Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

METODE PENELITIAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN ALTERNATIF METODOLOGI DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI (BAGIAN-2) Lu`luin Najwa; Muhammad Iqbal; Ahmad Muslim
Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan dibidang Administrasi Pendidikan Vol 9, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Prodi Administrasi Pendidikan, Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/vis.v9i2.4840

Abstract

Abstract: Research that raises the issue of educational policy can be an interesting and challenging alternative methodology for TTI students. Policy research can be focused on research related to educational programs. One method that can be used for policy research is program evaluation research, which is a combination of research and evaluation methods. Evaluation itself is closer to the word effectiveness, namely the extent to which a program or policy can achieve its goals. When a student wants to research a policy, the program evaluation method is one of the alternative methodologies that can be used. Program evaluation research can be started by first identifying the program to be evaluated, determining the appropriate evaluation model or it can be based on one program component (free model evaluation). The next stage is to prepare an evaluation proposal which contains: 1) introduction, 2) literature review, and 3) research methods. The introduction contains at least 3 things, namely background, problem formulation, and research objectives. The literature review contains three components, namely: 1) conceptual basis, 2) relevant research, and 3) framework of thinking. In the conceptual foundation section, researchers must include the evaluation standards used. The research methods section contains several things, namely 1) the place and time of the research, 2) the type of research, 3) the focus or research variables, 4) data sources and instrumentation, and 5) data analysis methods. The last stage is compiling a report of research results after the research is carried out. This report will contain two parts, namely 1) a description and discussion of the research results, and 2) a closing which contains conclusions and recommendations.   Keywords: Policy Research, Evaluation of Educational Programs   Abstrak: Penelitian yang mengangkat isu kebijakan pendidikan dapat menjadi alternatif metodologi yang menarik dan menantang untuk mahasiswa LPTK. Penelitian kebijakan dapat difokuskan pada penelitian yang terkait program pendidikan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk penelitian kebijakan ini adalah penelitian evaluasi program, yaitu sebuah perpaduan antara metode penelitian dan metode evaluasi. Evaluasi sendiri lebih dekat dengan kata efektivitas, yaitu sejauh mana sebuah program atau kebijakan dapat mencapai tujuannya. Ketika seorang mahasiswa hendak meneliti sebuah kebijakan, metode evaluasi program adalah salah satu alternatif metodologi yang dapat digunakan. Penelitian evaluasi program dapat dimulai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi program yang hendak dievaluasi, menentukan model evaluasi yang sesuai atau dapat didasarkan pada satu komponen program (free model evaluation). Tahapan berikutnya adalah menyusun proposal evaluasi yang berisi: 1) pendahuluan, 2) kajian pustaka, dan 3) metode penelitian. Pendahuluan minimal memuat 3 hal, yaitu latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian. Kajian pustaka berisi tiga komponen yaitu: 1) landasan konseptual, 2) penelitian relevan, dan 3) kerangka berpikir. Pada bagian landasan konseptual, peneliti harus mencantumkan standar evaluasi yang digunakan. Bagianmetode penelitian memuat beberapa hal, yaitu 1) tempat dan waktu penelitian, 2) jenis penelitian, 3) fokus atau variabel penelitian, 4) sumber data dan instrumentasi, dan 5) metode analisis data. Tahapan terakhir adalah menyusun laporan hasil penelitian setelah penelitian dilakukan. Laporan ini akan memuat dua bagian, yaitu 1) deskripsi dan pembahasan hasil penelitian, dan 2) penutup yang berisi kesimpulan dan rekomendasi.  Kata kunci: Penelitian Kebijakan, Evaluasi Program Pendidikan 
Sosialisasi Stop Hoax Dalam Mewujudkan Pemilu 2024 yang Aman, Damai dan Bermartabat. “Berdemokrasi Dengan Hati, Bukan Dengan Benci” Ahmad Muslim; Lukmanul Hakim
Jurnal Dedikasi Madani Vol 2, No 1 (2023): July
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jdm.v2i1.8491

Abstract

AbastactCommunity Service is carried out as a form of concern for Higher Education in an effort to encourage young people and students to use social media wisely. Trying to invite all generations to be able to provide socialization about the dangers of hoaxes and to manage information that is healthy and rational. This community service was held due to the lack of public awareness and knowledge regarding Hoax News ahead of the 2024 election. The method of implementing this community service activity is by conducting socialization and stop hoax campaigns to youth and students in the City of Mataram, totaling 50 people. Socialization and discussion discussed the dangers of hoaxes in the digital era with social media which makes it easier for everyone to easily access current information. The method used in this service activity is to carry out socialization, discussion and dialogue as well as preparing follow-up activity plans to map out the next activities that can be carried out after participating in socialization activities. The result of this community service is that participants have awareness about the importance of anticipating the rise of hoax news which has a negative impact, then participants can re-socialize the dangers of hoaxes in the midst of society waiting for the 2024 election. AbstrakPengabdian Masyarakat ini dilaksanakan sebagai wujud dari kepedulian Pendidikan Tinggi dalam upaya mendorong genarasi muda dan mahasiswa dapat menggunakan media social dengan bijak. Berupaya mengajak semua generasi untuk mampu memberikan sosialisasi tentang bahayanya hoax serta mengelola informasi yang sehat dan rasional.  Pengabdian masyarakat ini diselenggarakan karena minimnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait Berita Hoax menjelang pemilu 2024.  Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dengan melakukan sosialisasi dan kampanye stop hoax kepada pemuda dan mahasiswa di Kota Mataram yang berjumlah 50 orang. Sosialisasi dan diskusi membahas mengenai bahayanya hoax pada era digital dengan media sosial yang memudahkan setiap orang untuk dapat dengan mudah mengakses informasi saat ini. Metode yang digunakan pada kegtiatan pengabdian ini adalah dengan melakukan sosialisasi, diskusi dan dialog serta penyusunan rencana tindak lanjut kegiatan untuk memetakan kegiatan berikutnya yang dapat dilakukan setelah mengikuti kegiatan sosialisasi. Hasil dari pengabdian masyarakat ini yakni peserta  memiliki  kesadaran  mengenai  pentingnya mengantisipasi maraknya  berita  hoax yang berdampak negative, kemudian peserta dapat mensosialisasikan kembali bahaya hoax ditengah-tengah masyarakat menelang pemilu 2024.
PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KULTUR SEKOLAH M. Ary Irawan; Ahmad Muslim; Isna Widiara
Journal Transformation of Mandalika Vol. 4 No. 7 (2023)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to describe the role of leadership, obstacles, and ways to overcome obstacles in building a school culture. This research is a qualitative research with a descriptive approach. Sources of data in this study were school principals, vice principals, teachers and students. Data collection methods used are interviews, observation, and documentation. Data validity test was carried out by source triangulation. Data analysis was carried out qualitatively using Miles and Huberman's data analysis method. The results of the study show that: (1) The role of the school principal includes: having a leadership spirit and a high sense of enthusiasm, the principal is able to become an educator to provide innovation and education and even as a leader. In this case the school principal focuses on school culture to become distinctive features including: learning effectiveness, school environment, clean culture and healthy living, character strengthening, schools with Islamic nuances, and character strengthening on local wisdom. (2) The obstacles encountered include: lack of commitment among school members, lack of awareness of discipline, some teachers have old ways of thinking, lack of awareness among school members regarding school rules and regulations. (3) The principal's way of coping is to build good and effective communication, create a comfortable and conducive working atmosphere, plan the principal's work program, change the mindset of all stakeholders, provide guidance through teacher meetings, imtaq and outreach.
STRATEGI GURU PENGGERAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER KEPEMIMPINAN SISWA SMAN I LEMBAR Ahmad Muslim; Gita Ramdayani
Journal Transformation of Mandalika Vol. 4 No. 7 (2023)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi guru penggerak dalam membentuk karakter kepemimpinan siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru penggerak, 2 guru mata pelajaran BK, dan 5 siswa kelas XI. Siswa yang dipilih adalah siswa yang berprestasi, siswa biasa, dan ketua OSIS. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: 1) Strategi guru penggerak dalam membentuk karakter kepemimpinan siswa yang dilakukan oleh guru penggerak dimulai dari a) Membuat konsep belajar yang jelas dan memuat keterampilan sosial emosional (KSE), b) Melakukan pembelajaran yang menerapkan kesepakatan dan keyakinan agar peserta didik tidak semau-maunya bermain di kelas, c) membiasakan ice breaking sebelum pembelajaran dimulai 2) faktor pendukung dan penghambat guru penggerak dalam membentuk karakter kepemimpinan siswa kesadaran diri siswa dan pengaruh dari lingkungan tempat tinggal siswa. Dengan demikian, beberapa perubahan dari siswa ada yang malu dan kurang percaya diri untuk berbicara maupun tampil kedepan tetapi setelah kita memberikan kesempatan kepada siswa tersebut dan setelah kita memberikan pemahaman tentang pentingnya menyampaikan atau persentasi mereka bisa percaya diri bagaimana berkomunikasi dalam menyampaikan ide maupun pendapat di dalam kelas.
Workshop Pengembangan Critical Analysis pada Siswa Di MA Annajah Sesela Agus Fahmi; Kholisussa`di Kholisussa`di; Ahmad Muslim; Muhammad Iqbal
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2023): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i3.1397

Abstract

Tujuan dari pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah membangun kemampuan siswa dalam Analisa kritis yang melibatkan kemampuan untuk melihat masalah atau situasi dari berbagai sudut pandang, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam argumen atau pemikiran, mengenali bias atau asumsi yang tidak diungkapkan, dan menghasilkan kesimpulan berdasarkan pertimbangan yang rasional dan berdasar bukti. Permasalahan yang terjadi di MA Annajah ini adalah Kurangnya pemahaman tentang konsep-konsep dasar critical analaysis, Keterbatasan keterampilan berpikir kritis, dan Kurangnya latihan dalam menganalisis materi. Beberapa solusi dari permasalahan tersebut adalah memberikan pemahaman tentang konsep dasar analisis kritis, mengevaluasi proses terjadinya interaksi sosial siswa, dan memberikan pelatihan tentang Workshop Pengembangan Critical Analysis Pada Siswa di MA Annajah Sesela. Metode yang dilakukan salah satunya adalah dengan memberikan latihan pemecahan masalah, seperti berikan latihan atau tugas yang melibatkan pemecahan masalah nyata. Misalnya, mintalah siswa untuk menganalisis argumen dalam artikel berita, menyusun argumen yang solid, atau mengevaluasi data empiris. Pastikan tugas tersebut menantang dan mengharuskan siswa menggunakan keterampilan analisis kritis. Workshop on the Development of Critical Analysis in Students the MA Annajah Sesela The purpose of this community service is to build students ' ability in critical analysis which involves the ability to see problems or situations from various points of view, identify strengths and weaknesses in arguments or thoughts, recognize biases or assumptions that are not expressed, and produce conclusions based on rational and evidence-based considerations. Problems that occur in the MA Annajah is a lack of understanding of the basic concepts of critical analaysis, the limitations of critical thinking skills, and lack of practice in analyzing the material. Some of the solutions to these problems are to provide an understanding of the basic concepts of critical analysis, evaluate the process of student social interaction, and provide training on Critical Analysis development workshops for students at Ma Annajah Sesela. One method is to provide problem-solving exercises, such as giving exercises or tasks that involve solving real problems. For example, ask students to analyze arguments in a news article, craft a solid argument, or evaluate empirical data. Make sure the assignment is challenging and requires students to use critical analysis skills.