Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

THE DEVELOPMENT OF AUDIOVISUAL TEACHING MEDIA BASED ON GRAPHIC ORGANIZER TO IMPROVE STUDENTS’ ABILITY IN FINDING THE MAIN IDEA OF A PARAGRAPH Euis Indah Kesuma Ningsih; Auffah Yumni; Riris Nurkholidah Rambe
JURNAL TARBIYAH Vol 28, No 2 (2021)
Publisher : UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/tar.v28i2.1118

Abstract

This study aims to determine the validity, practicality, and effectiveness of the development of audio-visual teaching media based on Graphic Organizer to improve students’ ability to find the main idea of a paragraph at the fifth grade of MIN 2 in Labuhanbatu Selatan. This study follows the Research and Development (R & D) developed by Borg and Gall and has been modified by Sugiyono. This includes nine steps, namely; Potential and Problems, Gathering Information, Product Design, Design Validation, Design Revision, Product Trial, Revision Product, Trial of Use, and Revision of Final Products. The data were collected from interviews, observation, and questionnaires. There were three instruments used, namely preliminary instruments, product development instruments, and product testing instruments. The data were analyzed using descriptive qualitative and quantitative analysis to describe the results of product development. The findings of this study indicate that 1) the validity of assessment made by the material experts of the product media was found to be 80%. The media expert’s assessment of product media obtained a percentage of 86.6%; 2) In terms of the practicality of the product, the percentage of responses given by small-scale students shows 97.6% and the percentage of responses given by large-scale students is 98.4%. Meanwhile, the results of the questionnaires filled by the teacher is 100%, which is adjusted to the practicality criteria table; 3) the average score for the effectiveness before using the product is 76.87%. Meanwhile, the average score for the effects after using the product is 94.37
MEMBENTUK KEPRIBADIAN ULUL ALBAB SEBAGAI ORIENTASI PENDIDIKAN ISLAM Auffah Yumni
NIZHAMIYAH Vol 8, No 2 (2018): NIZHAMIYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.603 KB) | DOI: 10.30821/niz.v8i2.392

Abstract

Ulul Albab is the one who always get closer to Allah by means of dhikr wherever and whenever he is. They are always plugged kalimatullah in his heart, in addition he wanted to use his intelligence to always think and analyze the creation of Allah. Basically the fact aim of Islamic education is directed to the achievement of targets related to the fact of the creation of man by Allah. From this perspective, the fact of the purpose of education is to develop awareness of Muslims fact Abdullah learners as always submissive and obedient to all the rules of Allah. Kata Kunci: Ulul Albab, Relevansi, Pendidikan Islam
MASAIL FIQHIYAH DALAM KONTEKS SOSIAL BUDAYA Auffah Yumni
NIZHAMIYAH Vol 8, No 1 (2018): NIZHAMIYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.196 KB) | DOI: 10.30821/niz.v8i1.249

Abstract

ISLAM tidak diadreskan di dalam masyarakat yang hampa nilai-nilai sosial budaya, tetapi dialamatkan kepada masyarakat yang sudah sarat dengan nilai-nilai sosial-budaya. Kehadiran Islam tidak untuk serta merta harus menyingkirkan ajaran dan nilai-nilai yang sudah mapan.
FIQIH YANG FLEKSIBEL DI MASA PANDEMI Auffah Yumni
NIZHAMIYAH Vol 10, No 1 (2020): NIZHAMIYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/niz.v10i1.736

Abstract

Islam memosisikan dirinya sebagai rahmatan lil ‘alamin, rahmat untuk seluruh semesta. Salah satu wujud dari hal itu adalah kemampuan Islam untuk menjawab persoalan-persoalan yang kondisional dalam setiap zaman dan ini karena Islam memiliki sifat murunah, yaitu fleksibilitas yang tinggi namun terbatas. Islam lebih banyak memberikan kaidah-kaidah umum yang memungkinkan untuk diaplikasikan dalam skala yang luas. Pandemi Covid-19, menuntut solusi hukum dalam beberapa persoalan fiqih di tengah tengah msyarakat.
URGENSI USHUL FIQH BAGI PERMASALAHAN FIQH YANG DINAMIS Auffah Yumni
NIZHAMIYAH Vol 9, No 2 (2019): NIZHAMIYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.427 KB) | DOI: 10.30821/niz.v9i2.552

Abstract

Syariat Islam, ruang lingkupnya mencakup segala aspek kehidupan manusia. Sejak periode awal sejarah Islam, perilaku kehidupan kaum muslimin dalam keseluruhan aspeknya telah diatur oleh hukum Islam. Aturan-aturan ini, pada esensinya, bersifat religius. Oleh karena itu, dalam pembinaan dan pengembangannya, selalu diupayakan berdasarkan kepada al-Qur’an, sebagai wahyu Illahi yang terakhir, yang pengaplikasiannya untuk sebagian besar dicontohkan dan dioperasionalkan oleh sunnah Rasulullah saw. Dalam perkembangan selanjutnya,  ini kemudian dipahami oleh umat Islam melalui metode ijtihad untuk dapat mengantisipasi setiap perkembangan yang timbul dalam masyarakat. Ijtihad inilah yang kemudian melahirkan fiqh. Keterbutuhan fiqh terhadap ushul fiqh senantiasa tidak akan pernah padam, karena masyarakat senantiasa bergerak dinamis sesuai situasi sosial, politik dan kebudayaanya sudah berbeda dan Ushul fiqh merupakan timbangan atau ketentuan untuk istinbath hukum
KEMASLAHATAN DALAM KONSEP MAQASHID AL-SYAR’IAH Auffah Yumni
NIZHAMIYAH Vol 6, No 2 (2016): NIZHAMIYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.919 KB) | DOI: 10.30821/niz.v6i2.70

Abstract

In today’s globalization and pluralism era with all of its progresses ,moslem and intellectuals are demanded to respond, answer, elaborate the messages in al-Qur’an and Sunnah to solve the problems faced by the society. To do so, it needs an approach to comprehend the Islamic tuitions directing to the invention of substantial and essential values from the Islamic tuitions itself. The approach is the one that emphasizes on syari’ah comprehension especially maslahah dimension.
MENGUATKAN EKSISTENSI MAJLIS TA’LIM DALAM PENDIDIKAN ISLAM Auffah Yumni
NIZHAMIYAH Vol 10, No 2 (2020): NIZHAMIYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/niz.v10i2.771

Abstract

Majelis ta’lim dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa mempunyai fungsi yang sangat signifikan. Majelis ta’lim dalam hal ini majlis ta’lim perempuan bukan hanya sekedar tempat berkumpulnya perempuan, melainkan wadah yang memberikan pengetahuan, penghayatan dan bimbingan perilaku untuk melaksanakan nilai-nilai luhur Islam. Majelis ta’lim adalah lembaga pendidikan non formal yang menyelenggarakan pengajian Islam. Lembaga ini berkembang dalam lingkungan masyarakat muslim di Indonesia. Dengan demikian keberadaan majelis ta’lim dirasa sangat memberikan kontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan Islam  di Indonesia sehingga bisa melahirkan calon dai’/guru/pendidik yang mendakwahkan risalah keislaman sebagimana Nabi Muhammad mendakwahkan ajaran islam kepada para umatnyaKey Words :  Majelis Ta’lim, Kontribusi,  Pendidikan Islam
PELAKSANAAN IBADAHDENGAN MENGINTEGRASIKAN FIQH DAN TASAWUF Auffah Yumni
NIZHAMIYAH Vol 7, No 2 (2017): NIZHAMIYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.089 KB) | DOI: 10.30821/niz.v7i2.185

Abstract

Fiqh merupakan ketentuan yangmengatur persoalan-persoalan amaliah terdiri dari dua kategori pertama,ketentuan-ketentuan hukum yang secara langsung ditetapkan oleh Syari’ (Allah dan Rasul-Nya di dalam Al-Qur`an dan Sunnah), kedua, ketentuan-ketentuan hukum hasil kajian para ulama mujtahid yang merujuk pada al-Qur`an dan Sunnah.Islam menghendaki terwujudnya keterpaduan aspek-aspek amaliah lahiriah yang diatur dalamfiqh dengan penghayatan aspek-aspek amaliyah batiniah yang diatur dalam tasawuf. Pada diri Rasulullah Saw.integrasi tersebut tercermin pada sikap beliau yang konsisten mematuhi syariah dalam kehidupan pribadi dan sosial (ibadah dan muamalah). Sementara pada sisi lain, beliau adalah seorang yang melewati sebagian malamnya dengan rukuk dan sujud, serta tetes air mata kerinduan kepada Allah.
KETELADANAN NILAI PENDIDIKAN ISLAM YANG TERAPLIKASIKAN Auffah Yumni
NIZHAMIYAH Vol 9, No 1 (2019): NIZHAMIYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.283 KB) | DOI: 10.30821/niz.v9i1.424

Abstract

Keteladanan adalah making something as an example (menjadikan sesuatu sebagai teladan). Dengan demikian keteladanan adalah segala sesuatu yang terkait dengan perkataan, perbuatan, sikap, dan perilaku seseorang yang dapat ditiru atau diteladani oleh pihak lain. Pihak lain dalam pendidikan tentunya seorang pendidik. Pendidik adalah pemimpin sejati, pembimbing, pengarah yang bijaksana, dan pencetak para tokoh. Jadi keteladanan seorang pendidik adalah contoh yang baik dari pendidik, baik yang berhubungan dengan sikap, perilaku, tutur kata, patuh pada aturan maupun yang terkait dengan kedisiplinan yang patut dijadikan contoh bagi peserta didik.
WAKAF TUNAI DALAM PERSPEKTIF FIQH ISLAM Auffah Yumni
NIZHAMIYAH Vol 11, No 1 (2021): NIZHAMIYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/niz.v11i1.923

Abstract

Umat Islam terbiasa berwakaf dengan benda tidak bergerak, yaitu berupa tanah dan bangunan. Pihak yang dapat menikmati dan memanfaatkan harta wakaf tanah dan bangunan itu adalah masyarakat yang berdomisili di lokasi sekitar harta wakaf tersebut berada. Seiring dengan kebutuhan dana untuk pengentasan kemiskinan yang sangat besar dan lokasinya yang tersebar di luar daerah para wakif, maka muncullah pemikiran untuk berwakaf dengan uang. Uang bersifat lebih fleksibel dan tidak mengenal batas wilayah pendistribusian. Wakaf tunai biasanya berupa uang tunai yang diberikan oleh pewakaf kepada yang berhak menerimanya melalui tangan lembaga amil zakat, infak dan sedekah atau bisa juga dengan surat berharga seperti cek. Tulisan ini merupakan kajian tentang hukum wakaf tunai dalam pandangan Islam dan juga untuk mendapatkan formula yang tepat dalam mengoptimalkan prospek cerah wakaf tunai, di antaranya dengan diarahkan ke wakaf produktif.Kata Kunci: Wakaf, Produktif, Fiqih