Abstrak. Peningkatan angka cerai gugat yang melebihi angka cerai talak (perceraian yang diajukan oleh istri) merupakan indikator nyata terjadimya perubahan nilai-nilai dalam masyarakat. Inisiatif cerai yang dulu datangnya dari pihak suami menjadi sebaliknya, lebih banyak diajukan oleh istri dalam beberapa bulan terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas ketahanan keluarga sebagai desain prefensu terhadap tingginya angka cerai gugat dalam masyarakat. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang menikah dan memiliki anak serta berdomisili di Kota Pare-pare. Pemilihan subjek menggunakan tekhnik Accidental sampling. Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan questionnaire berupa pertanyaan yang mengukur pemahaman subjek terkait ketahanan keluarga. Questioner berisi 6 pertanyaan sesuai dengan jumlah materi yang diberikan. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali yakni sebelum diberikan perlakuan/Pretest dan stelah diberikan perlakuan/posttest. Berdasarkan perbandingan nilai probabilitas (signifikansi) untuk 2-tailed , maka signifikansi hitung sebesar 2,120.>0,05, Maka Ha yang menyakatan bahwa program ketahanan keluarga efektif sebagai desain prevensi terhadap tingginuya angka cerai masyarakat diterima. Hasil penelitian ini diharapakan memberikan kontribusi terhadap penurunan angka cerai gugat di kalangan masyarakat serta membantu masyarakat dalam memahami dinamika permasalahan yang mungjin terjadi dalam sebuah keluarga. Kata Kunci: Program Ketahanan Keluarga, Prevensi, Cerai gugat