Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Mengapa Kami Tawuran? Tawuran dari Kacamata Pelaku Kurniati Zainuddin; Faradilla Firdaus; Muh. Nur Hidayat Nurdin
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 18 No. 1 (2013)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol18.iss1.art8

Abstract

This study aims to look at what the motive actors participating in the brawl, brawl how their perceptions, what they expect from the fight, as well as their feelings after the brawl passed. The study was conducted in Makassar using a qualitative approach, the student respondents were involved in fighting the two faculties are most frequently involved in brawls action Makassar State University, the Faculty of Engineering and the Faculty of Arts and Design. Results showed that participants recognize that fighting is not tepuji action and not supposed to do. The actors involved in fighting for reasons that are divided into three categories, namely because they feel trapped brawl situation, a sense of solidarity, and as a senior call. In addition, they recognize that fighting is unacceptable behavior and do not deserve them, but because they feel actors participate brawl was caught in a brawl tradition. It is then a perpetrator motive. Things that become expectations of actors during and after the fight is to prove that they are solid and strong, so respected, so that the opponent deterrent and upholdKeywords: brawl, students
PENGARUH PENGASUHAN KENABIAN TERHADAP KECENDERUNGAN KENAKALAN REMAJA Arini Mukhlisah; Ahmad Yasser M; Kurniati Zainuddin
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 21 No 1 (2018): JUNE
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2018v21n1i8

Abstract

                                                            AbstrakKecenderungan kenakalan remaja adalah kemungkinan remaja berperilaku menyimpang dan bersifat melawan hukum, anti susila, dan menyalahi norma-norma agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengasuhan kenabian  terhadap kecenderungan kenakalan remaja. Sampel dalam penelitian ini adalah 97 orang  remaja di SMA yang berusia 15-17 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan dua instrumen penelitian, yaitu skala kecenderungan kenakalan remaja dan skala pengasuhan kenabian. Analisis data dilakukan dengan metode regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kecenderungan kenakalan remaja terhadap pengasuhan kenabian, r = -0,484 (p = 0,000). Artinya semakin tinggi pengasuhan kenabian, maka semakin rendah kecenderungan kenakalan remaja. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada orangtua agar dapat mengurangi resiko kenakalan remaja dengan menerapkan pengasuhan kenabian.Abstract:The tendency of juvenile delinquency is a possibility of deviating behavior and is against the law, anti-morality, and violate religious norms. This study aimed to determine the effect of parenting prophetic against the tendency of juvenile delinquency. The sample in this study was 97 adolescences in high school aged 15-17 years. The data collection was done by using two research instruments, they were the scale of the tendency of juvenile delinquency and parenting scale prophetic. The data analysis was performed using simple linear regression. The results showed that there was a negative correlation between juvenile delinquency propensity towards nurturing prophetic, r = -0.484 (p = 0.000). This means that the higher the prophetic care, the lower the tendency of juvenile delinquency. The study was expected to provide information to parents in order to reduce the risk of juvenile delinquency by applying parenting prophetic.
Pengaruh In-group favoritism terhadap Perilaku Diskriminasi Pada Karyawan Etnis Tionghoa Di Makassar Muhrajan Piara; Muhammad Nur Hidayat Nurdin; Kurniati Zainuddin; Khairunnisa Putri Abrar
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 8, Nomor 2, Juli 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v1i1.23221

Abstract

The purpose of this study is to measure the influence of in-group favoritism towards discrimination on the workplace, especially between Indonesian employees and Chinese workers. In-group favoritism of an individual will affect the discrimination in an organization. This study was conducted in Makassar, South Sulawesi. The participants of this study were 34 which consisted of 15 male and 19 female and came from private sector. This study used self-report to measure participants’ tendency towards two variables. In-group favoritism was measured by adaptation scale from (Luhtanen & Crocker, 1992), while discrimination variable used Lewis’ scale. Data analysis used regression model with SPSS 25 for Windows. The significance of hypothesis showed p = 0.35, which indicated the non significant result. The result of this study showed that in-group favoritism has no influence towards discrimination to Chinese workers.
Pemberian teknik Door in the Face dan Foot in the Door untuk meningkatkan perilaku prososial Luly Luliyarti; Widyastuti Widyastuti; Kurniati Zainuddin; Nurul Fajriah Yahya
Jurnal Psikologi Sosial Vol 19 No 1 (2021): February
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jps.2021.09

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas teknik door in the face dan foot in the door dalam meningkatkan perilaku prososial serta mengetahui perbedaan efektivitas pemberian teknik kesepakatan dalam meningkatkan perilaku prososial. Partisipan penelitian ini melibatkan 161 siswa SMA X (Kota) dan SMA Y (Desa) berusia 16-19 tahun. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain multiple treatments and controls with pretest. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, ada perbedaan efektivitas pemberian teknik door in the face dan foot in the door dalam membentuk kesepakatan terhadap perilaku prososial. Teknik foot in the door lebih efektif dalam membentuk kesepakatan terhadap perilaku prososial dibandingkan teknik door in the face. Kedua, ada perbedaan efektivitas pemberian teknik kesepakatan (door in the face dan foot in the door) dalam meningkatkan perilaku prososial di SMA X dan SMA Y. Pemberian teknik door in the face dan foot in the door lebih efektif dalam meningkatkan perilaku prososial di SMA Y dibandingkan SMA X. Penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian untuk mengetahui penyebab dibalik perbedaan perilaku prososial yang ditampilkan meskipun mendapatkan perlakuan yang sama.
Gaya Humor terhadap Optimisme Mahasiswa yang Sedang Menyelesaikan Skripsi Andi Muskerina; Kurniati Zainuddin; Ahmad Ridfah
Philanthropy: Journal of Psychology Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.58 KB) | DOI: 10.26623/philanthropy.v2i1.1140

Abstract

The collage students who accomplish the undergraduate thesis will face many demands and obstacles and lead them to some difficulties if they perform low optimism. The aim of this study was measuring the relationship between humor style and optimism among the Engineering students at State University of Makassar who accomplish the undergraduate thesis. The participants of this study were 231 collage students from Engineering Faculty at State University of Makassar. Sampling technique used in this study was accidental sampling with quantitative method. The result of this study showed that affiliative humor style positively related to optimism (r=0,314,p=0,000), self enhancing humor positively related to optimism (r=0,155,p=0,018), aggressive humor negatively correlated with optimism (r=-0,324,p=0,000), and self-defeating humor negatively correlated with optimism (r=-0,163,p=0,013). This study proved that affiliative humor and self-enhancing humor can increase the optimism. In contrast, aggressive and self-defeating humor can diminish the optimism among the students.
Psikoedukasi Assessment Center di UPT Penilaian Potensi Kompetensi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Kurniati Zainuddin; Ferial Tri Aura Damayanti; Humaira Uswatun Hasanah; Indah Wulan Purnama Aisyah; Nur Khafifah Hidayah Ibrahim; Nur Mawaddah Adam
PENGABDI PENGABDI : VOL. 2, NO. 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pengabdi.v2i2.25123

Abstract

Abstrak. Assessment Center merupakan salah satu metode pengembangan Sumber Daya Manusia yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Sulawesi Selatan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penilaian Potensi dan Kompetensi BKD Provinsi Sulawesi Selatan. Meski telah berjalan selama beberapa tahun, program assessment center di  UPT Penilaian Potensi Kompetensi BKD Provinsi Sulawesi Selatan ini masih kurang diketahui oleh para pegawai di lingkup Pemprov Sulawesi Selatan. Tujuan program kerja ini adalah mengenalkan metode assessment center BKD Pemprov Sulawesi Selatan kepada calon pengguna jasa khususnya para pegawai dilingkup Pemprov Sulawesi Selatan. Program psikoedukasi ini dilaksanakan dalam bentuk penayangan video berdurasi empat menit yang berisi pengenalan dan tata cara pelaksanaan assessment center di UPT Penilaian Potensi Kompetensi BKD Provinsi Sulawesi Selatan. Pemutaran video dilakukan di videotron selama 2 hari. Evaluasi program kerja dilakukan melalui pre-test dan post-test kepada 12 orang calon pengguna layanan. Hasil evaluasi dari pelaksanaan program kerja menunjukkan bahwa pemutaran video efektif dalam mengenalkan assessment center kepada pegawai dengan rata-rata tingkat kepuasan penilaian video yaitu 4,79 dengan rentang skor 1-5. Kata Kunci: assessment center, psikoedukasi, UPT Penilaian Potensi dan Kompetensi, BKD Pemprov Sulawesi Selatan.
Psychological First Aid pada Penyintas Anak Pasca Gempa di Sulawesi Barat Faradillah Firdaus; Nurfitriany Fakhri; Kurniati Zainuddin; Muhammad Nurhidayat Nurdin; M. Ahkam Alwi
DEDIKASI Vol 24, No 1 (2022): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/dedikasi.v24i1.33982

Abstract

 Abstrak. Bencana alam merupakan salah sumber trauma yang dapat dirasakan oleh korban, terutama anak-anak. Bencana bisa menjadi sangat menakutkan, dikarenakan kesiapan fisik dan mental anak yang tidak setara dengan orang dewasa, terutama ketika menghadapi bencana. Anak dapat menjadi kelompok rentan terutama terhadap permasalahan mental yang terjadi akibat bencana alam yang anak alami. Permasalahan mental ini membutuhkan bantuan untuk mengatasinya secara cepat dan efektif, sehingga tidak menjadi masalah mental yang berkepanjangan dan dapat mengganggu kehidupan anak di masa depan. Salah satu cara yang peling efektif dalam membantu anak menghadapi permasalahan mental yang dihadapi setelah terjadinya bencana adalah dengan memberikan Psychological First Aid (PFA). Melalui pemberian PFA ini, anak pada akhirnya dapat mengembangkan resiliensi untuk dapat bertahan secara psikologis terhadap permasalahan mental yang mereka hadapi sebagai korban dari terjadinya bencana alam. Kata kunci: Psychological First Aid, anak-anak, bencana alam
Sipakatau, Sipakainge, Sipakalebbi: Sebuah Nilai Budaya untuk Upaya Pencegahan Bullying dengan Memaksimalkan Peran Bystander Andi Halima; Asniar Khumas; Kurniati Zainuddin
Indonesian Psychological Research Vol. 3 No. 2 (2021): IPR Juli 2021
Publisher : Program Studi Psikologi UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/ipr.v3i2.549

Abstract

Bystander plays an important role in the recurrence of bullying episodes, so that they needs to be empowered in order to prevent bullying. bullying prevention need to be culturally sensitive. The values of Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge appear to be in line with anti-bullying value. This study is a preliminary studies that aimed to find whether those cultural values could encourage the bystander to be actively involved and how to apply them in the social relationships. Therefore, the study used a qualitative method with a semi-structured interview on four bullying defenders. The result showed that the values of Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge arose in religious values that socialized within family. Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge were not only recognized as cultural values but also appeared as strategies to intervene bullying. These findings can be suggested to promote the religious and cultural-based association value as a prevention of school bullying. Keyword: Bullying prevention, Sipakatau, Sipakainge, Sipakalebbi, Bystander
Psychological First Aid (PFA) pada Penyintas Lansia Bencana Gempa Bumi di Sulawesi Barat Kurniati Zainuddin; Tri Sulastri
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2021 : PROSIDING EDISI 4
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.014 KB)

Abstract

Abstrak. Bencana gempa bumi yang terjadi di wilayah Sulawesi Barat di awal tahun 2021 menimbulkan dampak yang cukup besar baik secara materil, fisik, maupun psikologis. Target sasaran dalam Program Kemitraan Komunitas ini ialah para penyintas bencana gempa bumi, khususnya penyintas yang berusia lanjut. Studi literature dan hasil wawancara awal menunjukkan berbagai masalah yang dialami oleh penyintas pasca terjadinya bencana, yaitu (1) munculnya perasaan takut dan trauma akan terjadinya gempa susulan hingga tsunami, terutama bagi masyarakat yang bermukim di daerah pesisir, (2) tidak meratanya penyaluran bantuan dan sembako kepada pengungsi, (3) kondisi pengungsian yang tidak layak menimbulkan potensi penularan virus covid-19. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ialah observasi dan wawancara langsung sebagai bentuk screening awal terhadap kondisi penyintas, serta peran sebagai fasilitator atau sumber informasi bagi penyintas guna meningkatkan respon adaptif terhadap situasi traumatis yang dialami. Hasil dari kegiatan pengabdian ini ialah deskripsi atau gambaran kondisi psikologis penyintas, meningkatnya respon adaptif penyintas pasca bencana yang dapat dilihat dari ketersediaan informasi maupun kebutuhan dasar penyintas. Kata kunci: Psychological first aid, penyintas, lansia
Komponen Cinta Dalam Pernikahan Faradillah Firdaus; Nurfitriany Fakhri; Kurniati Zainuddin; Muhammad Nurhidayat Nurdin
Jurnal Psikologi TALENTA Vol 6, No 2 (2021): MARET
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.279 KB) | DOI: 10.26858/talenta.v6i2.21065

Abstract

ABSTRACTThis study aims to describe the aspects of love that most influence on 101 subjects with husband and wife status. The subjects in the study were married couples whose marriage ages were 1 to 10 years. This study uses a love scale which consists of three aspects, namely, desire, intimacy and commitment. The data analysis technique used descriptive analysis to see which aspects influenced love. From the results of the research,  from the data of the subject as many as 101 people, there were 20 subjects who had a love for the high category, (19.8%), the moderate category was 66 subjects (65.4%) and the low category was 15 subjects (14.851%). ). From the aspect of love, desire shows that the research subjects who have high desire category are 25 subjects, with a percentage value of 24.752%. Research subjects who have high category intimacy are 17 subjects, with a percentage value of 16.831%. The component of love, namely commitment, shows that the research subjects who have commitment in the high category are 16 subjects, with a percentage value of 15.841%. From the research results, the aspect of desire has a big influence on love.ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek cinta yang paling berpengaruh pada 101subyek berstatus suami  dan istri. Subyek dalam penelitian adalah pasangan suami istri yang usia pernikahannya 1 sampai 10 tahun. Penelitian ini menggunakan skala cinta yang terdiri dari tiga aspek yaitu, hasrat, keintiman dan komitmen. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk melihat aspek mana yang berpengaruh dengan rasa cinta. Dari Hasil peneltian  dari data subjek sebanyak 101 orang, terdapat subjek yang memiliki rasa cinta dengan kategori tinggi sebanyak 20 subjek, (19,8%), kategori sedang sebanyak 66 subjek (65,4%) dan kategori rendah sebanyak 15 subjek (14,851%) . Dari Aspek cinta, hasrat menunjukkan bahwa subjek penelitian yang memiliki hasrat dengan kategori tinggi sebanyak 25 subjek, dengan nilai persentase 24,752%. subjek penelitian yang memiliki keintiman dengan kategori tinggi sebanyak 17 subjek, dengan nilai persentase 16,831%. komponen rasa cinta yaitu komitmen menunjukkan bahwa subjek penelitian yang memiliki komitmen dengan kategori tinggi sebanyak 16 subjek, dengan nilai persentase 15,841%. Dari hasil penelitian aspek hasrat yang memiliki pengaruh besar terhadap cinta.