Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Assessment of Stunting Status and Stunting Prevention Efforts in Toddlers in Penajam District, North Penajam Paser Regency Ruminem Ruminem; Mayusef Sukmana
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2021): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.214 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v4i2.1507

Abstract

North Penajam Paser Regency (PPU) is one of the 100 priority districts/cities for stunting intervention in Indonesia. The prevalence of stunting in PPU Regency is 27%, while the prevalence in East Kalimantan is 28.3%, and nationally, 36.4%. Stunting has an impact on impaired brain growth, physical growth, and development. The purpose of community service is to analyze the characteristics of stunting toddlers and stunting prevention through posyandu activities. The method of implementing descriptive-analytic through secondary data collection activities for stunted toddlers is described. Posyandu activities for toddlers through health checks, providing nutrition education to toddlers in the villages of Penajam, Gunung Steleng, Nipah Nipah, and Nenang. Literature study on the prevention of stunting under five by the local government of PPU Regency. The results showed that there were 92 stunting toddlers, 53 boys, and 39 girls, with 68 short toddlers and 24 very short toddlers, most of whom were >24 -60 months old, i.e. 59 toddlers. Stunting prevention includes health checks for children under five, education on stunting prevention at posyandu and strengthening of stunting prevention/control policies with Regent Regulations. More optimal efforts are needed in implementing the Regent's regulation for the prevention of stunting under five.
Gambaran Konsumsi Jajanan dan Kebiasaan Menyikat Gigi Pada Siswa Yang Mengalami Karies Gigi di SDN 007 Sungai Pinang Samarinda Ruminem Ruminem; Rima Angelina Pakpahan; Siti Sapariyah
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 2, No 2 (2019): JKPBK 1 Desember 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1083.93 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v2i2.3501

Abstract

Latar Belakang: Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal penting bagi kesehatan umum  dan kualitas hidup  manusia. Masalah gigi berlubang (karies) masih banyak dikeluhkan  baik oleh anak-anak maupun dewasa (Kemenkes RI, 2014).Masalah karies gigi tidak terlepas dari faktor penyebab yaitu konsumsi jajanan dan kebiasaan menyikat gigi. Berdasarkan survey pendahuluan didapakan bahwa 51 (92%) dari 55 siswa kelas V mengalami karies gigi dan mengatakan mengkonsumsi jajanan manis dan dingin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsumsi jajanan dan kebiasaan menyikat gigi siswa yang mengalami karies gigi. Metode:  Desain  penelitian  yang  digunakan  adalah  metode  deskriptif  Studi Kasus. Sampel Penelitian adalah Siswa Kelas V di  SDN 007 Sungai Pinang Samarinda  berjumlah 2 Partisipan yang mngalami karies gigi, dengan  tehnik Purposive Sampling. Instrumen Penelitian berupa Panduan Wawancara dan Observasi. Analisa data secara analisis deskritifdari hasil temuan. Hasil: dari penelitian didapatkan partisipan mengatakan mengkonsumsi jajanan dengan frekuensi >2 kali sehari, jajanan manis dan kebiasaan menyikat gigi dengan frekuensi 2-3 kali sehari, waktu menyikat gigi 1-2 menit, dan teknik yang digunakan ke atas kebawah dan ke depan ke belakang. Simpulan: Konsumsi jajanan dengan frekuensi lebih, jenis higly cariogenic dan menyikat gigi dengan frekuensi 2 kali sehari, waktu menyikat gigi kurang, teknik horizontal dan vertical. Diharapkan agar siswa agar mengurangi konsumsi jajanan yang bersifat kariogenik dan frekuensi lebih dan menerapkan kebiasaan menyikat gigi dengan frekuensi, durasi, dan teknik yang baik.. Kata kunci: Karies, Konsumsi Jajanan, Menyikat Gigi, Siswa Sekolah Dasar
Relationship between Knowledge and Attitudes of Students with Covid-19 Prevention Measures in the study program of 3rd Diploma of Nursing, Faculty of Medicine, Mulawarman University Ruminem Ruminem; Rita Puspa Sari; Dwi Nopriyanto; Muhammad Aminuddin; Syukma Rahmadhani Faizal Nur
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 4, No 2 (2021): JKPBK Desember 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v4i2.6973

Abstract

COVID-19 or Coronavirus Disease 2019 is a new disease that can cause respiratory problems and pneumonia caused by infection with Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Efforts to prevent the transmission of the Covid-19 disease are very important, considering that the corona virus is easily transmitted from human to human through coughing/sneezing (droplets) and contact with sufferers. Preventive measures against COVID-19 such as washing hands, wearing masks and social distancing carried out by students can be influenced by knowledge about COVID-19 and attitudes towards preventing Covid-19. The purpose of this study was to determine the relationship between Knowledge and Attitudes of Students with Covid-19 Prevention Measures in the study program of 3rd Diploma of Nursing, Faculty of Medicine, Mulawarman University Research  Method: The research design is cross sectional, and the research sample is students of 3rd diploma of Nursing Study Program, Faculty of Medicine Mulawarman University, the sampling technique is a total sampling of 176 students. The research instrument is a questionnaire. Data analysis was univariate and bivariate with Chi Square test.The results of the study: The knowledge of respondents about Covid-19 was in a good category (56.5%), the attitude of the respondents was more positive (65.6%) and the majority of respondents' actions in preventing Covid-19 were in a good category (52.8%). There is a relationship between knowledge and preventive measures for Covid-19 (p.value 0.040 < 0.05), There is no relationship between student attitudes and preventive measures for Covid-19 (p.value 0.845 > 0.05).Conclusion: There is a relationship between knowledge and covid-19 prevention measures, the attitude is not related to action. There is a need for education to increase knowledge and positive attitudes in supporting COVID-19 prevention measures. Keywords: Covid-19, Knowledge, Action, attitude, students
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Austisme Dengan Partisipasi Ibu Dalam Penanganan Anak Autis Di Rumah Di Kota Balikpapan Ruminem Ruminem
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 2, No 1 (2019): JKPBK 1 Juni 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (955.546 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v2i1.3472

Abstract

Latar Belakang : Di Indonesia diperkirakan akan lahir 6.900 anak penyandang autisme per tahun dan Prevalensinya cenderung terjadi peningkatan. Demikian pula di kota Balikpapan, prevalensi autisme mengalami peningkatan. Program terapi anak autis selain terapi dengan obat-obatan dan diet, yang terutama adalah pendidikan dan latihan remedial dini yang intensif dan diarahkan pada kelainan-kelainan komunikasi dan perilaku yaitu dengan terapi perilaku, terapi wicara dan terapiokupasi yang bersifat individual. Pelaksanaan program terapi tidak hanya pada saat anak di tempat terapi, tetapi juga ketika anak di rumah. Keberhasilan dari penanganan anak autis di rumah sebagai kelanjutan terapi tergantung dari partisipasi ibu dalam menangani anak autis di rumah. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap orang tua terhadap anak autis dengan partisipasinya dalam penanganan anak autis di rumah di Kota Balikpapan. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu dari anak autis di kota Balikpapan. Sampel penelitaian adalah ibu dari  anak autis yang  sedang menjalani terapi di pusat terapi anak autis  di kota Balikpapan  yang berjumlah   31responden, dengan tehnik purposive sampling.  Analisis data kuantitatif secara univariat dan bivariate menggunakakan uji korelasi product momen.Hasil Penelitian : menunjukkan bahwa  pengetahuan ibu tentang autisme  kategori tinggi sebanyak 17 responden (54,8 %) dan rendah 14 responden (45,2 %), Sikap ibu  yang tidak mendukung sebanyak 16 responden (51,6 %) dan mendukung 15 responden (48,4 %), Partisipasi ibu dalam penanganan anak autis di rumah kategori tinggi 13 responden (41,9 %) dan rendah sebanyak 18 responden (58,1 % ).  Hasil Bivariat  Hubungan antara pengetahuan ibu tentang autisme dengan sikap ibu terhadap anak autis tidak bermakna (p: 0.79 >0,05) dan Hubungan antara sikap ibu dengan partisipasi ibu dalam penanganan anak autis di rumah menunjukkan hubungan tidak bermakna (p : 0,64 > 0,05). Kesimpulan : Partisipasi ibu dalam penanganan anak autis di rumah tidak berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang autisme dan sikap ibu terhadap anak autis. Disarankan agar pengelola tempat terapi anak autis dapat memberikan informasi  kepada orang tua terkait pengetahuan, sikap dan penanganan anak autis di rumah.Kata Kunci : Partisipasi Ibu, Pengetauan, Sikap,  AutismeHubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Austisme Dengan Partisipasi Ibu Dalam Penanganan Anak Autis Di Rumah  Di Kota Balikpapan
Knowledge and Attitude about exclusive breastfeeding in the Puskesmas Trauma Center Samarinda Ruminem Ruminem; Mahbubah Mahbubah; Rita Puspa Sari
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 4, No 1 (2021): JKPBK Juni 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v4i1.5801

Abstract

Background : Exclusive breastfeeding is breastfeeding without other additives in infants aged 0-6 months. Exclusive breastfeeding is very beneficial for the baby and his mother. Mother's knowledge and attitude is very influential in realizing exclusive breastfeeding for 6 months. The purpose of this research is to identify mother's knowledge and attitude about exclusive breastfeeding in the Puskesmas Trauma Center Samarinda.Method : The method used in this research is descriptive with survey approach. The samples used were mothers who had children aged 0-6 months as many as 30 respondents. The sampling technique used is Purposive Sampling. The instrument used is a questionnaire. The data analysis used is univariate analysis.Research Result : The results showed that the respondents were well knowledgeable about Exclusive breastfeeding as much as 25 respondents (83.3%), respondents are knowledgeable enough as much as 4 respondents (13,4%), and less knowledgeable respondents as much as 1 respondent (3.3%). Respondents with positive attitude about Exclusive Beastfeeding as much as 14 respondents (46,7%), and respondents with negative attitudes of 16 respondents (53.3%).Conclusions :Knowledge of respondents about Exclusive breastfeeding majority in good knowledge and  Attitudes of respondents about Exclusive breastfeeding more negative. With this research is expected to increase Exclusive breastfeeding to infants for 6 months by way of more often do counseling about Exclusive breastfeeding.Keywords:             Exclusive Breastfeeding, Knowledge, Attitude, Mother.
Parental Knowledge Overview of the Negative Impact of Gadgets for School-Age Children in RT 02 Kampung Tenun Village, Samarinda Seberang Ruminem Ruminem; Sunartiningsih Sunartiningsih; Rita Puspa Sari
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 3, No 1 (2020): JKPBK Juni 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.921 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v3i1.3811

Abstract

Backgoround: One of the most developed communication tools at the moment is the gadget. In general every day children today use gadgets, it is advisable that those children operating gadget should get control from parents because the excessive use of gadget can give negative impact for them. Therefore, every parent should know the negative impact of gadget on children. The purpose of this research is to know the level of knowledge of parents on the negative impact of gadget on school aged children in the Neighbourhood Ward 02 of Kampung Tenun District - Samarinda Seberang. Research methods : The type of this research is descriptive Quantiatif. Population is parents who have school age children The samples amount 30 parents of school age children and purposive technique sampling was also used. The instrument to collect the data was questionnaire. Univariate data analysis. The result of this research showed that of the 30 respondents, 11 people (37%) have good knowledge, 9 people (30%) have fair knowledge, and 10 people (33%) have low knowledge. Conclucion : Therefore, it can be concluded that there are many respondents having low level of knowledge so it is expected that parents improve their knowledge by looking for information related to the negative impact of gadget on school aged children as well as to prevent the negative impact it self.Keywords: Knowledge, Negative Impact of Gadget, School Age Children
Pola Asuh Ibu Pada Perkembangan Sosial Anak Usia 4-5 Tahun Rita Puspa Sari; Hasmiati Hasmiati; Ruminem Ruminem
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 2, No 1 (2019): JKPBK 1 Juni 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.814 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v2i1.3479

Abstract

Pendahuluan : Penerapan pola asuh oleh  keluarga khususnya oleh Ibu sangat berpengaruh dalam tahapan perkembangan anak. Tujuan Penelitian : mengidentifikasi perkembangan sosial pada anak usia 4-5 tahun dan mengidentifikasi pola asuh yang diterapkan ibu pada perkembangan sosial anak usia 4-5 tahun.Metodologi Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional, menggunakan metode Deskriptif, dengan desain kuantitatif survey. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 ditentukan secara acak.Hasil Penelitian : Pola asuh yang paling banyak diterapkan ibu pada anak usia 4-5 tahun yaitu pola asuh demokratis berjumlah 48 ibu (80%). Perkembangan sosial anak berada pada rentang perkembangan sosial tinggi berjumlah 30 anak (50%) dan perkembangan sosial sedang 30 anak (50%).Diskusi : Responden dalam penelitian ini mayoritas menerapkan pola asuh demokratis dan anak usia 4-5 tahun memiliki  perkembangan sosial seimbang antara perkembangan sosial tinggi dan sedang. Diharapkan ibu dapat menerapkan pola asuh terbaik dan tepat bagi  anak  akan berguna dan berpengaruh positif pada perkembangan anak. Kata Kunci : Pola Asuh, Perkembangan Sosial, Anak usia 4-5 tahun
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Siswa Dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di SD Negeri No. 015 Kecamatan Samarinda Ulu Ruminem Ruminem; Rita Puspa Sari
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 1, No 2 (2018): JKPBK 1 Desember 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.19 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v1i2.3629

Abstract

Latar Belakang : Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi, sering menimbulkan keresahan masyarakat karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat menyebabkan kematian   dalam   waktu   singkat   (R.I,   Depkes,   2006).  Pengetahuan diperlukan sebagai modal awal perubahan perilaku  terutama sikap anak sekolah teehadap pencegahan DBD. Tujuan penelitian  ini mengetahui hubungan  Pengetahuan dengan sikap  siswa terhadap pencegahan    penyakit  Demam Berdarah Dengue (DBD)  di SD Negeri No. 015 Kecamatan  Samarinda Ulu.  Metode : Penelitian ini merupakan jenis Cross Sectional. Sampel pada penelitian  adalah seluruh  Siswa kelas VI di SD Negeri No 015 Kecamatan Samarinda Ulu   yang berjumlah  48  responden (Total Sampling). Data hasil penelitian dianalisis  secara univariat dan bivariat ( uji Chi Square). Hasil : Penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan siswa tentang penyakit DBD mayoritas  kategori Cukup sebanyak 37 (77,1 %), Sikap  siswa dalam pencegahan penyakit DBD  sebagian besar sikap positif   sebanyak 29 (60,4%).  Hasil Uji Chi Square P value : 0,95 > α : 0,5, menunjukkan Tidak Ada hubungan Pengetahuan dengan Sikap Siswa dalam pencegahan Penyakit DBD. Kesimpulan : Pengetahuan siswa tidak berhubungan dengan sikap posistif  dalam pencegahan penyakit DBD.  Disarankan pihak sekolah tetap meningkatkan upaya pencegahan penyakit DBD melalui penyuluhan kesehatan dan kerjasama dengan puskesmas untuk membentuk Kader Jumantik di sekolah.Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Pencegahan, DBD , Siswa
Description of Mother's Knowledge about Measles Immunization for Infants aged 9-12 months in the Air Putih Community Health Center, Samarinda City Rita Puspa Sari; Ruminem Ruminem
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 4, No 2 (2021): JKPBK Desember 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v4i2.6965

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai salah satu tingkat derajat kesehatan masyarakat, sehingga pemerintah memerlukan upaya sinergis dan terpadu untuk menurunkan AKB di Indonesia yang diwujudkan melalui program Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015. Di dalam mencapai tujuan keempat MDGs, program vaksinasi menduduki peran yang sangat penting dan strategis. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui karateristik responden dan mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi campak pada bayi usia 9-12 bulan. Metode : Penelitian ini menggunakan survey deskriptif kuantitatif, dilakukan di Puskesmas Air Putih Samarinda, sampel yang digunakan berjumlah 60 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasil : Tingkat pengetahuan baik sebanyak 36 responden dari 60 responden (60%), pengetahuan cukup sebanyak 20 responden (33,33%), pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (6,67%). Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan bagi petugas puskesmas untuk lebih meningkatkan kegiatan penyuluhan dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti tentang program imunisasi campak serta meningkatkan peran kader posyandu untuk ikut serta dalam meningkatkan cakupan program imunisasi di masyarakat. Kata kunci : Pengetahuan,Ibu, Imunisasi Campak, Bayi AbstractBackground: The infant mortality rate (IMR) is one of the important indicators in assessing one level of public health, so the government needs a synergistic and integrated effort to reduce the IMR in Indonesia that realizing through the 2015 Millennium Development Goals (MDGs) program. To achieve the fourth goal of the MDGs, the vaccination program occupies a very important and strategic role. Research Objectives: To determine the characteristics of respondents and identify the level of knowledge of mothers about measles immunization in infants aged 9-12 months. Methods: This study used a quantitative descriptive survey conducted at the Air Putih Health Center in Samarinda. The sample used was 60 respondents who used purposeful sampling techniques. The tool used in data collection in this study was a questionnaire. Result: 36 respondents of good knowledge level of 60 respondents (60%), sufficient knowledge of 20 respondents (33.33%), less knowledge of 4 respondents (6.67%). With the results of this study, it is hoped that puskesmas officers will further increase outreach activities and use easy-to-understand language about the measles immunization program and increase the role of posyandu cadres to participate in increasing immunization program coverage in the community. Keywords : Knowledge, Mother, Measles Immunization, Infant
Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Dalam Upaya Menurunkan Peningkatan Penyakit Tidak Menular (PTM) Dwi Nopriyanto; Muhammad Aminuddin; Iwan Samsugito; Rita Puspasari; Ruminem Ruminem; Mayusef Syukmana
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.613 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v3i2.4726

Abstract

Meningkatnya kejadian PTM merupakan permasalahan yang banyak terjadi di area Asia Tenggara, serta diprediksi terus meningkat pada tahun 2030, dan  menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dimana 64% sebagian besar disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, hipertensi dan diabetes melitus. Strategi pemberdayaan masyarakat digunakan untuk merubah perilaku masyarakat dalammenurunkan masalah penyakit PTM seperti hipertensi dan diabetes melitus.Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat melibatkan kelompok  masyarakat di 10 RT yang berada di Kelurahan Sambutan, dan berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Sambutan.  Metode pemecahan masalah diantaranya (1) Survey dengan cara melakukan screening pemeriksaan kesehatan, (2) Pendidikan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan melalui penyuluhan, dan (3) Pelatihan dengan melakukan demonstrasi untuk meningkatkan keterampilan. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan dari 242 orang, teridentifikasi sekitar 103 orang (42,5 %) mengalami penyakit hipertensi, 66 orang (27,3 %) teridentifikasi gejalan diabetes melitus sampai dengan teridentifikasi menderita diabetes melitus. Penyuluhan kesehatan yang dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan wawasan bagi masyarakat tentang penyakit tidak menular dan diharapkan menjadi awal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dengan berperilaku hidup sehat di kelurahan Sambutan kota Samarinda.