Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search
Journal : SIMBIOSA

STRUKTUR DAN FISIOGNOMI VEGETASI MANGROVE DI REMPANG CATE KOTA BATAM Yarsi Efendi; Dahrul Aman Harahap
SIMBIOSA Vol 3, No 1 (2014): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v3i1.250

Abstract

Structure and physiognomy of mangrove strongly influenced by the zonation that occurred in the area of mangroves growth. The differences of zona growth will effect  to differences in the structure and composition of vegetation. There are three zones in the mangrove area, which is caused by the difference of flooding which also resulted in the difference to the salinity. The differences of growth zone will performed to the type vegetation performance (Physiognomy). This study is aims to prove the mangrove’s physiognomy that taken in the coastal area of Rempang Cate  Batam, on March 2014 to June 2014. This study was a survey with data collection using a vertical transect plots 100 m. Based on the research that has been done obtained difference vegetation physiognomy stands for every level of growth in each zone growth. Proximally found 13 species of mangroves in 8 families. The results of the analysis of the vegetation on the trees growth level are, Ceriops decandra have the greatest significance important value 167.55% on sapling (juvenille ) level is dominated by Rhizophora apiculata 120%, and seedling growth level dominated by Rhizophora apiculata  186.80%. Keywords: Structure and physiognomy, mangrove zonation
UPAYA KONSERVASI EKOSISTEM MANGROVE BERBASIS KEMANDIRIAN MASYARAKAT DI WILAYAH PESISIR BATAM Yarsi Efendi
SIMBIOSA Vol 2, No 1 (2013): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v2i1.704

Abstract

Mangrove ecosystem in the coastal of Batam island has severe pressure due to the pace of development, they are activities of mangrove land conversion for development purposes such as shipyard industrial area, residential area, commercial area, tourism area, fish farming, illegal logging of mangrove wood for conventional charcoal industry for carbon, illegal logging of mangrove wood for use as scaffolds in physical development and even illegal logging mangrove wood flagpole for the benefit of political parties. The activities of the above has made the declining quality and quantity of mangrove ecosystems along the coast of Batam. this prompted the city government to do the restoration of mangrove ecosystem efforts. But recovery efforts are already underway to date have not shown significant results. There is no statistical data in the form of increase in mangrove area in Batam. According to our evaluation for mangrove ecosystem restoration program that has been done by the government, it can be concluded that one failure is not an active community participation. To achieve the success of recovery efforts in the area of coastal mangrove ecosystems among coastal area in Batam Island, the government should involve people's active participation as stakeholders in all stages of the mangrove ecosystem restoration program. Pattern recovery program topdown approach that had been done must be change to the peoples active participation.
Pengaruh Media Kartu Kemudi Pintar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi Manusia Di Kelas XI SMA Negeri 4 Batam TA. 2017/2018 Eva Carlina Pasaribu; Rahmi Rahmi; Notowinarto Notowinarto; Yarsi Efendi
SIMBIOSA Vol 8, No 1 (2019): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v8i1.1504

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh media kartu kemudi pintar terhadap hasil belajar pada materi sistem ekskresi siswa kelas XI SMAN 4 Batam Tahun Ajaran 2017/2018. Jenis penelitian quasi eskperimen dengan pendekatan Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI terdiri 5 kelas, sampel data dilakukan menggunakan cluster random sampling terdiri dari 2 kelas sampel yaitu sebagai kelas eksperimen dan sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan tes soal pilihan berganda untuk mengukur hasil belajar siswa, kemudian diolah untuk pengujian hipotesis dengan analisis chi-kuadrat, koefisien determinasi (R2) dan koefisien korelasi (r). Hasil pengujian diperoleh tidak ada perbedaan nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen maupun kelas kontrol, sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) hanya sebesar 0.1123 (11.23%) atau dengan nilai koefisien korelasi (r) = 0.335 (3.35%), maka diperoleh kesimpulan tidak terdapat pengaruh media kartu kemudi pintar terhadap hasil belajar siswa dikelas XI SMA N 4 Batam.
HUBUNGAN IKLIM KELAS DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 8 BATAM Wening Kadarsih; Ramses Ramses; Yarsi Efendi
SIMBIOSA Vol 5, No 1 (2016): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v5i1.804

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan iklim kelas dengan hasil belajar siswa pada materi sistem reproduksi di kelas XI IPA SMAN 8 Batam Tahun Pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian dengan desain korelasi sederhana dimana populasi terjangkau yaitu seluruh kelas XI IPA, kemudian pengambilan sampel secara acak sederhana (simple random sampling) dengan cara undian dan terpilih kelas , dan . Instrumen penelitian menggunakan angket iklim kelas (Y) serta hasil belajar siswa (X) yang diperoleh dari guru mata pelajaran yang kemudian dianalisis uji hipotesis dengan korelasi product moment dari Pearson. Hasil pengujian diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,349 (34.9%) artinya bahwa faktor iklim belajar kelas hanya memberikan konstribusi pengaruh sebesar 34,9% sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya. Sedangkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0.591 (59,1%) memberikan gambaran bahwa ada hubungan yang cukup baik dan nyata antara iklim belajar kelas dengan hasil belajar siswa kelas XI materi sistem reproduksi.
Keanekaragaman Capung (Ordo: Odonata) di Kawasan Hutan Lindung Duriangkang Tanjung Piayu Batam Santiria Simatupang; Fauziah Syamsi; Rahmi Rahmi; Yarsi Efendi
SIMBIOSA Vol 8, No 2 (2019): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v8i2.2139

Abstract

Hutan Lindung Duriangkang merupakan hutan lindung terluas di kota Batam, yang memiliki peranan penting sebagai daerah resapan air dan menjaga persediaan air bersih dalam menunjang kebutuhan masyarakat sekitar. Keberadaan capung dapat dijadikan sebagai indikator lingkungan karena dalam proses perkembangannya capung membutuhkan lingkungan yang baik untuk menunjang setiap fase kehidupannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas capung di kawasan hutan lindung Duriangkang, Tanjung Piayu Batam. Pengambilan data dengan menggunakan metode jelajah (visual day flying) di sepanjang jalur pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 24 jenis capung yang terdiri dari 4 Famili dengan total 429 individu. Indeks Keanekaragaman total sebesar 2,709 yang tergolong sedang. Indeks Kemerataan (E) sebesar 0.852 yang tergolong tinggi. Indeks Kekayaan Jenis sebesar 3.794 yang tergolong sedang, Indeks Dominansi total sebesar 0.090 yang tergolong kategori rendah atau tidak terdapat jenis yang mendominansi. Indeks Kesamaan Jenis yang diperoleh dari perbandingan stasiun 1-2 dan 1-3 tergolong sama (62% dan 63%) dan indeks kesamaan jenis dari stasiun 2-3 tergolong berlainan (36%) sehingga kualitas ekosistem pada kawasan Hutan Lindung Duriangkang tergolong stabil dan merata. Kehadiran capung sangat erat kaitannya dengan keberadaan badan perairan di suatu habitat, lebih menyenangi habitat terbuka dengan vegetasi semak dibandingkan hutan dengan hutan dengan tutupan tajuk yang rapat.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM Lisa Salminda; Ramses Ramses; Yarsi Efendi
SIMBIOSA Vol 4, No 1 (2015): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v4i1.537

Abstract

Penelitian untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran resiprokal (Reciprocal Learning) dengan menggunakan buku saku lebih baik dibandingkan menggunakan pembelajaran biasa (konvensional) di kelas VII MTs USB Sagulung Batam tahun akademik 2013/2014. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VII kelas mendistribusikan pada 4 (empat) kelas. Sampel yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Kelas VII C terpilih sebagai kelas eksperimen dan VII B sebagai kelas kontrol. Analisis data menggunakan pendekatan Uji t. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hipotesis T hitung = 8,02 dan T tabel = 2,02 pada tingkat signifikansi 5% untuk T hitung T tabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa biologi hasil belajar rata-rata siswa setelah menggunakan aplikasi yang mengajar resiprokal menggunakan buku saku lebih baik dari rata-rata hasil belajar menggunakan pembelajaran biasa (konvensional).
Studi Awal Kelelawar (Ordo Chiroptera) di Pulau Batam Fauziah Syamsi; Yarsi Efendi; Lasdem Saragih; Muhamad Hasyir
SIMBIOSA Vol 10, No 1 (2021): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v10i1.2818

Abstract

Kelelawar adalah spesies kunci pada suatu habitat. Keberadaan kelelawar sangat penting karena menjalankan fungsi ekologis vital pada suatu ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi awal tentang keberadaan kelelawar di Pulau Batam. Metode penelitian adalah metode survei. Penangkapan kelelawar dilakukan di tiga stasiun pada Hutan Lindung Duriangkang dan Hutan Lindung Sungai Ladi. Kelelawar ditangkap menggunakan jaring kabut. Kelelawar yang tertangkap diamati karakter morfologinya, lalu diukur karakter pentingnya untuk identifikasi. Identifikasi mengacu pada buku panduan. Dari penelitian yang sudah dilakukan, ditemukan empat jenis kelelawar pada kedua hutan lindung, satu jenis ditemukan dalam jumlah yang sangat banyak dan mendominasi yaitu Cynopterus brachyotis. Nilai indeks keanekaragaman pada kedua lokasi tergolong rendah, indeks kemerataan tergolong rendah dan sedang, indeks dominansi tinggi dan sedang. Indeks kesamaan komunitas adalah 100% karena spesies yang dijumpai pada kedua lokasi sama
Perbedaan Laju Pertumbuhan Dan Tingkat Kelangsungan Hidup Karang Jenis Montipora tuberculosa Berasal Dari Induk Transplantasi Dan Induk Dari Alam Devi Bella Pratiwi; Ramses Ramses; Yarsi Efendi
SIMBIOSA Vol 8, No 1 (2019): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v8i1.1529

Abstract

Transplantasi karang adalah salah satu upaya rehabilitasi yang dapat diterapkan untuk mempercepat proses pemulihan terumbu karang pada habitat alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan laju pertumbuhan karang jenis Montipora tuberculosa berasal dari induk transplantasi dengan induk dari alam. Data penelitian diambil dari 32 fragmen yang dijadikan sampel dengan ukuran 5-9 cm pada awal penelitian. Fragmen karang diletakkan pada meja semai yang terbuat dari blok beton berbentuk meja pada kedalaman 3 meter. Pengukuran dan pengamatan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup fragmen dilakukan 2 bulan setelah penyemaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis  karang Montiporatuberculosa sumber induk transplantasi memiliki pertumbuhan mutlak sebesar 12.93 mm untuk lebar dan 5.41 mm untuk tinggi. Laju pertumbuhan mencapai 6.49 mm untuk lebar dan 2.71 mm untuk tinggi, dan tingkat kelangsungan hidup 78.13%. Sedangkan, M.tuberculosa sumber induk dari alam memiliki pertumbuhan mutlak sebesar 17.66 mm untuk lebar dan 6.49 mm untuk tinggi. Laju pertumbuhan mencapai 8.83 mm untuk lebar dan 3.24 mm untuk tinggi, dan tingkat kelangsungan hidup 93.75%. Laju pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup sumber induk alam memiliki laju pertumbuhan lebih baik dibandingkan sumber induk dari transplantasi.
Pengaruh Perbedaan Usia Terhadap Motilitas Spermatozoa (Studi Kasus Pasien Laboratorium Infertilitas Rumah Sakit Kasih Sayang Ibu Kota Batam) Yarsi Efendi; Fauziah Syamsi; Notowinarto Notowinarto
SIMBIOSA Vol 10, No 2 (2021): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v10i2.2626

Abstract

Motilitas spermatozoa adalah kemampuan sel sperma untuk bergerak secara progresif, spermatozoa yang sehat mampu bergerak lurus minimal 25 mikrometer per detik. Berdasarkan permasalahan tersebut timbul pertanyaan apakah perbedaan usia berpengaruh terhadap motilitas spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan usia terhadap mortalitas spermatozoa. Penelitian dilakukan dalam waktu 1 tahun dari bulan Maret 2018 sampai Februari tahun 2019 dengan mengambil sampel pasien yang berobat pada laboratorium Infertilitas Rumah Sakit Kasih Sayang Ibu Kota Batam. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok, perbedaan usia dikelompokan atas tiga; 1. usia 20-30 tahun, 2.31-40 tahun dan 3. 41-50 tahun. Data dianalisis dengan ANOVA (Analysis of varience). Berdasarkan hasil perhitungan uji Anava diperoleh nilai F hitung dari perbandingan rerata antar kelompok perlakuan sebesar 1,331 sedangkan nilai F tabel pada taraf signifikan (α = 0.05) adalah 0.97. Karena F hitung lebih besar dari f tabel maka pengujian menolak hipotesis nol dan hasilnya terdapat pengaruh perbedaan usia terhadap motilitas spermatozoa
Inventarisasi Jamur Tingkat Tinggi (Basidiomycetes) Di Taman Wisata Alam Muka Kuning Batam Liska Chairani Harahap; Fauziah Syamsi; Yarsi Efendi
SIMBIOSA Vol 6, No 2 (2017): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v6i2.1143

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis jamur tingkat tinggi (Basidiomycetes) yang ada di Taman Wisata Alam Muka Kuning Batam dan data yang diperoleh dikembangkan menjadi media pembelajaran yaitu media poster. Metode yang digunakan adalah survei di sepanjang jalur hutan di TWA Muka Kuning Batam. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif. Berdasarkan hasil analisis diperoleh data jenis jamur tingkat tinggi (Basidiomycetes) di Taman Wisata Alam Muka Kuning Batam terdapat 7 famili yaitu Ganodermataceae, Hygrophoraceae, Hymenochaetaceae, Polyporaceae, Schizophyllaceae, Steccherinaceae dan Tricholomataceae. Dan 15 jenis jamur tingkat tinggi (Basidiomycetes) yaitu Amauroderma rugosum, Ganoderma applanatum, Ganoderma sp., Hygrocybe sp., Hymenochaete sp., Fomes sp., Microporus xanthopus, Panus sp., Polyporus sp., Pycnoporus sanguineus, Trametes sp., Schizophyllum commune., Nigroporus vinosus, Marasmius androsaceus dan Marasmius sp.