Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Hubungan pengetahuan ibu dengan tahap pencapaian tumbuh kembang balita usia 4-5 tahun di kelurahan medono Kota pekalongan Sudirman Sudirman; Hartati Hartati; Ayu Wulansari
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol. 12 (2017)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54911/litbang.v12i0.12

Abstract

latar belakang: balita merupakan masa periode emas (golden age) sebagai masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat, agar sedini mungkin ibu dapat mengetahui apabila terjadi kelainan pada anaknya. kelainan yang tidak terdeteksi pada masa ini akan berdampak negatif terhadap tahapan pencapaian pertumbuhan dan perkembangan balita selanjutnya. ibu sebagai edukator yang paling dekat terhadap balita masih belum mengetahui lebih banyak proses tumbuh kembang balitanya,biasanya ibu baru menyadari adanya kelainan setelah segalanya sudah terlambat. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan tahap pencapaian tumbuh kembang balita usia 4-5 tahun. metode:penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan desain cross sectional. populasinya yaitu ibu yang memiliki balita usia 4-5 tahun di paud asri mandiri kelurahan medono kota pekalongan. teknik pengambilan sampel dengan cara total sampling yaitu sebanyak 63 responden. instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner, kms dan kpsp. analisis data menggunakan uji rank spearman. hasil: hasil penelitian menunjukkan ibu memiliki kategori pengetahuan baik (71,4%) tentang tumbuh kembang balita usia 4-5 tahun. berdasarkan uji statistik didapatkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan tahap pencapaian pertumbuhan balita usia 4-5 tahun (?:0,034), dan ada hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan tahap pencapaian perkembangan balita usia 4-5 tahun (?:0,004). simpulan: ibu yang memiliki tingkat pengetahuan baik maka pertumbuhan balitanya baik dan tahap perkembangan balita sesuai dengan tahapan umurnya. kerjasama yang baik antara ibu dan petugas kesehatan untuk memantau dan melakukan deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan balita sangat diperlukan,agar intervensi dini dapat dilakukan bila balita mengalami masalah tumbuh kembang.
Pelatihan Intervensi Adaptasi Fisiologis untuk Meningkatkan Kemandirian Pasien paska Stroke Ahmad Baequny; Fatchurozak Himawan Hamzah; Sudirman Sudirman; Sri Hidayati; Suryo Pratikwo
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 4 No. 02 (2020): JURNAL ABDIMAS MAHAKAM
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v4i02.933

Abstract

Abstrak Prevalensi penyakit degeneratif terus mengalami peningkatan, salah satunya adalah stroke. Serangan stroke menyebabkan berbagai gejala sisa dalam waktu lama. Beberapa masalah yang sering dialami pasien paska stroke adalah keterbatasan fisik, depresi, kurang pengetahuan dan kurangnya dukungan keluarga yang mempengaruhi mekanisme koping pasien. Koping pasien yang mal-adaptif menyebabkan respon adaptasi yang tidak efektif. Hal ini tergambar dari kebutuhan dasar pasien yang dibantu total oleh keluarga meskipun sebetulnya masih memiliki sebagian anggota tubuh yang sehat. Minimnya akses informasi dan kurangnya pengetahuan keluarga tentang penanganan pasien stroke menyebabkan masalah tersebut sulit teratasi. Hasil penelitian pada pasien paska stroke di Pekalongan menunjukkan bahwa paket intervensi adaptasi pasien paska stroke terbukti efektif untuk meningkatkan koping adaptasi dan kualitas hidup pasien paska stroke. Respon adaptasi fisiologis merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktifitas pasien sehingga dapat meningkatkan kemandirian pasien paska stroke. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang intervensi adaptasi fisiologis pasien paska stroke, sehingga partisipasi keluarga terhadap pasien meningkat dan kemandirian pasien juga ikut meningkat. Sasaran kegiatan yaitu kader kesehatan dan keluarga yang mempunyai anggota keluarga paska stroke sejumlah 20 orang. Metode yang digunakan dengan metode ceramah, diskusi, praktek dan pendampingan di rumah. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan peserta meningkat (dari rata-rata 54 menjadi 76) dan kemandirian pasien paska stroke juga meningkat yang dilihat berdasarkan nilai bartel indeks (dari rata-rata 64,5 menjadi 76). Disarankan kepada keluarga agar selalu mendukung dan menerapkan latihan adaptasi fisiologis pada pasien paska stroke untuk meningkatkan kemandirian pasien. Kata Kunci : adaptasi fisiologis, kemandirian, stroke
Virtual Education Audiovisual Model of the New Normal Adaptation toward Campus Community Behaviors in Preventing the Spread and Transmission of Covid-19 Sudirman Sudirman; Suharto Suharto; Nina Indriyawati
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 6, No 1 (2022): JUNE 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v6i1.8457

Abstract

Background: the number of confirmed or positive cases of Covid-19 has increased significantly.  However, the behavior and awareness of the community to work together to fight Covid-19 is still low. Education through various methods and media is an important component in adapting to new normal life. The campus community is expected to be a pioneer in preventing the spread and transmission of covid-19. Purpose: to develop a virtual education audiovisual model for adapting to new normal, and to assess its effect on the behavior of the campus community in preventing the spread and transmission of covid-19.Methods: the research designs used Research and Development (RD) and true - experimental design with control group. The 306 respondents were recruited in this research by randomized. Data collection using a questionnaire assisted by the google form program. Data were analyzed using the Wilcoxon test and the Mann Whitney test.Results: the results of the study showed that the virtual education audiovisual model with adaptation to new normal had an effect on increasing knowledge (p 0.0001), increasing positive attitudes (p 0.0001), and actions (p 0.0001) of the campus community. The total mean score of campus community behavior was in the range 0-75, before treatment was 65.69 (SD + 5.99) and after 73.52 (SD + 2.68) with a difference of 7.83 (p 0.0001).Conclusion: the virtual education audiovisual model of the new normal adaptation had improved the behavior of the campus community in preventing the spread and transmission of covid-19. 
The Effect of Cuminum Cyminum L on Hemoglobin Levels in Tried Animals: Systematic Literature Review Stevani Basuki Putri; Suharyo Hadisaputro; Sudirman Sudirman
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2021): May
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340 KB) | DOI: 10.30994/sjik.v10i1.677

Abstract

The prevalence of anemia in women childbearing age in Indonesia according to Riskesdas in 2013 has increased in each age group. Anemia ini berdampak pada produktivitas dan kesehatan. Research on cumin has been carried out in several experimental animals that can be used to increase hemoglobin levels.To prove that giving cumin has an effect on hemoglobin levels in experimental animals.Systematic literature review by searching 2015-2020 articles on the Science Direct and Google Scholar databases using the PRISMA method.The content of cumin per 100 grams includes iron 66.36 mg, vitamin C 1270 IU, folic acid 10 µg, and protein 44.24 mg. The content of iron as an ingredient in the formation of hemoglobin, vitamin C, folic acid and protein plays a role in supporting the absorption and formation of hemoglobin. Cumin can increase hemoglobin level.
The Influence Of Long-Term Contraception Method Mobile Application On The Behavior Of Prospective Family Planning Acceptors Diah Ulfa Hidayati; Sudirman Sudirman; Rasipin Rasipin
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2021): May
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.107 KB) | DOI: 10.30994/sjik.v10i1.702

Abstract

Short-term contraceptive use in Indonesia still dominates. The government developed counseling method, but this program is not yet accessible to everyone. An educational media that is mobile and easily accessible is needed. This study aims to see the effect of Long-Term Contraception Method mobile application on the behaviour of prospective acceptors. This research used quasi experimental. The research subjects were couples of reproductive age in the Gunungsari Health Center. A total of 72 people were given education with applications or leaflets. Behaviour variables were measured before and after 21 days of treatment. The results showed that the application mobile long-term contraceptive method had influence on the behaviour of prospective acceptors. This application was better than the leaflet on increasing knowledge (p= 0.001), attitudes (p= 0.001), and actions (p= 0.006). This application provides complete information about the Long-Term Contraception Method and is easily accessible to users via andevice Android.
HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MANAJEMEN PERAWATAN DIRI PADA LANSIA HIPERTENSI DI PUSKESMAS SAYUNG 1 DEMAK Cecilia Yanasari Sinaga; Sudirman Sudirman; Sadar Prihandana
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol 2, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.427 KB) | DOI: 10.31983/juk.v2i1.8809

Abstract

Hipertensi pada lansia merupakan penyakit kronis dan dapat dikendalikan dengan manajemen perawatan diri untuk mencegah terjadinya komplikasi. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah efikasi diri. Efikasi diri dibutuhkan bagi lansia hipertensi untuk meningkatkan derajat kesehatannya melalui keyakinan dalam menjalankan perawatan diri. Studi dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan efikasi diri dengan manajemen perawatan diri pada lansia hipertensi di Puskesmas Sayung 1 Demak. Studi dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Sampel diperoleh 54 responden ditentukan dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner efikasi diri dan kuesioner manajemen perawatan diri pasien hipertensi. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearmen Rank Test. Hasil menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan manajemen perawatan diri lansia hipertensi (pvalue=0,000). Nilai koefisien korelasi (r=0,920) menunjukkan terdapat hubungan positif atau sejalan antara peningkatan efikasi diri dan manajemen perawatan diri lansia hipertensi. Penulis menyarankan perlu peningkatan peran aktif dari puskesmas dan lansia dalam menjalankan program prolanis guna mencapai kualitas hidup optimal sehingga angka kejadian hipertensi dapat menurun dan komplikasi dapat diminimalkan.
Low Impact Aerobic On Blood Glucose Levels And Peripheral Circulation In Type II Diabetes Mellitus Clients In 2022 Dimas Dewa Darma; Sudirman Sudirman; Budi Widiyanto
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 4 No 2 (2023): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v4i2.3014

Abstract

Hysical activities carried out, such as Low Impact Aerobics in patients with type II diabetes mellitus, can increase insulin resistance sensitivity to optimize insulin function. The purpose of this study was to determine the impact of low aerobics on blood glucose levels and peripheral circulation in type II diabetes mellitus clients. This research design uses true experimental with pre-test and post-test control group design. The total sample of 36 people consisted of 12 intervention group 1, 12 people in intervention group 2, and 12 people in the control group . The activity was carried out at the UPT Puskesmas working area of Semarang City in 2022. The sampling technique uses simple random sampling. Data analysis using Wilcoxon and Wallis crucible was α < 5%. The results showed that the average value of blood sugar levels after being given alow-impact. Aerobic intervention decreased by 57 mg/dl with p-value = 0.004. The mean peripheral circulation value of ABI after low impact aerobic intervention increased by 0.09 mmHg with p-value = 0.002. After the low impact aerobic intervention, the average CRT value of peripheral circulation decreased by 0.67 mmHg with p-value = 0.011. In conclusion, e fek eerobic has a low impact in lowering blood glucose levels and improving peripheral circulation.
Efektivitas Kombinasi Topikal Gel Jahe Merah dan Kapsul Ekstrak Daun Katuk terhadap Produksi ASI Ibu Menyusui Hulfa Ahadian Haryanti; Endah Aryati Eko Ningtyas; Sudirman Sudirman; Melyana Nurul Widyawati
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan: Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i1.1543

Abstract

Masalah rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif dan status gizi bayi merupakan dampak dari Produksi ASI yang kurang, Capaian cakupan terendah terdapat di Kota Mataram sebesar 51,5% yang belum mencapai target 80%. Terdapat terapi non-farmakologis sebagai upaya meningkatkan produksi ASI ibu menyusui yakni kombinasi Topikal Gel Jahe Merah Dan Kapsul Ekstrak Daun Katuk. Membuktikan efektifitas kombinasi Topikal Gel Jahe Merah Dan Kapsul Ekstrak Daun Katuk dalam meningkatkan produksi ASI ibu menyusui. Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen dan rancangan pre-test and post-test with control group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling yang terdiri dari 36 responden yang dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberi gel jahe merah 2mg 2x sehari dan kapsul ekstrak daun katuk 3x300mg sehari, kelompok kontrol diberikan manajemen laktasi, selama 7 hari. Analisis data menggunakan Wilcoxon, Mann Whitney, Paired Sample T-Test, Independent Sample T-Test. Rerata selisih pre-post berat badan bayi pada kelompok intervensi sebesar 291,66 dan kontrol 58,33, terdapat perbedaan selisih pada kelompok intervensi dan kontrol (p value=0,00). Kombinasi gel jahe merah dan kapsul ekstrak daun katuk efektif terhadap produksi ASI ibu menyusui.
Literature Review : Pengaruh Pendidikan Seksual Orang Tua Pada Anak Usia Dini Terhadap Kejadian Sexual Abuse Tuti Suryani; Sudirman Sudirman; Nunung hasanah
PENA NURSING Vol 1, No 02 (2023): PENA NURSING
Publisher : LPPM UNIKAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pn.v1i02.2019

Abstract

Orang   tua    percaya   pendidikan    seksual    sangat   berpengaruh   dalampencegahan kekerasan seksual pada anak (Julia Rudolp, et al., 2018). Penelitian selanjutnya juga menyimpulkan dalam hasilnya yakni pemahaman dari orang tua dapat memberikan pengaruh pendidikan pencegahan kekerasan seksual pada anak, jika orang tua yang mempunyai pengetahuan luas dapat berpengaruh pada pencegahan kekerasan seksual pada anak (Elham Khoori, et al., 2020; Fredrick M. Mlekwa, et al., 2016).Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Vildan, et al., (2019) dalam jurnalnya menyatakan, pendidikan seksual dari orang tua dapat berpengaruh mencegah kekerasan seksual pada anak. Artikel berikutnya menyatakan, pendidikan seksual di sekolah dari guru itu suatu hal yang penting, tetapi orang tua harus dilibatkan sehingga berpengaruh dalam pencegahan kekerasan seksual pada anak (Y. Jin, et al., 2017).Menurut Sherli, et al, (2020) dan Neni Maemunah (2016) sepakat dalam jurnalnya menyebutkan bahwa pengetahuan orang tua berpengaruh pada sikap dan pencegahan kekerasan seksual pada anak usia dini.Terdapat pengaruh signifikan pendidikan seksual terhadap kejadian dan pencegahan periku kekerasan seksual pada anak (Siti Nurbaya, et al., 2018; Endra Amalia, et al., 2018; Lilis Fatmawati, 2016; Mimin Ninawati, 2018).
The Effectiveness of Three-Sided Splinting on he Degree of Pain in Patients with Closed Fractures of the Lower Extremities in the Emergency Room Yafet Geu; Mardiyono Mardiyono; Sudirman Sudirman; Walin Walin
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No 2 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6i2.3001

Abstract

Trauma from accidents that cause fractures can lead to complications including epistaxis, internal organ injury, injury inflammation and respiratory syndrome. The occurrence of a fracture causes destruction of nerves and blood vessels which causes pain. Pain then increases in severity until the bone is immobilized. Pain in a fracture is not caused by the fracture itself, but by the injury to the tissue around the broken bone and the movement of the bone fragments. Correct dressing of the fracture can reduce pain in patients, especially for closed fractures. Three-sided splinting is one option to minimize movement in long bones because it is felt to be stronger to withstand movement because the broken bone is flanked from three opposite sides of the broken bone. Objective: To determine the effectiveness of three-sided splinting on the degree of pain in patients with closed fractures of the lower extremities. Methods: The research design used quasy experimental with pre-test and post-test control group design. The research sample was 30 respondents, the sample selection method used purposive sampling which was divided into control and intervention groups. The control group used two-sided splinting while the intervention group used three-sided splinting. Data analysis used demographic characteristics and research variables, namely three-sided splinting and pain levels. Bivariate analysis used Wilcoxon and Mean Withney. Results: Both groups of respondents experienced a decrease in pain levels after treatment but the decrease in pain levels was greater in the intervention group using three-sided splinting. The results showed that the three-sided splinting action was very effective in reducing the degree of pain with p=0.000. Conclusion: Three-sided splinting is proven to be more effective in reducing the degree of pain in patients with closed fractures of the lower extremities.