Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The Effect Analysis of Braden Scale on Pressure Ulcer in Community-Dwelling Older Adults Desri Kristina Silalahi; Husneni Mukhtar; Sheizi Prista Sari; Eka Afrima Sari; Dandi Trianta Barus
ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol. 11 No. 2 (2020): ComTech
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/comtech.v11i2.6237

Abstract

The research aimed to analyze the Braden Scale on the incidence of compressive wounds in elderly people who lived in homes, whether they were or not under the supervision of health workers. The research was analytic with a cross-sectional study. With the purposive sampling technique, the data collection was carried out from several areas in Bandung from October to November 2017. Moreover, the analysis used was multiple regression to see the effect of the Braden Scale on pressure ulcers. The multiple linear regression model was also tested. The results show that 48,22% of pressure ulcer factors can be influenced by sensory perception, humidity, activity, mobility, nutrition, and friction. Sensory perception, activity and friction have significant influence on incidence of pressure ulcers. Meanwhile, the humidity, mobility, and nutrition do not significantly influence it.
Faktor Risiko yang Mempengaruhi Tingkat Keparahan Luka Tekan pada Lansia di Masyarakat Husneni Mukhtar; Sheizi Prista Sari; Eka Afrima Sari
Journal of Health Science and Prevention Vol. 3 No. 1 (2019): JHSP Vol 3 No 1 - 2019
Publisher : State Islamic University of Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.644 KB) | DOI: 10.29080/jhsp.v3i1.187

Abstract

Kejadian luka tekan pada lansia di rumah merupakan masalah global yang terus diupayakan untuk diminimalisir risikonya. Luka tekan pada lansia di rumah telah diketahui memiliki karakteristik yang berbeda dengan luka tekan yang terjadi pada pasien lansia di rumah sakit atau rumah perawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko dominan berdasarkan pengukuran skala Braden serta kekuatan hubungan diantara faktor risiko tersebut yang mempengaruhi keparahan luka tekan pada lansia di masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang (cross sectional) terhadap 35 orang lansia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dari 325 orang lansia di masyarakat yang ditemui dan dipilih secara acak. Data dianalisis dengan rumus korelasi Pearson menggunakan software Matlab. Hasil penelitian menunjukkan faktor dominan yang mempengaruhi tingkat keparahan luka tekan pada lansia di masyarakat adalah faktor aktivitas (r=0.9437), mobilisasi (r=0.9200) dan gesekan (r=0.8603). Sebaliknya, faktor kelembaban dan nutrisi memiliki hubungan paling rendah. Interaksi faktor gesekan dengan faktor aktivitas dan mobilitas sangat kuat mempengaruhi kejadian luka tekan pada lansia di masyarakat dengan nilai r berturut turut adalah 0.8405 dan 0.8200. Hasil penelitian merekomendasikan adanya upaya untuk meminimalkan faktor gesekan pada bagian tubuh lansia di masyarakat.
INTERVENSI NON FARMAKOLOGIS UNTUK MENGATASI GANGGUAN POLA TIDUR PADA PASIEN HIPERTENSI: STUDI LITERATUR Rahayu Merdekawati; Maria Komariah; Eka Afrima Sari
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.724 KB)

Abstract

Manifestasi klinis yang kerap dialami penderita hipertensi dapat mengganggu pola tidur yang menyebabkan terjadinya peningkatan hormon kortisol sehingga tekanan darah menjadi tidak stabil dan meningkatkan resiko terjadinya komplikasi, serta dapat mengganggu kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi intervensi-intervensi non farmakologis yang dapat dilakukan pada penderita hipertensi untuk mengatasi gangguan pola tidur. Metode penelitian yang dilakukan yaitu literature review dengan pendekatan scoping review. Setelah melakukan penyortiran sesuai kriteria inklusi dan eksklusi, dan dilakukan penilaian menggunakan instrumen The Joanna Briggs Institute Critical Appraisal Tools, didapatkan 7 artikel dan 6 intervensi mengenai intervensi non farmakologis untuk mengatasi gangguan pola tidur pada pasien hipertensi antara lain acupoint massage, hijamah, relaksasi otot progresif, senam hipertensi, spiritual emotional freedom technique, dan foot massage and back massage.
E-Growth Monitoring System (EGMS) sebagai Upaya Penurunan Prevalensi Stunting HUSNENI MUKHTAR; HESTY SUSANTI; WILLY ANUGRAH CAHYADI; DIEN RAHMAWATI; TEUKU ZULKARNAIN MUTTAQIEN; OOY ARIE SUDIYONO; KUSNAHADI SUSANTO; SUTO SETIYADI; ARIK GERALDI; YOGA PUJIRAHARJO; SHEIZI PRISTA SARI; EKA AFRIMA SARI; DIENA YUDIARTI
Jurnal Elkomika Vol 10, No 4 (2022): ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektr
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v10i4.903

Abstract

ABSTRAKPemerintah Indonesia melalui Stranas Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (stunting) 2018-2024 memprioritaskan pencegahan dan penurunan prevalensi stunting dengan menyasar berbagai penyebab langsung dan tidak langsung yang memerlukan kerjasama dan koordinasi lintas sektor di seluruh tingkatan pemerintah, swasta, dunia usaha dan masyarakat, terutama di Posyandu. EGrowth Monitoring System (EGMS) yang dirancang ini berfungsi untuk mengukur tumbuh kembang bayi dan balita, terutama mendeteksi terjadinya stunting dan gizi buruk sejak dini agar dapat dilakukan upaya perbaikan secara tepat. Implementasi produk inovasi ini menggunakan sensor ultrasonik dan load cell untuk mengukur tinggi badan dan berat badan bayi dan balita, di mana rentang error pembacaan sensor-sensor tersebut secara berturut-turut adalah 0,01 – 4,36% dan 0,00 – 1,43%.Kata kunci: stunting, e-growth monitoring system, berat badan, tinggi badan, posyandu ABSTRACTIndonesian government, through National Strategy for Preventing Child Stunting 2018-2024, prioritize both prevention and reduction of stunting prevalence by targeting the causes. It requires inter-sector coordinations between government, private companies, businesses, and citizens, especially in local clinics. E-Growth Monitoring System (EGMS) is proposed to measure the growth of infant and toddler, specifically to detect a possible stunting and bad nutrition as early as possible in order to devise an improvement effectively. The implementation of this innovation employs the use of both ultrasonic sensor and load cell to measure the body height and weight of infant and toddler. Its expected margin of error for the sensors are 0.01 – 4.36% and 0.00 – 1.43% for ultrasonic sensor and load cell, respectively.Keywords: stunting, e-growth monitoring system, weight, height, posyandu
Literature Study: Types of Social Support in Adolescents with Unwanted Pregnancy Sifva Fauziah; Ermiati Ermiati; Eka Afrima Sari
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 9 No. 1 (2021)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.976 KB) | DOI: 10.21776/ub.jik.2021.009.01.15

Abstract

Unwanted Pregnancy in adolescents can create a negative impact on adolescents who experience it. Management of Unwanted Pregnancy by providing social support are needed to reduce the perceived impact. The limited articles on the types of social support for adolescents experiencing Unwanted Pregnancy made this literature study aimed to find out the types of social support that can be provided to adolescents who experience Unwanted Pregnancy. This research method was scoping review using search engines such as EBSCOHost, Google Scholar, and PubMed. The keywords used were "adolescents" OR "teenagers" OR "young adults" OR "student" AND "unwanted pregnancy" AND "social support". The result of article search based on inclusion and exclusion criteria had found 6 articles. Critical appraisal was done using a JBI critical appraisal checklist with a result of 6 selected articles which stated as eligible sources to be used as source of references in this literature study. The result of the review of 6 articles with content analysis found that there were 10 types of social support that can be provided to adolescents who experience Unwanted Pregnancy. The types of social support were providing information, counseling, communication, emotional support, financial support, assistance, accountability, appreciation, providing shelter and providing educational facilities. Recommendations for further research are expected to do a further analysis on types of social support that has been found, so that it can be implemented to reduce the impact on adolescents with Unwanted Pregnancy.
Pencegahan Kekambuhan Asma dan Pengelolaan Cushing Syndrome: Studi Kasus Salsabila Fiqrotu Tsauroh; Titis Kurniawan; Eka Afrima Sari
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 3 (2024): Volume 4 Nomor 3 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i3.14076

Abstract

ABSTRACT Iatrogenic cushing syndrome is a complication for asthma patients due to long-term use of steroid drugs. This risk is increasingly higher as the recurrence rate in increases asthma patients (poor asthma control). Asthma management has been shown to be effective in reducing asthma recurrence, there’s limited literature how to manage asthma in patients with cushing’s syndrome. This study aims to explain how to implement management and prevention of asthma recurrence in cushing syndrome patients undergoing treatment at one of regional general hospitals in the West Java. This case study uses a descriptive design described narratively. A woman (56) was admitted to the adult internal medicine room with weakness, breathlessness and itching. The face looks round (moonface), there’s fat on the shoulder (buffalo hump), lines (striae) appear on abdomen. Patients has history of asthma since kid. Family said patient had been taking corticosteroid medication for± 10 years. Patient claimed unaware about managing asthma. Asthma Control Test score before intervention was given 11 (not controlled). During treatment, patient and their families receive nursing intervention, pharmacology therapy, education and discussion about asthma management and how to prevent asthma recurrence that can reduce of using corticosteroid. At the end of intervention, patient and their family expressed better knowledge about asthma management. Symptoms of weakness, breathlessness, and itching had subsided by the end of treatment period. Patient had started asthma management after being discharged from hospital, but the smoke-free home had not been implemented optimally so patient relapsed once on the fourth day of discharged from hospital. Asthma management education is an effective strategy in prevention and management of cushing syndrome in asthma patients, however management will not be optimal without family support and those closest to them. Education provided during treatment needs to be followed up during the post-treatment period through regular follow up to ensure that programmed treatment can run as it should  Keywords: Asthma, Asthma Management, Case Study, Cushing Syndrome  ABSTRAK Iatrogenic cushing syndrome adalah salah satu komplikasi bagi pasien asma akibat penggunaan obat steroid jangka panjang. Resiko ini semakin tinggi seiring tingginya angka kekambuhan pasien asma (asma kontrol buruk). Manajemen asma telah terbukti efektif dalam mengurangi kekambuhan asma, sedikit literatur mendiskusikan bagaimana manajemen asma pada pasien dengan cushing syndrome. Case study ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana implementasi pengelolaan dan pencegahan kekambuhan asma pada pasien cushing syndrome yang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit umum daerah di wilayah Jawa Barat. Studi kasus ini menggunakan desain deskriptif dan diuraikan secara naratif. Seorang perempuan (56 thn) dirawat di ruang penyakit dalam dewasa dengan keluhan lemas, sesak, dan gatal. Wajah tampak bulat (moonface), pada daerah bahu terdapat penumpukan lemak (buffalo hump), tampak guratan garis (striae) pada abdomen. Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil. Keluarga mengatakan bahwa pasien mengkonsumsi obat kortikosteroid ketika asma kambuh selama ± 10 tahun. Pasien mengatakan belum mengetahui terkait mengelola asma yang baik agar tidak kambuh. Skor Asthma Control Test sebelum diberikan intervensi adalah 11 (tidak terkontrol). Selama dirawat pasien dan keluarga diberikan intevernsi keperawatan, terapi farmakologi dan menerima edukasi dan diskusi mengenai manajemen asma yang baik dan cara pencegahan kekambuhan asma sehingga dapat mengurangi penggunaan obat kortikosteroid. Diakhir masa perawatan, pasien dan keluarga menyatakan paham mengenai manajemen asma. Keluhan lemas sudah tidak ada, sesak dan gatal berkurang. Setelah pulang dari rumah sakit, keluarga mengatakan telah mengurangi faktor pencetus kekambuhan asma pada pasien, namun rumah bebas asap rokok belum dilakukan secara maksimal oleh keluarga sehingga pasien kambuh satu kali di hari keempat pulang rawat. Edukasi manajemen asma merupakan strategi yang efektif dalam pencegahan dan pengelolaan cushing syndrome pada pasien asma, namun meski dimikian pengelolaan tidak akan maksimal tanpa dukungan keluarga dan orang terdekat. Edukasi yang diberikan selama dirawat perlu untuk ditindak lanjuti selama masa pasca rawat melalui follow up secara berkala untuk menjamin perawatan yang diprogramkan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Kata Kunci: Asma, Cushing Syndrome, Manajemen Asma, Studi Kasus