Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah

Potensi Cangkang Telur Ayam sebagai Media Filter untuk Meningkatkan pH pada Pengolahan Air Gambut (The Potential of Chicken Eggshells as a Filter Media to Increase pH for Peat Water Treatment) Novianti Novianti; Laili Fitria; Ulli Kadaria
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 7, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v7i2.37234

Abstract

Abstract The availability of clean water in peat areas is limited, for the color of the water in these areas are having some shade of dark brown, the content of organic matter is high, but has a level of acidity (pH), thus making the peat water not fit for consumption and a treatment is needed in advance to use the water suitable for daily use. Therefore, this study aims to analyze the ability of the filter media with a variety of chicken egg shell thickness of 20 cm, 30 cm and 40 cm to increases of pH level of peat water. The use of debit inlet in this matter is 8,3 x 10-3 m3/h and is repeated 2 times (Duplo) on trial. Peat water test results prior to the processing of pH is 4.63 and doesn’t fullfil the quality standard of PERMENKES (minister of health regulation) No. 32 of 2017. The best results were obtained for pH of 4.63 becomes 7.78 with 40.45% efficiency. Optimum results obtained at a thickness of 20 cm filter media has been able to increase pH become 7,31.Keywords: Peat water, Chicken Egg Shells, Filtration  Abstrak Ketersediaan air bersih menjadi terbatas pada wilayah dengan jenis tanah gambut yang memiliki air berwarna merah kecoklatan, kandungan zat organik yang tinggi, namun mempunyai derajat keasaman (pH) yang relatif rendah sehingga membuat air gambut tidak layak konsumsi dan diperlukan pengolahan sebelum menggunakan air tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan media filter cangkang telur ayam dengan variasi ketebalan 20 cm, 30 cm dan 40 cm dalam meningkatkan pH pada air gambut. Debit inlet yang digunakan yaitu 8,3 x 10-3 m3/jam. Dilakukan pengulangan sebanyak 2 kali (duplo) pada percobaan. Hasil uji air gambut sebelum pengolahan untuk pH sebesar 4,63 dan tidak memenuhi baku mutu PERMENKES No 32 Tahun 2017. Hasil terbaik yang diperoleh untuk pH 4,63 menjadi 7,78 dengan ketebalan 40 cm dengan efisiensi sebesar 40,45%. Hasil optimal diperoleh pada ketebalan media filter 20 cm telah dapat meningkatkan pH menjadi 7,31.Kata Kunci: Air Gambut, Cangkang Telur Ayam, Filtrasi
Teknologi Tepat Guna Pengolahan Air Sungai Menjadi Air Bersih Andi Riski; Rizki Purnaini; Ulli Kadaria
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i2.65742

Abstract

Ketersediaan dan akses air bersih masih menjadi persoalan di Kalimantan Barat, salah satunya di Ponpes Al-Fatah, Desa Sungai Itik. Keperluan dalam sehari-hari Ponpes Al-Fatah menggunakan sumber air yang berasal dari air hujan dan air sungai untuk keperluan MCK, namun air hujan belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih dari aspek kontinuitas, sedangkan air sungai dari aspek kualitas. Oleh karena itu diperlukan teknologi pengolahan air bersih tepat guna untuk mengolah air sungai menjadi air bersih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas air sungai didepan Ponpes Al-Fatah, dan merancang teknologi pengolahan air tepat guna berdasarkan kualitas air baku yang dimanfaatkan. Metode pengolahan air yang dipilih adalah unit pengolahan lengkap. Hasil Analisis kualitas air baku sungai didepan Ponpes Al-Fatah Desa Sungai Itik, pH 7,18, kekeruhan 6,89 NTU, warna 109 TCU, TDS 603 mg/l, suhu 36℃, dan total coliform 33 APM/100 ml. Pengolahan air dengan unit operasi dan proses yang sudah dirancang mampu mengolah air baku menjadi air bersih, nilai pH 6,8 mg/l, kekeruhan 1,8 NTU, warna 2 TCU, TDS 872 mg/l, suhu 30,6 ℃, dan total coliform sebesar 0 APM/100 ml. Pengolahan air dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas air sungai memenuhi standar Permenkes No.2/MENKES/2023.
Perbandingan Penggunaan Desinfektan Kalsium Hipoklorit (Ca(OCl)2) Dan Natrium Hipoklorit (NaOCl) Pada Air Olahan Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa Puji Wiranti; Ulli Kadaria; Herda Desmaiani
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i3.69870

Abstract

PERUMDA Air Minum Tirta Khatulistiwa selaku badan usaha milik daerah yang bergerak dibidangusaha penyedia air minum di kota Pontianak, PERUMDA harus memenuhi parameter yang telahditetapkan pemerintah yaitu PERMENKES Republik Indonesia No. 492/Menkes/SK/IV/2010tentang persyaratan kualitas air minum. Salah satu parameter yang ditetapkan dalam peraturantersebut adalah parameter mikrobiologi dengan indikator kandungan bakteri e.coli dalam air minumsebanyak 0 per 100 ml sampel. Adanya kandungan bakteri Escherichia coli dalam air minum dapatmenjadi penyebab water disease. Pemusnahan bakteri dapat dilakukan dengan desinfeksi.Desinfeksi merupakan penyempurnaan dalam pengolahan air minum berupa proses pemberiandesinfektan yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme pathogen. Kaporit dan natriumhipoklorit merupakan jenis desinfektan yang dapat digunakan untuk menyisihkan kandungan bakterie.coli didalam air. Namun, penggunaan kaporit yang berlebihan dapat menimbulkan sisa khlorberlebih yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Penelitian ini akan membandingkan efektifitas desinfektan kaporit dan natrium hipoklorit terhadap bakteri e.coli pada air pengolahan unit filtrasiIPA IV di PERUMDA Air Minum Tirta Khatulistiwa Pontianak. Menentukan kadar optimum desinfektan dilakukan percobaan jartest dengan dosis masing-masing 0,1;0,2;0,3;0,4;0,5;0,6 mg/Ldengan pengadukan kecepatan 40 rpm selama 5 menit. Dari percobaan diperoleh dosis optimum kaporit 0,5 mg/L dengan sisa khlor 0,74 mg/L dan penyisihan bakteri e.coli sebesar 94,%. Percobaanpada desinfektan natrium hipoklorit diperoleh dosis optimum 0,3 mg/L dengan sisa khlor 0,59 mg/L dan penyisihan bakteri e.coli sebesar 86,9%Kata Kunci: E.coli, Kaporit, Natrium Hipoklorit, Sisa Khlor
Pengolahan Air Limbah Kedai Kopi Dengan Menggunakan Grease Trap, Ekualisasi, Sarang Tawon Dan Filtrasi Jody Commando; Ulli Kadaria; Putranty Widha Nugraheni
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i3.69606

Abstract

Kedai Kopi merupakan salah satu bisnis yang sedang populer di berbagai daerah di Indonesia. Maraknya bisnis kedai kopi yang tersebar diberbagai daerah dapat menimbulkan pencemaran berupa limbah cair apabila tidak diolah dengan baik. Pelaku bisnis sering menganggap sepele terhadap pengolahan limbah tersebut, sehingga masih banyak kedai kopi yang belum memiliki pengolahan limbah. Kedai Kopi di Pontianak yang tidak memiliki pengolahan limbah cair adalah Barabiru, karena sisa air buangan di Barabiru langsung dibuang ke badan air. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas instalasi pengolahan air limbah berdasarkan parameter pH, TSS, BOD, COD dan minyak lemak dan untuk mengetahui anggaran biaya yang dibutuhkan untuk membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Barabiru. Sampel air limbah diambil dengan cara sesaat, sedangkan debit air limbah dihitung berdasarkan pemakaian air bersih. Pengolahan yang digunakan yaitu bak grease trap, ekualisasi, sarang tawon dan filtrasi. Hasil uji kualitas awal menunjukan nilai pH 4,2, TSS 1472 mg/L, BOD 61 mg/L, COD 128 mg/L, dan minyak lemak 156 mg/L. Efektivitas penurunan dari setiap parameter setelah pengolahan, TSS 90 %, BOD 64 %, COD 55% dan minyak lemak 96%.
Studi Evaluasi Dan Perencanaan Eksisting Kinerja Proses Pengolahan Air Minum Instalasi Pengolahan Air Arang Limbung Perumda Air Minum Tirta Raya Kabupaten Kubu Raya Sauqiyah Aulia; Ulli Kadaria; Putranty Widha Nugraheni
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i3.69103

Abstract

Lokasi penelitian berada di IPA 3 Perumda Arang Limbung, Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Memiliki kapasitas 120 L/detik serta unit pengolahan pengolahan lengkap. Air baku menggunkan  air Sungai Kapuas dan hasil pengamatan didapatkan kerak dan lumut menempel di dinding bak yang bisa mempengaruhi kualitas dan kuantitas air. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas air baku dan air hasil olahan IPA 3 Arang Limbung apakah sesuai standar baku mutu serta memberikan rekomendasi optimalisasi IPA pada unit proses. Tahapan penelitian meliputi analisa kualitas air baku, evaluasi kondisi eksisting instalasi dan optimalisasi kinerja unit operasi dan proses pengolahan instalasi, analisa kualitas air produksi dan hasil optimalisasi unit instalasi. Kualitas air baku tidak sesuai baku mutu air kelas I PP RI No. 22 Tahun 2021 yaitu kekeruhan 42,237 NTU, warna 323,333. Kualitas air minum tidak sesuai dengan Kepmenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 yaitu warna 125 Pt.Co, dan pH 4,56. Upaya optimalisasi IPA 3 Arang Limbung yaitu, dilakukan penentuan dosis koagulan dengan percobaan jartest, mendesain ulang beberapa unit operasi instalasi antara lain, bak flokulasi yaitu P = 5 m, T = 5 m, bak sedimentasi P = 14 m, L = 6 m, bak filtrasi P = 8 m, L = 4 m, H = 5,5 m, dan menambah satu unit bak reservoir. Diharapkan dengan dilakukannya evaluasi pada IPA 3 Arang Limbung hasil air olahan sesuai dengan baku mutu Permenkes No.492 Tahun 2010 dan perencanaan unit instalasi pengolahan sesuai dengan SNI 6774-2008.
Perencanaan Sistem Plambing Air Hujan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Kota Pontianak Syarifah Farah Oktavianda Armelia Almutahar; Rizki Purnaini; Ulli Kadaria
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i1.73278

Abstract

Sekolah merupakan salah satu fasilitas pendidikan yang dibangun untuk kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh murid dan guru agar dapat meningkatkan taraf hidup. Kegiatan belajar mengajar yang berjalan selama 8 jam sehari, tentunya membutuhkan air bersih untuk keperluan sanitasi Kota Pontianak memiliki curah hujan sebesar 3286 mm/tahun dengan tingginya curah hujan tersebut maka air hujan tersebut dapat dipakai untuk sumber air bersih. Tujuan dari perencanaan ini ialah untuk merencanakan sistem plambing dengan air hujan sebagai sumber air bersihnya. Metode perencanaan sistem plambing dengan menggunakan metode perkiraan kebutuhan air bersih berdasarkan Unit Beban Alat Plambing (UBAP). Hasil perencanaan yang didapatkan Ukuran dimensi pipa air bersih sebesar 3/4-2 inchi dan pipa yang akan digunakan ialah pipa PVC.