region. Several studies that discuss the causes of infant mortality, highlight more external factors of pregnant women, such as social background, economy and availability of health services. Therefore, this study aims to examine the internal factors of pregnant women, namely the healthy behavior of pregnant women in relation to the emergence of cases of infant death. The research method used is descriptive quantitative by analyzing secondary of SDKI data 2017 in Central Java . Data is processed using descriptive statistics in the form of frequency distribution and cross tables. Referring to the concepts of health behaviors in a sociological perspective, this study found that the meaning of pregnant women to the concept of pregnancy also determines their behavior in undergoing the process of pregnancy towards the delivery process. This study concluded that healthy behavior of pregnant women such as pregnancy examination, drug consumption and postnatal examination of babies is one of the causes of infant mortality in Central Java province.
Revitalisasi dan Konservasi Permainan Anak Tradisional Sebagai Strategi Pengembangan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal Di Kabupaten Banyumas Sulyana Dadan; Bambang Widodo
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/gulawentah.v5i2.6853

Abstract

Kabupaten Banyumas sangat kaya akan potensi wisata, namun potensi tersebut baru dinikmati oleh segelintir orang. Oleh karena itu, tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata. Tujuan khususnya adalah melakukan inventori terhadap berbagai permainan anak tradisional di Kabupaten Banyumas untuk dijadikan pangkalan data dalam pengembangan kepariwisataan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Sasaran penelitiannya adalah seniman, budayawan dan para pamong budaya. Hasil penelitian menemukan bahwa di Kabupaten Banyumas terdapat banyak permainan anak tradisional, baik yang memiliki unsur tembang  dan kesenangan, olah fikir maupun olahraga dan ketangkasan. Ragam permainan anak tradisional tersebut sebagian besar berada di ambang kepunahan karena tergilas oleh terpaan globalisasi berupa menjamurnya mainan dan permainan anak modern. Selain itu, Pemkab Banyumas belum melakukan upaya serius untuk melestarikan permainan anak tradisional. Kesimpulannya, revitalisasi permainan anak tradisional menjadi aset wisata, bisa menjadi salah satu strategi untuk melestarikan permainan anak tradisional sekaligus mengembangkan wisata Banyumas. Revitalisasi dimulai dengan inventori dan dokumentasi ragam permainan anak tradisional, mensosialisasikannya dan  menjadikannya sebagai atraksi wisata.
AKTUALISASI NILAI RELIGIUS DALAM UPACARA NGASA DI KAMPUNG BUDAYA JALAWASTU KABUPATEN BREBES Zulfah Khumaeroh; Sulyana Dadan; Elis Puspitasari
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 4 (2022): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i4.2021.1412-1425

Abstract

Upacara ngasa merupakan ritual adat yang sudah ada sejak dulu hingga saat ini dan dilakukan sekali dalam setahun oleh masyarakat di Kampung Budaya Jalawastu. Upacara ngasa dipengaruhi oleh berbagai kepercayaan yang berkembang sesuai masanya. Hal tersebut membuat upacara ngasa mengandung nilai religius yang cukup kompleks. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk aktualisasi nilai religius dalam upacara ngasa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi, serta teori  tindakan sosial sebagai landasan analisisnya. Hasil penelitian menunjukan, bahwa: (1) aktualisasi nilai religius dalam upacara ngasa di Kampung Buaya Jalawatu  mengandung nilai religius yang dipengaruhi oleh kepercayaan; Animisme-Dinamisme, Sunda Wiwitan, Hindu-Budha, dan Islam. (2) aktualisasi nilai religius tersebut diwujudkan dalam lima hal, yaitu: waktu pelakanaan upacara ngasa, tempat upacara ngasa berlangsung, peralatan yang digunakan dalam upacara ngasa, makanan yang disajikan dalam upacara ngasa, dan pakaian yang dikenakan pada upacara ngasa. (3).
SEKOLAH KOMUNITAS MTs PAKIS DI DESA GUNUNGLURAH, CILONGOK, BANYUMAS, JAWA TENGAH: UPAYA MANDIRI DALAM MENGATASI ISU PENDIDIKAN ANAK Hendri Restuadhi; Ratna Dewi; Sulyana Dadan; Ankarlina Pandu Primadata
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 8 No 2 (2022)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jsn.8.2.237-252

Abstract

Desa Gununglurah, di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah merupakan wilayah yang hingga tahun 2011 masih sangat terkurung oleh lebatnya hutan dan lekuk-lekuk Gunung Slamet. Akses masyarakat setempat kepada pendidikan sangatlah rendah. Namun demikian, hingga kurun waktu setahun setelah itu, di tengah masih kuatnya kegagahan alam, MTs (Madrasah Tsanawiyah) PAKIS –Piety, Achievement, Knowledge, Integrity, Sincerity – dibangun dan dikembangkan oleh warga setempat untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji kiprah MTs PAKIS di desa Gununglurah selama ini serta mendeskripsikan dan menjelaskan upaya pengembangan sekolah komunitas itu sendiri. Penelitian yang mendasari tulisan ini dilaksanakan secara kualitatif dan data diperoleh melalui focused group discussion bersama murid dan para relawan MTs PAKIS serta orang tua murid MTs PAKIS. Sebagai sebuah lembaga pendidikan, MTs PAKIS meberikan layanan pendidikan melalui pemberian pelajaran-pelajaran umum sebagaimana di sekolah-sekolah SMP. Namun demikian, metode pembelajarannya tidak murni instruksional layaknya pendidikan formal. Belajar mandiri, membaca, dan berdiskusi adalah model pembelajaran utamanya. Bersamaan dengan itu, MTs PAKIS juga mengajak murid-muridnya untuk bercocok tanam, beternak, dan memelihara ikan di kolam. Hal ini dilakukan agar para murid mengenal lingkungan geografis, sosial, dan kultural wilayahnya sendiri. MTs PAKIS tentulah sekolah non-formal namun ia bukanlah model pendidikan masyarakat atau pusat kegiatan belajar masyarakat namun gabungan secara eklektik keduanya dan merupakan sekolah yang dibangun oleh-untuk-bagi masyarakat: sebuah sekolah komunitas. Meskipun model pendidikan tersebut tidak dikenal di dunia pendidikan namun merupakan alternatif lain bagi masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya sendiri di tengah keterbatasannya.  
Studi Kehidupan Anak Korban Pandemi Covid-19 di Kabupaten Purbalingga Pingkan Zahra Azizah; Nanang Martono; Sulyana Dadan; Ankarlina Pandu Primadata; Tyas Retno Wulan
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/ganaya.v6i1.2059

Abstract

Children become one of susceptible groups who get the risks during pandemic period. The risks can be the threat of exposure up to losing their parents who passed away because of Covid-19. The children who lose their parents due to Covid-19 are susceptible to have the problems of health, economy, education guarantee, violence, and other human rights violations. They need social protection to help their growth and development into adulthood. The purpose of this writing is to describe the social condition and the problems of children who become the Covid-19 pandemic victims. They are fatherless kids, motherless children, or orphans whose parents passed away because of Covid-19. This research uses a quantitative research method (survey). The research data are taken by using questionnaires. The samples of this research are 124 or 32% of the children’s total number in Purbalingga Regency whose parents passed away due to Covid-19. The data are presented by using a frequency distributive table. The results show that most of the children are from the lower middle class family. After their parents passed away, the social economy condition of their family gets worse. It causes those children to face economic issues, so they are not able to pay their school fee. Therefore, there must be a social protection for them so that their rights as children are fulfilled.
Diskriminasi Perempuan Penyandang Difabel Dalam Drama Korea Extraordinary Attorney Woo (2022) Muhammad Fadhlil Adhim; Sulyana Dadan; Hendri Restuadhi; Tri Wuryaningsih
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.6011

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi diskriminasi pada perempuan penyandang difabel (autis) melalui beberapa potongan adegan dalam film drama Korea Extraordinary Attorney Woo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan analisis semiotika dari Roland Barthes. Kemudian teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi dan dokumentasi. Menggunakan teori Stigma milik Erving Goffman. Dari hasil penelitian, film ini merepresentasikan diskriminasi pada perempuan penyandang difabel dengan spektrum autis yang dimiliki oleh Pengacara Woo Young Woo. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu makna denotasi yang muncul dalam 3 adegan film yang merepresentasikan diskriminasi pada perempuan penyandang difabel (autis) yaitu terdapat diskriminasi yang dialami oleh Woo Young Woo dalam pekerjaannya sebagai pengacara dan kehidupan bermasyarakatnya. Lalu makna konotasi dalam film ini adalah bagaimana film drama Korea ini menyampaikan pesan bahwa menjadi perempuan penyandang difabel dengan spektrum autis tidaklah mudah. Terdapat mitos yang muncul dalam film ini seperti stigma negatif perempuan difabel (autis) yang serba kekurangan, berpikiran lemah dan tak berdaya serta beban bagi pasangannya dan aib bagi orang lain. Selain itu, hasil dari analisa teori Stigma Erving Goofman memberikan kesimpulan bahwa stigma yang sudah diberikan kepada perempuan penyandang difabel (autis) termasuk kedalam stigma blemishes of individual character.